p-Index From 2020 - 2025
9.759
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Akuntansi AKUNESA Rekayasa Teknik Sipil Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Adabiyah Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal Journal of Health (JoH) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) Manajer Pendidikan: Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Educan : Jurnal Pendidikan Islam PHILOSOPHICA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-undangan, Ekonomi Islam Otentik's : Jurnal Hukum Kenotariatan JSAI (Journal Scientific and Applied Informatics) The Indonesian Journal of Social Studies Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Bima Loka: Journal of Physical Education IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Jurnal Aplikasi Ilmu Teknik Industri (JAPTI) Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Jurnal Humaya: Jurnal Hukum, Humaniora, Masyarakat, dan Budaya Jurnal Kolaboratif Sains Journal of Public Health Education BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Collegium Studiosum Journal International Journal Software Engineering and Computer Science (IJSECS) SIGMA: Information Technology Journal Jurnal Teknoif Teknik Informatika Institut Teknologi Padang Journal Transformation of Mandalika Journal Indonesia Law and Policy Review (JILPR) Indonesian Journal Of Educational Research and Review Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Proceeding National Conference Business, Management, and Accounting (NCBMA) Curtina Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman DIKTUM: JURNAL SYARIAH DAN HUKUM Journal of Research and Publication Innovation Sewagati MAJAPAHIT POLICY ISJOUST Journal of Mandalika Literature Hukum dan Demokrasi (HD) Indonesian Journal of Science, Technology, and Humanities Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial & Hukum Jipmor: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora Media of Computer Science Journal of Advanced Research in Social Sciences and Humanities Journal of Multidimensional Management Pawitra Komunika: Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora
Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA DENGAN PEMBELAJARAN TANDUR PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS KONSTRUKSI BALOK SEDERHANA (SENDI DAN ROL) PADA KELAS TKBB DI SMK NEGERI 2 BOJONEGORO ADI PURWANTO, SONY; , SUPRAPTO
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA DENGAN PEMBELAJARAN TANDUR PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS KONSTRUKSI BALOK SEDERHANA (SENDI DAN ROL) PADA KELAS TKBB DI SMK NEGERI 2 BOJONEGORO Nama : Sony Adi Purwanto NIM : 12050534224 Program : S-1 Jurusan : Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas : Teknik Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Suprapto, S.Pd., M.T. SMK Negeri 2 Bojonegoro merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tugas untuk mempersiapkan dan menciptakan sumber daya manusia yang dapat besaing dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang serta mencetak tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan kompetensi progrem keahlian masing-masing. Dalam proses pembelajaran, mata kuliah mekanika teknik merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa, hal ini di buktikan setelah penyebaran angket observasi dan 92 % siswa kurang paham dengan mata pelajaran tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menciptakan sebuah media alat peraga dan pembelajaran TANDUR yang mudah dipahami oleh siswa agar dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui kelayakan media, (2) Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, (3) Mengetahui respon siswa terhadap media alat peraga dan pembelajaran TANDUR, (4) Mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan media alat peraga dan pembelajaran TANDUR. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan ( Research and development ), tujuan Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) mencari potensi dan masalah (2) Melakukan pengumpulan data (3) Melakukan perancangan desain; (4) melakukan validasi desain; (5) melakukan revisi desain produk; (6) melakukan uji coba produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, kuesioner dan tes. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa kelas X TKBB SMKN 2 Bojonegoro serta analisis perangkat pembelajaran meliputi Silabus, RPP, dan penggunaan media pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Hasil validasi untuk aspek kualitas media dan daya tarik pada hasil analisis diperoleh sebesar 93,33% yang termasuk dalam kategori sangat baik, yang berarti media ini sangat layak dalam memberikan suasana belajar baru kepada siswa, (2) Hasil Keterlaksanaan pembelajaran untuk tiap pertemuan ke-1 sampai ke-3 adalah 77,65%, 79,22% dan 83,14%, rata-rata dari tiap pertemuan sebesar 80% termasuk dalam kategori baik, (3) Hasil respon siswa setelah diterapkan media alat peraga dan pembelajaran TANDUR sebesar 83,91 % yang berarti bahwa respon siswa sangat baik terhadap media alat peraga dan pembelajaran TANDUR yang digunakan. (4) Hasil ketuntasan belajar siswa pada tiap pertemuan menunjukan 81,97 %, 88,52% dan 75,41, atau lebih dari 75% siswa tuntas. Kata Kunci: Media Alat Peraga ? TANDUR, Ketuntasan Belajar Siswa, Respon Siswa.
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SAP2000 PADA MATERI ANALISA GAYA BATANG KOSNTRUKSI RANGKA BATANG KELAS X-DPIB SMKN 1 KEMLAGI BAGUS RAMADHAN, ABHI; , SUPRAPTO
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSiswa SMK cenderung tertarik terhadap mata pelajaran yang bersifat penerapan dan praktikum dibanding dengan mata pelajaran yang dominan dengan konsep analisa dan perhitungan gaya yakni mata pelajaran mekanika teknik. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian dan mempermudah pemahaman siswa maka diperlukan penerapan media pembelajaran yang relevan dan melibatkan siswa secara langsung yakni program SAP2000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, respon siswa, dan perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen (X DPIB 2) dengan kelas kontrol (X DPIB 1) akibat penggunaan program SAP2000 pada materi analisa gaya batang konstruksi rangka batang. Bentuk penelitian yang digunakan ialah True-Experimental dengan jenis Posttest?Only-Control Design pada kelas eksperimen (X DPIB 2) dan kelas kontrol (X DPIB 1) yang dilaksanakan sebanyak tiga kali tatap muka yang berisikan 33 siswa pada tiap kelas di SMKN 1 Kemlagi semester genap 2018/2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi keterlaksanaan pembelajaran, pengisian angket respon siswa pada tatap muka ketiga atau terakhir, dan tes hasil belajar yang diberikan pada tiap tatap muka. Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas eksperimen diperoleh persentase kesesuaian rata-rata pada ketiga pertemuan sebesar 94% yang termasuk kategori sangat sesuai terhadap RPP. Hasil pengisian angket respon siswa pada kelas eksperimen diperoleh persentase sebesar 81% yang termasuk kategori sangat setuju terhadap perlakuan yang diberikan. Sementara itu, rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 79,5. Sedangkan rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 68,3. Berdasarkan rata-rata hasil belajar dari kedua kelas tersebut diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 14,08%. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan SAP2000 pada materi analisa gaya batang pada konstruksi rangka batang memberikan perbedaaan hasil belajar yang lebih baik. Kata Kunci: SAP2000, Analisa Gaya Batang, Keterlaksanaan pembelajaran, respon siswa, Hasil belajar.
PENGARUH JARAK ANTAR PAKU TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU LAMINASI-MEKANIK KAYU MERANTI DAN KAYU SENGON Bagus Aditya, Reza; , SUPRAPTO
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok laminasi merupakan produk rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu (lamina) yang saling direkat dalam arah serat longitudinal. Selain menggunakan perekat, balok laminasi juga dapat menggunakan paku atau baut maupun kombinasi antara perekat antara perekat dengan baut atau paku sebagai penghubung antar laminannya. Balok jenis ini dikenal dengan balok laminasi mekanik. Kajian penggunaan paku sebagai bahan perekat pada balok laminasi kayu meranti dan kayu sengon pada dasarnya merupakan upaya untuk mengantisipasi masalah yang timbul pada balok laminasi jika menggunakan perekat lem, sehingga proses laminasi dapat terjadi dengan sempurna dan peningkatan sifat mekanik seperti kuat lentur dan modulus elastisitas bisa tercapai serta dapat menjadi pertimbangan untuk merekomendasikan penggunaan balok laminasi kayu meranti dan kayu sengon sebagai bahan baku alternatif yang ditinjau dari aspek teknologi dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak paku terhadap kuat lentur balok kayu laminasi-mekanik kayu meranti dan kayu sengon. Metode pengujian lentur yang digunakan adalah ?one point landing dengan variasi jarak paku 10cm, 15cm, 20cm, 25cm, dan 30cm. Dimensi benda uji adalah 4cmx6cm dengan tebal masing-masing lamina adalah 2cm dengan panjang balok 150cm. Penyusunan lamina yang digunakan adalah pada daerah tekan dan tarik menggunakan kayu meranti sedangkan pada bagian tengah menggunakan kayu sengon. Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak paku mempengaruhi kuat lentur balok laminasi. Pengaruh jarak paku pada balok laminasi menunjukan bahwa semakin panjang jarak paku yang digunakan maka semakin kecil kuat lenturnya. Kerusakan yang terjadi juga menunjukan bahwa semakin panjang jarak paku yang digunakan maka kerusakan yang terjadi semakin mengarah ke geser. Ditinjau dari kekuatan lentur jarak paku yang paling optimum digunakan adalah jarak paku 10cm dengan kuat lentur sebesar 618,75 kg/cm² karena pada jarak tersebut besaran kuat lentur mendekati kekuatan bahan dasar lapis terluar balok laminasi-mekanik yaitu kayu meranti sebesar 98%. Kata kunci : Balok Laminasi-Mekanik, Kuat lentur, Jarak Paku
PENGARUH VARIASI KETEBALAN LAPIS KAYU BALOK LAMINASI MERANTI-SENGON-MERANTI PADA PENYUSUNAN DENGAN KOMPOSISI BALANCED TERHADAP TEGANGAN LENTUR FIKRIYA, DLIYAUL; , SUPRAPTO
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok laminasi merupakan produk rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu lamina yang saling direkat dalam arah serat longitudinal. Sumber daya alam berupa kayu sangat potensial untuk dipakai sebagai bahan bangunan. Kayu memiliki beberapa kelebihan antara lain: ringan, tahan terhadap gempa, mudah dalam pelaksanaannya. Penggunaan kayu sebagai bahan struktural diantaranya adalah untuk keperluan bahan bangunan rumah atau bangunan lain, pembuatan kuda-kuda, rangka jembatan hingga hanggar pesawat terbang. Untuk berbagai keperluan struktural tersebut dibutuhkan dimensi kayu yang cukup besar dengan bentang yang panjang. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kayu dengan dimensi yang diinginkan adalah dengan teknik laminasi. dalam pembuatan balok laminasi, penyusunan setiap lapisan dapat diatur sedemikian rupa sehingga bisa meningkatkan sifat-sifat kekuatan kayu yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kayu isian (kayu Sengon) yang paling optimal terhadap tegangan balok laminasi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji dengan tingkat penyusunan seimbang dimana lapisan atas dan bawah balok laminasi memiliki dimensi sama, yaitu menggunakan kayu Meranti dan kayu isian menggunakan kayu Sengon. Benda uji dibuat dengan variasi penambahan kayu isian Sengon setinggi 20%, 27%, 33%, 38 dan 42% dari tinggi balok dengan panjang bentang 90 cm, masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian lentur dilakukan dengan beban terpusat ditengan bentang balok yang didukung tumpuan sendi dan rol Selain data kuat lentur, lendutan benda uji juga diukur dengan meletakkan dial gauge pada masing-masing ¼, ½, dan ¾ bentang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tebal kayu isian Sengon maka kekuatan balok laminasi semakin tinggi yang digambarkan dengan beban yang diterima oleh balok semakin meningkat. Pada penambahan kayu isian Sengon setinggi 20% dan 27% dari total ketinggian balok laminasi, kekuatan lentur yang terjadi melebihi kekuatan lentur dari balok utuh kayu penyusun, baik kekuatan utuh Meranti maupun Sengon. Penambahan kayu isian Sengon setinggi 33% hingga 42% dari total ketinggian balok laminasi terjadi penurunan kekuatan lentur. Kekuatan lentur yang optimum adalah pada penyusunan dengan penambahan kayu isian Sengon kurang dari 27% dari total ketinggian balok laminasi. Lendutan yang terjadi pada masing-masing balok masih pada kondisi elastis grafik menunjukkan kondisi yang linier, dan pada saat balok sudah tidak elastis penambahan beban dan lendutan sudah tidak seimbang lagi, beban sudah tidak dapat bertambah lagi, namun lendutan masih terus bertambah sampai balok mengalami keruntuhan total, semakin tebal kayu isian sengon, maka lendutan yang terjadi semakin kecil, dan semakin besar kekakuan, begitu pula sebaliknya jika semakin besar kekakuan beban yang bisa diterima semakin besar. Seluruh variasi balok laminasi kerusakan awal dimulai dari rusaknya kayu Meranti pada sisi lapisan terluar, balok dengan penambahan isian Sengon 20%, 27%, 33% dan 38% dari total ketinggian balok laminasi mengalami runtuh lentur, sedangkan pada balok dengan penambahan isian Sengon 42% dari total ketinggian balok laminasi mengalami runtuh geser.Kata Kunci: Balok laminasi, Penyusunan seimbang, Tegangan lentur
PENGARUH VARIASI KETEBALAN LAPIS KAYU BALOK LAMINASI MERANTI-SENGON-MERANTI PADA PENYUSUNAN DENGAN KOMPOSISI BALANCED TERHADAP TEGANGAN LENTUR FIKRIYA, DLIYAUL; , SUPRAPTO
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok laminasi merupakan produk rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu lamina yang saling direkat dalam arah serat longitudinal. Sumber daya alam berupa kayu sangat potensial untuk dipakai sebagai bahan bangunan. Kayu memiliki beberapa kelebihan antara lain: ringan, tahan terhadap gempa, mudah dalam pelaksanaannya. Penggunaan kayu sebagai bahan struktural diantaranya adalah untuk keperluan bahan bangunan rumah atau bangunan lain, pembuatan kuda-kuda, rangka jembatan hingga hanggar pesawat terbang. Untuk berbagai keperluan struktural tersebut dibutuhkan dimensi kayu yang cukup besar dengan bentang yang panjang. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kayu dengan dimensi yang diinginkan adalah dengan teknik laminasi. dalam pembuatan balok laminasi, penyusunan setiap lapisan dapat diatur sedemikian rupa sehingga bisa meningkatkan sifat-sifat kekuatan kayu yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kayu isian (kayu Sengon) yang paling optimal terhadap tegangan balok laminasi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji dengan tingkat penyusunan seimbang dimana lapisan atas dan bawah balok laminasi memiliki dimensi sama, yaitu menggunakan kayu Meranti dan kayu isian menggunakan kayu Sengon. Benda uji dibuat dengan variasi penambahan kayu isian Sengon setinggi 20%, 27%, 33%, 38 dan 42% dari tinggi balok dengan panjang bentang 90 cm, masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian lentur dilakukan dengan beban terpusat ditengan bentang balok yang didukung tumpuan sendi dan rol Selain data kuat lentur, lendutan benda uji juga diukur dengan meletakkan dial gauge pada masing-masing ¼, ½, dan ¾ bentang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tebal kayu isian Sengon maka kekuatan balok laminasi semakin tinggi yang digambarkan dengan beban yang diterima oleh balok semakin meningkat. Pada penambahan kayu isian Sengon setinggi 20% dan 27% dari total ketinggian balok laminasi, kekuatan lentur yang terjadi melebihi kekuatan lentur dari balok utuh kayu penyusun, baik kekuatan utuh Meranti maupun Sengon. Penambahan kayu isian Sengon setinggi 33% hingga 42% dari total ketinggian balok laminasi terjadi penurunan kekuatan lentur. Kekuatan lentur yang optimum adalah pada penyusunan dengan penambahan kayu isian Sengon kurang dari 27% dari total ketinggian balok laminasi. Lendutan yang terjadi pada masing-masing balok masih pada kondisi elastis grafik menunjukkan kondisi yang linier, dan pada saat balok sudah tidak elastis penambahan beban dan lendutan sudah tidak seimbang lagi, beban sudah tidak dapat bertambah lagi, namun lendutan masih terus bertambah sampai balok mengalami keruntuhan total, semakin tebal kayu isian sengon, maka lendutan yang terjadi semakin kecil, dan semakin besar kekakuan, begitu pula sebaliknya jika semakin besar kekakuan beban yang bisa diterima semakin besar. Seluruh variasi balok laminasi kerusakan awal dimulai dari rusaknya kayu Meranti pada sisi lapisan terluar, balok dengan penambahan isian Sengon 20%, 27%, 33% dan 38% dari total ketinggian balok laminasi mengalami runtuh lentur, sedangkan pada balok dengan penambahan isian Sengon 42% dari total ketinggian balok laminasi mengalami runtuh geser.Kata Kunci: Balok laminasi, Penyusunan seimbang, Tegangan lentur
PENGARUH VARIASI KETEBALAN LAPIS KAYU BALOK LAMINASI MERANTI-SENGON-MERANTI PADA PENYUSUNAN DENGAN KOMPOSISI BALANCED TERHADAP TEGANGAN LENTUR FIKRIYA, DLIYAUL; , SUPRAPTO
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok laminasi merupakan produk rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu lamina yang saling direkat dalam arah serat longitudinal. Sumber daya alam berupa kayu sangat potensial untuk dipakai sebagai bahan bangunan. Kayu memiliki beberapa kelebihan antara lain: ringan, tahan terhadap gempa, mudah dalam pelaksanaannya. Penggunaan kayu sebagai bahan struktural diantaranya adalah untuk keperluan bahan bangunan rumah atau bangunan lain, pembuatan kuda-kuda, rangka jembatan hingga hanggar pesawat terbang. Untuk berbagai keperluan struktural tersebut dibutuhkan dimensi kayu yang cukup besar dengan bentang yang panjang. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kayu dengan dimensi yang diinginkan adalah dengan teknik laminasi. dalam pembuatan balok laminasi, penyusunan setiap lapisan dapat diatur sedemikian rupa sehingga bisa meningkatkan sifat-sifat kekuatan kayu yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kayu isian (kayu Sengon) yang paling optimal terhadap tegangan balok laminasi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji dengan tingkat penyusunan seimbang dimana lapisan atas dan bawah balok laminasi memiliki dimensi sama, yaitu menggunakan kayu Meranti dan kayu isian menggunakan kayu Sengon. Benda uji dibuat dengan variasi penambahan kayu isian Sengon setinggi 20%, 27%, 33%, 38 dan 42% dari tinggi balok dengan panjang bentang 90 cm, masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian lentur dilakukan dengan beban terpusat ditengan bentang balok yang didukung tumpuan sendi dan rol Selain data kuat lentur, lendutan benda uji juga diukur dengan meletakkan dial gauge pada masing-masing ¼, ½, dan ¾ bentang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tebal kayu isian Sengon maka kekuatan balok laminasi semakin tinggi yang digambarkan dengan beban yang diterima oleh balok semakin meningkat. Pada penambahan kayu isian Sengon setinggi 20% dan 27% dari total ketinggian balok laminasi, kekuatan lentur yang terjadi melebihi kekuatan lentur dari balok utuh kayu penyusun, baik kekuatan utuh Meranti maupun Sengon. Penambahan kayu isian Sengon setinggi 33% hingga 42% dari total ketinggian balok laminasi terjadi penurunan kekuatan lentur. Kekuatan lentur yang optimum adalah pada penyusunan dengan penambahan kayu isian Sengon kurang dari 27% dari total ketinggian balok laminasi. Lendutan yang terjadi pada masing-masing balok masih pada kondisi elastis grafik menunjukkan kondisi yang linier, dan pada saat balok sudah tidak elastis penambahan beban dan lendutan sudah tidak seimbang lagi, beban sudah tidak dapat bertambah lagi, namun lendutan masih terus bertambah sampai balok mengalami keruntuhan total, semakin tebal kayu isian sengon, maka lendutan yang terjadi semakin kecil, dan semakin besar kekakuan, begitu pula sebaliknya jika semakin besar kekakuan beban yang bisa diterima semakin besar. Seluruh variasi balok laminasi kerusakan awal dimulai dari rusaknya kayu Meranti pada sisi lapisan terluar, balok dengan penambahan isian Sengon 20%, 27%, 33% dan 38% dari total ketinggian balok laminasi mengalami runtuh lentur, sedangkan pada balok dengan penambahan isian Sengon 42% dari total ketinggian balok laminasi mengalami runtuh geser.Kata Kunci: Balok laminasi, Penyusunan seimbang, Tegangan lentur
Membawa Pendidikan Karakter ke dalam Kelas Suprapto
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/belaindika.v4i2.101

Abstract

Pendidikan karakter adalah disiplin yang berkembang dengan upaya yang disengaja untuk mengoptimalkan perilaku etis siswa. Hasil pendidikan karakter selalu mendorong, kokoh, dan terus mempersiapkan pemimpin masa depan. Perkembangan pendidikan karakter seharusnya tidak sekedar layanan loncatan tetapi memiliki rencana aksi untuk dipraktikkan. Dengan kata lain, kebijakan pendidikan harus mengarah pada aktualisasi pendidikan moral. Secara bersama-sama, orang tua, guru, dan administrator sebagai pemangku kepentingan, harus bergabung dengan aksi ini untuk mendorong siswa untuk mewujudkan nilai-nilai baik itu dalam kehidupan mereka. Garis besar penelitian ini adalah pertama-tama diberikan definisi pendidikan karakter. Kemudian ditinjau kembali perspektif sejarah pendidikan karakter. Ketiga, diungkapkan isu konteks dalam pendidikan karakter. Tantangan dan kontroversi implementasi pendidikan karakter juga dihadirkan. Akhirnya, implikasi dan penelitian lebih lanjut dibahas.
Efektivitas penerapan model pembelajaran teams games tournament terhadap minat belajar peserta didik kelas V-A SDN Sendangmulyo 02 Angilia Herli Lutfiyani; Mudzanatun; Suprapto
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 7 No. 3 (2024)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v7i3.22736

Abstract

Tujuan utama dilangsungkannya penelitian ini ialah pengupayaan dalam mengukur minat (keinginan belajar) peserta didik SDN Sendangmulyo 02 Kota Semarang pada tahun ajaran 2023-2024 di semester ganjil dengan cara mengaplikasikan model pengajaran Team Games Tournament. Penelitian ini berobjekkan siswa kelas V-A yang keseluruhannya adalah 28 peserta didik. Penggunaan metode penelitiannya yang dipakai yaitu pendekatan kualitatif. Adapun jenis telaahnya yakni memakai penelitian deskriptif. Sementara teknik penghimpunan datanya yakni non-tes berwujud observasi, amatan langsung, serta dokumentasi pada saat menjalankan aktivitas pengajaran. Data observasi dan pengamatan diperoleh dari PPL 1 pada semester 1, tepatnya ketika peneliti melaksanakan praktik mengajar. Sedangkan dokumentasi adalah penghimpunan data terhadap segala kegaiatan yang peserta didik lakukan ketika pengajaran berlangsung. Sedemikian hingga bisa ditarik simpulan bahwa pengaplikasian model pengajaran Teams Games Tournament pada minat (keinginan belajar) untuk kelas V-A SDN Sendangmulyo 02 mengalami perubahan menjadi lebih unggul, yang dibuktikan dengan adanya keaktifan peserta didik dalam merespon persoalan dan memperhatikan materi saat proses kegiatan pembelajaran. Kata Kunci: minat belajar, teams games tournament.
Uji Sifat Fisik dan Mekanik Pakan Ikan Buatan dengan Bahan Perekat Tepung Tapioka Suprapto; Nurul Fathia; Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 4 No. 1 (2024): Prosiding SNIP Vol.4 No.1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v4i1.555

Abstract

The aims of this research were to determine the effect of addition tapioca flour on the physical and mechanical properties of fish feed (pellets) for tilapia fish aging of 12 weeks old with length 10 – 12 cm. The parameters observed were profile of pellet produced, fineness modulus of fish feed raw materials, moisture content, pellet hardness, water stability of pellet, terminal velocity, pellet density, bulk density of pellet, angle of repose and pellet color. The research was done at three variations of tapioca flour addition which were of 5%, 7.5% and 10% with 10000 g weight of samples for each treatments. The results show that the pellets produced have length of 7.5 - 8.0 mm, fineness modulus of fish feed raw materials ranging from 0.24 to 4.14, the particle size ranging from 0.11 to 1.88 mm, the moisture content of raw materials ranging from 4.24 to 8.46%, the water content of the pellets 10.21 - 12.31%, pellet hardness 5.43 - 9.63 N, water stability of pellets 6.31 - 93.7 minutes, terminal volicity of pellets 1,19 m/s – 0,0009 m/s, the density of pellets 0.71 g / cm3 - 0.81 g / cm3, bulk density of pellets 0,49 g/cm3 – 0,56 g/cm3, angle of repose 37,93o - 44,2o, and pellet color index: Ired 0.54 - 0.57, Igreen 0.35 - 0.36 and Iblue 0.07-0.09. Those are not much different with the commercial fish pellets. Fish pellets with tapioca flour adhesive of 10% in the composition have better water stability and hardness compared with the commercial fish pellets.
Utilizing Clustering Methods for Categorizing Delivery Requirements Based on Analysis of E-Commerce Product Data Sugiarto, Jumat Azzam; Suprapto; Fatchan, Muhamad
International Journal Software Engineering and Computer Science (IJSECS) Vol. 3 No. 3 (2023): DECEMBER 2023
Publisher : Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ijsecs.v3i3.1969

Abstract

This study presents the implementation of the K-Means algorithm model, revealing novel insights into risk categorization in the delivery process. Two distinct clusters were identified: Cluster 1 (C0) indicating high risk, comprising 53 data points out of a dataset of 360, and Cluster 2 (C1) indicating low risk, encompassing 307 data points from the same dataset. Analysis conducted using RapidMiner Studio corroborated these findings, further delineating the cluster membership: C0 with 53 data points and C1 with 307 data points. Each cluster was characterized by optimal centroid values, recorded at 131.717 & 385.075 for C0, and 119.932 & 111.414 for C1. The model's effectiveness was assessed using the Davies-Bouldin Index, yielding a value of 0.626.
Co-Authors Abdul Malik Abror, M. Riza Wahyu Alhadi Achmad Faisal, Achmad Achmad Faishal Adam, Hikmah Adwin ADI PURWANTO, SONY Aditya Rachmadi, Aditya Affan Ahmad Afif Hendri Putranto Agung Dwi Bahtiar El Rizaq Ahmad Fauzi Ahmad Hasan Afandi, Ahmad Hasan Ahmad Turmudi Zy Ahyar AIDIN, LUTHFI Aji, Luthfi Priyanto AKBAR MAULANA Al-Aziz Erya Putra, Sultan Alhadi Saputra Ali Maksum Ali, Anees Janee Ali, Tanziil Aziizil Andi Reza Perdanakusuma, Andi Reza Andi Reza` Perdanakusuma Andik Adi Suryanto andriani, Selvi Angilia Herli Lutfiyani Arda, Darmi Ardi Ardi Nugroho Yulianto Ariesta, Rizky Chandra Arifin, Moh. Zainul Arijanto, Agus Ariningrum, Desrina Arkam, Rohmad Asfan Muqtadir Aulanni’am Avida Rizka Amalia Ayuningtyas, Sindy Tri Azmen Kahar Bagus Aditya, Reza BAGUS RAMADHAN, ABHI Bambang Puji Mulyo Darsini Dian Wijaya Diani Putri Kusumaningrum DWINANDA RAMADHAN, YOGI Esti Junining Exacta, Arena Bintang Fahri Fadli Muhammad FAUZI ANDRIANSYAH, MUHAMMAD FIKRIYA, DLIYAUL Fitroh Amaluddin Hana Shofiyah Handala Simetris Harahap Hanifah Suci Ariani Hariri, Lalu Masrik HARIYATI Herawati Hikmah Muhaimin Hikmah Muhaimin Hutomo, Wahyu Rinto I Ketut Suada Iman Patu Rohman Irfan Syarief Arief Irfandi Irfandi Irmayunita Isarianto Ismanto Ismiarta Aknuranda Iwan Ristanto Karyatun, Subur Khairil Tamimi KUSWOYO, ERIK Laksono, Agus Edy Lawra, Rifqi Devi Leptohoeve Tobias Tunjan Lestari, Mathilda Sri Lidiawati Lukmiyati, Sri Lulu Nur Hidayah, Nindy M. Faizal Mahardika Mahardika, Dekha Isvan Mahatva Yoga Adi Pradana Mahka, Muh Fachrur Razy Marissa Menga, Maria Kurni Merry Rimadini Mochamad Soelton Moh Nawawi Mohammad Nurul Misbah Mudzanatun Muhamad Fatchan Muklis Mulat, Trimaya Cahya Mustopa, Deni Nadiah Nadiya Amaliya Nasihul Amin Nasution, Ali Napiah Noviani, faizah Nur Hidayat, Wahyu Nurul Fathia NURUL HIDAYAH Nurunnisa Perdana, Varyzto Arya Phassha, Syakhdan Khemal Prakoso, Adityo Dwi Pratama, Danny Linggar PUDJIJUNIARTO PUSPA DEWI, AMANDA Putra, Sultan Maulana Ragil Putra, Tomy Kartika Rachman Shidarta Arisandi Renaldy Bagag M Renanda Galuh Vitaloka Revaldo Dwi Riadi Ristivani Aisha Fitri, Aurellia Ro'is, Syamsuddin Roifany, Rizky Amalia Rubiyo Rudi Salman S. Guntoro Safitri Damayanti, Anis Saprudin Sardi, Sopian Andika Sarmini Satrio Hadi Wijoyo Setyawan, Romi Fajar Simetris Harahap, Handala Siti Sajaroh, Wiwi SLAMET SETIAWAN Sonny Indrajaya Soraiya Sri Rejeki Wahyu Pribadi Sri Waluyo Subari, Andi Akbar Suci Ulamatullah, Tri Sugiarto, Jumat Azzam Sulthani, Dinil Abrar Suprapto Suprapto Supriadi Suprobo Rini Suryanti, Rensi Tantin Teguh Putranto Totok Yulianto Tri Wahyuni, Agus Tubagus Ahmad Suhendar Wardani, Yaniah Warlinda Eka Triastuti Widad, Sofwul Yahya, Annisa Lutfia Yahyasamdie, M. Adlant Nazhari Yanto Ramli Yudha Utama, Jeny Yudi Herliansyah Yuliasari, Iqma ZAINI, MOCH. Zulfikar, Muh. Reza Zumhari