Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan karena pertumbuhannya yang cepat dan tingkat adaptasinya yang tinggi. Optimalisasi proses budidaya, terutama pada tahap pendederan, menjadi hal yang penting mengingat fase ini merupakan tahap kritis dalam pemeliharaan ikan, di mana benih lele sangkuriang rentan mengalami kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup lele sangkuriang yang didederkan di P2MKP Aquaculture Farm, Kabupaten Tebo, Jambi. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung dan wawancara dengan petugas lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah masa pemeliharaan, tingkat kelangsungan hidup lele sangkuriang mencapai 58,2%, dengan bobot mutlak 0,83 g dan panjang mutlak 5,60 cm. Hasil ini memberikan gambaran mengenai efektivitas sistem pendederan yang diterapkan serta dapat menjadi acuan dalam meningkatkan keberhasilan budidaya lele sangkuriang di tahap awal pemeliharaan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat kelangsungan hidup lele sangkuriang yang didederkan di P2MKP Aquaculture Farm, Kabupaten Tebo, Jambi tergolong baik.