Penelitian ini menganalisis pengaruh glass ceiling dan budaya organisasi terhadap keberlanjutan bisnis (business sustainability), dengan kreativitas sebagai variabel mediasi, pada industri fashion di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Partial Least Squares (PLS) dan melibatkan 57 responden yang terdiri dari pemilik dan manajer bisnis fashion. Hasil menunjukkan bahwa glass ceiling secara signifikan memengaruhi kreativitas, tetapi tidak berdampak signifikan terhadap keberlanjutan bisnis. Sebaliknya, budaya organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kreativitas dan keberlanjutan bisnis. Kreativitas ditemukan memainkan peran penting dalam meningkatkan keberlanjutan bisnis. Studi ini menyarankan pentingnya mengatasi hambatan glass ceiling dan menciptakan budaya organisasi yang inovatif untuk mendukung keberlanjutan bisnis di sektor fashion.