Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Telaah

Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat Milandari, Baiq Desi; Nurmiwati, Nurmiwati; Waluyan, Roby Mandalika; Muhardini, Sintayana
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5306

Abstract

Abstrak: Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Abstract: Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative.
Meningkatkan Kemampuan Mendongeng dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Role Playing Siswa Kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah Arpan Islami Bilal; Linda Ayu Darmurtika; Baiq Desi Milandari; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7423

Abstract

Abstrak: Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.sebagai salah satu keterampilan berbicara.  Pembelajaran dongeng di dalam kelas sering membosankan dikarenakan model dan juga metode pembelajaran guru yang kurang variatif karena hanya melalui penerangan dan penuturan lisan atau metode cerama hsaja, menyebabkan kurang optimalnya kemampuan berbicara siswa dalam hal ini kemampuan mendongeng sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe role  playing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dengan populasi sebanyak 11 siswa sebagai sampel.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi guru dan siswa, dokumentasi dan tes. Maka analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, di dapatkan peningkatan kemampuan mendongeng siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Peningkatkan kemampuan mendongeng dengan pendekatan kooperatif tipe role playing siswa kelas VII VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dari hasil penelitian  yang dilakukan pada 11 siswa dapat disimpulkan 1) Siswa yang kemampuan mendongengnya tinggi sejumlah 8 orang siswa. 2) Siswa yang kemampuan menndongengnya sedang sejumlah 2 orang siswa 3) Siswa yang kemampuan mendongengnya rendah sejumlah 1 orang siswa. Abstract:Fairy tales are folk prose stories that are not considered to actually happen as one of the speaking skills. Learning fairy tales in the classroom is often boring because the models and methods of teacher learning are less varied because only through explanations and oral narratives or lecture methods only, causing students' speaking skills to be less than optimal in this case storytelling skills so it is necessary to do research using cooperative methods of role type. playing. This research is a descriptive quantitative and qualitative research. The research subjects were seventh grade students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. With a population of 11 students as a sample. Data collection techniques using teacher and student observation techniques, documentation and tests. Then the data analysis was carried out through quantitative and qualitative descriptive analysis. Based on the results of data analysis, it was found that there was an increase in the storytelling ability of class VII students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. Improving storytelling skills with a cooperative approach to the role playing type of class VII VII SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. From the results of research conducted on 11 students, it can be concluded: 1) Students who have high storytelling abilities are 8 students. 2) Students whose storytelling ability is moderate are 2 students. 3) Students whose storytelling ability is low are 1 stu
Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Baiq Desi Milandari; Nurmiwati Nurmiwati; Roby Mandalika Waluyan; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5476

Abstract

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative.
ANALISIS FONOLOGI BAHASA SASAK DIALEK NGENO- NGENE DI DESA SESELA Muhdar, Syafruddin; Muhardini, Sintayana; Milandari, Baiq Desi; Mariyati, Yuni; Waluyan, Roby Mandalika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 10, No 1: January 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v10i1.28990

Abstract

Abstrak: Salah satu bidang kebahasaan yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah bidang fonologi. Sistem berbahasa dalam bidang fonologi pertama-tama dipandang dari penggunaan bahasa apakah secara lisan maupun tulisan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sistem fonologi  bahasa  Sasak  dialek  Ngeno-ngene  di  Desa  Sesela  Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, metode wawancara, metode transkrifsi, dan metode dokumentasi. Data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan   mengunakan   metode deskriftif kualitatif.Berdasarkan  hasil  analisis  data  yang telah  dilakukan  maka dapat disimpulkan bahwa, ruang lingkup sistem fonologi „dialek ngeno-ngene pada masyarakat Sesela antara lain: (1) sistem vokal (sistem vokal murni: a, i, e, u, o, ∂(2) sistem konsonan (sistem konsonan tuggal ada 19 meliputi b, p, m, w, d, t, n, ℓ, r, s, y, ñ, j, c, g, k, ŋ, h, dan q), dan (3) penyukuan terdiri atas 4 pola yaitu v, vk, kv, dan kvk. Abstract:  One of the linguistic fields examined in this study is phonology. The language system in phonology is primarily viewed from the perspective of whether the language is used orally or in written form. The research problem addressed in this study is: What is the phonological system of the Sasak language, Ngeno-ngene dialect, in Sesela Village, Gunungsari Subdistrict, West Lombok Regency?. The data collection methods used in this research include observation, interviews, transcription, and documentation. The collected data were then analyzed using a qualitative descriptive method. Based on the data analysis, it can be concluded that the scope of the phonological system of the Ngeno-ngene dialect among the people of Sesela includes the following: (1). Vowel system (pure vowels): a, i, e, u, o, ∂, (2).Consonant system (single consonants, totaling 19): b, p, m, w, d, t, n, ℓ, r, s, y, ñ, j, c, g, k, ŋ, h, and q, (3). Syllable structure, which consists of four patterns: V, VK, KV, and KVK. 
Analisis Dampak Pergantian Kurikulum 2013 Ke Kurikulum Merdeka Terhadap Pembelajaran Di Sekolah Dasar Muhardini, Sintayana; Sari, Nursina; Amelia, Sherly Dwi; Rahman, Nanang; Muhdar, Syafruddin; Bilal, Arpan Islami; Handayani, Monika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 10, No 2: July 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v10i2.32675

Abstract

Modifications in the curriculum of education signify advancements in science and technology. The Merdeka curriculum is an initiative aimed at addressing contemporary demands and technological integration, affecting education across multiple levels. This study seeks to evaluate the transition to the independent curriculum from the 2013 curriculum in primary schools, focusing on its implementation, challenges, impacts, and potential solutions. This research employs a descriptive qualitative methodology. The findings of this study indicate that the independent curriculum is executed in phases in accordance with governmental directions. The process of transitioning the independent curriculum from the 2013 curriculum has three transitional stages: freedom to learn, share, and change. The main obstacle is teacher adaptation to a new, more flexible approach. In addition, limited facilities and infrastructure, such as the availability of learning books, digital devices, and technological literacy, are a challenge. The positive effects are that student participation in the learning process becomes more active, creative, and oriented in each task. In terms of administration, the workload becomes lighter. Solutions for Handling the Obstacles of the 2013 Curriculum Transition to the Independent Curriculum in Elementary Schools include providing intensive assistance to teachers, optimizing training, and conducting regular evaluations to see what still needs improvement. 
Co-Authors -, Ibrahim - -, Mintasrihardi - A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdillah Abdillah Abdul Wahab Achmad Noerkhaerin Putra Agus Herianto Agus Herianto Agus Kurniawan Ahyansyah, Ahyansyah Aini, Hizratun Ainun Jariah Akhmad Syafruddin Akhmad Syafruddin Aliahardi Winata Amelia, Sherly Dwi Anwar Efendy Arpan Islami Bilal Arpan Islami Bilal Arsyad Abd. Gani Arsyad Abdul Gani Asmahul Husnah As’ad, Muhammad Azizah, Asma Baiq Nurhayatun Baiq Sarlita Kartiani, Baiq Sarlita Kartiani Baiq Yuliatin Ihsani Bilal, Arpan Islami Burhanuddin Burhanuddin Candra Candra Darmurtika, Linda Ayu Deviana Mayasari Eka Fitriani Eka Fitriani Eka Fitriani Erwansyah Erwansyah Febrita Susanti Fujiaturrahmah, Sukron Fujiaturrahman, Sukron Hadi, Erwin Haeruni Haeruni Haifaturrahmah, Haifaturrahmah Hardi, Rahmat Sulhan Harry Irawan Johari Hidayati Hidayati Hidayati Hidayati Hijril Ismail, Hijril Hudri, M. I Made Suyasa, I Made Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ikhwan, Zaenul Ilham Ilham Ilham Zitri Intan Dwi Hastuti Intan Dwi Hastuti Irma Setiawan, Irma irwand irwandi Ismunandar Joni Safaat Adiansyah Junaidi A.M Junaidi Am Junaidin Junaidin Kamaladini Kamaladini Kamaluddin Kamaluddin Khaerul Anam Khaerul Anam Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah, Khosiah Linda Ayu Darmurtika Lisa Indriyanti M. Firman Ramadhan M. Saleh M. Sobry Mahsup Mahsup Mahsup, Mahsup Mardiyah Hayati Mariyati, Yuni Mariyati, Yuni Mas'ad Mas'ad Mas,ad, Mas,ad Mas’ad Mas’ad Mayasari, Deviana Milandari, Baiq Desi Milandari, Baiq Desi Monika Handayani, Monika Muhamad Yunus Muhammad Ali Muhammad Hudri Muhammad Khalis Ilmi Muhammad Nizaar Muhammad Salahuddin Muhammad Saleh Muhdar, Syafruddin Mus, Akhmad H Muslimin Muslimin Muttaqin, zedi Najamudin Najamudin Ni Made Santi Pratiwi Ni Wayan Sri Darmayanti Niswariyana, Ahyati Kurniamala Nurhayati, Nurhayati Nurhikmah Nurhikmah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurmiwati, Nurmiwati Nurmiwati, Nurmiwati Nurul Aeni Nurul Hidayanti Nurul Huda Pradana, I Gde Andika Yudha Putri Maya Masyitah Raden Sudarwo Rahman, Nanang Rahmaniah, Rima Rezkillah, Inang Irma Rima Rahmaniah Rizky Fitri Roby Mandalika Waluyan Rohiani, Dewi Sabaryati, Johri Sahara, Ani Sari, Diah Puspita Sari, Nursina Sehabuddin, Ahmad Sirajuddin Sirajuddin Siti Hasanah Siti Lamusiah, Siti Solehah, Azmiatun Sri Rejeki Sudarwo Sudarwo Sudarwo, Raden Sudarwo, Raden Sukuryadi, Sukuryadi Susi Susanti Susilawati Susilawati Syafruddin Muhdar Syaharuddin Syaharuddin Syaifuddin Iskandar Syarifuddin Syarifuddin Titik Hariani Untari, Titin Vera Mandailina, Vera Vera Mendalina Waluyan, Roby Mandalika Winata, Aliahardi Yudhi Lestanata Yuni Maryati Zaenudin Zaenudin Zaenudin Zaenudin Zainuddin Zainuddin Zedi Muttaqin Zuhratul Azizah