Kekeringan menyebabkan kerugian ekonomi pada usahatani cabai (Capsicum annuum L.) di Indonesia. Identifikasi kultivar cabai toleran kekeringan diperlukan sebagai langkah awal perakitan varietas cabai toleran kekeringan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perubahan morfo-anatomi beberapa kultivar cabai dan menetapkan tingkat toleransinya terhadap kondisi kekurangan air menggunakan ISK (Indeks Sensitivitas Kekeringan). Penelitian dilaksanakan di bulan Februari – Agustus 2022 di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Cibinong, Jawa Barat. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) pola tersarang. Petak utama adalah kelembaban media (80% dan 35% kapasitas lapang). Anak petak adalah enam kultivar cabai. Hasil menunjukkan defisit air menyebabkan tanaman dorman, umur berbunga dan umur panen menjadi lebih lama, kerapatan trikoma meningkat, sedangkan peubah lain menurun. Penurunan pertumbuhan vegetatif dan tertundanya pembungaan (fenologi) mendahului penurunan hasil. SSP dan Genie ditetapkan toleran terhadap kondisi defisit air berdasarkan nilai ISK. Kata kunci: cekaman kekeringan, fenologi, indeks sensitifitas kekeringan, toleransi kekeringan