p-Index From 2020 - 2025
6.672
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Pendidikan Vokasi BERKALA FISIKA Jurnal Rekayasa Sistem Industri Warta Rimba Jurnal Teknologi Pendidikan MUQTASID Rekayasa Mesin Gravitasi Scientific Journal of Informatics Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I) REiD (Research and Evaluation in Education) Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar Jurnal Telematika TEKNIKA JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT Indonesian Journal of Community Services BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Jurnal Eduscience (JES) Jurnal Hibualamo : Seri ilmu-ilmu Alam dan Kesehatan Journal of Documentation and Information Science Authentic Research of Global Fisheries Application Journal (Aurelia Journal) Jurnal Civronlit Unbari Jurnal Akuntansi dan Manajemen Teacher in Educational Research Jurnal Komposit : Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil International Journal of Mechanical Engineering Technologies and Applications (MECHTA) Jumper : Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Jurnal Ekonomi Perjuangan (JUMPER) Proceedings Series on Social Sciences & Humanities ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Automotive Experiences Sepakbola Jurnal Talenta Sipil Journal of Management and Digital Business Procedia of Social Sciences and Humanities Measurement In Educational Research Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Journal of Educational Sciences Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Behavioral Studies Proceeding Applied Business and Engineering Conference Studies in English Language and Education All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Jurnal Ekonomi, Teknologi dan Bisnis IMPACTS: International Journal of Empowerment and Community Services Tuladha : Jurnal Pendidikan Dasar Jurnal Medika: Medika
Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk Menentukan Strategi Perawatan Fasilitas Produksi Kain Setiawan, Ari; Aritonang, Yoon Mac Kinley
Jurnal Telematika Vol. 8 No. 1 (2013)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v8i1.64

Abstract

PT. IS sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi tekstil dihadapkan pada permasalahan downtime yang berasal oleh kerusakan mesin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimasi downtime adalah dengan menyusun strategi perawatan. Reliability Centered Maintenance merupakan metode untuk memilih, mengembangkan, dan membuat alternatif strategi perawatan berdasarkan kriteria operasional, ekonomi dan keamanan. Berdasarkan metode RCM, ditentukan mesin stenter finish pada bagian Dyeing dan Finishing sebagai sistem kritis yang akan dianalisis. Selanjutnya dengan menggunakan metode RCM didapatkan komponen-komponen kritis dari mesin yang seringkali menyebabkan kerusakan downtime machine. Untuk setiap komponen tersebut akan ditentukan jadwal perawatan yang sesuai. Jadwal perawatan untuk masing-masing mode kegagalan dibuat berdasarkan tingkat kekritisan mesin dari nilai severity, occurrence, dan detection setiap mode kegagalan. Jadwal perawatan yang dibuat mencakup jadwal pembersihan komponen, pelumasan, serta pengecekan masing-masing komponen mesin. PT. IS is a textile company faces machine downtime problems. One of the efforts to reduce machine downtime is to develop maintanance strategies. RCM is a method used to choose, develop, and make alternative maintanance strategies based on the operational, economic, adn security criteria. Stenter finish machine is rated as a critical system to be analyzed. Furthermore, by using the RCM method the critical components of the equipment which often cause damage to machine downtime can also be defined. Afterwards, an approriate maintanance shcedule to reduce machine downtime will be develop for each of the component above.
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Satisfaction dan Customer Loyalty (di Rumah Makan REE) Sarim, Sandria; Setiawan, Ari; Sihombing, Roy Freddy
Jurnal Telematika Vol. 8 No. 1 (2013)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v8i1.66

Abstract

REE adalah salah satu restoran yang berada di kota Bandung, memiliki keunggulan menyajikan hidangan khas Indonesia dan suasana tempat tahun 70an. Agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah meningkatkan loyalitas pelanggan. Loyalitas tersebut dapat dicapai jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh restoran. Sampel dalam penelitian ini adalah 150 orang pelanggan dari REE. Structural Equation Modelling (SEM) dijalankan dengan perangkat lunak AMOS untuk melakukan analisis data. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa dari lima hipotesis, hanya tiga hipotesis yang dapat diterima, yaitu: Total Quality Management dan Empowering Employee. Keduanya secara positif dan signifikan mempengaruhi Customer Satisfaction, yang secara positif dan signifikan mempengaruhi Customer Loyalty. Penelitian ini juga menghubungkan hasil penelitian terhadap implikasi teoritis maupun manajerial.
Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Setiawan, Ari; ., Susan; Asih, Eka Kurnia
Jurnal Telematika Vol. 9 No. 1 (2014)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v9i1.84

Abstract

PT. DI merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan komponen pesawat terbang belum dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya karena penjadwalan mesin yang dilakukan belum efisien. Penjadwalan mesin tidak sesuai dengan penjadwalan produksi yang telah ditetapkan dan selalu memprioritaskan pengerjaan part yang memiliki waktu proses yang lebih panjang. Metode penjadwalan mesin yang tepat sangat diperlukan maka pada penelitian ini berfokus pada perbandingan metode penjadwalan yang dapat meminimasi waktu penyelesaian dari sejumlah pekerjaan yaitu metode Shortest Processing Time (SPT) dan Genetic Algorithm (GA). Rata-rata flow time dari metode SPT adalah 251 menit, sementara rata-rata flow time pada generasi terbaik yang dihasilkan dengan menggunakan metode GA yaitu sebesar 264 menit. Hal ini terjadi karena jumlah iterasi dan parameter percobaan pada metode GA yang belum memadai, dimana kemungkinan GA akan memberikan hasil yang lebih baik. PT.DI, as an aircraft industry, has not optimize the resources since they has not implement optimization in production scheduling. It is proposed in this paper, that the Shortest Processing Time (SPT) and Generic Algorithm (GA) are the methods to minimize the mean flow time. The mean flowtime from the SPT methode is 251 minutes, meanwhile GA gives 264 minutes. GA has longer mean flow time, because of the parameter and interation is not suffecient.
Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan Bottomer 713B-2 untuk Menunjang Availability Mesin (Studi Kasus: PT IKSG) Asih, Eka Kurnia; Ade, Kornelius; Gary, Joshua; Setiawan, Ari
Jurnal Telematika Vol. 10 No. 2 (2015)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v10i2.132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jadwal pemeliharaan pencegahan dan penentuan jumlah komponen yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan pencegahan bagi mesin Tuber 645M dan Bottomer 713B-2. Kedua mesin ini merupakan mesin kritis bagi sistem produksi di PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG). Sebelumnya, pemeliharaan terhadap kedua mesin ini dilakukan secara korektif saja. Akibatnya proses produksi sering terhenti secara mendadak dan mendatangkan berbagai kerugian. Lamanya penghentian produksi dapat bertambah jika komponen yang dibutuhkan untuk pemeliharaan tidak tersedia. Penentuan jadwal pemeliharaan dan penentuan jumlah komponen dilakukan dengan pendekatan statistik, yaitu identifikasi pola distribusi kerusakan dan perhitungan rataan waktu antar kerusakan dari berbagai jenis kerusakan pada kedua mesin. Jadwal ditentukan sedemikian rupa sehingga ketersediaan mesin meningkat.This research aims to create preventive maintenance (PM) schedule for two critical machines (Tuber 645M and Bottomer 713B-2) at PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), along with the calculation of critical component stock needed to conduct the PM activities. Current maintenance practices are based only on corrective attempt; this practice caused production loss due to random stoppage of production process. To conduct PM, critical components are needed. The absence of these components can lengthen the production stoppage therefore increase production loss. We used statistical approach to identify the machine failure pattern and the corresponding mean time to failure. Maintenance schedule is designed to increase machine availability.
Penjadwalan Penggantian Pahat Mesin Bubut pada Pembuatan Crank Shaft Sepeda Motor Setiawan, Ari; Martadinata, Sanjaya
Jurnal Telematika Vol. 12 No. 2 (2017)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v12i2.197

Abstract

The research process is to make the schedule of the cutting tools replacement that fit the MTTF by using weibull distribution and determine the number of stock cutting tools in a month. The research phase is done in turning machine's crank shaft by using secondary data, where operators on turning machines fill out a form about the replacement new cutting tools time and cutting tools rotate side. Data processing is done by determining the distribution of data using Minitab software 17, calculate the mean time to failure (MTTF) and the amount of stock that must be provided by the company for one month on the turning machine's crank shaft. Results of the research is a weibull distribution's pattern for the fourth cutting tools and obtained MTTF for each cutting tools, namely turning face and notching's cutting tools is in the amount of 240 parts, and grooving and finish grooving's cutting tools is in the amount of 957 parts. So, the amount of stock that must be provided division of M/C crank shaft for turning face cutting tools is 38 pieces, notching's cutting tools is 36 pieces, grooving's cutting tools is 29 pieces, and finish grooving's cutting tools is 17 pieces.Suatu sistem produksi yang efektif dan efisien merupakan keharusan yang dimiliki oleh para pelaku bisnis. Kompetisi tersebut menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Perusahaan melakukan produksi selama 24 jam. Proses penelitian ini dilakukan untuk membuat pola penggantian pahat sesuai mean time to failure (MTTF) dengan distribusi Weibull dan menentukan jumlah stok pahat selama satu bulan.  Tahap penelitian dilakukan pada mesin bubut crank shaft dengan menggunakan data sekunder, di mana operator pada mesin bubut mengisi suatu form kapan operator mengganti pahat baru dan memutar sisi pahat. Pengolahan data dilakukan dengan menentukan distribusi data menggunakan software Minitab 17.1, menghitung mean time to failure (MTTF) dan menghitung jumlah stok yang harus disediakan oleh perusahaan selama satu bulan pada mesin bubut crank shaft. Jadwal penggantian pahat pada mesin bubut crank shaft kiri menggunakan solusi alternatif kedua, di mana pahat turning face dan notching diganti setelah memproses 240 part, untuk pahat grooving dan finish grooving diganti setelah memproses 957 part. Dengan demikian, pahat grooving dan finish grooving akan diganti atau diputar ketika pahat turning face dan notching melakukan set-up yang keempat. Persediaan pahat yang harus disediakan perusahaan selama satu bulan pada mesin turning adalah  38 buah untuk pahat turning face, 36 buah pahat notching, 29 buah untuk pahat grooving, dan 17 buah untuk pahat finish grooving.
Penjadwalan Job Dua Stages dan Penentuan Perkakas Potong pada Flexible Manufacturing System Menggunakan Metode Genetic Algorithm Sitepu, Teguh E. N.; Setiawan, Ari; K, Antonius Candra
Jurnal Telematika Vol. 12 No. 2 (2017)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v12i2.198

Abstract

This paper deals with two stages job scheduling and cutting tools determination in an aircraft manufacturing industry that implements Flexible Manufacturing System (FMS). System has four parallel CNC machines with 15 jobs. A job consists one to two stages, and every stage consists several operations. Job scheduling solved using Genetic Algorithm (GA) method. Program was built in C# that has objective function to minimize mean flow time and makespan. Job scheduling solved separately between stage-1 and stage-2 then combined manually into a scheduling gantt-chart. Combination method that only merge job scheduling result of stage-2 into stage-1 produce idle time so an adjustment procedure required for eliminate it. Job scheduling result based on mean flow time minimization criteria is 737,3 minutes and makespan criteria is 1.280 minutes. Mean flow time GA is 6,7 minutes faster than SPT. While makespan GA is 50 minutes faster than SPT. Cutting tool required in machine 1 is 1.260 units, machine 2 is 1.250 units, machine 3 is 1.250 units, and machine 4 is 1.280 units.Penelitian ini berkaitan dengan penjadwalan job dua stage dan penentuan perkakas potong pada suatu industri manufaktur pesawat terbang yang menerapkan Flexible Manufacturing System (FMS).  Sistem terdiri atas 4 mesin CNC paralel dengan 15 job. Setiap job terdiri atas satu sampai dua stage, dan setiap stage terdiri atas beberapa operasi. Perancangan penjadwalan dilakukan dengan metode Genetic Algorithm (GA). Program dibangun dengan bahasa C# yang memiliki fungsi obyektif minimasi rata-rata flow time dan makespan. Perancangan penjadwalan dilakukan terpisah antara stage-1 dan stage-2 kemudian digabungkan secara manual dalam satu gantt chart penjadwalan. Metode penggabungan yang hanya menempelkan hasil stage-2 pada stage-1 menghasilkan waktu idle sehingga suatu prosedur penyesuaian diperlukan untuk menghilangkannya. Hasil penjadwalan dengan kriteria minimasi rata-rata flow time mencapai 737,3 menit dan kriteria makespan mencapai 1.280 menit. Rata-rata flow time metode GA lebih cepat 6,7 menit dibandingkan metode SPT. Sedangkan makespan metode GA lebih cepat 50 menit dibandingkan metode SPT. Jumlah perkakas potong yang dibutuhkan pada mesin 1 adalah 1.260 unit, mesin 2 adalah 1.250 unit, mesin 3 adalah 1.250 unit, dan mesin 4 adalah 1.280 unit.
Penerapan Sistem Pakar Berbasis Aturan dan Metode Freeman Chain Code pada Aplikasi Pengukuran Isi Botol Wardani, Ken Ratri; Setiawan, Ari; Setiawan, Yohanes
Jurnal Telematika Vol. 13 No. 2 (2018)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v13i2.220

Abstract

In the field of the food or beverage industry, particularly in the beverage industry, a tool is needed to measure the contents of the bottle volume which is useful to supervise the process of bottle filling so that the contents of the bottle is not less or no more than the company limit. Rule-based expert systems can be used to calculate the estimated volume contents of a bottle by giving facts to the bottle and the fact of the bottle tolerance. From these facts will be calculated the estimated volume of the image to be tested and determine whether the image is included in the company standard or not. The chain code method can also be used in a wide screening process that serves to filter unwanted pixels for the purpose of searching the region over the bottle and surface area of the bottle contents. Testing the threshold value of the chain code is performed to find the most optimal threshold value for widespread filtering. Based on the results of testing the most optimal threshold value is 200 and 300 with 100% accuracy and 0.89 milliliter accuracy.Pada bidang industri makanan atau minuman, khususnya pada industri minuman dibutuhkan alat untuk mengukur isi volume botol yang berguna untuk mengatasi masalah dalam pengisian botol sehingga isi botol tidak kurang atau tidak lebih dari batas perusahaan. Sistem pakar berbasis aturan dapat digunakan dalam menghitung perkiraan isi volume suatu botol dengan memberi fakta berupa citra botol berisi volume neto dan fakta berupa citra botol berisi volume toleransi. Dari fakta-fakta tersebut akan dihitung perkiraan volume dari citra yang akan diuji dan menentukan apakah citra tersebut masuk dalam standar perusahaan atau tidak. Metode kode rantai juga dapat digunakan dalam proses penyaringan luas yang berfungsi menyaring piksel-piksel yang tidak diinginkan  untuk keperluan proses pencarian wilayah atas botol dan wilayah permukaan isi botol. Pengujian nilai threshold luas area kode rantai dilakukan untuk mencari nilai threshold paling optimal untuk penyaringan luas. Berdasarkan hasil pengujian nilai threshold paling optimal adalah 200 dan 300 dengan akurasi 100% dan tingkat ketelitian 0,89 mililiter.
Perancangan Sistem Pengisian dan Pembacaan Data Informasi Benda Kerja pada Flexible Manufacturing System dengan Memanfaatkan Teknologi Radio Frequency Identification Utomo, Anggoro Prasetyo; Setiawan, Ari; Gunarto, Frendy Z.
Jurnal Telematika Vol. 13 No. 2 (2018)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v13i2.222

Abstract

Flexible Manufacturing System (FMS) is a manufacturing system consists of Computerized Numerical Control (CNC) machines which are integrated with computer-controlled material handling systems. CNC machine is equipped with a pallet buffer for storing work piece waiting to be processed, while another is being processed inside the machining room. The equipment to replace the work piece from the buffer to the machining room, is Automatic Pallet Changer (APC). CNC machine is also equipped with Automatic Tool Changer (ATC). ATC helps changing the cutting tools automatically in each operation. Work pieces have two surfaces to process, each surface is processed in several operations in one stage. For processing the workpiece, the automatic storage and retrieval system (AS/RS) requires information such as part number, number of stages, number and sequence of operation, operation time and type of cutting tool needed. The purpose of this study is to design system for reading and writing product data information in the FMS, using Radio Frequency Identification (RFID) technology. RFID Reader will be placed on loading/unloading station, stacker crane, pallet stocker, CNC machine and buffer per machine, while RFID tag will be placed on pallets. Thus RFID reader will read RFID tag containing unique identity (UID) which will be connected with part number, number of stages, number and sequence of machining operation, operation time, type of cutting tool and location in real time. This data will be used by stacker crane to deliver the work piece according to its purpose.Flexible Manufacturing System (FMS) adalah sistem manufaktur yang tersusun dari mesin-mesin Computerized Numerical Control (CNC) yang terintegrasi dengan sistem penanganan material yang dikendalikan oleh komputer. Mesin CNC dilengkapi sebuah buffer untuk menyimpan benda kerja yang menunggu untuk diproses, sementara sebuah pekerjaan sedang diproses di dalam mesin. Proses penggantian benda kerja dari buffer ke ruang mesin dilakukan menggunakan Automatic Pallet Changer (APC). Mesin CNC juga dilengkapi dengan Automatic Tool Changer (ATC), yaitu alat yang dapat mengganti perkakas potong secara otomatis. Data status pekerjaan merupakan hal terpenting agar FMS dapat beroperasi tanpa awak. Sistem penanganan material berupa automatic storage and retrieval system (AS/RS) akan bekerja secara otomatis berdasarkan informasi berupa: part number, jumlah stage, jumlah dan urutan operasi, waktu operasi dan jenis perkakas potong mana saja yang diperlukan. Informasi ini tersimpan sebagai data produk dan melekat pada benda kerja. Pada penelitian ini akan dirancang sistem pengisian dan pembacaan data informasi benda kerja menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Rancangan dikembangkan menggunakan RFID reader yang diletakkan pada loading/unloading station, stacker crane, pallet stocker, mesin CNC dan buffer tiap mesin. RFID tag akan diletakkan pada setiap pallet. Dengan demikian RFID reader akan membaca RFID tag yang berisi unique identity (UID) yang akan dihubungkan dengan part number, lengkap dengan informasi jumlah stage, jumlah dan urutan operasi pemesinan, waktu operasi, jenis perkakas potong, serta lokasi secara real-time. Data ini selanjutnya akan digunakan oleh stacker crane untuk mengantar benda kerja sesuai dengan tujuannya.
Model Penjadwalan Flexible Manufacturing System dengan Memperhatikan Sistem Penanganan Material Setiawan, Ari; Sitepu, Teguh Ersada Natail; Hilmanto, Malvin
Jurnal Telematika 2018: Industrial Engineering Seminar and Call for Paper (IESC) 2018
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v0i0.246

Abstract

Material handling systems on FMS (Flexible Manufacturing System) plays an important role in production process, which usually consists of a transportation system or known as a stacker crane which is useful for transportation of materials and inventory systems or known as pallet stocker which is useful for storing raw material, semi-finished goods and finished goods. Material handling systems on FMS must be well managed so that production process can work well, one way to achieve that is by production scheduling. This research will develop FMS scheduling model by considering material handling systems which form of stacker crane and pallet stocker. In this study there are four pieces of CNC machines (Computer Numerical Control) that are identical and arranged in parallel. The CNC machine is used to produce fifteen jobs which has stage-1 and stage-2. The difference between stage-1 and stage-2 is the surface to be processed. This research uses two methods: SPT (Shortest Processing Time) and LPT (Longest Processing Time). Both methods will be compared to obtain the best method between them. This study has a solution that sees the makespan and stacker crane utilization. The result showed that the shortest make-span obtained was 1321,04 minute and and the biggest utility was 4,64%. FMS (Flexible Manufacturing System) menggunakan sistem penanganan material yang berperan penting dalam proses produksi, yang biasanya terdiri dari sistem transportasi atau dikenal dengan stacker crane yang berguna untuk transportasi material dan sistem inventori atau dikenal dengan pallet stocker yang berguna untuk menyimpan raw material, semi finished goods dan finished goods. Sistem penanganan material pada FMS harus dikelola dengan baik supaya proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan sistem penjadwalan produksi. Oleh karena itu penelitian ini akan mengembangkan model penjadwalan FMS dengan memperhatikan sistem penanganan material berupa stacker crane dan pallet stocker. Pada penelitian ini terdapat empat buah mesin CNC (Computer Numerical Control) yang identik dan disusun secara paralel. Mesin CNC tersebut digunakan untuk memproduksi lima belas buah pekerjaan yang akan diproses dalam stage-1 dan stage-2. Perbedaan antara stage-1 dan stage-2 yaitu terletak dari permukaan yang akan diproses. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu SPT (Shortest Processing Time) dan LPT (Longest Processing Time). Kedua metode tersebut akan dibandingkan dengan melihat hasil dari masing-masing metode yang berupa makespan dan utilitas stacker crane. Dari hasil penelitian didapatkan nilai makespan terpendek yaitu 1321,04 menit dan utilitas terbesar yaitu 4,64%. 
Analisis Pengaruh Kerusakan Mesin dan Ketidaktersediaan Perkakas Potong Terhadap Overall Equipment Effectiveness ada Flexible Manufacturing System Mesin Paralel Setiawan, Ari; Kristy, Kristy
Jurnal Telematika 2018: Industrial Engineering Seminar and Call for Paper (IESC) 2018
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v0i0.251

Abstract

Kerusakan mesin atau ketidaktersediaan perkakas potong seringkali menjadi masalah di lantai produksi yang membuat keefektifan mesin menjadi tidak maksimal. Tingkat keefektifan mesin atau Overall Equipment Effectiveness (OEE) dapat dihitung dengan cara menghitung tingkat availabilitas, performansi dan kualitasnya. Objek penelitian pada penelitian ini adalah FMS yang terdiri dari empat mesin CNC milling indentik yang tersusun secara paralel. Setiap mesin memiliki empat perkakas potong yang bertugas untuk memproduksi 15 part yang berbeda-beda setiap harinya. Pada penelitian ini dilakukan 12 percobaan yang merupakan kemungkinan dari kerusakan mesin dan ketidaktersediaan perkakas potong tersebut. Masing-masing percobaan dihitung nilai availabilitas dan performansinya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa faktor availability dipengaruhi oleh kerusakan mesin dan faktor performance dipengaruhi oleh kerusakan mesin dan ketidaktersediaan perkakas potong. Nilai OEE yang paling besar adalah ketika tidak terdapat mesin ataupun perkakas potong yang rusak jika hanya diperbolehkan 1 shift dalam satu hari. Namun, jika terdapat 2 shift, maka eksperimen ke-11 (mesin 3 dan 4 dalam keadaan rusak) memiliki nilai OEE yang terbaik. Dari percobaan juga diperoleh bahwa perkakas potong D yang tidak siap mengakibatkan turunnya nilai OEE yang paling besar dibanding dengan perkakas potong lainnya. Hal ini karena perkakas potong D memproduksi part yang membutuhkan waktu proses paling lama. Karena itu, langkah yang perlu dilakukan perusahaan adalah menerapkan preventive maintenance pada keempat mesin dengan memperhatikan perkakas potong D lebih dari perkakas potong lainnya. Kerusakan mesin atau ketidaktersediaan perkakas potong seringkali menjadi masalah di lantai produksi yang membuat keefektifan mesin menjadi tidak maksimal. Tingkat keefektifan mesin atau Overall Equipment Effectiveness (OEE) dapat dihitung dengan cara menghitung tingkat availabilitas, performansi dan kualitasnya. Objek penelitian pada penelitian ini adalah FMS yang terdiri dari empat mesin CNC milling indentik yang tersusun secara paralel. Setiap mesin memiliki empat perkakas potong yang bertugas untuk memproduksi 15 part yang berbeda-beda setiap harinya. Pada penelitian ini dilakukan 12 percobaan yang merupakan kemungkinan dari kerusakan mesin dan ketidaktersediaan perkakas potong tersebut. Masing-masing percobaan dihitung nilai availabilitas dan performansinya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa faktor availability dipengaruhi oleh kerusakan mesin dan faktor performance dipengaruhi oleh kerusakan mesin dan ketidaktersediaan perkakas potong. Nilai OEE yang paling besar adalah ketika tidak terdapat mesin ataupun perkakas potong yang rusak jika hanya diperbolehkan 1 shift dalam satu hari. Namun, jika terdapat 2 shift, maka eksperimen ke-11 (mesin 3 dan 4 dalam keadaan rusak) memiliki nilai OEE yang terbaik. Dari percobaan juga diperoleh bahwa perkakas potong D yang tidak siap mengakibatkan turunnya nilai OEE yang paling besar dibanding dengan perkakas potong lainnya. Hal ini karena perkakas potong D memproduksi part yang membutuhkan waktu proses paling lama. Karena itu, langkah yang perlu dilakukan perusahaan adalah menerapkan preventive maintenance pada keempat mesin dengan memperhatikan perkakas potong D lebih dari perkakas potong lainnya.
Co-Authors ., Susan A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ab Ghani, Hawa Husna Abdul Basith Abdul Rahim Abdullah Umar, Abdullah Achmad Baidowi, Achmad Ade, Kornelius Adnan, Nor Syamimi Mohamed AF, Oca Fernandes Agoes Santoso Agus Subekti Agust, Krisit Ahmad Kholil Akbar Al Masjid Amsori M Das Anderson, Ganda Andrian, Dedek Apriyanto, Mulono Ariwiguna, Wily Arum Putri Rahayu Aryono Adhi, Aryono Asih, Eka Kurnia Astuti, Nuryani Dwi As’ad, Ihwana Azmi, Zul Bimansyah, Willyam Budiman Budiman Candra, Rizal Nufal Chandra, Ronny Hernawan Chayati, Nurul Dardjito, Hanandyo Darmadi, Djarot Bangun Darwis, Nurizah Binti Mohamed Das, Amsori M. Daulay, Dicky Edwar Dendo, Anastasia Datam Diah Indriani Dian Purnamasari Didik Rinan Sumekto Diharjo, Diana Hafilda Digdho Djarot B. Darmadi, Djarot B. Dona Setya Dwi Susanto Dwiretnani, Annisaa Dwiyati, Siska Titik Eka Setiawati Elroy, Mikha Elvira handayani Enggar Kartikasari, Enggar Epi Supriyani Siregar Evi Susilawati Fakhrul Rozi Yamali Farida Agus Setiawati fatimah Fatimah Fatin Nadifa Tarigan Firdaus, Muhamad Yusuf Fitri Amalia Gary, Joshua Gunarto, Frendy Z. Hadmoko D S, Hadmoko D Hamzari Hamzari Hane, Thomas Didimus Hanna, Tabitha Harsono, Muhamad Sarbani Harun, Makmur Herawan, Budi Heri Retnawati Hidayatullah, Rizqy Hiden Hiden Hilmanto, Malvin Hurairah, Abi Husain Umar Ika Dyah Kumalasari Ika Purnama Sari Ikhsani, Mifta Kurnia Indriana, Rina Dwi Irham Nurwidyanto K, Antonius Candra Khairas, Eri Ester Khilian, Abdul Mutalib Khofifah, Nor Khosiyono, Banun Havifah Cahyo Kinley Aritonang Kirbani S B, Kirbani S Kirbani Sri Brotopuspito Kristina, Sonna Kristy, Kristy Kusuma, Andri Laxmi, Laxmi Lukman Handoko Lukman Nasution Mahatwan, Dian Mami Hajaroh Marsum Marsum Martadinata, Sanjaya Maulida, Minati Mualim, Rahmat Muflihah Isnawati Muhammad Ali Gunawan Muhammad Fajri Mulia, Citra Muryadin, Muryadin Muttaqie, Teguh Noor, Fariz Novi Laura Indrayani, Novi Laura Nurul Priyantari Pakpahan, Eka Kurnia Asih Pratama, Danang Budi Pratama, Rizki R Prayoga, Arif Priono, Joko Priyani, Diah Indah Puji Hastuti Rahmatullah, Muhammad Imam Ramadhan, Aldo Reghan Ramadhani, Iqbal Rauza Sukma Rita Rezvani, Rifki Riananda, Agif Rolls, Nicola Rosid, Muhammad Alfan Rukmini Rukmini Rulhendri Rulhendri Rustam, Fradilah Saputri, Hafizah Rahma Saputro, M. Elan Sarim, Sandria Setiawati, Marla Setiyobudi, Nanang Sidik, Muhamad Fajar Sihombing, Roy Freddy Sinulingga, Timothy Oktavianus Siregar, Januar Parlaungan Sitepu, Teguh E. N. Sitepu, Teguh Ersada Natail Siti Maesaroh Siti Nurhayati Soenantyo, Tarcisius Aris Sri Murlianti Sri Widiyati, Sri Sufiyanto, Muhammad Imam Suhaila Husna Samosir Suhendar, Satrian Suhendra Suhendra Suparmin Suparmin Supriyadi Supriyadi Supriyanto, Rahmat Suryanto, Wiwit Sutarman Syaefudin, Eko Arif Syafriani Syafriani, Syafriani Syarief Fajaruddin T, Riki Tapotubun, Alfonsina M. Tengku Riza Zarzani N Trisnowati Josiah Tyas, Rizqa Ramadhaning Uslan Utami, Lastuti Utomo, Anggoro Prasetyo Valiant, Vincent Vina Sari Yosephine Wahyudi Wahyudi Wahyudi, Danial Wahyudin Wahyudin Wanto, Endra Wardani, Ken Ratri Wari Dony Wati, Ilma Wiwit Rahina Widananda, Charisma Wulan Wijaya Kusuma Rahadi, Cakra wiwit S, wiwit Yahya, Indra Nur Yohanes Setiawan Yuldashev, Azim Abdurakhmanovich Yuli Prihatni Yulian Findawati Yunitasari, Cindy Fatma Zarochman, Zarochman