Claim Missing Document
Check
Articles

The Appreciation of Ngloho Santri Society Towards Kubrosiswo Bintang Mudo Art in Ngloho Pringsurat Temanggung Safitri, Setiorini Rahma; Utomo, Udi; Wadiyo, Wadiyo
Catharsis Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v6i2.19291

Abstract

Peoples appreciation of traditional art can be influenced by the views of the community. This study aims to examine the appreciation of Ngloho santri society towards Kubrosiswo Bintang Mudo Arts. This research uses qualitative method. The approach used is a contextual approach or how to understand a phenomenon by connecting it to other phenomena in a particular culture. In the context of this research, problem solving is placed within the socio-cultural context of Ngloho santri society.The appreciation of Ngloho santri society towards Kubrosiswo Bintang Mudo art splits into two, namely the young and the old group. Kubrosiswo Bintang Mudo since its inception in Ngloho Hamlet in 1989 was supported by a group of young people because of the desire to fulfill their aesthetic needs for a traditional art form that can represent their identity. This art for young people is understood as a symbol of trends, progress and modernity. The old group tends to keep a distance to this art. For them this art is considered jogedan art that is understood as the symbol of abangan art. In addition, the existence of pre-show and trance ritual sessions for the old group is considered to have come out of the Islamic faith.
Campursari Karya Manthous: Kreativitas Industri Musik Jawa dalam Ruang Budaya Massa -, Wadiyo; Haryono, Timbul; -, R.M. Soedarsono; Ganap, Victor
PANGGUNG Vol 22, No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v22i4.72

Abstract

ABSTRACT  Manthous’s Campursari is a blend of Javanese gamelan pentatonic music with popular music in Indonesia which is based on Western diatonic music. The tones of gamelan and  the  frequencies of  the  tune  are  all  transformed into  diatonic  tone frequency. However, the  harmonization which is  used is  pentatonic harmony of Javanese gamelan. Manthous’s Campursari has succesfully become one of the major music industries since it is supported by three components, namely the organizers of the music productions, the current distribution of music productions, and the needs of the community. The role of mass media is also very helpful toward the existence of this work. News about Manthous’s and his Campursari spread out widely to the public  through  the  mass  media.  In  a  relatively  short  time  of  its  emergence, Manthous’s Campursari has become a mass cultural Javanese music.  Keywords: Campursari, mass culture, music industry  ABSTRAKCampursari karya Manthous adalah sebuah campuran dari musik pentatonik gamelan  Jawa  dengan  musik  populer  di  Indonesia  yang  mengacu  pada       musik   diatonis   Barat.   Nada   gamelan   dan   frekuensi   lagu   semuanyaditransformasikan menjadi nada frekuensi diatonis. Namun, harmonisasi yang digunakan adalah harmoni pentatonis gamelan Jawa. Campursari karya Manthous telah  berhasil  menjadi salah  satu  industri  musik  besar  karena didukung oleh tiga komponen, yaitu penyelenggara produksi musik, distribusi produksi musik, dan kebutuhan masyarakat. Peran media massa juga sangat membantu terhadap keberadaan karya ini. Berita tentang Manthous dan Campursarinya menyebar secara luas di masyarakat melalui media massa. Dalam waktu kemunculannya yang relatif singkat, Campursari karya Manthous telah menjadi musik Jawa dalam ruang budaya massa.  Kata kunci: Campursari, budaya massa, industri musik 
Campursari Karya Manthous: Kreativitas Industri Musik Jawa dalam Ruang Budaya Massa Wadiyo, Wadiyo; Haryono, Timbul; R.M. Soedarsono, R.M. Soedarsono; Ganap, Victor
PANGGUNG Vol 22, No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.633 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v22i4.72

Abstract

ABSTRACTManthous’s Campursari is a blend of Javanese gamelan pentatonic music with popular music in Indonesia which is based on Western diatonic music. The tones of gamelan and the frequencies of the tune are all transformed into diatonic tone frequency. However, the harmonization which is used is pentatonic harmony of Javanese gamelan. Manthous’s Campursari has succesfully become one of the major music industries since it is supported by three components, namely the organizers of the music productions, the current distribution of music productions, and the needs of the community. The role of mass media is also very helpful toward the existence of this work. News about Manthous’s and his Campursari spread out widely to the public through the mass media. In a relatively short time of its emergence, Manthous’s Campursari has become a mass cultural Javanese music.Keywords: Campursari, mass culture, music industryABSTRAKCampursari karya Manthous adalah sebuah campuran dari musik pentatonik gamelan Jawa dengan musik populer di Indonesia yang mengacu padaMusik diatonis Barat. Nada gamelan dan frekuensi lagu semuanya ditransformasikan menjadi nada frekuensi diatonis. Namun, harmonisasi yang digunakan adalah harmoni pentatonis gamelan Jawa. Campursari karya Manthous telah berhasil menjadi salah satu industri musik besar karena didukung oleh tiga komponen, yaitu penyelenggara produksi musik, distribusi produksi musik, dan kebutuhan masyarakat. Peran media massa juga sangat membantu terhadap keberadaan karya ini. Berita tentang Manthous dan Campursarinya menyebar secara luas di masyarakat melalui media massa. Dalam waktu kemunculannya yang relatif singkat, Campursari karya Manthous telah menjadi musik Jawa dalam ruang budaya massa.Kata kunci: Campursari, budaya massa, industri musik
Penggunaan Musik dalam Ibadah Kontemporer di Gereja HKBP Jemaat Semarang Barat simanjuntak, frans jimmy; Wadiyo, Wadiyo; Wafa, Mochammad Usman
Jurnal Seni Musik Vol 6 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.549 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v6i2.16535

Abstract

Abstrak HKBP Semarang Barat wadah melaksanakan ibadah, salah satunya ibadah kontemporer, memakai ganre pop, tata ibadah sederhana membuat susuatu yang baru, menarik, dan keunikan terserndiri. Masalah penelitian adalah bagaimana penggunaan musik dalam ibadah kontemporer di HKBP Semarang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi. Lokasi penelitian HKBP Semarang Barat. Sasaran kajian dalam penelitian bagaimana penggunaan musik dalam ibadah kontemporer yang dilakukan jemaat. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data triangulasi sumber. Analisis reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verivikasi data. Hasil penelitian tentang penggunaan musik dalam ibadah kontemporer di HKBP Semarang Barat terjadi tindakan rasional instrumental yakni wadah belajar menambah kemampuan bermain musik, memakai alat musik secara bebas dan gratis, tindakan rasional nilai seperti bermain musik tanpa bayaran karena bakti dalam menyembah Tuhan, jemaat berjoget untuk menyembah Tuhan, musik yang di ulang-ulang dalam menyembah Tuhan, musik pop dalam ibadah sebagai sarana menyembah Tuhan, tindakan afektif seperti jemaat tertawa bahagia saat lagu berakhir, tindakan tradisional seperti jemaat menyanyi dengan harmoni tanpa instruksi, jemaat bertepuk tangan. Saran peneliti dari sisi tindakan rasional instrumental perlu pemusik diberikan berupa materi, tindakan rasional nilai memberikan pelatihan teori dan praktek musik agar maksimal melayani ibadah, tindakan afektif dan tradisional peneliti tidak memberikan saran. Abstract HKBP West Semarang as the place of religion activities, one of contemporary worship,using pop ganre, the simple order of worship makes their new own intrerest, interesting, and uniqueness. The problem of the research is the use of music in contemporary worship at HKBP West Semarang. This study uses sociology approach. The location of this research is at HKBP Semarang Barat.The goal of this study is to prove the use of music in contemporary worship by the congregation. Technique of collecting data in this research were observation, interviews, and documentation with triangulation validity of data source. They are data reduction analysis, data presentation, conclusion drawing, and data verification. The results of research shows that on the use of music in contemporary worship in HKBP West Semarang, rational instrumental action was happened that is learning containers to add the ability to play music, using musical instruments freely and for free, rational acts of value such as playing music without payment for devotion in worship God, congregation jigs to worship Lord, music which in repeated worshiping God, pop music in worship as a means of worshiping God, affective measures such as the congregation laughed happily when the song ends, the traditional measures such as the congregation sang harmony without instruction, and the congregation applauded. The researcher's suggestion from the instrumental rational side, this activity needs the musician to give the material, the value rational to provide the training of theory and music practising in order to maximize the worship serve, affective action and traditional researchers do not give suggestions.
Musik Gondang Batak Horas Rapolo dalam Proses Penggunaanya untuk Berkesenian pada Upacara Adat Pernikahan Batak Toba di kota Semarang Lubis, May Sari; Wadiyo, Wadiyo
Catharsis Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik Gondang Batak adalah musik tradisi yang berasal dari Sumatera Utara. Musik Gondang Batak ini dikembangkan oleh grup Horas Rapolo di Kota Semarang dan digunakan sebagai musik pengiring dalam berbagai acara dan upacara adat khususnya dalam upacara adat pernikahan di Kota Semarang. Grup musik Gondang Batak dalam mengiringi upacara adat lahir dari sebuah  tindakan nyata yang dilakukan antar individu dan kelompok (penikmat). Masalah penelitian ini adalah bagaimana proses penggunaan musik Gondang Batak dalam upacara adat pernikahan di Kota Semarang? Pendekatan yang diterapkan penelitian ini adalah disiplin ilmu sosiologi. Kajian sosiologi dalam teori tindakan sosial Max Weber akan digunakan untuk mengkaji tindakan sosial dalam  proses  penggunaan  musik  Gondang  Batak  grup  Horas  Rapolo  pada  Upacara  adat pernikahan di Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian di Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data secara utama menggunakan triangulasi  sumber.  Teknik analisis  data  yang  digunakan  adalah  analisis  isi  dan analisis  data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan, adanya interaksi  dari situasi  sosial yang melahirkan pemikiran subjektif sehingga adanya respon serta tanggapan kepada penikmat dalam upacara adat pernikahan tersebut.
NILAI-NILAI YANG TERTANAM PADA MASYARAKAT DALAM KEGIATAN MASAMPER DI DESA LAONGGO Maragani, Meyltsan Herbert; Wadiyo, Wadiyo
Catharsis Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena berkesenian masyarakat etnis Sangihe di desa Laonggo menjadi hal yang unik dan menarik. Dalam hal ini, Masamper diyakini tidak hanya sebagai sarana hiburan masyarakat  tetapi  juga  sebagai  sarana  untuk  berinteraksi.    Masalah  yang  dikemukakan dalam penelitian ini adalah nilai-nilai apa yang tertanam pada masyarakat dalam aktivitas interaksi yang terjadi dalam Masamper. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan  desain  penelitian  studi  kasus.  Teknik  pengumpulan  data  meliputi  observasi,wawancara  dan  studi  dokumen.  Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  nilai-nilai  yang tertanam pada masyarakat dalam kegiatan Masamper, terbentuk melalui proses interaksi yang terjadi pada saat kegiatan Masamper berlangsung. Interaksi dalam kegiatan Masamper merupakan interaksi simbolis yang ditandai dengan adanya tindakan yang didasarkan atas makna. Nilai-nilai yang tertanam pada masyarakat meliputi nilai religius, kerjasama, etika, kerukunan, cinta budaya, kedisiplinan, tenggang rasa, dan keindahan. Nilai-nilai tersebut tertanam  pada  masyarakat tidak hanya  melalui  lagu-lagu  yang  dinyanyikan,  tetapi  juga melalui aktivitas-aktivitas atau tindakan-tindakan yang dilakukan masyarakat pada saat berinteraksi dalam kegiatan Masamper.
MADIHIN AR RUMI: KREATIVITAS MUSIK DAN TINDAKAN SOSIAL DALAM PENYAJIANNYA Widiyanti, Wulan; Wadiyo, Wadiyo; Sunarto, Sunarto
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena berkesenian di sanggar Ar Rumi menjadi hal yang menarik terhadap Madihin.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami tindakan sosial dalam penyajian Madihin. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan teknik analisis data yang digunakan mengikuti langkah analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Madihin digital di sanggar Ar Rumi terbentuk karena adanya tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sanggar Ar Rumi dimana tindakan tersebut menghasilkan suatu interaksi sosial yang meliputi kontak sosial dan komunikasi secara antara pamadihinan dan penikmat.
TEORI DAN MASALAH PENJELMAN SENI DALAM PERSPEKTIF SOSIO­KULTURAL (Theory and Problem of Art Research in Socio­cultural Perspective) Wadiyo, -
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 4, No 3 (2003)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v4i3.727

Abstract

Perumusan masalah penelitian selalu menjadi problematik utama dalam penelitian seni.   Problematik   ini   biasanya   datang   dari   peneliti   sendiri   karena   mereka merumuskan   masalah   penelitian   berangkat   dari   judul   penelitian.   Setelah   judul penelitian   ditentukan   lalu   peneliti   mencari   latar   belakang   masalah   dan merumuskan   masalah   penelitiannya.   Cara seperti   ini   menurut   perspektif   sosio­kultural, yang dalam hal ini kesenian mestinya juga masuk di dalamnya sangat mengacaukan  gerak  langkah   berikutnya. Semestinya judul  penelitian ditentukan dari masalah penelitian. yang masalah penelitian itu sendiri harus berpijak pada teori   tertentu   yang   akan   digunakan   untuk   menjawab   dan   menjelaskan   masalah penelitian yang diangkatnya. Dengan demikian begitu masalah penelitian selesai ditentukan   akan   begitu   mudah   menentukan   judul   yang   tepat   sesuai   masalah penelitiannya   itu   dan   peneliti   tidak   perlu   bingung­bingung   mencari   teori   yang akan digunakan untuk menjawab dan menjelaskan masalah penelitiannya.Kata kunci: teori, masalah, penelitian seni, sosio­kultural, tekstual, kontekstual
Music As An Integrated Education Tool for Preschool Students Wadiyo, W
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 15, No 2 (2015): December 2015
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v15i2.4691

Abstract

Integrated study is considered to be important for preschool students. This study is aiming at understanding the implementation of learning music in integrated learning context in preschool education level especially kindergarten. Research methodology employed in this research was qualitative method. The subject of this study was the implementation of learning in preschool education level especially kindergartens in Semarang. This study focuses on how music or children song is used as integrated education tool by the teacher. Observation, interview and study of documentation were implemented here as the data collection technique. In addition, source triangulation technique was applied here as the validation technique, while interactive analysis was used as the data analysis technique. Results of the research show that the application of learning music process in preschool level of kindergarten school in Semarang is integrated with the other lessons. The development of its learning materials refers to the curriculum by considering the developments of the children in general. The main technique in the implementation of the learning process is by singing together. Messages of the music or song are used in order to deliver the education message according to the theme of learning.
Campursari dalam Stratifikasi Sosial di Semarang (Social Statification of Campursari in Semarang) Wadiyo, -
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v8i1.797

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan minat terhadap musikcampursari antara masyarakat remaja golongan atas dengan masyarakat remaja golongan bawahdi Semarang. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif. Populasi, seluruh remajaSemarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Ukuran sampel104 orang, terdiri dari remaja golongan atas 52 orang dan remaja golongan bawah 52 orang.Analisis data untuk menguji perbedaan, menggunakan rumus uji beda dua rata-rata (t-tes).Analisis data untuk mengetahui kategori besaran minat, menggunakan analisis deskriptifkategoris. Hasil penelitian menunjukkan, minat terhadap musik campursari antara masyarakatremaja golongan atas dengan masyarakat remaja golongan bawah, ada perbedaan. Kategoribesaran minat diketahui, masyarakat remaja golongan atas masuk dalam kategori cukupsedangkan masyarakat remaja golongan bawah masuk dalam kategori besar. Disarankan,hendaknya campursari sebagai seni budaya lokal mendapat perhatian yang serius dari semuapihak agar keberadaannya tidak lenyap ditelan jaman. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan kreatorkreatorbaru utamanya dari kaum remaja sebagai generasi penerusnya.Kata kunci: campursari, stratifikasi sosial, minat, remaja, seni
Co-Authors A, Heryanto A. Heryanto Abdul Rachman Agus Budi Handoko Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Ahmad Busyairi, Ahmad Alhail, Hadi Amaliani, Mina Apriadi, Sugeng Ardipal Ardipal Asmarani, Kidung Sukma Bahtiar Arbi Dadang Dwi Septiyan Damayanti, Laila Delvia Mona Delvia Mona Desi Wulandari, Desi Deu Aditama Nuswantara Dilfa, Alrizka Hairi Dwi Kananda Tyas Sulistyo Eko Sugiarto Ekomagrah Warsono F, Totok Sumaryanto, Fahmi, Nuril Falah, Ade Fajrul Fallah, Saiful Fitriah, Laila Hadi Alhail Halilintar, Mark Dhaksa Handayani, Lucy Hanifah, Hanifah Suaidi Hapsari, Maria Magdalena Cita Hartono & Wahyu Lestari Hartono Hartono Hartono, Rudi Hukmi Hukmi Indah Rizky Heryana Indariyana, Raditya Wahyu Jafloenty, Archangela Gilarni Joko Wiyoso Joko Wiyoso Kwidura, Nugroho Laila Fitriah Lathifasari, Meisera Fika Luzi, Ahmad Surya M. Jazuli M. Marauna, Vikran M. Okta Dwi Sastra F.M. Marijo Malarsih Malarsih Mau, Laurensius Yosef Mauassa, Teguh Yusuf Vertian May Sari Lubis Metan, Yosefina Meyltsan Herbert Maragani Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan Muhammad Budi Zakia Sani Muhammad Budi Zakia Sani Muhammad Jazuli Muhammad Jazuli Muhammad Najamudin Muhammad Najamudin Muhammad Najamudin Muhammad Rifki Nafik Salafiyah Natalia, Violinna Wynsa Ngabiyanto Nobertian Panca Tandibua Notosutanto Arhon Dhony, Nugroho Nugroho Notosutanto Arhon Dhony Nur Rokhmat Nur Sahid Nur Sahid Nurul Hidayah Pangesti, Yuliana Sri Pangestika, Nurratri Widya Pratama, Ritchie Manuel Pristiati, Tutut putra, I wayan agus suardiana R.M. Soedarsono -, R.M. Soedarsono R.M. Soedarsono, R.M. Soedarsono Restu Lanjari Rihidi, Tjetjep Rohendi Rohman, Fadlur Rumi, Jalaluddin S. Suharto Safitri, Setiorini Rahma Safitri, Setiorini Rahma Salu, Vega Ricky Sambira, Zefanya Samudera, Arief Sari, Desti Kumala SATRIYAS ILYAS Septian Cipto Nugroho Septian Cipto Nugroho simanjuntak, frans jimmy Siti Aesijah Slamet Haryono Sri Sumartiningsih SUHARTO Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Sulaksono, Projo Sularso Sularso Sumaryanto. F, Totok Suminto A. Sayuti Suminto A. Sayuti Sunarto Sunarto Suwardi Endraswara Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syakir - syakir syakir Teguh Supriyanto Timbul Haryono Tjetjep Rohendi Rohidi, Tjetjep Rohendi Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Tri Joko Raharjo Trigunawan, Ade Udi Utomo Udi Utomo Udi Utomo Udi Utomo Victor Ganap wafa, mochammad usman Wahyu Iskandar Wahyu Mukti, Muhammad Panji Wahyu Setyaningsih Sugiyo, Septi Wandah Wibawanto Widiantho, Susyam Widodo Widodo Widodo Widodo Widodo Widodo Wiharja, Muh. Kurniawan Adikusuma Willy Lontoh, Willy Wismandanu, Hanur Wulan Widiyanti, Wulan Wulansari, Reni Yudi Sukmayadi