Claim Missing Document
Check
Articles

PERNIKAHAN ANAK DI BAWAH UMUR PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN SOSIOLOGI HUKUM Al Rohman, Riska Awaliyah; Beni Ahmad Saebani
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 4 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i4.8410

Abstract

Dalam artikel ini, penulis melihat masalah perkawinan anak di bawah umur dari sudut pandang hukum Islam, peraturan perundang-undangan, dan sosiologi hukum. Penulis menjelaskan bahwa meskipun aturan hukum Islam dan negara telah menetapkan batas usia minimal untuk menikah, pernikahan anak di bawah umur masih merupakan masalah sosial yang belum diselesaikan. Perbedaan pandangan antara masyarakat desa dan perkotaan juga berkontribusi pada tingginya angka perkawinan anak di masyarakat desa. Karena keyakinan bahwa anak-anak yang telah mencapai usia baligh harus segera menikah untuk mencegah terjadinya perbuatan yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama, sebagian masyarakat masih menganggap pernikahan anak sebagai hal yang wajar secara sosiologis.
PERAN HUKUM ISLAM DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK SOSIAL Sembiring, Vina Amalia; Saebani, Beni Ahmad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 5 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i5.8415

Abstract

Artikel ini mengkaji peran hukum Islam dalam mengatasi konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Sebagai sistem norma dan nilai yang diatur dalam syariat, hukum Islam memiliki mekanisme penyelesaian sengketa yang khas dan berlandaskan prinsip keadilan. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai pendekatan hukum Islam yang dapat diterapkan dalam mediasi dan arbitrase untuk menyelesaikan konflik sosial. Selain itu, artikel ini juga mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan hukum Islam dalam penyelesaian konflik, serta dampaknya terhadap terciptanya kedamaian sosial. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang efektivitas hukum Islam sebagai alat penyelesaian konflik dan peranannya dalam harmonisasi sosial.
Peranan Budaya Dan Kebudayaan Di Indonesia Dari Aspek Sosiologi Hukum Afif Ilyas Zaqhlul; Beni Ahmad Saebani
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 8 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i8.8518

Abstract

Peranan budaya dan kebudayaan dalam konteks penegakan hukum di Indonesia, dengan fokus pada faktor kebudayaan yang mempengaruhi sistem hukum. Budaya memberikan landasan bagi norma-norma hukum yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman perilaku yang bertujuan untuk menciptakan kedamaian. Penegakan hukum dipandang sebagai proses yang melibatkan diskresi, dimana pengambilan keputusan tidak selalu diatur secara ketat oleh kaidah hukum, melainkan juga dipengaruhi oleh penilaian pribadi. Artikel ini menguraikan pengertian budaya hukum sebagai tanggapan masyarakat terhadap gejala-gejala hukum dan bagaimana pluralisme budaya berdampak pada penegakan hukum. Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, terdapat berbagai lingkungan adat yang mencerminkan pluralisme budaya, yang berkontribusi pada kompleksitas penegakan hukum. Reformasi hukum tidak hanya mencakup perubahan peraturan, tetapi juga mencakup perubahan budaya hukum dan sistem hukum secara keseluruhan
TINJAUAN ANTROPOLOGI HUKUM DAN BUDAYA TERHADAP MUDIK LEBARAN MASYARAKAT INDONESIA Dianti, Tsanni Endah; Saebani, Beni Ahmad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 6 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i6.8525

Abstract

Artikel ini bertitik fokus pada bagaimana konsep Islam dalam melihat fenomena mudik lebaran?, dan bagaimana tinjauan antropologi hukum dan budaya terhadap mudik lebaran masyarakat Indonesia?. Melihat dan memahami secara mendalam terhadap konsep Islam dan tinjauan antropologi hukum dan budaya yang digunakan sebagai analisis terhadap fenomena mudik lebaran adalah tujuan dari penulisan artikel ini. Sedangkan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melihat orientasi nilai budaya (cultural value orientasi) pada masyarakat Indonesia. Kemudian, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan pengumpulan data melalui analisis kajian terhadap berbagai literatur yang memiliki relevansi dengan kajian yang akan dilakukan dengan sifat desktriptif analitis melalui analisis model Huberman dan Miles. Oleh karena itu, Hasil dalam penelitian menunjukan bahwa mudik lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia merupakan salah satu tindakan atau aktivitas sosial dalam kebudayaan yang masuk dalam kategori umum, yaitu “al Bārā’āh al-Ashlāyyāh” dan mengandung nilai ibadah dalam Islam. Sedangkan tinjauan antropologi hukum dan budaya berfungsi untuk menjelaskan mengenai hukum dan kebudayaan yang berkembang dalam kehidupan masyarakt Indonesia.
HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI Aisyah, Ia Siti; Saebani, Beni Ahmad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 7 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i7.8632

Abstract

Hukum Islam, atau Syariah, memainkan peran mendasar dalam membentuk kehidupan umat Islam di seluruh dunia. Studi ini mengeksplorasi perspektif hukum Islam melalui lensa sosiologi dan antropologi, menawarkan pendekatan multidimensi untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip hukum diterapkan dan ditafsirkan dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda. Dari sudut pandang sosiologi, hukum Islam bukan hanya sekedar seperangkat norma agama tetapi juga merupakan mekanisme kontrol sosial, pedoman moral, dan penataan kehidupan masyarakat. Secara antropologis, penelitian ini menggali beragam praktik dan adat istiadat dalam berbagai masyarakat Muslim, menyoroti bagaimana tradisi lokal, identitas etnis, dan pengalaman sejarah mempengaruhi interpretasi dan penerapan Syariah. Dengan mengkaji hukum Islam melalui disiplin-disiplin tersebut, penelitian ini mengungkap sifat dinamisnya, yang dibentuk oleh prinsip-prinsip agama universal dan faktor sosial budaya lokal. Interaksi antara hukum, masyarakat, dan budaya di dunia Islam menggarisbawahi kompleksitas sistem hukum dalam lingkungan multikultural dan global.
KEDUDUKAN AKAL DALAM SOSIOLOGI ISLAM: PERDEBATAN ANTARA MAZHAB RASIONAL DAN TRADISIONAL ISLAM Rifan Shohibul Wafa; Beni Ahmad Saebani
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 9 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i9.8678

Abstract

Abstract The position of reason in Islam is a theme that has sparked long debate among Muslim scholars and thinkers. This debate mainly occurs between two main schools of thought: the rational school of thought which prioritizes the use of reason and logic in understanding Islamic teachings, and the traditional school of thought which places more emphasis on revealed texts and religious authority. The rational school, pioneered by figures such as Al-Farabi and Ibn Rushd, argued that reason is the main tool for achieving truth and understanding the essence of religion. They believe that reason can help bridge understanding between revelation and rational reality, resulting in more contextual and relevant interpretations. In contrast, the traditional school of thought, represented by conservative ulama, emphasizes that reason has limits and cannot replace sacred texts. They argue that adhering to revelation is the only way to maintain the sanctity of Islamic teachings and avoid distorted interpretations. This debate not only influences theological understanding, but also has an impact on various aspects of social, political and cultural life in Muslim society. In the current global context, where rational thinking increasingly dominates, it is important for Muslims to re-evaluate the position of reason within the framework of Islamic teachings, by looking for a meeting point between rationality and tradition. This article aims to explore the dynamics of this debate and its implications for contemporary Islamic thought and practice. Abstrak Kedudukan akal dalam Islam merupakan tema yang telah memicu perdebatan panjang di kalangan ulama dan pemikir Muslim. Perdebatan ini terutama terjadi antara dua mazhab utama: mazhab rasional yang mengedepankan penggunaan akal dan logika dalam memahami ajaran Islam, dan mazhab tradisional yang lebih menekankan pada teks-teks wahyu dan otoritas agama. Mazhab rasional, yang dipelopori oleh tokohtokoh seperti Al-Farabi dan Ibn Rushd, berargumen bahwa akal adalah alat utama untuk mencapai kebenaran dan memahami esensi agama. Mereka percaya bahwa akal dapat membantu menjembatani pemahaman antara wahyu dan realitas rasional, sehingga menghasilkan interpretasi yang lebih kontekstual dan relevan. Sebaliknya, mazhab tradisional, yang diwakili oleh kalangan ulama konservatif, menekankan bahwa akal memiliki batasan dan tidak dapat menggantikan teks suci. Mereka berpendapat bahwa berpegang pada wahyu adalah satu-satunya cara untuk menjaga kesucian ajaran Islam dan menghindari penafsiran yang menyimpang. Perdebatan ini tidak hanya berpengaruh pada pemahaman teologis, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat Muslim. Dalam konteks global saat ini, di mana pemikiran rasional semakin mendominasi, penting bagi umat Islam untuk mengevaluasi kembali kedudukan akal dalam kerangka ajaran Islam, dengan mencari titik temu antara rasionalitas dan tradisi. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perdebatan ini serta implikasinya terhadap pemikiran dan praktik Islam kontemporer.
DINAMIKA SISTEM HUKUM KEWARISAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM: ANALISIS KULTURAL DAN SOSIAL Mumtazah, Aina Fairuz; Qodariah, Aulia Noviani; Cantika, Ghina; Saebani, Beni Ahmad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 8 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i8.8749

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai budaya lokal apa saja yang mempengaruhi masyarakat dalam mengimplementasikan hukum kewarisan islam serta apa saja tantangan dalam proses tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan yuridis normatif sosiologis untuk memahami dinamika hukum kewarisan dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas, serta bagaimana norma-norma hukum berinteraksi dengan praktik sosial di masyarakat. Dalam implementasi hukum kewarisan di Indonesia bahwa nilai-nilai budaya lokal masih lebih kuat daripada sistem kewarisan hukum islam itu sendiri sebab hukum adat sudah lahir jauh sebelum Undang-Undang atau hukum Pancasila diberlakukan oleh penguasa. Namun kedua sistem tersebut dapat berjalan berdampingan dalam konteks masyarakat yang beragam.
FENOMENA PERNIKAHAN DINI: KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM ATAS DAMPAKNYA DI MASYAKARAT Saebani, Beni Ahmad; Putri, Aira Amelia; Safitri, Andini; Taufiq, Fauziah
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 8 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i8.8752

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai dampak yang akan timbul di masyarakat akibat fenomena pernikahan dini. Seperti yang diketahu bahwa dalam undang-undang telah diatur mengenai batas minimal usia menikah, tetapi pada realitasnya masih banyak yang melakukan pernikahan dini. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji mengenai dampak yang akan ditimbulkan sebab pernikahan dini melalui perspektif sosiologi hukum. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan empirik serta metode yang dipakai adalah studi pustaka. dampak dari pernikahan dini yang tercipta di masyarakat adalah meningkatnya jumlah kelahiran. Selanjutnya, pernikahan dini akan memelihara kemiskinan. Kematian tinggi juga menjadi dampak yang timbul akibat pernikahan dini.
PENGARUH BUDAYA BARU TERHADAP KEBERAGAMAAN GEN-Z: TINJAUAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DALAM MASYARAKAT ERA KONTEMPORER Kania, Dewi; Novianti, Erika; Saebani, Beni Ahmad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 8 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i8.8768

Abstract

Dalam konteks masyarakat modern, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki budaya baru serta dampaknya terhadap anggota Generasi Z yang beragama. Dengan mengkaji pergeseran budaya pada Generasi Z, penelitian ini menyoroti bagaimana perubahan tersebut memengaruhi aspek-aspek keagamaan. Studi ini menggunakan pendekatan sosiologis dan antropologis untuk menganalisis pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai budaya dan pola perilaku masyarakat. Fokus utama penelitian ini adalah memahami bagaimana masyarakat modern beradaptasi dengan teknologi baru dan bagaimana budaya mengalami transformasi dari waktu ke waktu. Informasi dikumpulkan melalui analisis literatur untuk mengeksplorasi hubungan antara budaya dan teknologi serta dampaknya terhadap kehidupan sosial. Penelitian ini relevan bagi siapa saja yang ingin memahami interaksi kompleks antara budaya dan teknologi dalam membentuk dinamika masyarakat modern.
PENDEKATAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL Wahyuni, Resti Rienita; Saebani, Beni Ahmad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 9 No. 8 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v9i8.8774

Abstract

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan peradaban manusia, tidak hanya kejahatan terhadap nyawa dan harta benda yang meningkat, tetapi juga kejahatan terhadap moral dan kesusilaan, termasuk kekerasan seksual yang sering menargetkan perempuan dan anak-anak. Kekerasan seksual, sebagai pelanggaran serius terhadap moral dan kesusilaan, tidak hanya merugikan korban secara fisik tetapi juga psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak pidana kekerasan seksual dari perspektif sosiologi hukum Islam dengan pendekatan yang mengintegrasikan nilai agama, norma sosial, dan aturan hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan empiris sosiologis, berbasis pada pengamatan dan analisis data kualitatif yang mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa penegakan hukum terhadap kekerasan seksual perlu mengedepankan perlindungan hak asasi manusia, nilai-nilai moral, serta kesadaran hukum sejak dini untuk melindungi korban dan memastikan keadilan. Dalam kerangka teori, perlindungan hukum menurut Fitzgerald dan Salmond, serta perspektif sosiologi hukum Islam, menegaskan bahwa tindakan kekerasan seksual bukan hanya pelanggaran individu tetapi juga norma sosial yang harus diatasi dengan langkah-langkah tegas, baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum yang adil. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya integrasi hukum positif, hukum Islam, dan peran masyarakat dalam menciptakan keadilan dan perlindungan yang menyeluruh.
Co-Authors Adib Gunawan Adilla Nur Muslimah Afandi, Aan Afif Ilyas Zaqhlul Agus Nandar Syaripudin Ahmad Hasaan Ridwan Ahsin, Moh Aimar Noersy, Windi Aisah, Putri Maharani Rahma Aisy, Rihhadatul Aisyah, IA Siti Akmal, Farhan Al-Khalik Al Ansori , Farid Munawar Al Rohman, Riska Awaliyah Alamsyah, Taufiq Alex Kusmardani Alfani, Feralda Septya Alfathan, Muhammad Riefky Ali, M Farhan Anwari, Amalia Nur Apriyanita, Triana Arianto, Ferdian Aula, Muhammad Iqbal Azfa, Sailan Holilul Bintang Andhika Brilyan Yudha Pratama Budi Tresnayadi Cantika, Ghina Dedi Supriyadi Dewi Kania, Dewi Dianti, Tsanni Endah Erfan Shofari Sholahuddin Fadil, Muhammad Irfan Fajar, Rian Maulana Fathiyah Fathiyah Fatimah Azzahra Fauziah, Anindi Yuli Febrianti, Elsa Aulia Firdaus, Rasyid Ahmad Fitri Jihad Aminah Frigia, Mada Dwita Galih, Muhammad Rakyan Gunawan, Adib Halimah Mudaim Happy Pian Harmayanti, Halvina Hidayat, Agi Attaubah I Nurol Aen Ikhsan, Fachrial Iskandar, Muhamad Bagas Goval Izzatunnisa, Halwa Nadya Jalaludin, Diding Julianti, Yuni Kamaludin, Alfin Kasja Eki Waluyo Khaerunisa, Syifa Mega Khotimah, Putri Husnul Lestari, Nindi Putri Lutfi Fahrul Rizal M. Taufiq Rahman Makruf, Solihan Malik, Deden Abdul Maulana Hasanudin Moh Ahsin Mubarok, Adrian Farhan Mufti, Rizal Agung Muhammad Amin Muhammad Husni Abdulah Pakarti Muhammad Ilham Pratama Mukhlas, Oyo Sunaryo Mumtazah, Aina Fairuz Munawar, M Ramdan Mustopa Mustopa Mustopa Mustopa Mustopa Nadiffa, Widelia Nasrudin, Nas Nassaruddin, Ende Hasbi Ningrum, Novita Ardiyanti Ningsih, Lis Diana Novian Syarif Anwar Novianti, Erika Novianti, Widi Nugraha, Trisna Rajab Nurfadillah, Syifa Nurhamidah, Dewi Siti Nursyaumi, Rahma Puspa Praasetia, Riky Prasetyo, Ridwan Eko puspita, dela Putri, Aira Amelia Putri, Rissa Aulia Qodariah, Aulia Noviani Qotrunnada, Alissa Rachmat Syafe’i Rahayu, Citra Rahmadani, Windy Ramadhan, Dimas Aji Rifan Shohibul Wafa Rizal Mutaqin Rizki Bagus Hidayatulloh Rozikin, Opik Safitri, Andini Sembiring, Vina Amalia Septiani, Nabila Sholahuddin, Erfan Shofari Sidik, Gifar Fajar Siti Kuraesin Solly Aryza Srikandi, Khodijah Sugiarti, Lilis Diah Supriatni, Sulistina Suprihatno, Andri Sutiana, Yana Syahidin, Rosyad Syamsul Falah Tajul Arifin Taufiq, Fauziah Tita Nurhayati Wahyuni, Resti Rienita Wardhani , Emilia Kusuma Winda Widya Sari Wiwik Handayani Yana Sutiana Yana Sutiana Yuliana Sari Zuhdi, Wilyan Zulkarnaen, Pratama Zulvia, Ransya Ayu