Articles
Strategi Meningkatkan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Melalui Program Guru Penggerak: Strategi Meningkatkan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
Nur Sodik;
Fitri Oviyanti;
Muhammad Win Afgani
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 6 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (290.017 KB)
|
DOI: 10.33379/alwijdn.v6i2.963
Abstrak.Kemendikbud telah meluncurkan program Guru Penggerak. Program tersebut adalah program pendidikan kepemimpinan yang ditujukan guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program Guru Penggerak ini sebagai program pelatihan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran yang berimbas kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis Program Guru Penggerak di Kecamatan Jakabaring Kota Palembang, (2) Menganalisis Strategi Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Program Guru Penggerak di Kecamatan Jakabaring Kota Palembang, (3) Menganalisis Faktor yang mempengaruhi Strategi Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Program Guru Penggerak di Kecamatan Jakabaring Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data analisis menggunakan model interaktif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjjukan bahwa pertama, Program Guru Penggerak ini merupakan Program yang dilakukan sebagai program kepelatihan kepemimpinan bagi seluruh guru yang ada di Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran yang berimbas kepada siswa. Kedua, strategi pelaksanaan Program guru penggerak dimulai dari perencanaan yang dilakukan menyiapkan modul, kemudian pelakasanannya dengan aksi nyata. Setalah itu menyiapkan hasil evaluasi dengan mengisi buku jurnal tentang perasaan anak-anak dalam mengikuti program guru penggerak. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Program Guru Penggerak diantaranya adalah faktor pendukung Program Guru Penggerak meliputi pemerintah, sekolah dan lingkungan. Sedangkan faktor penghambat adalah sarana siswa, signal, sekolah daring dan akses internet. Kata Kunci: Kinerja, Guru Penggerak.
Tantangan Pengembangan Pendidikan Keguruan di Era Global
Fitri Oviyanti
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2013): Inovasi Pendidikan
Publisher : FITK UIN Walisongo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21580/nw.2013.7.2.562
Globalization barrage pass major changes to the world order as a whole. This era is characterized by the process of life worldwide, the advancement of science and technology, especially in the field of communication as well as the transformation and cross-cultural. Changes brought about by globalization are also experienced by the world of education with teachers as practitioners. Challenges faced by teachers in the global era, such as the development of science and technology are so rapid and fundamental; moral crisis that swept the nation and thestate, social crisis and a crisis of identity as a nation. All that obviously requires prospective teachers and qualified professionals. Teacher education programs must be able to provide excellent service to the students so that they can esta-blish qualified teacher. Improving the quality of education will foster public confidence that still exist in the future? AbstrakGlobalisasi mewariskan rentetan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh. Era ini ditandai dengan proses kehidupan mendunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang transformasi dan komunikasiserta terjadinya lintas budaya. Perubahan yang dibawa oleh globalisasi ini juga dialami oleh dunia pendidikan dengan guru sebagai praktisinya. Tantangan yang dihadapi guru di era global, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekno-logi yang begitu cepat dan mendasar; krisis moral yang melanda bangsa dan negara, krisis sosial dan krisis identitas sebagai bangsa. Semua itu jelas menuntut calon guru yang profesional dan bermutu. Program pendidikan guru harusmampu memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa sehingga mampu mencetak guru yang berkualitas. Peningkatan mutu pendidikan ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat sehingga tetap eksis di masa datang.
Disharmony of Parents and Children in an Online Learning during the Covid-19 Pandemic in Indonesia
Fitri Oviyanti;
Hasse Jubba;
Zuhdiyah Zuhdiyah
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : FITK UIN Walisongo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21580/nw.2021.15.2.9643
The disharmony of parents and children in online learning during the pandemic was a crucial phenomenon. This disharmony had caused difficulties for children to improve their learning motivation. In line with that, this study not only mapped out the forms of disharmony between parents and children in online learning but also analyzed the causes behind disharmony and its implications for children’s learning motivation. The data of this study was collected based on interviews with three different groups of informants by taking into account the structural characteristics of the groups. The results of this study showed that the emotional pressure, inability, and unpreparedness of parents and children in dealing with changes in learning traditions during the pandemic had strengthened the disharmony between them. The disharmony had a consequence on the decline in children’s learning motivation in online learning during the Covid-19 pandemic. The inability and unpreparedness of parents to accompany their children in online learning throughout the pandemic were crucial factors that caused disharmony. This study suggested the need to expand the cases studied and added data sources to enable understanding of the impact of the Covid-19 pandemic on the disharmony of parents and children.
INOVASI PEMBELAJARAN PAI DENGAN PENGEMBANGAN MODEL CONSTRUCTIVISM PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Fitri Oviyanti
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 18 No 01 (2013): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/td.v18i01.42
So far, the methods used by teachers in the learning process tend to conventional teaching methods which only includes students come , sit , write material that has been written by the teacher on the board , listening to the teacher explaining the material and do the work , using the lecture method . The impact, learning tends to be passive and bored quickly. This kind of learning situation is almost no opportunity for students to express their creativity, so the quality of the quality of learning also becomes low. Constructivism learning model seems to be one of the answers to these problems. Therefore, in this learning model students are preferred. Teaching and learning process in constructivism model student centered more colored than teacher centered. Constructivism model is more empowering for the class as a learning centered not for teaching; not teaching process but learning process. This is in accordance with the curriculum 2013, is autenthic assessment; assessment process and results.
Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan di Usia Kanak-kanak
Fitri Oviyanti
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2001): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/td.v4i2.705
Sumbangan Pemikiran Kependidikan Fazlur Rahman
Fitri Oviyanti
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2000): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/td.v3i1.714
THE VARIOUSITY OF HAPPINESS PERSPECTIVE AND ITS IMPLEMENTATION IN LEARNING PROCESS
Zuhdiyah Zuhdiyah;
Asri Karolina;
Fitri Oviyanti;
Noza Aflisia;
Yesa Satriya Dwi Hardiyanti
Psikis : Jurnal Psikologi Islami Vol 6 No 1 (2020): Psikis : Jurnal Psikologi Islami
Publisher : Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/psikis.v6i1.4692
Happiness is the ultimate goal of all activities. The desire for happiness makes humans look for the source of happiness that its existence is worthy of several elements of life. Education as one of the crucial elements of life has varied learning models that can increase the willingness of students to learn. The conscious effort to learn becomes more optimal in a happy psychological condition. This research discusses the ultimate happiness in the Koran described with scientific theories of happiness and explains the Quantum theory of happiness in the learning model. The research method used was literature study and content analysis as the data analysis technique. The results of this study indicate that first, happiness in the Koran was not caused by wealth but our faith as a believer. Second, there are endorphins in humans that emit happiness and calmness. Third, someone who is happy will have a change in thoughts, words, actions, facial expressions, and positive muscle activity. Fourth, the learning model that can create happy learning begins with creating happy emotions, giving both material and non-material rewards, and good habituation. Fifth, the understanding about happiness from various perspectives can provide a variety of positive developments in all aspects of life and will lead into a better life.
PEMANFAATAN CANGKANG BUAH KARET (Hevea brasiliensis) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb)
Diana Aminin;
Ade Oktasari;
Fitria Wijayanti
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 9 No 1 (2021): Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK: Cangkang buah karet saat ini tidak banyak dimanfaatkan. Cangkang buah karet dapat berpotensi sebagai adsorben karena memiliki kandungan selulosa. Selulosa mempunyai gugus hidroksil dan karboksil yang dapat berikatan dengan ion logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu kontak dan konsentrasi awal larutan Pb terhadap adsorben cangkang buah karet. Semakin lama waktu kontak maka kapasitas adsorpsinya akan semakin meningkat. Waktu optimum adsorpsi Pb oleh adsorben cangkang buah karet terjadi pada menit ke -120 waktu kontak dengan nilai kapasitas adsorpsi 3,9866 mg/g. Konsentrasi awal larutan Pb juga berpengaruh terhadap nilai kapasitas adsorpsi dan persentase logam Pb yang akan teradsorp oleh adsorben cangkang buah karet. Semakin besar konsentrasi awal larutan Pb maka kapasitas dan persentase penyerapannya juga semakin meningkat. Kapasitas adsorpsi dan persentase penyerapan pada konsentrasi 120 ppm diperoleh nilai terbaik yaitu 11,836 mg/g dan 98,64 %. ABSTRACT: Rubber fruit shells at this time not widely used. Rubber fruit shells have potential as adsorbent because they contain cellulose. Cellulose has hydroxyl and carboxyl grous which can bind to metal ions. This study aims to determine the effect of variations in contact time and initial concentration of Pb solution on the rubber fruit shell adsorbent. The longer the contact time, the adsorption capacity will increase. The optimum time of Pb adsorpsion by rubber fruit shell adsorbent occurred at 120 minutes of contact time an adsorption capacity of 3,9866 mg/g. The initial concentration of Pb solution also affects the value of the adsorption capacity and the percentage of Pb metal that will be adsorbed by the rubber fruit shell adsorbent. The greater the initial concentration of the Pb solution, the greater its absorption capacity and percentage. The best values ??for adsorption capacity and absorption percentage at 120 ppm were 11.836 mg/g and 98.64 % respectively.
PENGARUH PEMBERIAN FORMALIN PERORAL TERHADAP KADAR UREUM dan KREATININ TIKUS WISTAR
Fitria Wijayanti;
Sri Latiyani Djamil;
Nanik Marfua'ti
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar belakang: Penggunaan formalin dalam bidang pangan dilarang oleh PERMENKES RI No772/Menkes/PER/IX/88 No. 1168/Menkes/X/1999 yang melarang formalin sebagai bahan tambahan dalam makanan, PP No 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan, UU N0 7 tahun 1996 tentang pangan dan UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Namun laporan tahunan BPOM 2012 di Semarang masih saja ditemukan adanya formalin dalam jajanan anak-anak.Penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya kerusakan ginjal tikus yang diberi formalin peroral.Hubungan antara konsumsi formalin peroral terhadap fungsi ginjal belum diketahui.Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan Postest Only Control Group Design menggunakan hewan coba. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus galur Wistar.Selama 7 hari tikus diadaptasi dan diberikan makan serta minum ad libitum. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi formalin peroral dosis lethal atau 200 mg/kgBB/hari. Setelah 2 minggu, sampel darah tikus diambil untuk diukur kadar ureum dan kreatininnya lalu tikus didekapitasi. Hasil disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan dianalisis menggunakan analisis statistik Independent Sampel T-test. Hasil:Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar ureum kedua kelompok dan kadar kreatinin kedua kelompok, masing masing memiliki nilai p = 0,000.Kesimpulan: Terdapat pengaruh penggunaan formalin peroral terhadap kenaikan kadar ureum dan kreatinin plasma tikus Wistar.Kata Kunci : formalin, dosis lethal, kadar ureum dan kreatinin
URGENSI KECERDASAN INTERPERSONAL BAGI GURU
Fitri Oviyanti
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 1 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/Tadrib.v3i1.1384
Guru merupakan komponen penting dalam pendidikan, sehingga meningkatkan kualitas guru merupakan suatu keniscayaan bagi kemajuan dunia pendidikan serta masa depan suatu bangsa. Setidaknya ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam rangka mengemban tugas mulianya sebagai pengajar sekaligus pendidik. Empat kompetensi itu adalah kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan kompetensi sosial. Selama ini, peningkatan kompetensi profesional dan pedagogik guru selalu menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas guru. Sementara peningkatan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru agak terabaikan. Padahal kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial sangat dibutuhkan guru dalam proses mendidik watak serta karakter peserta didiknya. Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kecerdasan yang digagas oleh Howard Gardner dalam teori kecerdasan gandanya. Kecerdasan ini merujuk pada kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan sosial yang baik dengan indikatornya antara lain sikap empati, pro sosia, kesadaran diri, kemampuan pemecahan masalah efektif, serta kemampuan berkomunikasi efektif. Kecerdasan ini amat dibutuhkan guru dalam memenuhi kebutuhan akan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosialnya.