Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan hasil tambak kepiting di Pos Cahaya Sinjai, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) pada perangkat lunak POM QM. Persediaan kepiting yang mudah rusak memerlukan sistem pengelolaan yang akurat dan efisien untuk menjaga kualitas produk serta meminimalkan kerugian akibat penyimpanan yang tidak optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi persediaan dengan metode ABC menghasilkan dua kategori utama, yaitu kategori A dan B. Produk dalam kategori A, seperti CBH, H5, dan H7, menyumbang sekitar 80,61% dari total nilai persediaan dan memerlukan pengawasan yang ketat. Sementara itu, kategori B terdiri dari H4, H3, CBK, dan H2 dengan kontribusi sebesar 19,39%. Tidak ditemukan kategori C dalam penelitian ini. Penerapan metode ABC memberikan manfaat strategis dalam menentukan prioritas pengelolaan stok serta efisiensi dalam pengambilan keputusan manajerial.