p-Index From 2020 - 2025
12.362
P-Index
This Author published in this journals
All Journal SOSIALITAS (Jurnal Ilmiah Pend. Sos-Ant) Jurnal Ekonomi : Journal of Economic CAUCHY: Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi Kinerja JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Jurnal Mahasiswa Matematika PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Dinamika Fakultas Pertanian Jurnal Kesehatan Measurement : Jurnal Akuntansi Jurnal Orientasi Baru International Journal of Law Reconstruction Computatio : Journal of Computer Science and Information Systems Jurnal Teknik Industri: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Industri Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat DINTEK Limits: Journal of Mathematics and Its Applications JAB (Jurnal Akuntansi & Bisnis) BBM (Buletin Bisnis dan Manajemen) Indonesian Journal of Medicine Journal of Maternal and Child Health NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Jurnal Kesehatan Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini FINANCIAL : JURNAL AKUNTANSI Meteor STIP Marunda Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Jurnal Optimalisasi Bappenas Working Papers UNTAG Law Review Journal of Asian Orientation in Theology Authentic Research of Global Fisheries Application Journal (Aurelia Journal) Journal of Islamic Accounting and Finance Research Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Jurnal Ilmiah Publika Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Jurnal Tanah dan Air (Soil and Water Journal) Jurnal Kesehatan Tambusai Journal of Terrorism Studies ARRUS Journal of Engineering and Technology Indo-MathEdu Intellectuals Journal International Journal of Progressive Mathematics Education Jurnal Inkofar Indonesian Journal for Physical Education and Sport Jurnal Publika Pengabdian Masyarakat Academic Physiotherapy Conference Proceeding Prosiding University Research Colloquium Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Penelitian Chanos Chanos Jurnal Civil Engineering Study Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa International Journal of Research and Community Empowerment Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Kaluteros Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Journal of Information System, Technology and Engineering In Veritate Lux : Jurnal Ilmu Kateketik Pastoral Teologi, Pendidikan, Antropologi, dan Budaya JTH: Journal of Technology and Health Community Service Journal Of Economic Education Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia INSAN CENDEKIA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ABDIMAS KAUNIAH Physio Journal PRIMER: Jurnal Ilmiah Multidisiplin FISIO MU: Physiotherapy Evidences Jurnal Perikanan Journal of Chemical Learning Innovation Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Journal of Health and Therapy Jurnal Ekonomi Akuntansi Manajemen Agribisnis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual

Pengaruh Agama Katolik dalam Pola Relasi Duan-Lolat pada Masyarakat Tanimbar Utara Umpung, Alfridus Giridus; Oek, Marianus M.; Metintomwat, Matias; Widodo, Agus
Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Vol 2, No 1 (2024): Divinitas January
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/div.v2i1.7525

Abstract

The North Tanimbar community in the Maluku Islands has a tradition of a relationship pattern known as Duan-Lolat (Giver-Receiver). This Duan-Lolat relationship pattern originates from the context of marriage, namely the relationship between man (husband) and woman (wife), which at the same time also implies the relationship between nature and humans (cosmological) as well as the master (the king) with his servants (political). This research, using a qualitative approach with interviews and literature studies, aims to examine the influence of Catholicism in the Duan-Lolat relationship pattern. The results show that before the Catholic faith entered, the people of North Tanimbar embraced animist beliefs centered on human relationships with the universe and ancestral spirits, referred to as Makenar and Batmakenar. After the Catholicism entered in their society, the community’s belief system underwent to change. In this religious context, Duan, as the Giver, which in the original beliefs was identified with men, nature and kings, is now applied to God or Ubila’a, in their language. Meanwhile, Lolat, as the receiver, which was originally identified with women, humans, and servants, is applied to humans in their relationship with God. With this new understanding and meaning, Catholicism can be easily accepted by the North Tanimbar community, while strengthening the community’s understanding of the relationship between humans and God, as well as forming the basis for religious practice and the communityAbstrakMasyarakat Tanimbar Utara di Kepulauan Maluku memiliki tradisi dalam pola relasi yang dikenal dengan Duan-Lolat (Pemberi-Penerima). Pola relasi Duan-Lolat ini berasal dari konteks perkawinan, yaitu relasi antara laki-laki (suami) dan perempuan (istri), yang sekaligus juga berimplikasi konteks relasi alam dengan manusia (kosmologis) dan tuan/raja dengan hamba (politis). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan studi pustaka, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Agama Katolik dalam pola relasi Duan-Lolat tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa sebelum iman Katolik masuk, masyarakat Tanimbar Utara memiliki kepercayaan animisme yang berpusat pada hubungan manusia dengan alam semesta dan roh-roh leluhur, yang disebut sebagai Makenar dan Batmakenar. Setelah masuknya Agama Katolik, sistem kepercayaan masyarakat mengalami perubahan. Dalam konteks religius ini, Duan, sebagai Pemberi, yang dalam kepercayaan asli diidentikkan dengan laki-laki, alam, dan raja, kini diterapkan pada Allah atau Ubila’a, dalam bahasa mereka. Sementara itu, Lolat, sebagai penerima, yang semula diidentikan pada wanita, manusia, dan hamba, kita diterapkan pada manusia dalam relasinya dengan Allah. Dengan pemahaman dan pemaknaan yang baru ini, Agama Katolik dapat diterima oleh Masyarakat Tanimbar Utara, sekaligus memperkuat pemahaman masyarakat tentang hubungan manusia dengan Allah, serta membentuk landasan praktik keagamaan dan penghayatan spiritual yang mendasari kehidupan beragama di Tanimbar Utara.
Dewa Tertinggi “Puang Matua” dalam Kepercayaan Aluk To Dolo Ari, Rofinus; Saleda, Aldry Toban; Bilang, Antonius; Widodo, Agus
Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Vol 2, No 1 (2024): Divinitas January
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/div.v2i1.7498

Abstract

Each religious tradition has its own name for Hyang Ilahi. In general, the figure of Hyang Ilahi is commonly referred to as God, Allah, Gusti, dewa, and others. These names indicate the relationship and understanding of a particular society or community towards the Divine Being. This research using qualitative methods through literature study, field observations, and interviews aims to explain the understanding of divinity in Aluk To Dolo Religious tradition, especially the existence of Puang Matua. The results show that the Aluk To Dolo Religious tradition has a divine figure that they worship and praise, namely Puang Matua. Aluk To Dolo adherents always aim for unity with Puang Matua through all the rules of life that have been passed down by Puang Matua as norms that must be obeyed. In addition, they hope to be reunited and live with Puang Matua.AbstrakSetiap aliran kepercayaan memiliki penyebutan masing-masing untuk Hyang Ilahi. Secara umum, sosok Hyang Ilahi ini ini biasa disebut dengan nama Tuhan, Allah, Gusti, dewa, dan lain-lain. Nama-nama ini menunjukkan relasi dan pemahaman masyarakat atau komunitas tertentu akan Hyang Ilahi tersebut. Penelitian dengan metode kualitatif melalui studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara ini bertujuan untuk menjelaskan paham ketuhanan dalam kepercayaan Aluk To Dolo, khususnya eksistensi Puang Matua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan Aluk To Dolo memiliki sosok Ilahi yang mereka sembah dan puji, yakni Puang Matua. Para penganut Aluk To Dolo selalu mengarah kepada kesatuan dengan Puang Matua melalui segala aturan hidup yang telah diturunkan oleh Puang Matua sebagai norma yang harus ditaati. Selain itu, mereka berharap dapat dipersatukan kembali dan hidup bersama Puang Matua. 
Kepercayaan Animisme dan Paham Ketuhanan Fumiripits dalam Mitologi Suku Asmat Jalo, Fransiskus Vanlith; Widodo, Agus
Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Vol 2, No 1 (2024): Divinitas January
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/div.v2i1.7499

Abstract

The Asmat tribe who inhabit the Land of Papua, has a belief in divinity that is deeply rooted in the Fumeripits myth. Fumeripits is seen as the highest god, above the ancestors of the Asmat tribe, who is considered the creator, having higher power and authority. The writing method used is literature study and uses primary data obtained directly through interviews with sources. The aim of this research is to explain Fumeripits divine understanding and reveal how the Asmat people view the role of ancestral spirits in their lives, including how ancestral spirits provide prosperity for the living. Based on the Fumeripits myth, the Asmat people believe that their ancestor was a young man who was skilled in the art of carving. They believe there are three worlds, namely Asamat Ow Capinmi (world of the living), Damir Ow Capinmi (stopover place), and Safan (Heaven). Asamat Ow Capinmi, the Asmat community has an obligation to do good and obey customary law. To help ancestors experience liberation from Damir Ow Capinmi. AbstrakSuku Asmat yang mendiami Tanah Papua, memiliki paham ketuhanan yang mengakar kuat pada mitos Fumeripits. Fumeripits dipandang sebagai dewa tertinggi, di atas nenek moyang suku Asmat, yang dianggap sebagai pencipta, memiliki kekuasaan dan otoritas yang lebih tinggi. Metode penulisan yang digunakan adalah studi pustaka dan menggunakan data primer yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan narasumber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan paham ketuhanan  Fumeripits dan mengungkapkan bagaimana masyarakat Asmat memandang peran arwah leluhur dalam kehidupannya, termasuk bagaimana arwah leluhur memberikan kesejahteraan bagi yang masih hidup. Berdasarkan mitos Fumeripits, masyarakat Asmat meyakini bahwa nenek moyangnya adalah seorang pemuda yang memiliki keahlian dalam seni ukir. Mereka meyakini ada tiga dunia, yaitu Asamat Ow Capinmi (dunia orang hidup), Damir Ow Capinmi (tempat persinggahan), dan Safan (Surga). Asamat Ow Capinmi masyarakat Asmat memiliki kewajiban untuk berbuat baik dan menaati hukum adat. Untuk membantu nenek moyang mengalami pembebasan dari Damir Ow Capinmi
Paham Ketuhanan dalam Kepercayaan Dewi Ibu (Đạo Mẫu) pada Masyarakat Adat di Vietnam Lã, Huy Quốc; Sitorus, Desima Erlinda Agnesia; Prasaja, Leo Agung Tyas; Widodo, Agus
Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Vol 3, No 1 (2025): Divinitas January
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/div.v3i1.11598

Abstract

There are many religions and beliefs in the world. Among them, we must mention five major religions such as Christianity, Hinduism, Islam, Judaism and Buddhism. Besides these major religions, other religious beliefs still exist, namely the Đạo Mẫu Belief, Thờ Kính Tổ Tiên Belief (ancestor worship belief), Thờ Trời Belief, and others. These beliefs often originate from local cultures. Although belief is not as universal and strong as religion, it is imbued with the characteristics and identity of indigenous people's belief in a Supreme Being. In this article, the writer will clarify the identity of indigenous people's belief in their own beliefs, specifically the Mother Goddess belief (Đạo Mẫu) of the Vietnamese people. This study also focuses on the belief in divinity in the Đạo Mẫu traditional belief. Using the library research method, the writer traces official sources of information through books, articles, and etc to give an overview of the Mother Goddess belief. Specifically, this article will present the origins of the formation of the Đạo Mẫu belief and also mention the divine system in the Đạo Mẫu belief. Apart from that, the author presents the unique rituals in the Mother Goddess belief, as well as the meaning of these rituals. Finally, the researcher will explain the views and role of the Mother Goddess in the Đạo Mẫu Belief.AbstrakAda banyak kepercayaan dan agama di dunia, diantaranya lima agama besar seperti Kristen, Hindu, Islam, Yudaisme, dan Budha. Selain agama-agama besar tersebut, masih ada kepercayaan lain yang berasal dari budaya lokal yaitu Kepercayaan Đạo Mẫu, Kepercayanan Thờ Kính Tổ Tiên (kepercayaan pemujaan leluhur), Kepercayaan Thờ Trời, dan lain lain. Meski kepercayaan ini tidak bersifat universal dan sekuat agama, namun kepercayaan tersebut dijiwai dengan ciri dan identitas kepercayaan adat terhadap Yang Maha Esa. Dalam artikel ini, penulis akan memperjelas identitas kepercayaan masyarakat adat terhadap kepercayaan mereka sendiri, khususnya kepercayaan Đạo Mẫu masyarakat Vietnam. Penelitian ini juga berfokus pada paham ketuhanan dalam kepercayaan adat Đạo Mẫu. Dengan menggunakan metode studi literatur, penulis menelusuri sumber informasi resmi melalui buku, artikel, dan lain-lain untuk memberikan gambaran tentang kepercayaan Đạo Mẫu. Secara khusus artikel ini akan memaparkan asal mula terbentuknya kepercayaan Đạo Mẫu dan juga menyebutkan sistem ketuhanan dalam kepercayaan Đạo Mẫu. Selain itu, penulis menyajikan keunikan ritual-ritual dalam kepercayaan Đạo Mẫu, serta makna dari ritual-ritual tersebut. Terakhir, peneliti akan memaparkan pandangan pandangan dan peran Dewi Ibu dalam Kepercayaan Đạo Mẫu.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Aditya, Ivan Fairuz Affisramyraj, Rizky Afriani, Hana Nazelia Agung Nur Probohudono Agus Muldiyanto, Agus Agustin, Talita Tri Aji Saputra, Chandra Juniar Akbar, M. Baihaqi Akbar, M.Baihaqi Alamsyah, Agus Aldri Frinaldi Alfian Anhar Amala, Riza Nur Amithya, Farita Adhynda Andyastuti, Etty Anggraini, Susi Annisa' Bias Cahyanurani Anyastuti, Etty Ardhiana, Dhevilia Ardiani, Savilla Dara Ardiansyah, Faizin Ardianti, Fenni Fariska Ari, Rofinus Ariani, Fitria Arif Pristianto Arif Zainudin Arifin, Moh. Zainal Asep Akmal Aonullah Asmarany, Anja Asri Laksmi Riani Astri Kustina Dewi Astuti, A Atik Hidayati Azizah Rahmawati Azka, Vaza Deefath Az Bana Handaga Bandi Bandi, Bandi Bilang, Antonius Buamona, Fachmi Budi Santosa Budi Santosa Budiarti, Sisca Cahya Nusantara, Aji Cahyanurani, Annisa Bias Cahyono, M Rudi Cahyowati, Anik Cahyowati, Perdhiansyah Cholis Imam Nawawi Christian Putra, Merry Debritta P.W, Oktavianus Dema Yulianto Dewanti, Feryda Triana Dewi Alima Nostalia Suseno Dewi Yuliana Dewi, V. Ananta Wikrama Tungga Djoko Suhardjanto Dyah, Vera Pramuktining Edy, Moch. Heri Eliyen, Kunti Endang Wahyu H Erwin Putera Permana F. X. Arunanto Farid Rahman Farida Suharleni Fausil Fauziah, Hamidah Ulfa Fitri Nur Mahmudah Fitria, Ida Fransisca Debora Ganiswara H., Andrias Hafizh, Babsell Aufaa Hakeng, Leonardus Halim, Atika Marisa Harijono, Teguh Heru Irianto Hetty Muniroh Hossain, Mohammad Belayet Ika Kurnia Indriani Ikawati, Kartika Imam Nurhadi Purwanto Indrajati, Yvonne Indriani, Ika Kurnia Irawan Hadi Wiranata Irianto, Mig Isdya Putri, Bernadine Felicia Ishak, Galih Adhi Islamiatun, Zunitasari Kholifah Ismadi, I Isnaini Herawati Isnani Darti Iswandi, Ferdinandus Jalo, Fransiskus Vanlith Jamaludin, Umar Jannah, Amala Istiqomah Juriansari, eti Kadarti, Sri Isnin Karisma, Dwi Yogi Kgs Ahmadi Khanza, Namira Mutia Khoiri, Ayu Faiqoh Kholis, Moh. Nur Kristanti, Karunia Theda Kristianingtyas, K Kurniati, Risa Fitri Kusuma, Muhamad Edgar Kusumawati, Ana Lã, Huy Quốc Lestari, Ayuk Puji Lestari, Ririt Ika Liana, May Luthfiyani, Lisa M. Zainal Arifin Ma'nun, Arumi Lu'lul Mahyus Mardianto, Halim Marlis, Dinik Ayundya Marsudi, Marsudi Martinus, Marshall Mawarni, Yulia Nafizah Metintomwat, Matias Mochammad Riyanto Moebin, Amrullah Ali Muanam, Mohamad Khoirul Mudjiastuti Handajani Muflihah, Nurul Muhammad Akbar Hajuan Muhtadin, Muhammad Faza Murti Puspita Rukmi Mutalazimah Mutalazimah Nabila, N Nasrul, Anas Nasuki, Nasuki Naufal, Adnan Faris Nay, Agriastari Dwiputri Harun Umbu Nazran, Nazran Neni Purwati Ningsih, Dwy Nora Yuniar Setyaputri Nugrahani, Henny Saptatia Drajati Nugroho, Indra Uzi Nur Annisa Nur Azizah, Hauna NUR SALIM, NUR Nur, Uray M. Nuraminazkiya, Muhammad Zulfa Rangga Nurhandrita, Zahwa Putri Nurratri, Annisa Kusuma Nursalim Nursalim Nursalim nurul latifah Oek, Marianus M. Oklandary, Dina Oktaviana, Riast Eka Pamungkas, Bima Kukuh Dwi Prabowo, Erlang Sigit Praditya, BJ. Zia Yucca Pramono Sasongko Prasaja, Leo Agung Tyas Prasetiyo, Joko Prasetyo, Arya Tri Prasetyo, Hanif Kemal Prasetyo, Henri Prastiwi, Meilinda Ade Pratamasari, Nastiti Pratiwi, Fara El Nandhita Prayitno, P Prayoga, Dwi Fany Primasari, Kartika Pupung, Muhammad Purnamasari, Neng Devi Purnaningsih, Enggar Putra, Guntur Rusmana Putra, Merry Christian Putri, Asnatul Baida Putri, Rizka Salsabila Quốc Thắng, John Phan Rahayu, Futri Rahmat Hidayat Rahmawati, Yuni Kartika Addy Ramadhan, Aditya Sukma Ramadhan, Rizal Furqan Ramadhani, Indah Ramahandika, Achmad Kukuh Ramayani, Anita Wahyu Rendranandini, Widya Retnowinarni, Rini Riady, Andrew Riska Amalia Riskian A., Firdaus Riswandi, Fitta Nurisma Ritonga, Lusiana BR Rivandi, Merdieco Riyanto, Azmi Fitrah Mithra Rizky, Putri Nurhanida Rizky, Rima Rizkya, Rinta Rizqillah, Indah Prima Romadhona, Laila Rulbani, Riza marcelia Ryan Pratama Safitri, Amaliyah Hana Saleda, Aldry Toban Salsabila, Mutia Sanjaya, Christine Saputra, Ferdi Saputri, Shinta Claudia Saraswati, Elsa Verina Sari, Dian Anita Sari, Intan Nila Sasmita, Wikan Sasmito, Erwin Sayuti, Muhammad Simbolon, Paolo Rigo Wilhelmus Siti Fadhilah, Siti Siti Mariyam Sitorus, Desima Erlinda Agnesia Siwi, Hapsari Sobri Abusini Solly Aryza Soraya Styawan, Fransiskus Frendy Subiyakto, Budiyatmo Joko Sugeng Rahardjo SUGIYANTO Sugiyarti, Zara Sujak, Rhama Syuhada Sukmawati, Lolisa Sulistyowati, Fatonah Suprakto, Bambang Surakhmad, Djoko Suratman Suratman Suryanto Suryanto Suyoto Suyoto Swariningrum, Nur Indah Syaahidah, Habiibatusy Taufik Eko Susilo Trisilowati, Trisilowati Triyani, Lusi Amalia Triyono, Yohanes Tunjungsari, Meirdania Fitri Ulfa, Hamidah Umpung, Alfridus Giridus Utami, Multasih Nita Veny Iswantiningtyas wahyuni wahyuni Waspada, Edy Wawan Joko Pranoto Wicaksono, Mochammad Fikriansyah Widodo, Nazran Wijaya, Dimas Zena Winarna, Jaka Wulandari, Tri Mei Yohanes Adi Nugroho Yoni Rustiana Kusumawati Yoran, Yoseph Evan Yudhantara, Aziz Yudho Putranto, Ardi Yulistiana, Rizka Yaya Yunita Dwi Pristiani Yusman, Yopi Ari