Sinar matahari memancarkan radiasi sinar ultraviolet A dan B yang dapat menyebabkan berbagai gangguan pada kulit apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Tabir surya merupakan produk kosmetika yang banyak digunakan untuk menangkal efek buruk dari ultraviolet. Aktivitas tersebut dinyatakan dalam nilai Sun protection Factor (SPF). SPF banyak diintegrasikan dalam berbagai produk perawatan kulit sehari-hari. Anantioksidan dapat menangkal radikal bebas yang menyebabkan efek buruk bagi tubuh, serta dapat membantu mengembalikan kemampuan antioksidan alami kulit. Sediaan antioksidan seringkali memiliki efek ganda sebagai SPF. Kulit melinjo mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang berkontribusi terhadap aktivitas penangkal radikal bebas dengan kekuatan yang cukup signifikan. Adanya potensi tersebut perlu dikembangkan dalam produk perawatan kulit, salah satunya dalam bentuk gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai SPF dan aktivitas antioksidan gel dengan bahan aktif ekstrak etanol kulit melinjo. Simplisia kulit melinjo diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 70%. Gel dibuat dalam 4 formula dengan berbagai konsentrasi ekstrak, yaitu formula A 0,76 %, B 1,52 %, C 3,04 %, dan D 6,08 %. Uji nilai SPF dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan gel yang diperoleh homogen, berwarna oranye jernih dan warna semakin pekat seiring dengan penambahan konsentrasi ekstrak. Sediaan gel memiliki nilai SPF yang semakin meningkat dengan peningkatan dosis, namun termasuk dalam kategori proteksi lemah (2-4). Aktivitas antioksidan terkuat ditunjukkan oleh formula B dengan IC50 sebesar 4,86 ppm (sangat kuat). Berdasarkan hal tersebut, gel kulit melinjo mampu memberikan proteksi terhadap radikal bebas namun memberikan proteksi yang lemah terhadap sinar UV.