Tanah marginal masih menjadi masalah terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Tanah yang kering dengan kandungan air yang terbatas mengakibatkan kebutuhan air tanaman tebu tidak terpenuhi. Cara untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan meningkatkan kadar lengas tanah melalui penambahan polimer superabsorben. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan dosis polimer superabsorben dan kadar lengas optimum pada budidaya tanaman tebu. Bahan yang digunakan adalah tebu varietas PS 862, polimer superabsorben, dan media tanam berupa tanah 3 : 1 pasir. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari dua faktor dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah kadar lengas tanah (K) yang terdiri dari empat taraf yaitu 100% kapasitas lapang (K1), 75% kapasitas lapang (K2), 50% kapasitas lapang (K3) dan 25% kapasitas lapang (K4). Faktor kedua ialah dosis polimer superabsorben (P) yang terdiri dari lima taraf yaitu tanpa polimer superabsorben (P0), 0,5 g polibag-1 (P1), 1 g polibag-1 (P2), 1,5 g polibag-1 (P3) dan 2 g polibag-1 (P4). Analisis data yang digunakan adalah uji F. Percobaan ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan pada bulan Januari 2015 hingga April 2015. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak tedapat interaksi pada persentase perkecambahan, panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, tinggi batang dan jumlah batang. Faktor tunggal kadar lengas tanah menunjukkan beda nyata parameter panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, tinggi batang dan jumlah batang, sedangkan faktor tunggal polimer superabsorben berbeda nyata pada parameter panjang tanaman dan jumlah batang.