Claim Missing Document
Check
Articles

EFFISIENSI PEMANFAATAN RED MUD DAN BOKHASI LIMBAH SAYURAN PADA MEDIA GAMBUT DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN DAN SERAPAN HARA TANAMAN LOBAK Susana, Rini; Hadijah, Siti; Rahmidiyani, Rahmidiyani; Zulfita, Dwi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3874

Abstract

One of the efforts that can be made to improve the problem of low pH and low peat soil fertility is by providing ameliorant materials and organic fertilizer. Ameliorant is a material that can improve soil fertility and overcome soil acidity, one of which is red mud as a soil conditioner because it has a very alkaline pH. The objectives of this research are: 1. To assess the availability of N, P, K, Ca and Mg nutrients in peat media that is ameliorated with red mud and vegetable waste. 2. To assess the nutrient uptake of N, P, K in white radish  grown in peat media with amelioration of red mud and vegetable waste bokashi.This research was carried out at the Experimental Field, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. This research used a Completely Randomized Factorial Design (CRD) with 2 factors. The first factor is red mud dosage (R) and the second factor is vegetable waste bokashi (B), Each factor consist of 3 level of dosage,  Red mud dosage levels are: 16 tons/ha; 18 tons/ha; 20 tons/ha, the bokashi dosage level for vegetable waste is: 15 tons/Ha; 20 tons/ha and 25 tons/ha. Observation variables include the availability of nutrients N, P, K, Ca, Mg, uptake of nutrients N, P, K, dry weight and fresh weight of white radish. The research showed that the application of red mud and  vegetable waste bokashi to peat soil was able to increase pH, base saturation, availability of the nutrients P, Ca, Mg, K and Na. However, the application of red mud and bokashi vegetable waste reduced the CEC and Organic C values of the soil. The uptake of the nutrients N, P and K was relatively the same between treatment combinations, the absorption of the N element was the greatest, followed by the elements K and P. The application of 18 tons/ha of red mud and 15 tons/ha of vegetable waste bokashi was an effective dose for the growth and yield of white radish on peat soil. Key words: peat, red mud, vegetable waste bokashi, radish INTISARI          Satu di antara upaya yang  dapat dilakukan untuk memperbaiki kendala pH rendah dan kesuburan tanah gambut yang rendah yaitu dengan pemberian bahan amelioran dan pupuk organik. Amelioran merupakan bahan yang dapat memperbaiki tanah dan mengatasi kemasaman tanah, salah satunya yaitu lumpur merah (Red mud) sebagai pembenah tanah karena memiliki pH yang sangat basa. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengkaji ketersediaan hara N,P,K,Ca dan Mg pada media gambut yang diameliorasi dengan red mud dan bokasi limbah sayuran. 2. Mengkaji serapan hara N,P,K pada tanaman lobak yaang ditanam pada media gambut dengan ameliorasi red mud dan bokashi limbah sayuran. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Faktorial Pola Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor.  Faktor pertama yaitu dosis red mud (R) sebanyak 3 taraf dan faktor kedua yaitu Bokasi limbah Sayuran (B) sebanyak 3 taraf sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Taraf dosis red mud adalah: 16 ton/ha; 18 ton/ha ; 20 ton/ha, taraf dosis bokashi limbah sayuran adalah: 15 ton/Ha; 20 ton/ha dan 25 ton/ha. Variabel pengamatan meliputi ketersedian unsur hara N,P,K, Ca, Mg, serapan unsur hara N,P,K, berat kering dan berat segar tanaman lobak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian red mud dan bokashi limbah sayuran pada tanah gambut mampu meningkatkan pH, Kejenuhan Basa, ketersediaan unsur hara P, Ca, Mg,K dan Na. Namun, pemberian red mud dan bokashi limbah sayuran  menurunkan nilai KTK dan C Organik tanah.  Serapan unsur hara N, P dan K relatif sama antar kombinasi perlakuan, penyerapan unsur N paling besar diikuti okeh unsur K dan P. Pemberian red mud 18 ton/ha dan bokashi limbah sayuran 15 ton/ha merupakan dosis efektif terhadap pertumbuhan dan hasil lobak  pada tanah gambut.Kata kunci: Bokashi limbah sayuran, Gambut, Lobak,  red mud
PENGARUH BOKASI KASGOT DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN PADA TANAH GAMBUT Boby, Faskalis; Zulfita, Dwi; Rahmidiyani, Rahmidiyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3852

Abstract

The Kailan plant (Brassica oleraceae) is a type of leaf vegetable which is a type of cabbage and is a relatively new plant. The use of peat soil as a plant growing medium is faced with several obstacles, including poor chemical properties, insufficiently available nutrients, and high soil acidity levels with a pH between 3-5. One effort to improve the chemical properties of peat soil is by applying casgot fertilizer and urea fertilizer. This research aims to obtain the best dose from the interaction of giving casgot and Urea on the growth and yield of kailan on peat soil. This research was carried out at a location located on Jl. Sepakat 2, Gg. Racana Pontianak Untan, Provinsi Kalimantan Barat. The research was carried out on  2 July 2023 - 23 September 2023. This research used a Completely Randomized Factorial Design (RAL), consisting of 2 factors. The first factor is casgot (k): kl ≈ 37.5 g/polybag, k2 ≈ 75 g/polybag, k3 ≈ 112.5g/polybag. The second factor is Urea fertilizer (u): nl ≈ 0.4 g/plant, u2 ≈ 0.8 g/plant and u3 ≈ 1.2 g/plant. The variables observed in this study included the number of leaves (strands), plant height (cm), leaf area (cm²), root volume (cm³), plant dry weight (g) and plant fresh weight (g). The results of the research showed that there was no interaction between giving casgot and urea fertilizer that was best for your growth and yield on peat soil, but the interaction between giving casgot and urea fertilizer which was effective for your growth and yield on peat soil was shown by the interaction of giving 6 tons of casgot. /ha is equivalent to 75g/polybag and urea fertilizer at a dose of 100kg/ha is equivalent to 0.4g/plant Keywords: Casgot, Kailan, Peat Soil, Urea INTISARITanaman Kailan (Brassica oleraceae) merupakan salah satu jenis sayuran daun yang termasuk jenis kubis-kubisan dan merupakan tanaman yang relatif baru.   Pemanfaatan tanah gambut sebagai media tumbuh tanaman dihadapkan pada beberapa kendala, diantaranya sifat kimia yang kurang baik, unsur hara yang kurang tersedia, serta tingkat kemasaman tanah yang tinggi dengan pH antara 3-5. Salah satu upaya untuk meningkatkan sifat kimia tanah gambut adalah dengan pemberian bokasi Kasgot dan pupuk Urea. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis terbaik dari interaksi pemberian bokasi Kasgot dan Urea terhadap pertumbuhan dan hasil kailan pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Sepakat 2, Gg. Racana Untan Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan pada 2 juli 2023 - 23 September 2023. Penelitian ini menggunakan Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu Bokasi Kasgot (K) kl ≈ 37,5 g/polybag, k2 ≈ 75 g/polybag, k3 ≈ 112,5g/polybag. Faktor kedua yaitu pupuk Urea (U): nl ≈ 0,4 g/tanaman, u2 ≈ 0,8 g/tanaman dan u3 ≈ 1,2 g/tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi jumlah daun (helai), tinggi tanaman (cm), luas daun (cm²), volume akar (cm³), berat kering tanaman (g) dan berat segar tanaman (g). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ditemukan interaksi pemberian bokasi Kasgot dan pupuk Urea yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kailan pada tanah gambut tetapi interaksi pemberian bokasi kasgot dan pupuk urea yang efektif untuk pertumbuhan dan hasil kailan pada tanah gambut ditunjukan dengan interaksi pemberian bokasi Kasgot dosis 6 ton/ha setara dengan 75g/polybag dan pupuk Urea dengan dosis 100kg/ha setara dengan 0,4g/tanaman Kata Kunci: Bokasi Kasgot, Gambut, Kailan, Urea.
PENGARUH BOKASI AMPAS TEBU DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH KERITING PADA TANAH ALUVIAL Fitri, Kurnilah Ary; Listiawati, Agustina; Zulfita, Dwi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3871

Abstract

Chili (Capsicum annum L.) is a vegetable commodity that is widely cultivated and is one of the most popular commodities in the world. Efforts made to meet the need for chilies involve improving alluvial land as marginal land by providing sugar cane bagasse and NPK fertilizer. The aim of this research is to obtain the best interaction between sugar cane bagasse and NPK for the growth and yield of curly red chili plants on alluvial soil. The research was carried out on land located on Jalan Purnama 2 Gg. Usaha Bersama, South Pontianak, West Kalimantan from 8 November 2022 - 23 February 2023. This research used a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors. Sugarcane bagasse bokasi factor (B) consists of 3 levels, namely b1 = 10 tons/ha, b2 = 20 tons/ha, b3 = 30 tons/ha and NPK fertilizer factor (N) consists of 3 levels, namely n1 = 250 kg/ha , n2 = 500 kg/ha, n3 = 750 kg/ha. The results showed that there was an interaction between the two factors on the growth and yield of curly red chilies on alluvial soil. Providing bagasse bokasi at a dose of 30 tons/ha or equivalent to 180 g/polybag and NPK fertilizer at a dose of 750 kg/ha or equivalent to 22 g/plant can increase the growth and yield of curly red chili plants best on alluvial soil. Keywords: Bokasi Bagasse, Curly Red Chili, NPK Fertilizer  INTISARICabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas paling popular di dunia. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cabai melibatkan perbaikan tanah aluvial sebagai lahan marginal dengan pemberian bokasi ampas tebu dan pupuk NPK. Tujuan penelitiian ini untuk mendapatkan interaksi bokasi ampas tebu dan NPK yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah keriting pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di lahan yang terletak Jalan Purnama 2 Gg. Usaha Bersama, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat dari 8 November 2022 - 23 Februari 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor bokasi ampas tebu (B) terdiri dari 3 taraf yaitu b1 = 10 ton/ha, b2 =  20 ton/ha, b3 =  30 ton/ha    dan factor pupuk NPK (N)  terdiri dari  3 taraf yaitu  n1 = 250 kg/ha, n2 = 500 kg/ha, n3 = 750 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara kedua faktor terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah keriting pada tanah alluvial. Pemberian bokasi ampas tebu dosis 30 ton/ha atau setara dengan 180 g/polybag dan pupuk NPK dengan dosis 750 kg/ha atau setara dengan      22 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah keriting yang terbaik pada tanah aluvialKata Kunci : Bokasi Ampas Tebu, Cabai Merah Keriting, Pupuk NPK
PENGARUH SERBUK CANGKANG TELUR AYAM DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT PADA MEDIA GAMBUT Sukardi, Viktor; Nurjani, Nurjani; Susana, Rini; Zulfita, Dwi; Anggorowati, Dini
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4019

Abstract

      Cayenne pepper plants require sufficient nutrients and an appropriate soil pH for growth. The use of eggshell powder is expected to increase the pH of peat soil and the provision of chicken manure can improve soil porosity and increase the content of microorganisms so as to accelerate the decomposition process in peat soil and increase the availability of nutrients for plants. This study aims to get the best dose of the interaction of chicken eggshell powder and chicken manure fertilizer on the growth and yield of cayenne pepper on peat media. The study used a factorial experiment with a completely randomized design (CRD) pattern consisting of a combination of 2 factors, namely chicken eggshell powder (A) and chicken manure (K), with 3 replications. The number of sample plants in each treatment is 4 plants. The eggshell powder dosage factor symbolized A, consists of 3 levels, namely: a1 = 3 tons/ ha or 81.49 g/ polybag (to increase soil pH to pH 5), a2 = 5 tons/ ha or 117.2 g/ polybag (to increase soil pH to pH 5.5) and a3 = 6 tons/ ha or 153.9 g/ polybag (to increase soil pH to pH 6). The chicken manure dosage factor, symbolized K, consists of 3 levels: k1 = 20 tons/ha or 500 g/polybag, k2 = 25 tons/ha or 625 g/polybag and k3 = 30 tons/ha or 750 g/polybag. Observational variables include: plant height, root volume, plant dry weight, number of fruits per plant, fruit weight per plant and fruit weight per fruit. The results of the research showed that giving eggshell powder at a dose of 5 tonnes/ha and chicken manure at a dose of 25 tonnes/ha was the best dose for increasing the growth of cayenne pepper plants in peat soil.. Keywords: Cayenne Pepper, Chicken Manure, Egg Shell Powder, Peat Soil.  INTISARITanaman cabai rawit memerlukan unsur hara yang cukup dan pH tanah yang sesuai untuk pertumbuhannya. Penggunaan tepung cangkang telur diharapkan dapat menaikkan pH tanah gambut dan pemberian pupuk kandang ayam dapat memperbaiki porositas tanah dan menambah kandungan mikroorganisme sehingga mempercepat proses dekomposisi pada tanah gambut serta menambah ketersediaan hara bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik dari interaksi pemberian serbuk cangkang telur ayam dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada media gambut. Penelitian menggunakan percobaan faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari kombinasi 2 faktor yaitu serbuk cangkang telur ayam (A) dan pupuk kandang ayam (K), dengan ulangan sebanyak 3 kali. Jumlah tanaman sampel pada setiap perlakuan yaitu 4 tanaman. Faktor dosis serbuk cangkang telur yang diberi simbol A, terdiri dari 3 taraf yaitu: a1 = 3 ton/ ha atau 81,49 g/ polybag (untuk menaikkan pH tanah ke pH 5), a2 = 5 ton/ ha atau 117,2 g/ polybag (untuk menaikkan pH tanah ke pH 5,5) dan a3 = 6 ton/ ha atau 153,9 g/ polybag (untuk menaikkan pH tanah ke pH 6). Faktor dosis pupuk kandang ayam yang diberi simbol K, terdiri dari 3 taraf yaitu: k1 = 20 ton/ha atau 500 g/polybag, k2 = 25 ton/ha atau 625 g/ polybag dan k3 = 30 ton/ha atau 750 g/ polybag. Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan berat buah per buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk cangkang telur dosis 5 ton/ha dan pupuk kandang ayam dosis 25 ton/ha merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai rawit di tanah gambut. Kata kunci: Cabai Rawit, Gambut, Pupuk Kandang Ayam, Serbuk Cangkang Telur
KARAKTERISTIK FISIOLOGIS DAN SERAPAN HARA N, P, K JAGUNG MANIS PADA PENGURANGAN PUPUK ANORGANIK DAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PADA LAHAN GAMBUT Wulandari, Tutut Dwi; Zulfita, Dwi; Hariyanti, Agus
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3859

Abstract

The aim of this research is to determine the interaction of the use of inorganic fertilizer and biological fertilizer on the physiological characteristics and nutrient uptake of N, P, K in sweet corn and to obtain the best interaction dose of inorganic fertilizer and biological fertilizer on the physiological character and nutrient uptake of N, P, K sweet corn plants on peat land. This research was carried out at a location located on Jl. Agree 2 Southeast Pontianak. This research was conducted from 4 June - 27 August 2023. The design used in this research was a Randomized Block Design (RAK) with a factorial pattern consisting of 2 treatment factors, namely the first factor was inorganic fertilizer (A) consisting of a1 (recommended dose), a2 (75% recommended dose), a3 (50% recommended dose) and the second factor is biological fertilizer (P) consisting of p1 (45 kg/ ha), p2 (60 kg/ha) and p3 (75 kg/ha). The variables observed in this research were plant dry weight, total leaf area, plant physiological characteristics, N, P, K nutrient uptake and harvest index.  The results of the research showed that there was an interaction between the application of inorganic fertilizer and biological fertilizer on the physiological characteristics and nutrient uptake of N, P, K of sweet corn in peatlands. The interaction between inorganic fertilizer at 75% recommended dose and biological fertilizer at a dose of 60 kg/ha equivalent to 1.13 g/plant shows the best physiological characteristics and nutrient uptake of N, P, K in peatlands.Keywords: Physiological, Peat, Biological Fertilizer, Nutrient Uptake  INTISARITujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi penggunaan pupuk anorganik dan pupuk hayati terhadap karakter fisiologis dan  serapan hara N, P, K pada jagung manis serta mendapatkan dosis interaksi dari pupuk anorganik dan pupuk hayati yang terbaik terhadap karakter fisiologi dan serapan hara N, P, K tanaman  jagung manis pada lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Sepakat 2 Pontianak Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 4 Juni – 27 Agustus 2023. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu faktor pertama adalah pupuk anorganik (A) terdiri dari  (dosis anjuran), a2 (75% dosis anjuran), (50%  dosis anjuran)   dan faktor kedua adalah pupuk hayati (P) terdiri dari (45 kg/ha), (60 kg/ha) dan (75 kg/ha). Variabel yang diamati penelitian ini yaitu berat kering tanaman, luas daun total dan karakter fisiologis tanaman, serapan hara N, P, K dan indeks panen.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pemberian pupuk anorganik dan pupuk hayati terhadap karakter fisiologi dan serapan hara N, P, K jagung manis pada lahan gambut. Interaksi antara pupuk anorganik 75 % dosis anjuran dan pupuk hayati dosis 60 kg/ha setara dengan 1,13 g/tanaman menunjukkan karakter fisiologis dan serapan hara N, P, K yang terbaik pada lahan gambut. Kata Kunci : Fisiologis, Gambut, Pupuk Hayati, Serapan Hara
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL ROSELLA DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI POC BIOSAKA DAN KNO3 PADA TANAH GAMBUT Gita Saputri; Dwi Zulfita; Muhammad Pramulya
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 1 (2025): EDISI JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i1.2

Abstract

The rosella plant (Hibiscus sabdariffa L.) is a shrub or shrub which is a seasonal plant. This research aims to obtain the best combination of Biosaka POC concentration and KNO3 fertilizer dose for growth and yield of rosella in peat soil. This research was carried out at Sepakat 2, Gang Racana Untan, Pontianak, starting in February - May 2024. This research used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments and five replications, each replication consisting of four plant samples. The treatment in question is 100% Biosaka POC equivalent to 300 ml/liter (k1), 75% Biosaka POC equivalent to 225 ml/liter + 25% KNO3 (100 kg/ha) equivalent to 0.5 g/plant (k2), 50% POC Biosaka equivalent to 150 ml/liter + 50% KNO3 (200 kg/ha) equivalent to 1 g/plant (k3), 25% POC Biosaka equivalent to 75 ml/liter + 75% KNO3 (300 kg/ha) equivalent to 1.5 g/plant (k4), 100% KNO3 (400 kg/ha) equivalent to 10 g /plant (k5). The results of the research show that giving 100% KNO3 can provide the best growth, namely plant height and the combination of 25% Biosaka and 75% KNO3 can provide the best rosella yields on peat soil.
Pengaruh Bokashi Brangkasan Jagung dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga Pada Tanah Aluvial Putri, Muslimah Duwi; Zulfita, Dwi; Ashari, Asri Mulya
Sustainability Nexus: Journal of Agriculture Vol 1, No 2 (2025): June
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/snja.v1i2.92153

Abstract

Kubis bunga (Brassica oleracea var. Botrytis) merupakan salah satu sayuran bernilai ekonomi tinggi yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada tanah aluvial. Namun, rendahnya tingkat kesuburan tanah aluvial menjadi kendala utama dalam budidaya kubis bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara dosis bokashi brangkasan jagung dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah aluvial. Upaya peningkatan kesuburan tanah dilakukan dengan pemberian bokashi yang kaya akan bahan organik serta pupuk NPK sebagai sumber hara makro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan tiga ulangan dan dua faktor: dosis bokashi brangkasan jagung (B) pada taraf b1=10 ton/ha, b2=20 ton/ha, dan b3=30 ton/ha serta dosis pupuk NPK (N) pada taraf n1=300 kg/ha, n2=400 kg/ha, dan n3=500 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara bokashi brangkasan jagung dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga. Kombinasi terbaik diperoleh pada dosis bokashi 20 ton/ha dan pupuk NPK 400 kg/ha, yang memberikan hasil optimal dalam hal berat krop dan luas daun kubis bunga pada tanah aluvial.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tomat pada Tanah Gambut Taufiqulhakim, Muhammad Alvin; Zulfita, Dwi; Apindiati, Rita Kurnia
Sustainability Nexus: Journal of Agriculture Vol 1, No 2 (2025): June
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/snja.v1i2.91678

Abstract

Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran buah yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta merupakan tanaman hortikultura. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tomat dengan menanam varietas yang lebih sesuai dengan kondisi lahan dan pemupukan yang sesuai. Tanah Gambut merupakan salah satu jenis tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam tomat. Pupuk hayati merupakan alternatif untuk memanfaatkan mikroorganisme tertentu dalam jumlah yang banyak untuk menyediakan hara serta membantu pertumbuhan tanaman yaitu dengan cara menambat nitrogen yang cukup besar dari udara dan membantu tersedianya fosfor dalam tanah. Penelitian dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan faktor perlakuan dengan 3 ulangan pada 2 varietas tomat. Faktor Varietas Tomat (V) terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu: v1 = Tomat varietas Gustavi, v2  = Tomat varietas Servo. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati (H) terdiri dari 3 taraf yaitu : h1 = Konsentrasi 5 ml/L air, h2 = Konsentrasi 10 ml/L air, h3 = Konsentrasi 15 ml/L air. Variabel pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat kering tanaman, luas daun, volume akar, jumlah buah per tanaman, berat per tanaman, berat per buah, diameter buah. Berdasarkan hasil penelitian menunujukkan bahwa interaksi antara tomat varietas Servo dan pupuk hayati konsentrasi 15 ml/L menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik pada tanah gambut.
Pengaruh Pupuk NPK dan Konsentrasi Paclobutrazol Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada Lahan Sulfat Masam dengan Sistem Budidaya Jenuh Air Novensius, Edoardus; Zulfita, Dwi; Nurjani, Nurjani
Sustainability Nexus: Journal of Agriculture Vol 1, No 2 (2025): June
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/snja.v1i2.92271

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan komposisi pupuk NPK dan konsentrasi paclobutrazol yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada lahan sulfat masam dengan sistem budidaya jenuh air. Penelitian dilaksanakan di Golden River Camp yang berlokasi di Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, sejak Mei sampai Agustus 2024. Penelitian menggunakan rancangan split block yang terdiri dari 2 faktor yaitu komposisi pupuk NPK (N) dan konsentrasi paclobutrazol (P). Komposisi pupuk NPK terdiri dari 3 taraf yaitu n1 (NPK 16-16-16, NPK 16-16-16, NPK 16-16-16), n2 (NPK 16-16-16, NPK 20-10-10, NPK 20-10-10), dan  n3  (NPK 16-16-16, NPK 20-10-10, NPK 9-25-25). Konsentrasi paclobutrazol terdiri dari 3 taraf yaitu  p1 (0 ppm), p2 (750 ppm), dan p3  (1500 ppm). Setiap perlakuan terdiri dari 4 unit sampel tanaman dan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman 4 dan 6 MST, panjang daun ke 4 dan 5, lebar daun ke 4 dan 5, diameter batang, panjang ruas batang, volume akar, berat kering bagian atas tanaman, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, umur panen, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, dan jumlah baris biji per tongkol. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disimpulkan bahwa perlakuan komposisi pupuk NPK dapat mempengaruhi tinggi tanaman pada 6 MST dan lebar daun ke 5 dan pemberian konsentrasi paclobutrazol dapat menekan pertumbuhan tanaman pada tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, panjang ruas batang dan berat kering tanaman namun tidak mempengaruhi hasil tanaman jagung pada lahan sulfat masam dengan sistem budidaya jenuh air (BJA). Pemberian komposisi pupuk dengan dosis (NPK 16:16:16, NPK 20:10:10, NPK 9:25:25) merupakan komposisi pupuk terbaik  terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada 6 MST dan lebar daun ke 5. Perlakuan dengan konsentrasi 750 ppm merupakan konsentrasi yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman jagung manis karena dapat menekan tinggi tanaman sebesar 25,12%.
Analisis Pertumbuhan, Serapan Hara N, P, K, Dan Hasil Edamame Akibat Pemberian Pupuk Hayati Pada Berbagai Dosis Dan Waktu Aplikasi Pada Tanah Gambut Aditya, Aditya; Zulfita, Dwi; Apindiati, Rita Kurnia
Sustainability Nexus: Journal of Agriculture Vol 1, No 2 (2025): June
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/snja.v1i2.91683

Abstract

Edamame (Glycine max (L.) Merr.) memiliki potensi yang signifikan untuk dibudidayakan di Indonesia, khususnya di lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi terbaik antara dosis dan waktu aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan, serapan hara (N, P, K), dan hasil edamame di tanah gambut. Dilaksanakan di Pontianak Tenggara dari bulan Juni sampai Agustus 2024, percobaan menggunakan Rancangan Blok Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor: dosis pupuk hayati (50, 75, dan 100 kg/ha-1) dan waktu aplikasi (2 dan 4 MST; 2, 4, dan 6 MST). Delapan belas unit percobaan dibuat, dengan parameter meliputi serapan hara, berat kering, luas daun, indeks pertumbuhan, jumlah bintil akar, dan hasil polong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 75 kg/ha-1 yang diberikan pada 2 dan 4 MST menghasilkan pertumbuhan, serapan hara, dan produksi polong terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 75 kg/ha-1 dengan aplikasi pada 2 dan 4 MST menunjukkan analisis pertumbuhan, serapan hara N, P, K, dan hasil  edamame yang terbaik pada tanah gambut.
Co-Authors 'Azizah, Nur Wafiq * SELUS ., Astina A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmadi Achmadi Ade Elbani Ade Mirza Aditya Aditya Adrianus Kamaledho Dume Afrizal - Agus Hariyanti Agus Hariyanti Agus Hariyanti Agus Hariyanti Agustina Listiawati Ahmad Mulyadi Ahmad Mulyadi Surojul Aktris Nuryanti, Aktris ALAN NUARI Alhadiansyah Andi Ihwan Ari Firmansyah, Ari ari krisnohadi Arien, Arien Asep Nursangaji Ashari, Asri Mulya ASNAWATI ASNAWATI Asnawati Asnawati Aswandi - Bistari Boby, Faskalis Damayanti, Fena Ruthmayda Ernita Darussalam Darussalam, Darussalam Dini Anggorowati Dini Anggorowati dupa bandem, putu Dwi Raharjo Eddy Santoso Eddy Santoso Edy Suasono Eko Ariyanto Elly Mustamir Elly Suharlina Erni Djun Astuti Eva Dolorosa Evi Gusmayanti Fadjar Rianto Fauziah, Firdanti Fernando Etes Fitri Imansyah Fitri, Kurnilah Ary FRANSISKA, EVA Ghazali, Fardhoni Gita Saputri Hadary, Ferry Hamdani - Hariyanti, Agus Herry Sujaini Hidayat Hidayat Hiromitsu, Kuno HUTAHAEAN, YOGI Imam Ghozali Indri Hendarti Ismawartati - Iwan Sasli Jefri Jefri Jiran Jiran, Jiran Juniati Juniati Karem, Christian Raymondo Kartika, Anna Silviyana Kristin, Valenti Layo, Aldi Pernando Lusia Neni Magdalena Magdalena Maharani, Rizka Aulia Marudur, Reni Masmanira nira Maswadi - Maulidi - Maulidi lidi Maulidi Maulidi MAULINDA, SEPTI Meiran Panggabean meko, albertus Memet Agustiar Mochammad Meddy Danial Muanuddin - Muhammad Pramulya Muhammad Yusuf Muhsin Muhsin Mulyadi Safwan Naufah, Naufah Nazara, Jefirstino Ningsih, Kurnia Normansyah, Hadi Ikhlas Novensius, Edoardus Nurjani Nurjayanti - Nurmainah - Nurmainah Nurmainah Nurmainah Nurmainah Nurul Asmita NYANGKO, ALDIANUS Pangaribuan, Franky Patriani Patriani PRANATA, YUDA Priyo Saptomo Purwaningsih - Purwaningsih - Putri, Ekas July Putri, Muslimah Duwi Putu Dupa Bandem Putu Dupa Bandem Rachmawati Ragiman, Ragiman Rahmidiani, Rahmidiani Rahmidiyani Rahmidiyani - Rahmidiyani Rahmidiyani Rahmidiyani Rahmidiyani Rahmidiyani Rahmidiyani, Rahmidiyani Ratna Herawatiningsih Riduansyah - Rikardo Halomoan Sihotang rini hazriani Rini Susana Rita Kurnia Apindiati Rommy Patra Ryan Mustakim Safara Safara, Safara Sagita, Tiara Putri Sahat Irawan Manik sandra, edi Saputri, Helmi Setia Budi Setia Budi Setia Budi Setia Budi Shenny Oktoriana Sholva, Yus Silvia Uslianti Sinaga, Siska Rauni Siti Hadijah Siti Hadijah Siti Hadijah Siti Halidjah Sopiansyah Sopiansyah, Sopiansyah SRI RAHAYU Sri Rahayu Stepanus Sahala Sitompul Sukardi, Viktor Sularto - Surachman Surachman - Surachman . Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Surachman Sy. Hasyim Azizurrahman Syaifurrahman Syaifurrahman Syamswisna , syarief ferry alkadrie Tantri Palupi Tatang Abdurrahman, Tatang Taufiqulhakim, Muhammad Alvin Uti Asikin Valentino, Fernando Veronika Gita Waroki Vivi Bachtiar Wahyu Muhammad Wanti Fitrianti Warganda Warganda Wendy Windhu Putra Witarsa - Wulandari, Tutut Dwi Yohanes Gatot Sutapa Yos Anas Riadi Yuliansyah Yuliansyah Yuline - Yulis Jamiah Zubaidah R