Air bersih merupakan kebutuhan pokok seluruh masyarakat di Indonesia. Di daerah Kalimantan Tengah, terutama Kota Palangka Raya mempunyai permasalahan air tanah yang kondisinya asam dikarenakan berlahan gambut. Seringkali air tanah dari lahan gambut tersebut langsung dipakai tanpa memperhatikan kualitas air. Dari permasalahan tersebut perlu dikembangkan sistem monitoring pH air, Total Disolved Solids (TDS) dan pengukuran tingkat kekeruhan air yang akan ditempatkan pada tandon air warga berbasis Internet of Things (IoT). Penelitian ini bertujuan memantau kualitas air secara real time sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengelola air bersih. Metode penelitian meliputi perancangan sistem monitoring, kalibrasi sensor, uji coba sistem di lapangan, evaluasi dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan data kalibrasi sensor pada sistem monitoring pH air, TDS, dan kekeruhan air pada tandon mempunyai nilai error dibawah 1% sehingga mempunyai kualitas yang baik. Data eror sensor pH air sebesar 0.202% pada rentang 0.02% hingga 0.45%, sedangkan sensor TDS memiliki nilai error 0.367% dengan variasi 0.04% hingga 0.69%, dan sensor kekeruhan nilai errornya 0.36%, dengan kisaran 0.1% hingga 0.6%. Selanjutnya dalam monitoring secara real time menggunakan Thingspeak data perameter dapat terpantau dengan baik, yaitu data pH air berada di rentang 6-10, kemudian nilai TDS berada di rentang 0-100%, dan nilai kekeruhan air fluktuatif berada di rentang 0-160NTU. Dengan hasil ini, sistem yang dikembangkan dalam memonitoring kualitas air mampu memberikan data yang akurat untuk mendukung pemantauan kualitas air.