p-Index From 2020 - 2025
12.936
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Diskursus Islam AL-Fikr JURNAL PILAR Rihlah Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Religi: Jurnal Studi Agama-agama Sulesana JICSA Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Studia Religia: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam SHAHIH : Jurnal Ilmu Kewahyuan PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Living Islam: Journal of Islamic Discourses Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam jurnal ilmiah hospitality Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Open Access Indonesia Journal of Social Sciences BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam Jurnal Ilmu Manajemen Profitability Uniqbu Journal of Social Sciences Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Jurnal Filsafat Indonesia IJOIS: Indonesian Journal of Islamic Studies Jurnal Cahaya Mandalika Jurnal Kewarganegaraan Open Access Indonesia Journal of Social Sciences Journal Corner of Education, Linguistics, and Literature Al-Mutsla: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman dan Kemasyarakatan Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis Indonesian Journal of Research and Educational Review (IJRER) Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora el-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies COMPARATIVA: Jurnal Ilmiah Perbandingan Mazhab dan Hukum Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial ADIBA: Journal of Education Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Jurnal Tafsere El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education El-Fikr: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Innovative: Journal Of Social Science Research Madani: Multidisciplinary Scientific Journal Moderasi : Journal of Islamic Studies Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Setyaki : Jurnal Studi Keagamaan Islam Fastabiq: Jurnal Studi Islam Carita : Jurnal Sejarah dan Budaya Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Socius: Social Sciences Research Journal Asthadarma: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Journal of Innovative and Creativity International Journal of Islamic Studies Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Al-Risalah Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Rahmad Jurnal Studi Islam dan Ilmu Al-Quran Al Urwatul Wutsqa
Claim Missing Document
Check
Articles

EKSISTENSI KERAJAAN SIANG DI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN ABAD XVI-XVII M (Suatu Tinjauan Islamic Education Cultural) Nurul Alfian; Abd Ramim Yunus; Indo Santalia
El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education Vol. 2 No. 1: APRIL 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/el-fata.v2i1.51

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan yaitu; 1) Bagaimana sejarah kerajaan Siang pra Islam di Pangkajene dan Kepuluan?. 2) Bagaimana Islamisasi Kerajaan Siang?. 3) Bagaimana wujud Islamic Cultural di Kerajaan Siang Pangkajene dan Kepuluan?.Penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu; Observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan atau library research. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan historis, antropologi dan politik. Sumber data ada dua yakni data primer dan data sekunder, sedangkan metode pengumpulan dan pengolahan data yakni: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Kerajaan Siang adalah salah satu kerajaan tua yang pernah memiliki pengaruh diberbagai aspek Sulawesi Selatan yakni ekonomi, politik juga dalam kehidupan sosial dan keagamaan. Kepercayaan yang di anut pra-Islam, adalah percaya kepada Dewata sewae, Makhluk-makhluk halus, Arajang, dan Agama Kristen. Sedangkan dalam Islamisasi di Kerajaan Siang penerimaan Islam melalui dua cara, yakni melalui kedatangan pedagang Melayu yang datang berdagang sekaligus menyiarkan agama Islam. Cara kedua yakni melalui Kerajaan Gowa yang di sebarkan melalui cara damai setelah Islam masuk dan menjadi tiang pemerintahan di Kerajaan Gowa. Wujud Islam Cultur yang ada di Kerajaan Siang meliputi aspek politik, sistem pemerintahan pun sama dengan yang ada di Kerajaan Gowa. Pada bidang sosial yang ada adalah unsur kemasyarakatan pangadereng bertambah sara melengkapi empat pedoman hidup masyarakat Siang. dan bidang keagamaan masyarakat di Kerjaan Siang, memperlihatkan dua hal, yakni penganut agama attoriolong dan pagama.
CONTESTATION OF THEOLOGICAL THOUGHT DURING THE COVID 19 PANDEMIC (INDONESIAN CONTEXT) Kasriadi Kasriadi; Barsihannor Barsihannor; Indo Santalia
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 14 No 2 (2023): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v14i2.2472

Abstract

The involvement in theological thought (kalam) during the Covid-19 pandemic in Indonesia can be summarized into three groups. First, fatalism is the understanding of a society that believes that everything in this world is the totality of destiny and is the decree of Allah SWT. The second understanding is free will, believing in a person's freedom to choose between different plans and actions rather than waiting for fate to befall him. The third one is a central axis theology. Religious moderation can be understood as a view, attitude, or action that always takes the middle, fair, and non-extreme path in religion. Religious moderation should be understood as a balanced religious attitude between the practice of one's own religion (exclusive) and respect for the religious practices of other religions (inclusive).
Pluralism Theology of Nurcholis Madjid Andi Ahmad Zahri Nafis; Barsihannor Barsihannor; Indo Santalia
AL-MUTSLA Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Al Mutsla Juni 2023
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jstain.v5i1.451

Abstract

Pluralism is an understanding of mutual respect and understanding of differences in people's lives. Nurcholish Madjid's thoughts are considered relevant for discussion. As a figure to be reckoned with in Indonesia, his existence is considered to represent the rise of reform thinking in the archipelago. His thoughts on pluralism are considered a necessity associated with the condition of religious communities in Indonesia. The statement is based on the Indonesian population's condition of religious pluralism. If the pluralism of religions adhered to is not glued together with a pluralistic perspective, then the plurality of religions has the potential to trigger conflict. This research aims to find out the thoughts of Kalam Nurcholish Madjid on Pluralism. The method used is literature study by taking references from various sources such as printed and digital books, as well as research-related journals. The results of the study show that there are three approaches used by Nurcholis Madjid in formulating the concept of Pluralism, namely first, the Tawheed approach, namely the return of human dignity and status back to its position as a creature of Allah. Humans look up "up" only to God, to fellow human beings must look in a series of equality. Second, the Philological Approach, namely the redefinition of the meaning of Islam or more precisely the expansion of the definition of Islam as an attitude of surrender, submission, and obedience to God Almighty. The third is the Historical Approach, which is the value or spirit contained in that history. In this case, every adherent of religion needs to take as an example the values of openness of the people of Medina at that time, not to take the form of the government of the Prophet Muhammad in Medina to be applied today.
Sejarah Teologi Rustam Rustam; Muhammad Amri; Indo Santalia
Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober : Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrafi.v2i2.1489

Abstract

Secara historis pergulatan panjang yang menjadi penyebab tercetusnya aliran teologi yang berbeda dalam umat islam bermula pada persoalan politik tanpa menyinggung agama dan berakhir menjadi perpecahan, bukannya menjadi partai politik belakangan yang timbul adalah partai agama dengan membawa dalil yang mengukuhkan pendapat masing-masing hingga melahirkan sejarah kelam dimana antar sesama umat islam saling memerangi atas dasar perbedaan pandangan politik, dengan membawa dalil yang berbeda. Bermula dari terbunuhnya khalifah Usman bin Affan, berlanjut pada perang saudara Antara Mu’awiyah dan Sahabat Ali yang menyebabkan terbunuhnya khalifah Ali, sehingga menyebabkan perpecahan pada umat islam yang mulanya persoalan imamah dan berakhir pada pergulatan politik agama yang berimbas pada perbedaan pandangan dalam teologi. Untuk memahami sejarah dan latar belakang perkembangan ilmu teologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam menjelaskan sejarah teologi.
TINJAUAN SOSIAL EKONOMI LAHIRNYA ISLAM DI MALAYSIA, PATANI DAN MINDANAO Asri Jaya; Indo Santalia; Wahyudin G
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 2, No 01 (2022): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah dan peradaban islam di Asia Tenggara dapat kita lihat pada beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Lingkungan politik di Malaysia ini kelihatannya telah menandai kelangsungan kebangkitan Islam. Meskipun sangat diragukan bahwa kalangan radikal dan fundamentalis akan mampu mencapai tujuan mereka. Barangkali kita akan melihat kekerasan sporadis yang berlanjut karena aktivitas-aktivitas yang frustasi. Yang lebih penting, kebijakan-kebijakan di Malaysia telah membantu meningkatkan rasa identitas Islam dan ini akan menimbulkan pengaruh jangka panjang dalam sistem-sistem politik mereka. Sejarah masuknya Islam di Filipina dimulai pada abad ke-14 melalui kepulauan Sulu. Disebutkan bahwa orang yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam pertama di kepulaan tersebut adalah Syarif Karim al-Makhdum, ia adalah orang Arab yang datang ke Malaka dan mengislamkan Sultan Muhammad Syah dan rakyat Malaka. Islam masuk di Thailand diperkirakan sekitar abad ke-10 atau ke-11 dibawa oleh pedagang Arab dan India. Islam pernah berkuasa di wilayah Pattani sejak berdirinya Kerajaan Islam Patani abad ke-14. Patani adalah komunitas minoritas Muslim Melayu di wilayah Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Berdasarkan data pemerintah Thailand, jumlah muslim Patani sekitar 4 juta jiwa. Kata Kunci: Sejarah, Peradaban Islam di Asia Tenggara.
Sejarah Lahirnya Negara Islam Sekuler Turki dan Ide Perbaharuan Mustafa Kemal Samsuriadi Samsuriadi; Indo Santalia; Wahyuddin Wahyuddin
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 2, No 02 (2023): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turki Utsmani yang tidak lagi diragukan dengan kekuasaan kesultanannya dengan Syaikhul Islamnya dimana sebagia lembaga keagamaan, mengatakan bahwasannya Islam tidak cocok dengan sekularisme. Ideologi tersebut bertolak belakang dengan pendapat Sultan, dimana Ideolagi Politik serta negara tidak mungkin dapat di pisahkan dari konsep Islam yang tidak memisahkan urusan negara dari urusan Agama. Pandangan  ini berbeda dengan perkembangan sajarah masyarakat Turki yang bersampingan dengan masuknya imperialisme Barat ke Dunia Islam yang diketahui pada awalnya membawa pemikiran sekularismenya dimana urusan Politik negara dipisahkan dari urusan Agama dan Keyakinan. Hal tersebutlah yang mempengaruhi kelompok Modernis Turki di bawah pimpinan Kemal, menuju Turki Modern. Naman muncul pertanyaan, mengapa kemal melaksakan politik sekularisme, bagaimana Negara Turki dapat menerapkan politik Sekularisme,  yang pada dasarnya kita ketahui bahwa mayoritas masyarakat Turki adalah Masyarakat Islam, oleh karena itu seharusnya umat Muslim lebih terbuka dalam mencerminkan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadist  sesuai dengan kontekstualnya. Sehingga dapat menghasilkan bahwa Islam dan sekularisme  dapat bersinergi. Sehingga hal tersebut perlu di kembalikan pada bagaimana pandangan masyarakat terhadap Agama dan Sekularisme yang dipahami masing-masing Individu, serta peluhnya materi sekularisme turki ini menjadi refesensi untuk pengembangan sejarah Islam dalam Konsep Pemerintahan
Agama dan Negara dalam Konteks Keindonesiaan Arfan Arfan; Indo Santalia; Tabhan Syamsu Rijal; Nur Afni A.
BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam Vol 4 No 2 (2023): BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/bustanul.v4i2.978

Abstract

This study analyzes the relationship between Islam and the state in the Indonesian context. This research employes descriptive and analytical methods through normative and historical approaches, through literature review, both books written by classical scholars as well as books and journal articles written by contemporary researchers, and other relevant sources. The results of this study indicate that the relationship between religion and the state in the Indonesian context initially led to an integral paradigm by making Islam the basis of the state. However, with various considerations, Pancasila is the middle way which marks that the state and the Islamic religion are in a symbiotic paradigm. To this day, the two side by side help each other in achieving the national ideals of the Indonesian nation.
Moderasi Beragama Pada Masyarakat Konawe Selatan (Studi Atas Toleransi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Kalosara Masyarakat Konawe Selatan) Awal Awal; Andi Aderus; Indo Santalia
El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education Vol. 2 No. 2: OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/el-fata.v2i2.64

Abstract

Penelitian ini membahas tentang moderasi beragama berbasis kearifan lokal kalosara pada masyarakat Konawe Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan toleransi beragama masyarakat Konawe Selatan perspektif agama-agama, 2) Menjelaskan bagaimana implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal Kalosara pada masyarakat Konawe Selatan. 3) Menjelaskan terkait faktor apa saja yang paling berpengaruh dalam implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal kalosara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui field research (penelitian lapangan) yaitu mengkaji dan menganalisa literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan fenomenologi, pendekatan sosiologis dan pendekatan teologis Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu melalui tahapan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Semua agama di Konawe Selatan sepakat bahwa toleransi beragama merupakan sebuah konsep yang menggambarkan sikap saling menghormati dan bekerja sama antar kelompok agama, 2) Implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal kalosara dapat diterapkan dengan cara mengambil tiga unsur utama di dalam kalosara yaitu a) Lilitan rotan, mengajarkan kepada masyarakat untuk bisa hidup toleransi sesama agama kita harus mampu menerima perbedaan, dan menjaga rasa persaudaraa, b) Kain putih, melambangkan kesucian dan religius, hidup harus saling tolong menolong sesama manusia, dan hidup rukun dan damai sesama manusia dan c) Talam anyaman, melambangkan kesejaahteraan dan keadilan sosial, mengajarkan bahwa jika ingin hidup tentram dan damai terhadap agama lain maka di perlukan kebebasan dalam beragama, dan keadilan bagi seluruh agama, 3) Faktor yang paling berpengaruh dalam implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal kalosara yaitu faktor agama dan faktor budaya yang memicu timbulnya sikap toleransi beragama. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa kearifan lokal kalosara mempunyai peran yang baik dalam memperkuat moderasi beragama di Konawe Selatan, maka hal tersebut harus tetap dilestarikan dan dijaga sebagai simbol pemersatu dan menjadi jembatan dalam menerima segala perbedaan yang ada serta menumbuhkan sikap toleransi antar penganut agama. Selain itu, dengan penelitian ini diharapkan menjadi bahan bacaan, rujukan dan pijakan agar mampu mengetahui kehidupan moderasi beragama yang ada di masyarakat Konawe Selatan.
Historitas Masjid Tua Al-Hilal Katangka di Kabupaten Gowa (Studi Sejarah Peradaban dan Pendidikan Islam) St. Maisyah Nur Ali; Ahmad M. Sewang; Indo Santalia
El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education Vol. 2 No. 2: OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/el-fata.v2i2.67

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Masjid Tua Al-Hilal Katangka sebagai simbol peradaban Islam di Gowa. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis latar belakang berdirinya Masjid Tua Al-Hilal Katangka dan 2) menganalisis unsur-unsur peradaban Islam pada Masjid Tua Al-Hilal Katangka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui field research (penelitian lapangan), yaitu menggunakan data dari hasil wawancara lapangan dari narasumber. Penelitian ini menggunakan pendekatan teologis, arkeologi, dan antropologi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, latar belakang berdirinya Masjid Tua Al-Hilal Katangka atas inisiatif Raja Gowa XIV I Mangngrangi Daeng Manrabbia pada tahun 1603. Beliau mendirikan masjid sebagai fasilitas ibadah tamu kerajaan yang beragama Islam. Peristiwa ini dilatarbelakangi ketika syekh dari Yaman beserta rombongannya melaksanakan salat Jumat di bawah pohon katangka. Kedua, inskripsi yang terdapat di beberapa bagian masjid seperti tiga pintu dan mimbar masjid menggambarkan bentuk perkembangan pembangunan masjid dari bebarapa Raja Gowa pada masanya hingga pemerintah setempat dan masyarakat
Parewa Sara: Otoritas Pra dan Pasca Peristiwa Rumpa'na Tana Bone 1824-1931 Ana Nurwina Tanal; M. Dahlan M; Indo Santalia
El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education Vol. 2 No. 2: OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/el-fata.v2i2.70

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana otoritas parewa sara’ pra dan pasca terjadinya rumpa’na tana Bone. Kajian ini dibagi menjadi 3 rumusan masalah: (1) Bagaimana sejarah parewa sara’ pra peristiwa rumpa’na tana Bone, (2) Bagaimana kontribusi parewa sara’ ketika berlangsungnya peristiwa rumpa’na tana Bone, (3) Bagaimana kedudukan parewa sara’ pasca peristiwa rumpa’na tana Bone. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research. Pendekatan yang digunakan yaitu: (1) Pendekatan Sejarah, (2) Pendekatan Budaya, (3) Pendekatan Etnografi. Sumber data ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, sedangkan langkah-langkah penelitian yakni: (1) Heuristik (pengumpulan sumber), (2) Kritik Sumber, (3) Interpretasi, (4) dan Historiografi. Hasil penelitian ini berupaya mengungkap otoritas Parewa Sara’ pra dan pasca peristiwa Rumpa’na Tana Bone dalam kurun waktu 1824-1931. Pengungkapan pertama: struktur pemerintahan Kerajaan Bone sebelum dan setelah Islam sebagai agama resmi kerajaan. Kedua, peranan Parewa Sara’ yang memiliki otoritas dalam memandang peristiwa yang akan dihadapi Kerajaan Bone ketika berhadapan dengan Hindia Belanda. Pandangan ini terlihat setelah Hindia Belanda melakukan penyerangan guna menguasai pelabuhan yang ada di Bone. Pukulan mundur yang terus dilakukan Belanda membuat lasykar-lasykar Bone kewalahan sehingga peristiwa ini diistilahkan Rumpa’na Tana Bone. Dan ketiga, akibat kemenangan Belanda dalam perang yang telah berlangsung membuat sisyem pemerintahan Kerajaan Bone diambil alih oleh pihak Belanda dan Parewa Sara’ yang tadinya memiliki kedudukan dalam pemerintahan Kerajaan Bone sudah jarang dijumpai dalam pengungkapan perannya dalam pemerintahan.
Co-Authors Abbas, Nurlelah Abd Ramim Yunus Abdul Rahmad Abdul Rahman Abdullah Abdullah Thalib Aderus, Andi Afzazul Rahman Ahmad M. Sewang Ahsun Inayati Aisyah Kara Al Khair Syam, Akmal Almahdali, Sayyid Syahdan Almutawallid, Almutawallid Alwi Amri, Muh. Amsil, Alif Fahrezy Ana Nurwina Tanal Andi Aderus Andi Aderus Andi Aderus Andi Ahmad Zahri Nafis Andi Airiza Rezki Syafa’at Aniq Akhmad Ali Bawafie Arfah, Andi Muhammad Awaluddin Arfan Arfan ASNI Asy'ary Ulama'i, Khaerul Aulia, Guruh Ryan Awal Awal Awal Barsihannor Barsihannor Barsihannor, Barsihannor Darmansyah Darmansyah Eka Damayanti Fajrin Fathul khair fikar, Zulfikar Firmansyah, Fiqih G., Wahyuddin Halik, Muamar Kadafi Hammadi, Hammad Farhan Hamzah, Ekawati Haniah Haq, Fitri Maylan Harun, Hamzah Hasriadi Hilman Nafian Husnul Khatimah Husyin Saputra Ilham Imam Sanusi Irmawati Irmawati Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Iva Ashari Ananda Jafar, Usman Jaya, Asri Jeprianto Jeprianto Jusmiati Kaharu, Ninin Riska Syahfitri Kara, Siti Aisyah Kasiono Kasiono Kasiono Kasriadi Kasriadi Kasriadi, Kasriadi Khairul Huda Khaliq Khaliq Kurniati La Ode Ismail Ahmad M. Dahlan M M. Kafrawy Saenong Mahmuddin Mahmuddin Mansur Mansur Masnawati Masnawati Masruraini Masruraini Moh Amis Mooduto, Maryam MR, Marwah Muh. Asyraf Syakur Muh. Quraisy Mathar Muh. Quraisy Mathar Muh. Yasin Yasin Nur Muhaemin Latif Muhajirin Muhajirin Muhammad Adryan Muhammad Adryan Muhammad Akbar Herman Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Amri Muhammad Habibullah Muhammad Irfan Jufri Muhsana, Nurul Afifah Muhsin Muhsyanur Mustamin Giling Mustin, Hilgha Mutmainnah, Besse N, Nurfadilah N, Nurhaerat N, Nurhasmi Najamuddin, Andi Naufal, Muflih Nawir, Muhammad Yusril Nur Afni A. Nur As’ad HL, Muh Nurbaya N, Nurbaya Nurdin Nurdin Nurfania, Andi Elvira Nurhikmah Nurlaelah Abbas Nurlina Nurlina Nurlina Nurlina Nurman Said Nurul Alfian Premiwati, Elsi Pujirana, Andi Isni Purnama, Yulia Qorina, Ulfa R, Rahmawati R, Rian R, Rusdin Rahantan, Ahmad Rahmat Arsyad Rasdin Rasdin Reni Reni, Reni Rifky Akbar Sahrul, Muhammad Rijal, Tabhan Syamsu Rubi Awalia Rustam Rustam Sahrullah Sahrullah Salahuddin Saleh Al Hadab Saleh, Syamsudduha Salito Salito Samiang Katu Samsuriadi Samsuriadi Satriani Satriani Satriani Sitti Nur Fatimah Sopu, Salahuddin St. Maisyah Nur Ali St. Salehah Madjid suardi, alfina Subhan, Nurul Izzah Sudin Yamani Sulkifli Idrus Syafaruddin, Baso Syamsu Rijal, Tabhan Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuduhha Saleh Syamsul Arif Galib Syamsul Bahri Tabhan Syamsu Rijal Talib, Abdullah Taufik Taufik Tulhidayah, Radhiah Umar Umar Umar Umar Umar, Hendra Ummu Awaliah Umrati Umrati, Umrati Usman Jafar Vera Ayu Oktoviasari Wahda, Nur Aqiqah Wahyuddin G Wahyuddin G Wahyuddin G, Wahyuddin Wahyuddin G. Wahyuddin Wahyuddin Wahyuddin Wahyuddin Wahyudi G Wahyudin G Wasfiyah, Faza widia fitria ningsi damang Yusriani, Yusriani Zainuddin Arifin Zikriadi Zikriadi Zulfahmi Alwi Zulfiani