The use of contraception is an effective measure to reduce maternal mortality, with the IUD being one of the preferred methods due to its proven effectiveness, practicality, and safety. However, the use of IUDs at UPT Puskesmas Kait-Kait remains low, ranking 18th out of 23 puskesmas in Tanah Laut Regency, primarily due to a lack of information and knowledge among pregnant women about this contraceptive method. This study aims to analyze the effect of counseling using ABPK on the level of knowledge and planning for IUD contraceptive use among pregnant women. A quasi-experimental design with a pre-test post-test control group was employed, involving 38 pregnant women selected through total sampling, and data were analyzed using the t-test. The results indicated that counseling with ABPK significantly increased pregnant women's knowledge about IUDs, with scores rising from 11.84 to 16.11 (p-value 0.000), while in the leaflet group, scores increased from 10.89 to 13.95 (p-value 0.002). Thus, counseling using ABPK was more effective than using leaflets in improving pregnant women's understanding of IUD contraception, making them better prepared to make informed decisions regarding contraceptive use in the working area of UPT Puskesmas Kait-Kait Penggunaan kontrasepsi merupakan langkah efektif dalam menurunkan angka kematian ibu, di mana salah satu metode yang dapat dipilih adalah IUD karena terbukti efektif, praktis, dan aman. Namun, penggunaan IUD di UPT Puskesmas Kait-Kait masih rendah, menduduki peringkat ke-18 dari 23 puskesmas di Kabupaten Tanah Laut, yang disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan ibu hamil mengenai kontrasepsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian konseling menggunakan ABPK terhadap tingkat pengetahuan dan perencanaan penggunaan kontrasepsi IUD di kalangan ibu hamil. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test post-test kelompok kontrol, melibatkan 38 ibu hamil yang dipilih dengan total sampling, dan dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dengan ABPK secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang IUD, dengan skor meningkat dari 11,84 menjadi 16,11 (p-value 0,000), sedangkan pada kelompok leaflet, skor meningkat dari 10,89 menjadi 13,95 (p-value 0,002). Dengan demikian, konseling menggunakan ABPK lebih efektif dibandingkan penggunaan leaflet dalam meningkatkan pemahaman ibu hamil mengenai kontrasepsi IUD, sehingga mereka lebih siap dalam mengambil keputusan terkait penggunaan kontrasepsi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kait-Kait