Hifema traumatika adalah kondisi terdapat darah di bilik mata depan yang diakibatkan trauma. Trauma dapat terjadi pada berbagai kegiatan salah satunya kegiatan olahraga yaitu trauma tumpul. Olahraga non kontak dapat juga menyebabkan trauma tumpul jika tidak menggunakan pelindung mata. Kondisi ini dapat berbaya jika tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi yang dapat terjadi seperti kenaikan tekanan intra orbita maupun kerusakan pada retina. Penangan segera dapat mencegah komplikasi dan kerusakan secara permanen. Untuk menganalisis kasus traumatik hifema dari oleh raga non-kontak, mengindetifikasi penyebab, Tingkat keparahan, dan hasil pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain retrospektif deskriptif. Data diambil melalui rekam medis pasien dengan diagnosis traumatik hifema. Didapatkan 19 pasien dengan diagnosis traumatik hifema yang disebabkan oleh trauma tumpul akibat olahraga non kontak dalam jangka waktu Januari-November 2024. Pasien laki-laki dan perempuan berusia 6-60 tahun dengan rata-rata umur 27 tahun. Sebanyak 78% disebabkan oleh badminton, 12% lainnya disebabkan oleh sepak bola dan pingpong. Terdapat variasi keparahan derajat hifema dari derajat I (57.9%) hingga derajat III (5.3%). Komplikasi yaitu galukoma sekunder. Mayoritas pasien diterapi berupa bed rest dengan kepala ditinggikan serta diberikan steroid untuk mengurangi peradangan. Dari semua pasien yang datang berobat semua diikuti dengan terjadinya traumatik iritis akibat trauma tumpul hingga beberapa kasus berat berupa perdarahan vitreus. Sebagian besar pasien datang ke IGD dalam waktu ≤24 jam (89,5%). Sebagian besar kasus dapat diatasi dengan terapi non-bedah. Rekomendasi meliputi penggunaan pelindung mata untuk mencegah risiko trauma pada olahraga non-kontak.