p-Index From 2020 - 2025
10.251
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Dinamika Hukum Linguistica Jurnal Manajemen Keperawatan JDM (Jurnal Dinamika Manajemen) Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Arabia: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Englisia Journal Jurnal Agroteknos Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Diponegoro Law Review Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Educatio Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Bina Hukum Lingkungan Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies Al Mi’yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Edumaspul: Jurnal Pendidikan SALTeL Journal (Southeast Asia Language Teaching and Learning) Media Syari'ah: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial Jurnal Darma Agung Jurnal Geuthee Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Jurnal Adat dan Budaya Indonesia NOMOI Law Review JOLLT Journal of Languages and Language Teaching CENDEKIA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Meukuta Alam : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Bisnis & Manajemen (ABM) Abdi Geomedisains Jurnal Litigasi Amsir LINGUISTIK TERAPAN Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Journal Online Manajemen ELPEI (JOMEL) Bina Hukum Lingkungan Asalibuna PEKERTI Journal Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi) EDUCTUM: Journal Research Transform : Journal of English Language Teaching and Learning Jurnal Ilmiah Multidisiplin Amsir Indonesian Journal of Education and Development Research Sabangka Abdimas Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Alsinatuna Jurnal Magister Ilmu Hukum : Hukum dan Kesejahteraan Amsir Community Service Journal Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Jurnal Mediasas : Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah Tradition and Modernity of Humanity Mitra Sains EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran Bata Ilyas Educational Management Review Language Circle : Journal of Language and Literature Atestasi : Jurnal Ilmiah Akuntansi
Claim Missing Document
Check
Articles

Using Local Wisdom as a Protection from COVID-19 Natsir, Muhammad; Saragih, Bahagia; Lubis, Tasnim
Tradition and Modernity of Humanity Vol. 2 No. 1 (2022): January
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/tmh.v2i1.8512

Abstract

The spread of COVID-19, which is difficult to predict, has caused the community to experience shocks both mentally and psychologically which also affects the social relations of the community down to the lowest level. The culture of gathering in Indonesian society that has become a daily routine has stopped and there is no concern about when it will recover. The cracks for the sake of grazing in our society are beginning to be felt. People began to experience panic anxiety so that government recommendations and religious institutions were ignored by some people with logical defects and put forward emotional sentimentality. In that condition, social capital in synergy with local wisdom can be a solution so that social anxiety and fractures do not occur.
ENHANCING STUDENT LEARNING OUTCOMES THROUGH JIGSAW MODEL: A STUDY AT SMP NEGERI 1 TINGGI RAJA DAULAY, DINA PUSPITA SARI; NATSIR, MUHAMMAD; FITRI, PUTRI SALSABILA ARSITHA; SARAGIH, FRANS ANANDA; HANUM, FRISKA NABILA; RAJAGUKGUK, VIVI CINTIYA
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3977

Abstract

This study evaluates the effectiveness of the Jigsaw cooperative learning model in improving students' English learning outcomes in Grade VII at SMP Negeri 1 Kecamatan Tinggi Raja. Through classroom action research conducted over two cycles, the study found a significant increase in student performance, with the first cycle showing a 26% improvement and the second cycle demonstrating a 39% improvement. The Jigsaw model fosters active discussion and collaboration among students, which not only boosts motivation but also cultivates a sense of responsibility and confidence. This cooperative learning approach is essential for developing cognitive and social skills, making it a valuable teaching strategy. In the Jigsaw model, students are assigned specific segments of material to master and then teach to their peers, promoting intense interaction and strengthening social relationships within the group. The research highlights that the Jigsaw method outperforms traditional lecture methods, as evidenced by pre-test and post-test data, with the experimental group showing significantly better performance compared to the control group using conventional teaching methods. The findings underscore the importance of implementing cooperative learning strategies like the Jigsaw model in classrooms to enhance student engagement and success, preparing them for effective communication and collaboration in various social and professional contexts. ABSTRAKPenelitian ini mengevaluasi efektivitas model pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Kecamatan Tinggi Raja. Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus, penelitian ini menemukan peningkatan yang signifikan dalam kinerja siswa, dengan siklus pertama menunjukkan peningkatan sebesar 26% dan siklus kedua menunjukkan peningkatan sebesar 39%. Model Jigsaw mendorong diskusi aktif dan kolaborasi di antara para siswa, yang tidak hanya meningkatkan motivasi tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri. Pendekatan pembelajaran kooperatif ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial, sehingga menjadikannya sebagai strategi pengajaran yang berharga. Dalam model Jigsaw, siswa ditugaskan segmen materi tertentu untuk dikuasai dan kemudian diajarkan kepada rekan-rekan mereka, mendorong interaksi yang intens dan memperkuat hubungan sosial dalam kelompok. Penelitian ini menyoroti bahwa metode Jigsaw mengungguli metode ceramah tradisional, yang dibuktikan dengan data pre-test dan post-test, dengan kelompok eksperimen menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode pengajaran konvensional. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya menerapkan strategi pembelajaran kooperatif seperti model Jigsaw di ruang kelas untuk meningkatkan keterlibatan dan keberhasilan siswa, mempersiapkan mereka untuk komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam berbagai konteks sosial dan profesional.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI OLEH GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMRAH Natsir, Muhammad; Hakim, Lukmanul; Melayu, Erlina
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3718-3728

Abstract

Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Nomor 154509 Bottot 2 Teluk Roban Kecamatan Sorkam. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana Penerapan Metode Demonstrasi oleh Guru pendidikan Agama Islam Tentang Praktek Ibadah Haji dan Umrah di SD Negeri No. 154509 Bottot 2 Teluk Roban Kecamatan Sorkam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research) berupa penyebaran angket, observasi dan wawancara. dari penelitian ini yang menjadi nilai kategori besar pengaruhnya metode demonstrasi oleh guru pendidikan agama islam tentang pelaksanaan praktek haji dan umrah sebanyak 27/31 x 100 =87% responden, sedangkan yang mendapat kategori sedang pengaruhnya metode demonstrasi oleh guru pendidikan agama islam tentang pelaksanaan praktek haji dan umrah sebanyak 3/31 x 100 = 10% responden, kemudian yang mendapat nilai kategori kurang pengaruhnya metode demonstrasi oleh guru pendidikan agama islam tentang pelaksanaan praktek haji dan umrah sebanyak 1/31 x 100 = 3% responden.
Using TikTok Based Digital Storytelling to Promote Traditional Malay Culinary Tourism In Perbaungan, North Sumatra Natsir, Muhammad; Wahyudi, Angga Haikal; Tamir, Fayyi Fawwaz; Adrian, Abdurrahman; Rayhan, M. Zul’Asfy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan media sosial yang pesat, khususnya platform TikTok, telah mengubah secara signifikan cara orang mengekspresikan dan menegosiasikan identitas budaya mereka dalam ruang digital. Dalam konteks wisata kuliner Melayu di Perbaungan, Sumatra Utara, praktik penceritaan digital berfungsi tidak hanya sebagai alat promosi tetapi juga sebagai media untuk pelestarian dan rekontekstualisasi nilai-nilai budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan eksplorasi mendalam tentang bagaimana narasi berbasis TikTok digunakan untuk membangun citra, membangkitkan emosi, dan meningkatkan keterlibatan sosial dalam promosi masakan tradisional Melayu. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, penelitian ini melibatkan lima belas partisipan yang terdiri dari wirausahawan kuliner, kreator konten, dan tokoh budaya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif konten TikTok, dan analisis artefak digital. Data yang terkumpul kemudian diperiksa menggunakan analisis tematik, yang didukung oleh perangkat lunak NVivo 14. Temuan ini mengungkap empat tema kunci: transmisi budaya performatif, negosiasi autentisitas, estetika emosional dalam narasi digital, dan pembentukan komunitas virtual. Tema-tema ini menunjukkan bahwa TikTok berfungsi sebagai ruang sosio-afektif tempat identitas lokal direpresentasikan, dinegosiasikan, dan dipertahankan melalui kombinasi ekspresi kreatif, resonansi emosional, dan interaksi algoritmik. Secara teoretis, penelitian ini berkontribusi pada pengayaan literatur tentang performativitas budaya dan mediasi digital dalam ranah wisata kuliner lokal. Secara praktis, temuan ini menawarkan wawasan berharga untuk merumuskan strategi promosi budaya yang berorientasi pada komunitas dan untuk mendukung kebijakan pengembangan pariwisata digital yang berkelanjutan. Lebih lanjut, studi ini membuka jalan baru untuk mengeksplorasi penceritaan digital sebagai praktik sosial yang mendefinisikan ulang hubungan antara budaya lokal, teknologi digital, dan pengalaman wisata di era media partisipatif.
Gastronomic Tourism and Cultural Identity: the Culinary Heritage of Batak Toba Cuisine in North Sumatera Natsir, Muhammad; Yusuf, Cut Fara Vhiqia; Angelica, Sandrina Amelia; Tambunan, Amelia Putri; Kesuma, Ayuzza Bintang; Putri, Yani Zulfadila
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini mengeksplorasi semakin pentingnya wisata gastronomi sebagai bentuk ekspresi budaya dan penegasan identitas, dengan fokus pada komunitas Batak Toba di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Dalam konteks modernisasi dan komodifikasi pariwisata, hidangan tradisional seperti naniura, arsik, dan mie gomak tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik kuliner, tetapi juga sebagai arena negosiasi makna antara pelestarian budaya dan adaptasi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kuliner Batak Toba merepresentasikan dan membentuk identitas budaya lokal dalam dinamika wisata gastronomi yang terus berkembang. Dengan menggunakan pendekatan etnografi interpretatif kualitatif, studi ini melibatkan 15 partisipan yang terdiri dari pengusaha kuliner lokal, tokoh adat, dan pengelola pariwisata. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik yang didukung oleh perangkat lunak NVivo 14. Hasilnya mengungkapkan tiga tema kunci: makanan sebagai simbol sosial dan spiritual; komodifikasi sebagai negosiasi makna; dan ketahanan budaya melalui inovasi kuliner. Temuan-temuan ini menyoroti bahwa kuliner Batak Toba berfungsi sebagai teks budaya yang hidup yang melestarikan memori kolektif sekaligus memungkinkan negosiasi identitas dan kohesi sosial di tengah pergeseran ekonomi. Secara teoritis, penelitian ini memajukan pemahaman identitas budaya melalui lensa gastronomi. Secara praktis, penelitian ini menawarkan wawasan untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang mengintegrasikan pelestarian budaya dengan pemberdayaan masyarakat, memposisikan gastronomi Batak Toba sebagai media yang dinamis untuk mengekspresikan dan mentransformasi identitas kolektif.
Cultural Commodification and Identity Negotiation in Traditional Tortor Performances at Batak Simalungun Wedding Ceremonies in Parapat Purba, Asri Tijawati; Natsir, Muhammad; Simatupang, Elza Febriani; Simanjuntak, Shinta Bella; Panggabean, Dwi Eka Sartika
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata budaya telah menjadi arena krusial bagi rekonstruksi identitas lokal, di mana praktik-praktik tradisional semakin dikomodifikasi dalam kerangka ekonomi pariwisata. Penelitian ini mengeksplorasi proses komodifikasi budaya dan negosiasi identitas dalam pertunjukan tari Tortor pada upacara pernikahan Batak Simalungun di Parapat, Sumatera Utara. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis-naratif, penelitian ini melibatkan dua belas partisipan yang terdiri dari penari Tortor, tokoh budaya, penyelenggara pernikahan, dan praktisi pariwisata. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen, serta dianalisis menggunakan analisis tematik refleksif Braun dan Clarke (2019). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan Tortor telah mengalami transformasi dari sebuah ritual sakral menjadi pertunjukan budaya hibrida yang sekaligus mewujudkan fungsi estetika dan ekonomi. Tiga tema utama muncul: (1) transformasi makna ritual dan kesakralan, (2) negosiasi identitas budaya antara tradisi dan pariwisata, dan (3) perlawanan simbolis dan strategi pelestarian budaya. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa komodifikasi tidak serta merta mengikis keaslian; sebaliknya, ia memungkinkan masyarakat lokal untuk menafsirkan ulang dan mempertahankan tradisi mereka dalam konteks modern. Tortor dengan demikian menjadi ruang performatif tempat nilai-nilai budaya diartikulasikan ulang melalui interaksi antara aktor lokal dan khalayak global. Secara teoretis, kajian ini memperluas pemahaman tentang komodifikasi budaya dengan mengintegrasikan perspektif performativitas, keaslian yang dinegosiasikan, dan keberlanjutan budaya yang berpusat pada agensi. Secara praktis, kajian ini menyoroti perlunya pengelolaan pariwisata budaya partisipatif yang menempatkan masyarakat Simalungun di pusat pengambilan keputusan. Pada akhirnya, Tortor bukanlah peninggalan yang dikomodifikasi, melainkan warisan hidup yang terus menari antara kesakralan dan modernitas, antara identitas dan adaptasi, dalam ritme pariwisata budaya yang terus berkembang di Sumatera Utara.
The Transformation of Meaning in The Mangokal Holi Ritual (Exhumation of Ancestral Remains) in Batak Toba Tradition in The Era of Tourism: A Case Study in Balige and Samosir Manihuruk, Clara Agatha; Natsir, Muhammad; Khairunnisa, Tengku S; Valentine, Rahma; Saragih, Helena Christin; Sitanggang, Sastha Immanuella
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritual Mangokal Holi, yang berarti penggalian kembali jenazah leluhur, merupakan salah satu tradisi paling suci dalam budaya Batak Toba. Selama beberapa dekade terakhir, makna ritual ini telah mengalami transformasi signifikan sejalan dengan perkembangan pariwisata budaya di kawasan Danau Toba, khususnya di Balige dan Samosir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana komunitas Batak Toba menafsirkan ulang makna ritual Mangokal Holi dalam konteks sosial, spiritual, dan ekonomi modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus etnografi reflektif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, melibatkan pemimpin tradisional, tokoh agama, dan praktisi pariwisata. Temuan menunjukkan pergeseran fungsi Mangokal Holi dari ritual eksklusif dan suci menjadi representasi sosial yang lebih terbuka dan inklusif. Saat ini, ritual ini tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai sarana pendidikan budaya, penguatan identitas kolektif, dan sumber manfaat ekonomi bagi komunitas lokal. Transformasi ini menggambarkan kemampuan masyarakat Batak Toba untuk menyeimbangkan nilai-nilai spiritual dengan tuntutan ekonomi pariwisata modern tanpa mengorbankan esensi warisan adat mereka. Studi ini berkontribusi pada diskusi teoretis tentang adaptasi budaya dan pariwisata berkelanjutan yang berakar pada kebijaksanaan lokal, sekaligus memberikan rekomendasi praktis untuk pengembangan manajemen pariwisata budaya yang menghormati spiritualitas dan nilai-nilai asli.
The Traditional Malay Deli Architectural Culture in Medan Urban Tourism: The Dilemma between Modernization and Local Identity Syam, Bunga Nailah; Verawaty, Ermelia; Eleanora, Benedicta; Natsir, Muhammad; Gloria, Marta
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini meneliti dinamika pelestarian arsitektur tradisional Melayu Deli di tengah pesatnya modernisasi pariwisata urban di Medan, mengonseptualisasikannya sebagai ruang sosial tempat identitas, budaya, dan ekonomi berinteraksi dan terus dinegosiasikan. Isu ini penting karena modernisasi tidak hanya mengubah bentuk fisik bangunan tetapi juga menggoyahkan makna simbolis dan kesadaran kolektif komunitas Melayu Deli mengenai warisan budaya mereka. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi berorientasi hermeneutik, penelitian ini berupaya menafsirkan pengalaman hidup dan refleksi makna dari para aktor yang terlibat—termasuk arsitek, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat budaya, dan penduduk lokal—dalam upaya mereka menyeimbangkan pelestarian budaya dan tuntutan modernitas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, yang melibatkan dua belas partisipan yang dipilih secara purposif. Data kemudian dianalisis secara tematis menggunakan perangkat lunak NVivo 12 Plus. Temuan-temuan ini mengungkap tiga pola makna yang saling terkait: pertama, modernisasi dianggap sebagai sumber ambivalensi, yang membangkitkan kebanggaan sekaligus rasa kehilangan; kedua, habitus arsitektur komunitas Melayu Deli menunjukkan fleksibilitas sekaligus tetap berakar kuat pada nilai-nilai spiritual dan komunal; dan ketiga, identitas lokal terus dinegosiasikan dalam ruang pariwisata yang semakin saling terhubung dalam skala global. Temuan-temuan ini menekankan bahwa pelestarian budaya tidak dapat direduksi hanya menjadi konservasi bentuk-bentuk fisik, tetapi juga harus mencakup perlindungan makna sosial dan kesadaran simbolis yang tertanam di dalamnya. Secara teoretis, studi ini memperluas wacana tentang habitus dan identitas sosial dengan memasukkan dimensi spasial ke dalam proses negosiasi budaya. Secara praktis, studi ini berkontribusi pada pengembangan kebijakan pelestarian yang lebih partisipatif, kontekstual, dan berlandaskan budaya, khususnya relevan untuk lingkungan perkotaan multikultural seperti kota Medan.
Empowering Karo Local Wisdom Through Community-Based Tourism: A Cultural Sustainability Approach Darmawan, Najwa Khalishah; Natsir, Muhammad; Sembiring, Gloria Salsa Br.; Fatah, Sultan Ahmad Al; Gaol, Josua Lumban
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gelombang globalisasi dan industrialisasi pariwisata telah menciptakan dilema antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya lokal. Di tengah derasnya modernisasi, masyarakat Batak Karo di Sumatera Utara berupaya mempertahankan identitas budayanya melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang berakar pada kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses pemberdayaan masyarakat adat Karo dalam mengembangkan model pariwisata yang tidak hanya menekankan aspek ekonomi tetapi juga menjunjung tinggi keberlanjutan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen yang dilakukan di dua desa wisata budaya, Lingga dan Dokan. Data dianalisis secara tematik dan reflektif untuk mengungkap pola makna dan dinamika sosial yang menggambarkan keterkaitan antara kearifan lokal, partisipasi masyarakat, dan praktik keberlanjutan budaya. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa masyarakat Batak Karo telah berhasil mengintegrasikan nilai-nilai tradisional seperti perkade-kadenan (gotong royong), sistem kekerabatan rakut sitelu, dan penghormatan leluhur ke dalam praktik-praktik pariwisata yang menekankan pendidikan budaya dan kesejahteraan sosial. Tiga tema kunci muncul dari penelitian ini: pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi budaya, revitalisasi kearifan lokal dan praktik-praktik tradisional dalam kegiatan pariwisata, dan transformasi budaya menuju keberlanjutan sosial masyarakat. Temuan-temuan ini menegaskan bahwa kearifan lokal berfungsi sebagai modal sosial dan moral dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Secara konseptual, penelitian ini memperkaya pemahaman tentang pariwisata berbasis masyarakat (CBT) dengan memposisikan keberlanjutan budaya sebagai inti dari proses pemberdayaan masyarakat. Secara praktis, penelitian ini memberikan wawasan bagi para pembuat kebijakan untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam strategi pengembangan pariwisata yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
CONTRACT LAW AND THE LIVING ENVIRONMENT: CONTRACTUAL LIABILITY IN SUSTAINABLE DEVELOPMENT Dwitanto, Hendri; Natsir, Muhammad; Nasution, Fahman Urdawi
NOMOI Law Review Vol 6, No 2 (2025): November Edition
Publisher : NOMOI Law Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/nomoi.v6i2.26363

Abstract

Sustainable development in coastal areas requires effective legal instruments to ensure environmental responsibility in every development activity. This research analyzes the role of contract law as an enforcement instrument of contractual responsibility in the sustainable development in Indonesia's coastal areas. The purpose of this study is to examine the legal foundation of contractual responsibility in coastal development contracts, analyze the implementation of environmental clauses in development contracts, and formulate an ideal legal framework to strengthen contractual responsibility in sustainable development. The research method uses a normative juridical approach with an analysis of legislation, academic journals, and related legal literature. The results indicate that the legal basis for contractual liability is provided through Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management and Law Number 1 of 2014 on Amendments to Law Number 27 of 2007 on Coastal and Small Islands Management. However, its implementation is still hindered by weak oversight mechanisms and law enforcement. The conclusion of the research suggests that contract law plays a strategic role in achieving sustainable development through environmental clauses that legally bind the parties, but there is a need for strengthening institutions and oversight mechanisms to ensure effective implementation in the society.
Co-Authors Aditya Saputra Adnas, Titien Pratiwi Adrian, Abdurrahman Afdilla Moulidya Al-Ghowazi, Sholakhuddin Akhmad Alfrianti, Alda Alhafidz, Nabil Aliah, Fijanatin Altair, Garin Rachmad Amelia, Zahra Aminuddin Mane Kandari, Aminuddin Mane Amrin Saragih Ananda, Muhammad Rizki Andi Hendra Syam Andi Ummul Khair Angelica, Sandrina Amelia Anjelina, Nia Anni Holila Pulungan Ansharullah ansharullah Anthon Monde Ariani, Wa Ode Rachmasari Aris, Ardiyanti As'ad, Ali Asranudin Asranudin, Asranudin Asri, Mansyur Auliah Ambarwati Berlin Sibarani Bulo, Yenni Pratiwi Bunna, Trisno Heandrik Chris Asanti, Chris Danardono, Danardono Darmawan Darmawan Darmawan, Najwa Khalishah DAULAY, DINA PUSPITA SARI DEDI SURACHMAN, DEDI Desvianur, Doliva Risky Dwitanto, Hendri Eleanora, Benedicta Ernawati Ernawati Ernawaty Usman Fahira, Ayuke Nurul Fahman Urdawi Nasution FARIDA HANIM SARAGIH Fatah, Sultan Ahmad Al Fatimah, Dian Fauziah Khairani Lubis, Fauziah Khairani Fazalani, Runi FITRI, PUTRI SALSABILA ARSITHA Fuadi Fuadi Gaol, Josua Lumban Ginting, Immanuel Prasetya Gintings, Immanuel Prasetya Gloria, Marta Hamid, Muhammad Abdul HANUM, FRISKA NABILA Hari, Radhwa Khalisya Haryono Pasang Kamase Helvira, Jenny Heni Pujiastuti Hesti Fibriasari Hutabarat, Sabrina Wandani Ilahi, Andi Hidayat Anugrah Ilham Ilham Imran, Al Indah Pane, Isli Iriani Indra Setiawan Indriastuti, Mutia Olivia Iskandar Syahputera, Iskandar Isli Iriani Indiah Pane, Isli Iriani Kamma, Vanessa Kesuma, Ayuzza Bintang Khairunnisa, Tengku S Krisna, Liza Agnesta La Ode Safuan Lidiman Sahat Martua Sinaga Lifu, Atika Rosita Lifu Lubab, Mohamad Irbabul Lubis, Indah LUBIS, TASNIM Lukmanul Hakim Luthfi, Muhammad Madya Sulisno Maldin, Siska Amelia Manihuruk, Clara Agatha Manik, Sinta Fransiska Mansari, Mansari Masnur Masnur Mega Putri T, Mississippi Melayu, Erlina Mohammad Bahrul Hidayat Muh. Yunus Muhammad Iqbal Muhammad Salih, Ibnu Omar Muhammad Syarif, Muhammad Mulato Santosa, Mulato Munawwarah, Rofiqah Al Mustakim Mustakim MUSTARI Mustika, Alda Mutiarani, Rosy Nababan, Dorlina Nadar, Nadar Nailah Nailah Nasira, Sheila Nina Yusnita Yamin Nita Maya Valiantien Nurdin, Jurana Nurfadilah Nurfadilah Nurhayati Haris Pambayun, Aulia Putri Panggabean, Dwi Eka Sartika Pasulu, Milka Purba, Asri Tijawati Putri, Yani Zulfadila Rachmad, Andi Rachmadi, Adhitya Fajar Rahayu Indriasari Rahayu, Famala Eka Sanhadi Rahmadany, Savitri RAJAGUKGUK, VIVI CINTIYA RAMADILLA, HAFIZA SAUMI Rasul, Najmuddin M. Rasyidin Rasyidin Rayhan, M. Zul’Asfy Rika, Rika Rita Suswati Rosidin, Chintami Saharuddin Saleh, Fadli Moh. Saprijal, Andri Saragih, Anggraini Thesisia Saragih, Bahagia Saragih, Frans Ananda Saragih, Helena Christin Saritza, Zuhra Sartika Dewi, M, Jonathan Irene Sembiring, Gloria Salsa Br. Shahab, Alia Siagian, Chyntia Riquella Siholmarito, Tiurma Silaen, George Simanjuntak, Shinta Bella Simarmata, Deniela Yoshelyn Simatupang, Elza Febriani Siregar, Tiarnita Maria Sarjani Br. Sisila Fitriany Damanik, Sisila Fitriany Sitanggang, Lusy Agnesia Sitanggang, Sastha Immanuella Siti Aisah Ginting Siti Sahara Sofyan, Selviana Suardi, Suardi Suhaimi Suhaimi Suhartiwi, Suhartiwi SURBAKTI, HALIMAH BR Surianti Surianti, Surianti Sutaman, Sutaman Syam, Bunga Nailah Syam, Emhy Zelvia Tajuddin Tajuddin, Tajuddin Tambunan, Amelia Putri Tamir, Fayyi Fawwaz Tamrin Tamrin Tanjung, Nazahra Aulia Arifah Tegar Bimantoro Thoyyib, Ahmad TRI HARTITI Uswah Hasanah Valentine, Rahma Verawaty, Ermelia Wahyudi, Angga Haikal Walid, Ahmad Nafiul Wibowo, Afif Ari Wilsa, Wilsa Yanti, Ipri Yunia, Latifah Sukmawati Yusuf, Cut Fara Vhiqia Yusuf, Darmawi Zainuddin, Nurkhamimi Zainuddin, Zainuddin Zaki Ulya, Zaki Zannah, Khoirunnisa ul Zuhdi, Ahnaf Zuleha, Zuleha