p-Index From 2020 - 2025
13.231
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Public Health Science (IJPHS) Journal of Tropical Life Science : International Journal of Theoretical, Experimental, and Applied Life Sciences Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Jurnal Vektor Penyakit Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian Journal of Degraded and Mining Lands Management Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan JURNAL PHARMASCIENCE JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN (Journal of Environmental Health) INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY Dentino: Jurnal Kedokteran Gigi Pharmascience Berkala Kedokteran The Indonesian Biomedical Journal Sari Pediatri Padjadjaran Journal of Dentistry Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Universa Medicina JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Medical Laboratory Technology Journal Jurnal Berkala Kesehatan JPKMI (Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia) EnviroScienteae Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Media Ilmu Kesehatan JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Kreativitas PKM Manuju : Malahayati Nursing Journal JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Acta Biochimica Indonesiana YARSI Medical Journal Jurnal Respirasi (JR) Jurnal Jejaring Matematika dan Sains Jurnal Ners An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat Science Midwifery Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology JOURNAL LA MEDIHEALTICO MAHESA : Malahayati Health Student Journal Indonesian Journal of Perinatology Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Jurnal Pengabdian Ilung (Inovasi Lahan Basah Unggul) Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa (JPMF) JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Biological Environment and Pollution Smart Society Empowerment Journal Homeostasis: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Dokter DUNIA KEPERAWATAN: JURNAL KEPERAWATAN DAN KESEHATAN Gunung Djati Conference Series Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Leuser Journal of Environmental Studies Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Journal of Advanced Research in Social Sciences and Humanities Journal of Management Practices, Humanities and Social Sciences
Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Pajanan Kadmium (Cd) terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) pada Ovarium Tikus Putih (Rattus norvegicus) Bakhriansyah, Mohammad; Arizal, Muhammad Hendy; Suhartono, Eko
Berkala Kedokteran Vol 10, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i12.953

Abstract

ABSTRACT: Cadmium (Cd) is heavy metal that pollutant in the environment. Chronic intake of Cd induces toxicity on liver, kidney, and ovary. Cd could damage the tissue with stress oxidative damage mechanism. Malondyaldehyde (MDA) is the product of lipid peroxidation used as a measure of lipid peroxidation and stress oxidative damage. This was an experimental laboratoric using two groups. The control group P(0) was given aquadest 2 ml per day for 4 weeks and the exposure group P(1) was given a solution of Cd with a concentration of 1.2 x 10-2 mg for 4 weeks. The results showed the mean of MDA level in the P(0) and the P(1) were 214.80 μM and 232.00 μM, respectively. Statistical analysis using Unpaired Test-T obtained the result p = 0.016 (p<0.05). It can be concluded that Cd causes increased MDA levels in rats ovary. Keywords: Cadmium, malondialdehyde, ovarium, oxidative stress, rats. ABSTRAK : Kadmium (Cd) merupakan logam berat bersifat polutan yang mencemari lingkungan. Paparan kronik Cd berefek toksik terhadap hati, ginjal, dan ovarium. Cd merusak jaringan melalui mekanisme stres oksidatif. Malondialdehyde (MDA) merupakan produk akhir dari peroksidasi lipid  yang menjadi parameter dalam mengukur kerusakan oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pajanan Cd terhadap kadar MDA ovarium tikus putih. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik yang dilakukan pada 2 kelompok, yakni kelompok kontrol P(0) yang diberi aquadest sebanyak 2 ml selama 4 minggu dan kelompok perlakuan P(1) yang diberi Cd dengan konsentrasi 1,2 x 10-2 mg dalam 2 ml aquadest setiap hari selama 4 minggu. Hasil penelitian didapatkan rerata pada kelompok kontrol P(0) sebesar 214,80 ± 22,90 μM dan pada kelompok perlakuan P(1) sebesar 232,00 ± 20,40 μM dengan nilai p = 0,016 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa Cd menyebabkan peningkatan kadar MDA pada ovarium tikus putih. Kata-kata kunci: Kadmium, malondialdehyde, ovarium, stres oksidatif, tikus putih. 
EFFECT OF CADMIUM EXPOSURE ON INCREASING RISK OF DIABETES MELITUS THROUGH THE MEASUREMENT OF BLOOD GLUCOSE LEVEL AND LIVER GLUCOKINASE ACTIVITY IN RATS Thalib, Iskandar; Budianto, Windy Yuliana; Suhartono, Eko
Berkala Kedokteran Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v13i2.4068

Abstract

Abstract: This present study was undertaken to investigate the effect of cadmium (Cd) exposure on an increasing risk of Diabetes Melitus (DM), through the measurement of blood glucose level and liver glucokinase activity in rats. The subjects that used in this study are 15 male rats (Rattus novergicus) with normal activity, 2-3 months old, and weighing 300±10 gram. The research subjects the divided into 3 groups; P0 group are given commercial fed rats diets only; P1 are given commercial fed rats + Cd with a concentration of 3 mg/l in drinking water for 1 day (acute); and P2 are given commercial fed rats+Cd with a concentration of 3 mg/l in drinking water for 4 weeks (subacute). The results of this present study shows that treatment with Cd significantly increase the levels of blood glucose (P < 0,05). The result also showed that treatment with Cd can increase the Km value of liver glucokinase, and it means Cd exposure can decrease the affinity between glucose and glucokinase. The present study demonstrated that Cd exposure could increase the risk of DM through increased the blood glucose and decrease the activity of liver glucokinase. Keywords: Cadmium, glucose metabolism, glucose, glucokinase
PENGARUH LANSOPRAZOL DAN OMEPRAZOL TERHADAP AKTIVITAS ENZIM KATALASE HEPAR TIKUS Sartika, Eria; Suhartono, Eko; Biworo, Agung
Berkala Kedokteran Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1875

Abstract

Abstract: Lansoprazole and omeprazole is a Proton Pump Inhibitor class of drugs that are often used for the treatment of peptic ulcers. Lansoprazole and omeprazole have an influence on the various target organs exposed. Mechanism of lansoprazole and omeprazole in influencing the activity of the enzyme catalase is competing with absolute catalase enzyme substrate (H2O2) in the binding of the enzyme active site. This study aims to determine the effect of lansoprazole and omeprazole against liver catalase enzyme activity. This study was a laboratory experimental study conducted in three groups, namely the control group (P0), the treatment group (P1) is given lansoprazole 30 mg and a treatment group (P2) given omeprazole 20 mg. The result showed the value of Km of the control group (P0) of 13.482 mmol/dm3, the treatment group (P1) of 11,227 mmol/dm3 and the treatment group (P2) of 6,327 mmol/dm3. Analysis of statistical data shows the regression correlation value of p for P1 was 0,01 adn for P2 was 0,02 (p <0.05) and the R value approaching 1 with a linear graph Lineweaver Burk meaningful. Concluded that lansoprazole and omeprazole may affect the activity of the liver enzyme catalase. Keywords: lansoprazole, omeprazole, enzyme catalase, rat liver Abstrak: Lansoprazol dan omeprazol merupakan obat golongan proton pump inhibitor yang sering digunakan untuk pengobatan tukak lambung. Lansoprazol dan omeprazol memiliki berbagai pengaruh terhadap organ target yang terpajan. Mekanisme lansoprazol dan omeprazol dalam mempengaruhi aktivitas enzim katalase adalah berkompetisi dengan substrat absolut enzim katalase (H2O2) dalam mengikat sisi aktif enzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lansoprazol dan omeprazol terhadap aktivitas enzim katalase hepar. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental yang dilakukan pada 3 kelompok, yakni kelompok kontrol (P0), kelompok perlakuan (P1) diberikan lansoprazol 30 mg dan kelompok perlakuan (P2) diberikan omeprazol 20 mg. Hasil penelitian didapatkan nilai Km pada kelompok kontrol (P0) sebesar 13,482 mmol/dm3, pada kelompok perlakuan (P1) sebesar 11,227mmol/dm3 dan pada kelompok perlakuan (P2) sebesar 6,327mmol/dm3. Analisis data statistik korelasi regresi menunjukkan nilai p pada P1 0,01 dan pada P2 0,02 (p<0,05) serta nilai R mendekati 1 dengan grafik linear Lineweaver Burk yang menanjak. Disimpulkan bahwa lansoprazol dan omeprazol dapat mempengaruhi aktivitas enzim katalase hepar mencit. Kata-kata kunci: lansoprazol, omeprazol, enzim katalase, hepar mencit
RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER AKIBAT PAJANAN KADMIUM MELALUI PENGUKURAN KADAR KOLESTEROL DAN CIRCULATING ENDOTHELIAL CELLS DARAH TIKUS PUTIH Anindya, Anindya; Muhyi, Ruslan; Suhartono, Eko
Berkala Kedokteran Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1863

Abstract

Abstract: Coronary Heart Disease (CHD) is a disease caused by narrowing of the coronary arteries of heart due to the process of arteriosclerosis. Broadly speaking CHD triggered by two factors, ie factors that can be modified and controlled. One factor that can be controlled are environmental factors, including exposure to heavy metals, such as cadmium (Cd). Patomekanisme Cd in the trigger CHD until now has not known for certain, but suspected by his activity in the trigger endothelial dysfunction and interfere with cholesterol metabolism. This study aimed to assess the effect of Cd exposure to an increased risk of CHD, by measuring the levels of circulating endothelial cell (CEC) and blood cholesterol the liver of mice. This study was purely experimental design with Post Test Only with Control Group Design. The subjects used were 15 rats (Rattus novergicus) male, Sprague-Dawley, normal activities, aged 3-4 months, weighing 300 ± 10 grams. The research subjects were divided into three groups with the number of each of 5 mice per group, which consists of one control group (P0), and the 2 treatment groups (P1 and P2). Group P0, that rats fed a commercial feed only, P1, namely rats fed a commercial feed + Cd at a concentration of 3 mg / l in drinking water for 1 day (acute), and P2, the mice were fed a commercial + Cd with concentration 3 mg / l in drinking water for 4 weeks (subacute). Each end of the exposure period, rats from each group will do the surgery, to take blood samples. Furthermore, the CEC will be measured and blood cholesterol levels. Data were analyzed statistically using One Way ANOVA and Tukey HSD Post Hoc. The results showed that Cd exposure may affect kada CEC and kolseterol significantly (P <0.05). The results also showed that there were significant differences between the levels of blood CEC each treatment group (P <0.05). Based on the results of this study concluded that Cd exposure may increase the risk of developing CHD by elevated levels of CEC and blood cholesterol.Keywords: Cadmium, Circulating Endhotelial Cells, Blood Cholesterol Abstrak: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyempitan arteri koronaria jantung akibat proses ateriosklerosis. Secara garis besar PJK dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan dikendalikan. Salah satu faktor yang dapat dikendalikan adalah faktor lingkungan, termasuk pajanan logam berat, seperti kadmium (Cd). Patomekanisme Cd dalam memicu PJK sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui aktivitasnya dalam memicu disfungsi endotel dan mengganggu metabolism kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pajanan Cd terhadap peningkatan risiko PJK, melalui pengukuran kadar Circulating Endothelial Cell (CEC) dan kolesterol darah hati tikus putih. Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan  Post Test Only with Control Group Design. Subyek yang digunakan adalah 15 tikus putih (Rattus novergicus) jantan, galur Sprague-Dawley, beraktivitas normal, berumur 3-4 bulan, dengan berat 300±10 gram. Subyek penelitian kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah masing-masing 5 tikus per kelompok, yang terdiri dari 1 kelompok kontrol (P0), dan 2 kelompok perlakuan (P1 dan P2). Kelompok P0, yakni tikus yang diberi pakan komersial saja, P1, yakni tikus yang diberi pakan komersial+Cd dengan konsentrasi 3 mg/l dalam air minum selama 1 hari (akut), dan P2, yakni tikus yang diberi pakan komersial+Cd dengan konsentrasi 3 mg/l dalam air minum selama 4 minggu (subakut). Setiap akhir periode pemajanan, tikus dari masing-masing kelompok akan dilakukan pembedahan, untuk mengambil sampel darah. Selanjutnya, akan dilakukan pengukuran kadar CEC dan kolesterol darah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistic menggunakan uji One Way Anova dan Post Hoc Tukey HSD.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajanan Cd dapat mempengaruhi kada CEC dan kolseterol secara bermakna (P < 0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar CEC darah antar masing-masing kelompok perlakuan (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pajanan Cd dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK melalui peningkatan kadar CEC dan kolesterol darah. Kata - Kata Kunci: Kadmium, CEC, Kolesterol Darah
Perbedaan Kadar Methylglyoxal (MG) Ovarium Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Terpajan Kadmium dan Tidak Terpajan Kadmium Husna, Annisa Halida; Suhartono, Eko; Noor, Meitria Syahadatina
Berkala Kedokteran Vol 10, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i12.956

Abstract

ABSTRACT: Cadmium (Cd) is a heavy metal nonessensial that can pollute the environment and if it is included into the food chain and fish or plant indirectly also tainted Cd. If fish or plant that is contaminated with Cd consumed persistently by human beings in a long time will accumulate in the body and be chronic toxic by changing structural also functional an organ of the ovary. Determine the level Cd toxic in the ovary with measures level of methylglyoxal (MG). This research using the ovaries of white rats age of 2-3 months. This research to know the difference in the levels of MG of rat ovaries exposed and unexposed Cd. This study is experimental laboratory on the two groups, the control group P(0) that are aquadest as much as 2 ml per day for 4 weeks an exposure group P(1) who is given a Cd with a concentration of 6 mg/L are given as much as 2 ml for 4 weeks. The research results obtained average in the control group P(0) of 0,005 and treatment group P(1) by 0,016. Then to test normality Shapiro-wilk, after a normal, then do a non parametric tests Mann-whitney and meaningful differences between the results obtained by the control group p<0,005. There is a meaningful difference between the control group MG level of P(0) with the treatment group P(1) where the presence of increased levels of MG on Cd exposure groups. Keywords: cadmium, methylglyoxal, ovarium, stress oksidatif ABSTRAK: Kadmium (Cd) adalah logam berat nonessensial yang dapat mencemari lingkungan dan jika masuk ke dalam rantai makanan maka ikan ataupun tanaman secara tidak langsung juga tercemar Cd. Jika ikan atau tanaman yang tercemar Cd dikonsumsi terus-menerus oleh manusia dalam jangka waktu lama akan terakumulasi di tubuh dan berakibat toksiksitas kronis dengan mengubah struktural juga fungsional dari organ ovarium. Untuk mengetahui tingkat toksiksitas Cd di dalam ovarium dengan mengukur kadar methylglyoxal (MG). Penelitian ini menggunakan ovarium tikus putih yang berumur 2-3 bulan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kadar MG ovarium tikus putih yang terpajan Cd dan tidak terpajan Cd. Penelitian laboratorik eksperimental dilakukan dengan 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol P(0) yang diberi akuadest 2 ml setiap hari selama 4 minggu dan kelompok perlakuan P(1) yang diberi Cd konsentrasi 6 mg/L sebanyak 2 ml selama 4 minggu. Hasil penelitian didapatkan rerata kelompok kontrol 0.005 dan kelompok perlakuan P(1) 0.016. Data kemudian di uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukan p=0,000 (p<0,005). Kemudian dilakukan uji non-parametrik Mann-Whitney p=0,000 (p<0,005). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar MG antara kelompok kontrol P(0) yang tidak terpajan Cd dengan kelompok perlakuan P(1) yang terpajan Cd. Kata-kata kunci: kadmium, methylglyoxal, ovarium, stress oksidatif
Potensi Ekstrak Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) terhadap Kadar Tumor Necrosis Factor-Alfa (TNF-α) pada Mencit BALB/c yang Diinfeksi Plasmodium berghei ANKA Margono, Denny P.N.H.; Suhartono, Eko; Arwati, Heny
Berkala Kedokteran Vol 12, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v12i1.359

Abstract

Abstract: Malaria remains a major public health problem in most tropical and subtropical countries, including Indonesia. Severe malaria has a high mortality rate despite treatment with effective antimalarial drug. Pro-inflammatory cytokines such as Tumor Necrosis Factor-alfa (TNF-α) is raised in severe malaria.  In South Kalimantan, the kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) has few uses for treat fever and infectious diseases.  It contains bioactive substances, such as flavonoids, steroids, and alkaloids which have been reported to exert multiple biological effects, including anti-inflammatory action.   The aim of this study is to find out the potential of kelakai extract (KE) againts TNF-α level in BALB/c mice infected P. berghei ANKA. The research is true experimental study, Posttest-only with Control Group Design. Teatment groups were devided into 4 groups treated with 10 mg/kg BW, 100 mg/kg BW of KE, and 36,4 mg/kg BW artesunate orally (positive control), 3 hours post infection and when parasitemia reached 15-20%. Negative controls were without KE treatment and P. berghei infection. Treatment were given for four days. Blood was collected 24 hours after the last treatment. Plasma TNF-α level were measured by sandwich ELISA. Data was analyzed by using Kruskal-Wallis Test, confidence rate at 95%.  There was a significant different between treatment groups, where p = 0,000 (p < 0,05). KE potential to inhibit TNF-α production in Pb3K100A- group (p = 0,047).Keywords : Malaria,  TNF-α, Stenochlaena palustris Abstrak:  Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama pada sebagian besar negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.  Malaria berat menyebabkan angka kematian yang tinggi meskipun telah mendapat obat anti malaria yang efektif.  Sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α meningkat pada malaria berat.  Di Kalimantan Selatan, tanaman kelakai digunakan untuk mengobati demam dan penyakit infeksi.  Kelakai mengandung senyawa-senyawa bioaktif  antara lain flavonoid, steroid, dan alkaloid yang dilaporkan banyak memiliki efek biologis, termasuk aktivitas anti-inflamasi.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak kelakai terhadap kadar TNF-α pada mencit BALB/c yang diinfeksi P. berghei ANKA.  Penelitian ini merupakan studi eksperimental murni dengan Posttest-only with Control Group Design.  Kelompok perlakuan dibagi menjadi 4 yaitu kelompok yang mendapat ekstrak kelakai per oral 10 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, artesunat 36,4 mg/kg BB (kontrol positif) 3 jam setelah infeksi dan pada saat parasitemia mencapai 15-20%.  Kontrol negatif  tidak mendapat ekstrak kelakai, artesunat, dan infeksi parasit.  Perlakuan diberikan selama 4 hari.  Sampel darah diambil 24 jam setelah perlakuan terakhir.  Kadar TNF-α diukur dengan ELISA metode sandwich.  Data dianalisa dengan Uji Kruskal-Wallis, dengan tingkat kepercayaan 95%.  Terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan, nilai p = 0,000 (p<0,05).  Ekstrak kelakai berpotensi menghambat produksi TNF-α pada kelompok Pb3K100A- (p = 0,047). Kata-kata kunci : Malaria, TNF-α, Stenochlaena palustris
Uji Aktivitas Antioksi dan Rebusan Daun Dewa (Gynura Pseudochina) dan Perannya Sebagai Inhibitor Advanced Glycation End Products (Ages) Akibat Reaksi Glikosilasi Suhartono, Eko; Setiawan, Bambang; Edyson, -; Sari, Nur Yulia
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research of an antioxidant activity of Daun Dewa leaf boiled (Gynura pseudochina) and the role as inhibitor of advanced gly cation end products (AGEs) formation in vitro had been done. Aims of this research are to measure an antioxidant activity by Daun Dewa leaf boiled and the role as inhibitor of AGEs formation. The methods, to measured an antioxidant activity by Daun Dewa leaf boiled is reacted with 2,4-dinitrophenylhydrazin (DNPH) and ana¬lyzed with spectrophotometry methods with 1—390 nm. Meanwhile, AGEs com¬pounds is measure every 48 hours during 20 days of research and analyzed with spectrophotometry methods with 1=340 nm Content of dicarbonyl com¬pounds is measured with DNPH methods that developed by Uchida and modi¬fied by Sadikin. The result, showed that an antioxidant activity of Daun Dewa leaf boiled at 25% concentration is 66,34 ± 3,72 %. On the other hand, is able to block rate of AGEs formation.Telah dilakukan penelitian aktifitas antioksidan rebusan daun tanaman Daun Dewa dan perannya sebagai penghambat pembentukan AGEs. Penelitian ini bertujuan menentukan aktifitas antioksidan rebusan daun tanaman Daun Dewa dan perannya sebagai penghambat pembentukan AGEs. Untuk penentuan aktivitas antioksidan, rebusan dauan tanaman Daun Dewa direaksikan dengan 2,4-dinitrophenylhydrazin (DNPH) dan dianalisis secara spektrofotmetri pada 1 = 390nm. Senyawa AGEs diukur setiap 48 jam selama 20 hari dengan menggunakan spektrofotometri pada 1 = 340 nm. Kadar senyawa dikarbonil ditentukan dengan cara metoda DNPH yang dikembangkan Uchida dan dimodifikasi oleh Sadikin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antioksidan rebusan daun tanaman Daun Dewa konsentrasi 25% adalah 66,34 ± 3,72%. Selain itu, daun Dewa juga dapat menghambat pembentukan AGEs.
Modifikasi Protein Akibat Pembebanan Glukosa dengan Model Reaksi Glikosilasi Nonenzimatik in vitro Suhartono, Eko; Setiawan, Bambang; Mashuri, -; Juniarti, Maya; Kamilah, Insanul; Haudhiya, -
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glycocylation reaction causes protein modification. Glycocylation is a reaction between aldehyde group from reducing sugar with amine group of protein. The aim of this study was to measure Advanced Glycation End Products (AGEs) formation, dicarbonyl compound and tyrosine degradation in glycocylation reaction in vitro. A quasi experimental study was done to four treated groups, i.e. P1= 5 ml Bovine Serum Albumin (BSA), 10 ml phosphate buffer dan 10 ml aquadest; P2= 5 ml BSA, 10 ml phosphate buffer and 10 ml glucose 125 mM; P3= 5 ml BSA, 10 ml phosphate buffer and 10 ml glucose 250 mM; P4= 5 ml BSA, 10 ml phosphate buffer and 10 ml glucose 500 mM. AGEs compound was measured for 21 days using spectrophotometer at X = 390 nm. Dicarbonyl compound was measured by DNPH odification methods at X = 470 nm. Tyrosine degradation was measured usingMillon-Nasse reaction. Anova and Tuckey HSD test concluded there are significant difference between each groups (P&lt;0,05). Based on correlation regresion test conclude that the increase of dicarbonyl compounds, AGEs and tyrosine degradation had positive correlation with increase of glucose concentration. Glucose overloading could induce protein modification in vitro.Salah satu penyebab modifikasi protein adalah reaksi glikosilasi. Reaksi glikosilasi adalah reaksi antara gugus aldehid gula pereduksi dengan gugus amina protein. Penelitian ini bertujuan mengukur Advanced Glycation End Products (AGEs), senyawa dikarbonil maupun degradasi tirosin pada reaksi glikosilasi in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu denganpre andpost control group design terhadap empat kelompok perlakuan, yaitu P1= 5 ml Bovine Serum Albumin (BSA), 10 ml buffer fosfat dan 10 ml aquadest; P2= 5 ml BSA, 10 ml buffer fosfat dan 10 ml glukosa 125 mM; P3= 5 ml BSA, 10 ml buffer fosfat dan 10 ml glukosa 250 mM; P4= 5 ml BSA, 10 ml buffer fosfat dan 10 ml glukosa 500 mM. Absorbansi senyawa AGEs diukur selama 21 hari pada X = 340 nm sedangkan absorbansi senyawa dikarbonil diukur dengan X = 390 nm dan absorbansi degradasi tirosin dengan k=470 nm. Pengukuran absorbansi senyawa dikarbonil menggunakan metoda DNPH yang dimodifikasi, sedangkan pengukuran degradasi tirosin menggunakan reaksi Millon-Nasse. Berdasarkan hasil uji Anova dan Beda Nyata Jujur, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (P&lt;0,05) tiap kelompok perlakuan. Berdasarkan uji korelasi regresi dapat disimpulkan bahwa pembentukan senyawa dikarbonil, AGEs dan degradasi tirosin berkorelasi positif dengan peningkatan konsentrasi glukosa. Pembebanan glukosa yang berlebih dapat memicu modifikasi protein in vitro.
Kajian Stress Oksidatif Pada Bayi Prematur Setiawan, Bambang; Suhartono, Eko; Mashuri, Mashuri
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preterm babies can be considered as a disease with an oxidative stress compo-nent. Beside that, in preterm babies found any disease which have causal link with the action of reactive oxygen species. Damaged which mediated by reactive oxygen species caused bay decreased of endogenous antioxidant defense. In the hospital preterm babies can expose by some source o oxidative stress, such blood transfusion, high concentration oxygen therapy, and parenteral nutrition feeding.Bayi prematur dapat dipertimbangkan sebagai penyakit akibat komponen stress oksidatif. Kerusakan yang ditimbulkan oleh Senyawa Oksigen Reaktif tersebut diperantarai oleh rendahnya sistem antioksidan endogen. Di samping itu, dalam perawatan di rumah sakit, bayi prematur sering terpajan berbagai kondisi yang merupakan sumber stress oksidatif. Kondisi tersebut dapat berupa transfusi darah, terapi oksigen konsentrasi tinggi, dan pemberian makan dengan nutrisi parenteral.
PENGARUH LAMA PAJANAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) TERHADAP KADAR KALSIUM (Ca) DAN KADAR FOSFAT PADA TULANG TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) Erliyanti, Emmi; Mahreda, Emmy Sri; Triawanti, Triawanti; Suhartono, Eko
EnviroScienteae Vol 11, No 2 (2015): EnviroScienteae Volume 11 Nomor 2, Agustus 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v11i2.1627

Abstract

This study aimed to analyze the long exposure to Cadmium (Cd) on the levels of calcium and phosphate bone white mice. This study uses a white rat bone exposed and unexposed Cd were 24 male rats were divided into 4 groups for 0, 2, 4 and 6 weeks. After the surgery and then measured levels of calcium and phosphate bone white mice. The results showed that there were significant differences in the levels of Ca between control and treatment groups. White rat bone Ca levels decreased respectively 118,067 mg/gram of bone; 87,267 mg/gram of bone; 39,667 mg/gram of bone and 13,067 mg/gram bone at weeks 0, 2, 4 and 6. The results of statistical tests performed by Kruskal-Wallis (p=0.000; p<0.05), it is stated that long exposure to Cd can significantly reduce levels of Ca in the bones of mice. This happens due to a decrease in absorption in the intestine Cd Cd compete with, so that the levels of Ca in bones decreased. In addition the research also showed levels of phosphate bone consecutive weeks 0, 2, 4 and 6 is equal to 335,583 mg/L; 258,583 mg/L; 251,833 mg/L and 208,667 mg/L. Results of statistical tests performed by Kruskal-Wallis (p=0.116; p>0.05), which means that exposure to Cd can not lower phosphate levels significantly due to the reciprocal relationship between Ca and P which resulted in secretion of parathyroid hormone so the bone does not release phosphate in the number of great. Thus concluded that exposure to heavy metals cadmium (Cd) for 6 weeks can reduce bone calcium white mice, but have not been able to reduce levels of phosphate bone white mice significantly.
Co-Authors - Edyson - Haudhiya - Mashuri - Mashuri, - Abd Rahman, Sunarti Abdullah Fadily Achmad Syamsu Hidayat Adenan Adenan, Adenan Adi Kristanto Adi Nugroho Adi Nugroho Adi Nugroho Afriyanti, Defi Agianto Agung Biworo Agung Biworo Agung Biworo Ahmad Hidayat Ahmad Husairi Akhmad Rizali Ali Assagaf Aminuddin Prahatama Putra Aminuddin Prahatama Putra Aminuddin Prahatama Putra Anang Kadarsah Anang Kadarsah, Anang Anes Fikri Haekal Angelia, Savira Angga Praditya Anggraini, Farida Anindya Anindya Anindya, Anindya Anni Nurliani Annisa Halida Husna Annisa Halida Husna, Annisa Halida Aranda, Viren Lolita Ardik Lahdimawan, Ardik Arfan Eko Fahrudin Arganita, Fidya Rahmadhany Ari Yunanto Ari Yunanto Ari Yunanto Arifin Syamsul Arjan Arkasi Arrifah Noer Emma As, Zufikar Ali Asdar Gani, Asdar Asnawati Asnawati Aurenada, Syabita Azka Lahdimawan Badaruddin Badaruddin Bahrul Ilmi Bahrul Ilmi Bakhriansyah, Bakhriansyah Bakhriansyah, M. Bambang Setiawan Bambang Setiawan Bambang Setiawan Basir Achmad Cahyadi, Herry Deni Fakhrizal Denny Margono Denny P.N.H. Margono Denny P.N.H. Margono, Denny P.N.H. Dewi Hariyani DEWI SARTIKA Dewi Sri Susanti Dewi, Renie Kumala Diani, Holly Dicky Andiarsa Didik Triwibowo Dita Apriliana Sari Dona Marisa Dona Marisa Dona Marisa, Dona Donna Marisa Donna Marisa, Donna Edi Hartoyo Edi Hartoyo Edyson Edyson Edyson Edyson, Edyson Edyson, - Efrilia Tanjung Eka Santi Eko Suhartono Eko Suhartono Emmy Sri Mahreda Endah Ayu Rahmadhani Endah Ayu Rahmadhani, Endah Ayu Endah Rusdiana Eria Sartika Eriana, Nisa Nur Agistni Erida Widyamala Erlena, Erlena Erliyanti, Emmi Fahira, Nurul Savira Fakhrur Razie Fakhrurrazy Fakhrurrazy Farizka Erianti Farizka Erianti, Farizka Fatmawati Fatmawati Fauzie Rahman Febriyasy, Fathia Ferdinand Aprianto Tannus Fujiati ., Fujiati Fujiati Fujiati Ganesh, Rajendran Ghazi Mauer Idroes Gunawan Hadianto, Teguh Hafifah, Ifa Hafiz Al Farizi Hamrun, Nurlinda Handayani, Rini Haryati Haryati Haryati Haryati Haryatie, Haryatie Haudhiya, - Heny Arwati Herawati Herawati Heru Cahjono Hidayati, Novita Husaini Husaini Husaini Husaini Husaini Husaini Husaini Husaini Husaini Husnul Khotimah Ibrahim, Sayed Ida Yuliana Idroes, Ghalieb Mutig Ika Kustiyah Oktaviyanti Illiandri, Abdullah Oski Insanul Kamilah Ira Nurrasyidah Isa, Mohamad Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Isna Syauqiah Isnasyauqiah, Isnasyauqiah Istiana Istiana Iwan Aflanie Joneks Aldianto Kabes June Astri Nijka Juniarti, Maya Kadarsah , Anang Kamilah, Insanul Karantika, Ellsa Anggun Kasmasari, Kasmasari Khairan Khairan Khairina Khairina Khairina Khairina, Khairina Krisdianto Krisdianto Krisdianto Kusumawardhani, Erna Kusumo, Fitranto Lenie Marlinae Lenie Marlinae Lenie Marlinae Liestiana Indriyati Liling Triyasmono Lisda Hayatie, Lisda Lutfhi Fatah M Irwan Setiawan M Surya Hermawan M. Bakhriansyah, M. Madargerong, Vincentius Adrian Maharani Laillyza Apriasari Mahmudah Maria Ulfah Maria Yosephine Himawan Martiani Martiani, Martiani Mashuri Mashuri Mashuri Mashuri Mashuri Mashuri Mashuri, Mashuri Maula, Ni’mal Maulana, Aga Maya Juniarti Medyan Riza Meitria Syahadatina Noor Meitria Syahadatina, Meitria Mijani Rahman, Mijani Mirza Maulana Ahmad Mohamad Isa Mohammad Bakhriansyah Mohammad Bakhriansyah Mohammad Rizki Fadhil Pratama Muchamad Arief Soendjoto Muhammad Abdan Shadiqi Muhammad Hafidz MS Muhammad Hendy Arizal Muhammad Hendy Arizal, Muhammad Hendy Muhammad Pahruddin, Muhammad Muhammad Rasyid Ridha Muhammad Rizky Tri Aditya Muhammad Rizky Tri Aditya, Muhammad Rizky Tri Muhammad Topan Widyanto Muhammad Topan Widyanto, Muhammad Topan Multiansyah, Multiansyah Musafaah Musafaah Muthia Elma Nabila Rahman Nadia Eka Pratiwi Nastiti, Titis Nelly Al Audhah Nia Kania Nila Nirmalasari, Nila Nindya Tresiana Putri Noer Komari Noor Muthmainah Noor, Ihsan Noor, Meitria Syahdatina Nopi Stiyati Prihatini Nova Eka Wondasari Novie Aprianti Novie Aprianti, Novie Nugi Maulana Nur Qamaliah Nur Qamariah Nur Yulia Sari Nur, Radian Nurul Hidayah Nurul Salsabila Yasmina Nuryandi Khairunanda Nuryandi Khairunanda, Nuryandi Olivia Sari, Devi oni Soesanto PAISAL PAISAL Patricia Sator Prahatama Putra, Aminuddin Prasetio, Rasi Prastricia, Meily Andini Pratama, Muhammad Noor Aditya Pricilia Gunawan H Pricilia Gunawan Halim Prihartini, Nopi Stiyati Purnama, Sapta Heru Purwakaning Agung Purwanto Budi Santosa Putera, Gusti Muhammad Perdana Rahayu, Istuning Puji Rahmiyati Rahmiyati Rima Permata Sari Rinawati Rino Rino Rismia Agustina Rizka Maulida Rizki Amalia Sari Rizki Perdani Rizqi Puteri Mahyudin ROBIATUL ADAWIYAH Rony Riduan Rosalia Friska Ananda Roselina Panghiyangani Rosihan Adhani, Rosihan Ruslan Muhyi Ruslan Muhyi, Ruslan Ruslan Ruslan Salamiah . Salamiah Salamiah Saldy Rizky Saputra Saldy Rizky Saputra, Saldy Rizky Salmon Charles P.T. Siahaan Salmon Charles Pardomuan Tua Siahaan Salmon Siahaan Salsabila, Salsabila Samsul Hadi Samsul Hadi Sanyoto, Didik Dwi Sapphira, Nadira Sari, Nur Yulia Sartika, Eria Sekartaji, Hapsari Lintang Setiawan, Bambang Setiawaty, Endang Silvia Kristanti Tri Febriana Silvia Kristanti Tri Febriana Silvia Kristanti Tri Febriana Siti Arika Bulan Siti Juliati Siti Juliati Soesanto, Bayu Sri Cahyo Wahjono Sri Oktawati, Sri Suciati Suciati Suhastinah, Suhastinah Suhendrayatna Suhendrayatna Sumi Kartika Sunardi Sunardi, Ph.D., Sunardi Supianur, Supianur Susilawati Susilawati Susilo, Tanto Budi Syachrumsyah, Muchlisch Syafa’ah, Irmi Syamsul Arifin Syamsul Arifin Tamtama, Tatang Taupik Rahman Tazkia Safarina Tenri Ashari Wanahari Teuku Rizky Noviandy Trang, Ha Thi Thu Triawanti Triawanti Triawanti Triawanti Triawanti Triawanti Triawanti Triawanti Triawanti Trisnu Satriadi Vini Yulia Anhar Wardani, Hesti Sasmila Warih Anggoro Mustaqim, Warih Anggoro Waty, Marsela Umbar Wenda Fitriati Noor Wenda Fitriati Noor, Wenda Fitriati Wenny Wulandani Wijaya, Herman Wiji Cahyadi Windy Budianto Windy Yuliana Budianto, Windy Yuliana Wiwied Ekasari Wydiamala, Erida Yaliza, Nella Yusanto Nugroho Yuyun Hidayat Zahriah, Zahriah Zairin Noor Zoelkarnain Akbar, Izaak Zuchra Helwani, Zuchra