Articles
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Pussu Apriyana;
Meithy Intan Rukia Luawo;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (335.185 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.021.14
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data sebagai gambaran mengenai penyesuaian diri mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan 2011 FIP UNJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jumlah subyek sebanyak 50 mahasiswa Angkatan 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 20, signifikansi hitung yang dikonsultasikan dengan α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa BK angkatan 2011 cukup dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus.
SIKAP GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (Survey pada Guru Bimbingan dan Konseling SMP di Bekasi Timur)
Risa Khoirunnisa;
Endang Setiyowati;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (295.72 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.021.15
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang dapat menggambarkan sikap guru bimbingan dan konseling Sekolah Menengah Pertama terhadap evaluasi program bimbingan dan konseling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan di seluruh SMP di wilayah Bekasi Timur yang tediri dari 17 SMP, yaitu 6 SMP Negeri dan 11 SMP Swasta. Populasi penelitian yaitu sebanyak 44 orang guru bimbingan dan konseling dan keseluruhan populasi dijadikan sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang menggunakan skala penilaian model Likert yang berisi 36 pernyataan. Uji validitas butir menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Uji reliabilitas butir menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh hasil 0,957 yang artinya reliabel dan layak digunakan untuk mengadakan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap guru bimbingan dan konseling terhadap evaluasi program bimbingan dan konseling cenderung memiliki sikap mendukung dengan persentase sebesar 57%, sedangkan sikap guru yang cenderung menolak dengan persentase sebesar sebesar 43%. Kedua hasil ini dipengaruhi oleh pemahaman, opini, perasaan dan kecenderungan perilaku yang mereka miliki serta faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap.
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI KEBUTUHAN AFILIASI
Tuti Alawiyah;
Atiek Sismiati;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (308.894 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.021.20
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik team-game-tournament (TGT) dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai kebutuhan afiliasi. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Partisipan dalam penelitian sebanyak 38 siswa, dilakukan dalam dua siklus dengan tiga kali pertemuan dalam satu siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi keaktifan siswa yang terdiri dari tiga indikator yakni memperhatikan, intensitas bertanya dan mengemukakan pendapat, juga digunakan tes pemahaman mengenai kebutuhan afiliasi dan catatan anekdot. Berdasarkan hasil tes pemahaman diperoleh data pada siklus I rata- rata nilai siswa yaitu 10,03 dan pada siklus II meningkat menjadi 13,15. Jumlah siswa yang mendapat kategori tinggi dalam tes pemahaman mengenai kebutuhan afiliasi pada siklus I mencapai 55,26% dan pada siklus II meningkat menjadi 78,94% siswa yang mempunyai skor tinggi. Hal ini berarti penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik team-game-tournament dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai kebutuhan afiliasi.
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ
Alfi Ramdhan Firdaus;
Atiek Sismiati S;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 2 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (361.5 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.022.01
Tujuan penelitian ini, adalah untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, FIP UNJ. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa BK angkatan 2010,2011, dan 2012. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 65 orang. Instrumen yang digunakan berupa angket, dengan menggunakan skala likert untuk instrument self efficacy dan instrumen prokrastinasi akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bahwa Ho ditolak, konsekuensinya, Ha diterima dan ini berarti ada hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik. Dapat disimpulkan bahwa jika self efficacy seseorang tinggi maka dapat menurunkan tngkat prokrastinasi akademik begitu juga sebaliknya.
TINGKAH LAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 33 JAKARTA BARAT
Masyitoh Masyitoh;
Endang Setiyowati;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 2 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (349.04 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.022.10
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkah laku asertif siswa kelas X SMA Negeri 33 Jakarta Barat berdasarkan data atau fakta di lapangan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 33 Jakarta Barat, dengan sampel siswa kelas X yang berjumlah 155 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik insidential. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang bersifat deskriptif. Uji validitas butir instrumen menggunakan teknik item total correlation dengan rumus Product Moment dengan data uji coba 72 butir item dan menghasilkan 36 butir item valid. Hasil r hitung dari butir item kemudian dibandingkan dengan r tabel Product Moment, dengan taraf signifikansi 5%. Jumlah responden uji coba 38 siswa dan uji penelitian 155 siswa kelas X SMA Negeri 33 Jakarta Barat yaitu sebesar 0,320 untuk uji coba dan 0,159 untuk uji penelitian. Reliabilitas diukur dengan rumus Alpha Cronbach, diperoleh rii = 0,86. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen reliabel dan telah layak untuk digunakan di dalam penelitian ini. Hasil analisis data menunjukkan bahwa, skor rata-rata tingkah laku asertif pad siswa kelas X SMA Negeri 33 Jakarta Barat sebesar 92,5. Siswa kelas X SMA Negeri 33 Jakarta Barat yang dikategorisasikan memiliki tingkat tingkah laku asertif tinggi sebanyak 68%. Siswa yang dikategorisasikan memiliki tingkat tingkah laku asertif sedang sebanyak 32%, dan tidak ada siswa yang memiliki tingkah laku asertif rendah.
PENGARUH PERMAINAN BONEKA DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERKADAP KOMPETENSI MORAL SISWA
Putri Larasati;
Endang Setyowati;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 4 No 2 (2015): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (336.047 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.042.16
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik permainan boneka terhadap kompetensi moral siswa kelas II SD. Kompetensi moral ini memiliki dimensi kompetensi diri, kompetensi mitra, dan kompetensi dalam situasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDSN 01 Ujungmenteng Pagi sebanyak 56 orang dan Sampel sebanyak 16 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket kompetensi moral yang memiliki reliabilitas 0,888 dengan kategori reliabel. Hasil uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistic Product and Service Solution) 16.0 for windows menggunakan Mann Whitney U Test yang menunjukkan bahwa kompetensi moral memiliki Sig 0,001 hasil tersebut menunjukkan bahwa Sig < 0,05. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa perbandingan skor kompetensi moral peserta didik yang mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan boneka lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan permainan boneka. Kata Kunci: kompetensi moral, bimbingan kelompok, permainan boneka.
PERSEPSI TERHADAP BODY IMAGE ANTARA SISWI YANG MENGGUNAKAN JILBAB DENGAN SISWI YANG TIDAK MENGGUNAKAN JILBAB (Studi Komparatif di SMK Tirta Sari Surya Jakarta Timur)
Syifa Khaeriyah;
Michiko Mamesah;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 4 No 2 (2015): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (400.77 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.042.18
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi terhadap body image antara siswi yang menggunakan jilbab dengan siswi yang tidak menggunakan jilbab di SMK Tirta Sari Surya Jakarta Timur dan melihat apakah terdapat perbedaan persepsi terhadap body image antara siswi yang menggunakan jilbab dengan siswi yang tidak menggunakan jilbab. Metode yang digunakan adalah studi komparatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 siswi, yang terdiri atas 60 siswi yang menggunakan jilbab dan 60 siswi yang tidak menggunakan jilbab. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen body image yaitu Multidimentional Body Self Related Questtionaire (MBSRQ) yang dikemukakan oleh Thomas F. Cash. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis Uji Mann-Whitney U-Test, diperoleh hasil nilai asymp. Sig = 0.026, hipotesis penelitian diuji pada taraf signifikansi atau dengan tingkat kesalahan sebesar 5%, maka Nilai Asymp. Sig = 0.026 < nilai signifikasi . Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan persepsi terhadap body image antara siswi yang menggunakan jilbab dengan siswi yang tidak menggunakan jilbab. Kata Kunci : Body image, Jilbab, Remaja
HUBUNGAN ANTARA DETERMINASI DIRI DENGAN NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 53 JAKARTA
Aurora Paramitha;
Meithy Intan Rukia Luawo;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 3 No 1 (2014): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1073.717 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.031.05
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran serta data empiris mengenai hubungan determinasi diri dengan nilai hasil belajar pada siswa kelas XI SMAN 53 Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMAN 53 Jakarta dengan populasi sebanyak 265 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik area probability sampling. Peneliti menggunakan 55 siswa sebagai sampel penelitian atau 20% dari jumlah populasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner tentang determinasi diri dan nilai rapor. Setelah dilakukan uji coba didapatkan hasil 62 item valid dengan nilai reliabilitas 0.733 untuk variabel determinasi diri. Berdasarkan pengujian hipotesis antar kedua variabel didapatkan koefisien korelasi sebesar 0.984 dengan (p=0.00, <0.05), artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara determinasi diri dengan nilai hasil belajar siswa. Semakin tinggi tingkat determinasi diri siswa maka semakin tinggi juga nilai hasil belajar yang didapatkannya, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru BK untuk memahami determinasi diri serta dapat dijadikan bahan acuan untuk menyusun program layanan BK agar para siswa dapat memahami determinasi diri dan memiliki kesadaran untuk meningkatkan determinasi diri untuk mencapai nilai hasil belajar yang lebih baik.
EMPATI MAHASISWA ETNIS BETAWI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Chandra Jon Trafolta;
Moch. Dimyati;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 4 No 1 (2015): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (323.062 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.041.02
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empati mahasiswa etnis Betawi program studi Bimbingan dan Konseling pada beberapa Universitas di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa etnis Betawi program studi Bimbingan dan Konseling dari 4 Universitas di DKI Jakarta; Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA), dan Universitas Islam Assafi’iyah. Instrumen yang digunakan adalah instrumen Empati dari Darrick Jollife dan David P Farrington (2006) dengan r = 0,857. Pengujian instrumen diolah dengan menggunakan SPSS 17.0.Uji Validitas dari 20 butir pernyataan terdapat 17 butir pernyataan yang valid dan 3 butir pernyataan yang tidak valid.Butir-butir pernyataan yang tidak valid di revisi dan diperbaiki redaksinya menjadi pernyataan baru. Hasil penelitian empati mahasiswa etnis Betawi program studi Bimbingan dan Konseling berada pada kategori tinggi sebesar 73%, pada kategori sedang diperoleh sebanyak 27%, sedangkan pada kategori rendah diperoleh 0%. Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa sebagian besar empati mahasiswa etnis Betawi Bimbingan dan Konseling berada pada kategori tinggi.Implikasi dalam penelitian ini adalah untuk mahasiswa yang berada pada ketegori sedang, untuk lebih meningkatkan empatinya, yaitu dengan memanfaatkan media seperti televisi, ataupun film yang mengandung unsur-unsur empati.Dengan melihat langsung melaui film dapat menumbuhkan secara lansung perasaan empati kita pada film tersebut, dan bagaimana kita merespon atau memandangnya.
GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA
Jamilah Jamilah;
Michiko Mamesah;
Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 4 No 1 (2015): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (306.777 KB)
|
DOI: 10.21009/INSIGHT.041.08
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komunikasi interpersonal guru mata pelajaran dengan guru BK di SMP Negeri 1 jakarta. Penelitian dilaksanakan dengan subjek penelitian 34 orang guru mata pelajaran dengan menggunakan teknik sampling jenuh. . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner . Berdasarkan hasil penelitian bahwa komunikasi interpersonal guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Jakarta masuk dalam kategori sedang dengan persentase 64,71% Data ini ditunjukkan dengan hasil kategorisasi dimana persentase terbesar pada masing-masing aspek berada pada kategori sedang, yaitu aspek keterbukaan dengan persentase 91,18%, Aspek empati dengan persentase 76,47%, kemudian aspek sikap mendukung dengan persentase 79,41%, lalu aspek sikap positif dengan persentase 76,47%, dan aspek kesetaraan dengan persentase 73,53%. Hasil ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi guru mata pelajaran untuk dapat melakukan upaya meningkatkan aspek komunikasi interpersonal yang belum optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara turut berpartisipasi dalam seminar maupun pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang komunikasi interpersonal yang ada pada diri guru mata pelajaran. Apabila penelitian ini tidak dilakukan maka tidak akan diketahui kondisi komunikasi interpersonal guru mata pelajaran dengan guru BK. Hal ini berdampak tidak adanya evaluasi pada guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Jakarta.