Pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal merupakan strategi penting dalam menciptakan pembelajaran yang kontekstual, namun guru seringkali mengalami kesulitan dalam menyusun modul ajar yang mengintegrasikan nilai budaya lokal secara sistematis. Menjawab tantangan tersebut, pengabdian ini dilaksanakan di SD Laboratorium UM Kota Blitar dengan tujuan meningkatkan kapasitas guru dalam mengembangkan modul ajar melalui lokakarya berpendekatan Cultural Responsive Teaching (CRT). Kegiatan ini terdiri atas pelatihan teoritis dan lokakarya kolaboratif yang melibatkan seluruh guru, baik dari kelas rendah maupun tinggi, serta kepala sekolah, dengan total peserta dan tim sekitar 50 orang. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif yang tinggi dari seluruh peserta. Program ini berhasil menghasilkan sejumlah draf modul ajar tematik untuk kelas rendah dan berbasis mata pelajaran untuk kelas tinggi yang mencerminkan pemahaman guru terhadap prinsip CRT dan integrasi budaya lokal. Sebagai kontribusi baru, program ini menunjukkan bahwa penggunaan media publikasi seperti poster digital efektif sebagai strategi untuk meningkatkan partisipasi peserta. Kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi aplikatif bagi guru, tetapi juga menonjolkan kebaruan dalam strategi pelibatan komunitas sekolah.