Penelitian ini berfokus pada evaluasi dan penyelesaian masalah selama proses pembelajaran karena model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) membantu siswa mengerjakan proyek dan menyelesaikan masalah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di kelas V SDN 209/IV yang memiliki tingkat sensitivity rendah. Karena metode yang monoton dan dominasi guru dalam menjelaskan materi, observasi awal menunjukkan bahwa siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan selama dua siklus yang setiap siklusnya memiliki alur mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Studi ini dilakukan pada seluruh siswa kelas V SDN 209/IV Jambi, yang berjumlah 26 siswa. Studi ini dilakukan dalam dua siklus dan termasuk 26 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPAS. Siswa di kelas V SDN 209/IV Penyengat Rendah melihat hasil yang positif dari model ini. Beberapa tahapan implementasi model PjBL adalah menentukan pertanyaan dasar, merancang perencanaan proyek, menyusun jadwal, dan memonitor pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, menjawab pertanyaan, mendengarkan apa yang dikatakan guru, menyimpulkan hasil kerja, dan meningkatkan keberanian, rasa percaya diri, dan keinginan untuk belajar. Peningkatan ini terlihat pada setiap pertemuan selama siklus I dan II secara bertahap yang sebelumnya keaktifan siswa dari hanya 45% pada pra-tindakan menjadi 53,5% pada siklus I pertemuan 1 meningkat di pertemuan 2 sebanyak 69%. Kemudian dilanjutkan siklus II pertemuan 1 meningkat mencapai 78% dan 82,19% pada pertemuan 2.