Claim Missing Document
Check
Articles

Memahami Gagasan Anything Goes Paul Karl Feyerabend dan Implikasinya terhadap Pendidikan Islam Muhyiddin, Dandy Sobron; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.541 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i1.412

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang memahami gagasan anything goes Paul Karl Feyerabend dan implikasinya terhadap pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gagasan Feyerabend yang disebut anarkisme epistemologis, yaitu suatu teori epistemologi yang memiliki pandangan tidak ada aturan metodologis untuk pengembangan sains. Sains harus dikembangkan melalui regulasi universal tanpa merusak atau membatasi sains itu sendiri. Menurut Feyerabend, tidak perlu falsifikasi suatu teori untuk menemukan kebenaran, melainkan dengan mencoba menemukan teori-teori baru yang dibangun, dikembangkan, dan dipertahakan (theoretical pluralism). Pluralisme teori penting untuk menghindari keseragaman yang membatasi berpikir kritis. Gagasan anything goes dikemukakan bahwa hipotesis apa pun dapat digunakan, termasuk yang tidak wajar dapat diterima atau menyimpang dari teori umum dan muncul dari proses eksperimental. Feyerabend menekankan bahwa kemajuan ilmiah tidak hanya ditentukan oleh proses induktif seperti sains biasa, tetapi juga secara kontrainduktif. Gagasan Feyerabend tentang anarkisme epistemologis bisa berpengaruh pada pengembangan pendidikan Islam. Dengan prinsip anything goes dalam pemikirannya, seseorang dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi terjadinya monopoli dari satu metode ke metode lainnya.
Jaring Laba-Laba, Interaksi-Interkoneksi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Yamin, Mohamad; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.4 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i1.413

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang jaring laba-laba, interaksi-interkoneksi Universitas Islam Negeri Sunan Kalidjaga Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan Studi Islam di Indonesia dimulai dengan sistem langgar, sistem pesantren, dan sistem pendidikan kerajaan. Kemudian di abad ke-20 mulai muncul lembaga pendidikan berupa madrasah atau sekolah yang dikelola oleh organisasi Islam. Seiring perkembangan Pendidikan Islam dari zaman dulu hingga sekarang, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar perguruan tinggi Islam masih mengikuti platform keilmuwan klasik yang didominasi al-ulum al-syar’i. Kritik demi kritik bermunculan karena selama ini ilmu-ilmu keislaman yang berkembang hanya bersifat fragmenteris dan belum memiliki keterkaitan dengan isu-isu kekinian. Sementara di abad ke-21 ini segala sesuatunya banyak didominasi oleh ilmu pengetahuan (khususnya sains). Penelitian ini berupa meta deskripsi mengenai implementasi paradigm integratif-interkonektif dalam pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam yang sudah lebih dulu dikembangkan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil dari pengembangan paradigma integratif-interkonektif di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat dilihat dari beberapa aspek berikut, seperti dalam pedoman akademik, sarpras, laboratorium agama, laboratorium sains dan lain-lain.
Kajian terhadap Pergerakan Kebangkitan Epistemologi (Epistemological Movement) Ide Besar Fritjof Capra Alawi, Dindin; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.669 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i1.415

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap pergerakan kebangkitan epistemologi (epistemological movement) ide besar Fritjof Capra. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relasi yang tidak harmonis antara sains dan agama yang terjadi sejak beberapa abad yang lalu telah memicu munculnya pemikiran-pemikiran dari berbagai ilmuwan termasuk dari seorang ilmuwan Fritjof Capra. Menurut Capra, agama merupakan pengetahuan yang bersifat intuitif dan mistisme sedangkan sains atau fisika baru merupakan pengetahuan yang bersifat rasional. Agama dipersepsikan sebagai pengetahuan yang tidak diabstraksikan dan tidak berdasarkan penalaran sedangkan Sains dalam kegiatannya sangat bergantung pada bahasa verbal dan penalaran, dalam pemikiran Fritjof Capra ditemukan kesejajaran antara fisika baru dan mistisisme, fisika baru dan mistisisme mempunyai kesamaan ketika keduanya mencoba mengungkapkan mengenai realitas. Capra berhasil menawarkan sebuah paradigma alternatif yang dapat dipergunakan sebagai modal dalam membangun masa depan peradaban umat manusia.
Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Online Yusuf, Reza Fathuddin; Sumarwiyah, Sumarwiyah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.689 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.433

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran online di masa pandemi (Covid- 19) di kelas IV SD Negeri 3 Temulus. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang akan dilaksanakan di Desa Temulus Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan beberapa siswa kelas IV SD Negeri 3 Temulus. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan  credibility, transferbility, dependability, confirmability. Data dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berdasarkan hasil interview dan observasi, bahwa proses pembelajaran online dilakukan menggunakan whatsapp dan sudah berjalan dengan baik. Faktor penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik adalah kondisi fisik yang sering sakit dan kurangnya perhatian keluarga terhadap peserta didik, serta kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang prsoes pembelajaran online dirumah. Upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar yang pertama adalah mengadakan pelatihan pembelajaran kreatif oleh guru supaya dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Upaya selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan penilaian dan reward kepada peserta didik. Upaya-upaya ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Temulus.
Asumsi Dasar pada Ilmu Pengetahuan yang menjadi Basis Penelitian Pendidikan Islam Prasetyo, Eko Budi; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.457 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.435

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang asumsi dasar pada ilmu pengetahuan yang menjadi basis penelitian pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi dalam kajian filsafat ilmu tergolong ke dalam kelompok ontologi, yaitu bab yang membahas tentang hakikat yang ada. Untuk mengolah pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan (sains) perlu dilakukan penelitian dan eksperimen menggunakan metode ilmiah. Asumsi berperan sebagai dugaan atau andaian terhadap objek empiris untuk memperoleh pengetahuan, yang diperlukan sebagai arah atau landasan bagi kegiatan penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut terbukti kebenarannya. Penelitian merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang hasilnya akan menemukan teori-teori baru maupun induksi-konsultasi. Begitupun dalam mengembangkan ilmu pendidikan Islam perlu diadakan penelitian. Asumsi-asumsi dasar ilmu pengetahuan sebagai basis penelitian Islam bersumberkan dari empirisme, rasionalisme, intuisi, maupun wahyu. Penelitian pendidikan Islam mencakup penelitian terhadap pengetahuan filsafat pendidikan Islam, pengetahuan mistik Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam. Dari penelitian Ilmu Pendidikan Islam (sains yang empiris) itu akan mucul teori yang selanjutnya disesuaikan dengan ajaran Islam. Teori-teori itulah yang kelak disebut teori Ilmu Pendidikan Islam.
Kajian Kritis terhadap Epistemologi Ilmu: Konsep Hypothetic-Deductive, Verifikasi dan Falsifikasi Anwar, Andi Saefulloh; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.55 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.436

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian kritis terhadap epistemologi ilmu: konsep hypothetic-deductive, verifikasi, dan falsifikasi. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa epistemologi adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan yang merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan, untuk memperoleh pengetahuan yang benar maka kriterianya harus berdasarkan logico, hypotetico dan verifikasi. Hypothetico-Deductive adalah suatu metode yang melibatkan pengujian hipotesis dimana hipotesis tersebut dideduksi dari hipotesis lain yang tingkat abstraksinya atau perumusan konseptualnya lebih tinggi. Setelah mengajukan hipotesis maka tahap selanjutnya adalah melakukan verifikasi sebagai pembuktian kebenaran secara empiris. Namun Popper berpendapat bahwa kebenaran suatu ilmu bukan ditentukan melalui pembenaran (verifikasi), melainkan melalui upaya penyangkalan terhadap proposisi yang dibangun oleh ilmu itu sendiri (falsifikasi).
Kajian terhadap Gerakan Kebangkitan Epistemologi (Epistemological Movement): Scientific Revolution Thomas S. Kuhn Supriyadi, Asep; Natsir, Nanat Fatah; Haryanti, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.832 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i2.437

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap gerakan kebangkitan epistemologi (epistemological movement): scientific revolution Thomas S. Kuhn. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Thomas S. Khun dapat diimplementasikan dalam ilmu pengetahuan, dari kajian yang telah ada paling tidak dapat berupa hal sebagai berikut: (1) Pentingnya sejarah ilmu dalam setiap pembahasan keilmuan. Sejarah penting karena dapat menjelaskan kesalahan-kesalahan ilmiah di masa lampau. Sebagai contoh adalah revisi akan konsep heliosentris. (2) Para peneliti atau ilmuan hendaknya menggunakan paradigma tertentu dalam melakukan kajian maupun penenlitian. Sebagaimana telah dibahas dan diuraikan bahwa paradigma merupakan sebuah cara pandang tertentu terhadap suatu hal. Paradigma ini dapat digunakan sebagai alat instrumen dalam sebuah kajian. Terkadang ilmu normal (norman science) yang ada telah berbeda dengan kondisi kekinian. Sehingga paradigma yang ada dalam sebuah subjek kajian pun berbeda. Oleh karena itu, maka diperlukan paradigma baru (new paradigm) dalam kajian keilmuan. (3) Alur berfikir Thomas S. Khun memberikan konstribusi bagi ilmu pengetahuan bahwa ilmu dapat direvisi bahkan direvolusi. Keilmuan tidak menjadi hal yang statis melainkan dinamis. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sebuah keilmuan harus senantiasa dikembangkan dan ditinjau ulang kembali disesuaikan dengan zaman sehingga paradigma yang ada merupakan paradigma baru yang sesuai dengan kondisi kekinian.
THE CONCEPT OF INTEGRATION OF RELIGION AND SCIENCE IN THE CONTEXT OF ISLAMIC EDUCATION Agus Ruswandi; Nanat Fatah Natsir; Erni Haryanti
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 11, No 2 (2022): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v11i1.9315

Abstract

Religion and science are actually two things that cannot be separated. The dichotomy between general and religious sciences causes an imbalance between scientific aspects and ethical and moral aspects. Humans are not enough just to have intelligence in terms of intellectuality, but humans are required to have good spiritual aspects so that this becomes a balance so that there is no excessive fanaticism between religious knowledge and general science. Integration between science and religion is absolute because basically all knowledge comes from God. Religious science does not only talk about matters related to religious rituals, but also regulates social sciences, humanities, and science to understand everything that exists in this world. In the context of Islamic education, several concepts emerged to unite science and religion, including the concepts offered at the state and private Islamic religious universities with their characteristics. With the concept of integration, it is hoped that there will no longer be a dichotomy of thought that distinguishes or separates absolutely between religion and science
Integrasi Ilmu dan Iman dalam Kurikulum: Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Siti Rohmah Kurniasih; Erni Haryanti; A. Heris Hermawan
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2023.vol8(1).11607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali terkait implementasi integrasi ilmu dan iman dalam kurikulum Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) untuk membentuk peserta didik yang bukan hanya memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga memiliki kekuatan spiritual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui kegiatan wawancara terhadap wakil kepada sekolah dan 3 orang guru, observasi, dan dokumentasi melalui buku dan arsip yang relevan dengan rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian ini implementasi integrasi ilmu dan iman dalam kurikulum Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dilaksanakan melalui beberapa strategi yaitu merancang rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang terintegralistik, menyajian materi pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu dan iman, membuat bahan ajar yang mengintegrasikan ilmu dan iman, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu dan iman. Integrasi ilmu dan iman pada kurikulum mampu mengembangkan potensi intelektual dan spiritual peserta didik secara maksimal. Besar harapan peneliti, konsep integrasi ilmu dan iman ini dapat mewarnai seluruh proses pendidikan di lembaga pendidikan di Indonesia baik di sekolah yang memiliki ciri khas islami, maupun lembaga pendidikan umum
New Era of Muslim Women in Malay World: The Contested Women's Advancement in Decision Making Bodies Erni Haryanti
International Journal of Nusantara Islam Vol 1, No 1 (2013): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v1i1.38

Abstract

Malay world has been experiencing the conflicting and converging international influences of globalization and rapid Islamisation in many significant aspects of the countries. One of the issues is that the impact of the agenda of advancement of women‟s life to achieve gender equality promoted by international agencies. Among other women‟s improvement agenda is that woman in decision making bodies. On the other hand, the growing visible Islamic movement (and/or Islamic fundamentalism - Islamism) which may significantly grow among Malay societies would unavoidably create different ideas, attitudes and practices compared to other Muslim world. This paper explores myriad aspects of women‟s empowerment transforming into decision making bodies in the nuances of an affirmative action a recommendation of series of international conference on women. Through finding similarities and differences between the two Muslim majority countries, the support toward Muslim women‟s empowerment in decision making bodies is formally acknowledged in state regulations. Although women of Southeast Asian region are culturally recognized to have a high status and well engagement with public sphere, in the implementation of women representing themselves in political sphere has a little difference. In term of discourses Indonesia has much flourished ideas and closer to the ideas of international agenda than that of Malaysia. In the overall Malay world would gradually show its openness, tolerance and positive adaptation as a part of world society, although it cannot avoidably be departed from international agenda of both carrying Islamic and non-Islamic values.
Co-Authors A. Heris Hermawan Aang Mahyani Agus Ruswandi Ahmad Hapidin Ahmad, Ikhsan Aji Saepurahman Alawi, Dindin Albarra Sarbaini Allifna Nur'Izzati Fajriah Ansari, Nia Rahmawati Anwar, Andi Saefulloh Asep Nursobah, Asep Asep Sopian Asep Supriyadi Awaliyah Fitri, Sofia Ratna Badrudin Badrudin Bustomi, Jenal Cecep Sumarna Deni Solehudin Dian Dian Didih Syakir Munandar Ela Komala Elfrida Ratnawati Firdaus Firdaus Fitri Meliani, Fitri Furqon, Zenal Hapidin, Ahmad Hendrianto Hendrianto Hikmah Maulani Husain Husain Ida Ayu Putu Sri Widnyani Iman Mukhroman Imas Masruroh Iqbal Amar Muzaki Iqbal, Teguh Irawati, Dini Iwan Sopwandin Jabar, Padli Abdul Juhana, Hendri Khambali Maman, Maman Maslani Maslani Mayasari, Annisa Miftahul Huda Mochamad Ziaul Haq Mohamad Erihadiana, Mohamad Mohamad Yamin Muaz Muaz Muhammad Aditya Firdaus Muhibbin Syah Muhyiddin, Dandy Sobron Mumu Munadi Munadi Muttaqin, Via Putrimawati Najili, Hakin Nalahuddin Saleh Nanat Fatah Nasir Nanat Fatah Natsir Nanat Fatah Natsir Natsir, Nanat Fatah Ningsih, Indah Wahyu Nisa Lailatul Qodriyah Noza Aflisia Nurasa, Ace NURDIANSYAH, ACHMAD Nurfauji, Bayu Bambang Oktaviani, Eka Tri Predari Siswayani Razali, Nabihah Husna Renny Widia Astuti Rifaie, Muhammad Mukrim Faer Rizqiyani, Rifa Rosanti, Atik Rusli Hamdani, Mohammad Saadah, Susi Siti Badriah Siti Helmyati Siti Masitoh Siti Rohmah Kurniasih SUHADA, DODO Sumarwiyah Sumarwiyah, Sumarwiyah Sumpena, Agus Suntiah, Ratu Supiana Supriani, Yuli Syarifudin, Aip Taufik Mustofa Tedi Priatna Ulpah, Ghina Vista, Aura Wawan Ridwan Yanti Nurdiyanti Yeni Huriani Yusuf, Reza Fathuddin Zainuddin Zainuddin Zainuddin, Zainuddin