Claim Missing Document
Check
Articles

UTILIZATION OF CASHEW FRUIT ABON TO INCREASE FARMERS' INCOME Sintayana Muhardini; Raden Sudarwo; Ibrahim Ibrahim; Kamaladini Kamaladini; Zuhratul Azizah; Titik Hariani
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3745

Abstract

Abstrak: Banyaknya buah jambu mete yang tidak dimanfaatkan dengan baik, serta laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat yang membuat masyarakat Karang Bajo sulit mempeoleh pekerjaan. Tujuan kegiatan ini adalah pengenalan dan pelatihan pembuatan abon sebagai produk olahan dari daging jambu mete untuk masyarakat Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan. Program dilaksanakan secara daring via zoom meeting, dengan tahapan; identifikasi, persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pembuatan laporan. Hasil kegiatan memberikan pengetahuan baru kepada warga yang ada terutama ibu-ibu. Keberlanjutan program ini dengan terbentuknya UMKM yang bertujuan untuk mengembangkan usaha abon jambu mete. Adanya UMKM guna mewadahi masyarakat Karang Bajo terutama ibu-ibu untuk tetap melakukan kegiatan pembuatan abon daging jambu mete untuk menambah penghasilan.Abstract: The number of cashews that are not utilized properly, as well as the increasing rate of population growth that makes it difficult for the people of Bajo reef to get jobs. The purpose of this activity is the introduction and training of making abon as a processed product of cashew nut meat for the people of Karang Bajo Village, Kecematan Bayan. The program is carried out online via zoom meeting, with stages; identification, preparation, implementation, evaluation, and report making. The results of the activities provide new knowledge to existing residents, especially mothers. The sustainability of this program with the formation of MSMEs that aim to develop cashew abon business. The existence of MSMEs to accommodate the Bajo coral community, especially mothers to continue making cashew meat abon to increase income.
PELATIHAN ICE BREAKING BAGI GURU SD SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN DI KELAS Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Sukron Fujiaturrahman; Sintayana Muhardini; Nurmiwati Nurmiwati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.527 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1443

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian ini bertujuan agar guru dapat berinovasi dalam mendesain rencana kegiatan pembelajaran, terutama kegiatan awal pembelajaran melalui pemberian Ice Breaking. Serta menerapkannya untuk memotivasi siswa sebelum pebelajaran di mulai, yang pada akhirnya akan memfokuskan siswa pada materi pelajaran yang akan dipelajari. Metode kegiatan ini terdiri dari tiga tahap, yakni (1) praperencanaan, dimana pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah, analisis, dan alternatif pemecahan masalah, (2) perencanaan, yakni mendesain kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil praperencanaan, dan (3) pelatihan, yaitu aplikasi semua perencanaan yang telah dibuat. Adapun pemecahan masalah yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah transfer IPTEK berupa pemaparan materi yang berkaitan dengan masalah mitra, dan pelatihan Ice Breaking yang merupakan solusi dari permasalahan mitra. Simpulan yang didapat dari kegiatan pengabdian ini, yaitu terealisasinya semua agenda dan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terwujud karena kerjasama mitra dalam menghadiri kegiatan serta antusiasme mitra dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Adapun saran yang dapat diberikan adalah agar adanya program serupa yang berkaitan dengan cara mengoptimalkan kegiatan awal pembelajaran.Abstract: This submission activity purpose can be to innovated in the design of planning activities the first studied through received Ice Breaking. And including for motivation student before the first teaching, in the end will be student focus of subject matter that also in the learned. This activity of method three steps is (1) preplanning, this step in do identification of problem, (2) planning is design activity will be doing result pre planning, and (3) training is application all of the planning after that make. Almost problem solving that do in this activity is Science transferred as explain in to with the partner problem and exercise ice breaking that is solution from problem partner. Conclusion from this activity the submission is realization all agenda and predetermined plan. This can be realized because of the cooperation of partners in attending activities and the enthusiasm of partners in the participating in activity from beginning to the end. As for suggestions that can be given is that something similar programs related to how to optimize the Pre instructional activities.
PENGARUH TEKNIK PERMAINAN BAHASA DAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IV di Kecamatan Bayan Lombok Utara) Sintayana Muhardini
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.541 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik permainan bahasa dan tingkat kecemasan terhadap kemampuan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan desain treatment by level 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kemampuan berbicara siswa yang diajarkan dengan teknik permainan mengarang lisan lebih baik daripada kemampuan berbicara siswa diajarkan dengan teknik permainan benda kongkret, (2) secara keseluruhan ada pengaruh interaksi antara teknik permainan bahasa dan tingkat kecemasan terhadap kemampuan berbicara bahasa indonesia siswa (3) kemampuan berbicara siswa kelompok kecemasan ringan yang diajar dengan teknik permainan mengarang lisan lebih baik daripada kelompok siswa yang diajar dengan teknik permainan benda kongkret ( 4 ) kemampuan berbicara kelompok siswa yang memiliki kecemasan berat  yang diajarkan dengan teknik permainan mengarang lisan tidak lebih rendah atau hampir sama dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan teknik permainan benda kongkret. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui teknik permainan mengarang lisan dengan tidak perlu memperhatikan tingkat kecemasan siswa.
Meningkatkan Kemampuan Mendongeng dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Role Playing Siswa Kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah Arpan Islami Bilal; Linda Ayu Darmurtika; Baiq Desi Milandari; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7423

Abstract

Abstrak: Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.sebagai salah satu keterampilan berbicara.  Pembelajaran dongeng di dalam kelas sering membosankan dikarenakan model dan juga metode pembelajaran guru yang kurang variatif karena hanya melalui penerangan dan penuturan lisan atau metode cerama hsaja, menyebabkan kurang optimalnya kemampuan berbicara siswa dalam hal ini kemampuan mendongeng sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe role  playing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dengan populasi sebanyak 11 siswa sebagai sampel.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi guru dan siswa, dokumentasi dan tes. Maka analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, di dapatkan peningkatan kemampuan mendongeng siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Peningkatkan kemampuan mendongeng dengan pendekatan kooperatif tipe role playing siswa kelas VII VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dari hasil penelitian  yang dilakukan pada 11 siswa dapat disimpulkan 1) Siswa yang kemampuan mendongengnya tinggi sejumlah 8 orang siswa. 2) Siswa yang kemampuan menndongengnya sedang sejumlah 2 orang siswa 3) Siswa yang kemampuan mendongengnya rendah sejumlah 1 orang siswa. Abstract:Fairy tales are folk prose stories that are not considered to actually happen as one of the speaking skills. Learning fairy tales in the classroom is often boring because the models and methods of teacher learning are less varied because only through explanations and oral narratives or lecture methods only, causing students' speaking skills to be less than optimal in this case storytelling skills so it is necessary to do research using cooperative methods of role type. playing. This research is a descriptive quantitative and qualitative research. The research subjects were seventh grade students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. With a population of 11 students as a sample. Data collection techniques using teacher and student observation techniques, documentation and tests. Then the data analysis was carried out through quantitative and qualitative descriptive analysis. Based on the results of data analysis, it was found that there was an increase in the storytelling ability of class VII students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. Improving storytelling skills with a cooperative approach to the role playing type of class VII VII SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. From the results of research conducted on 11 students, it can be concluded: 1) Students who have high storytelling abilities are 8 students. 2) Students whose storytelling ability is moderate are 2 students. 3) Students whose storytelling ability is low are 1 stu
Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Baiq Desi Milandari; Nurmiwati Nurmiwati; Roby Mandalika Waluyan; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5476

Abstract

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK BULLETIN BOARD DISPLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DI SEKOLAH DASAR Sintayana Muhardini; Yuni Mariyati
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 3, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1840.276 KB) | DOI: 10.31764/elementary.v3i1.1441

Abstract

Abstrak: Pengembangan media pembelajaran tematik berbasis bulletin board display diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di sekolah yang berkaitan dengan  minimnya media pembelajaran tematik yang menarik dan efektif di kelas. Bulletin board merupakan salah satu jenis media display yang berupa media pajangan atau papan buletin yang bisa ditempatkan dimana saja didalam kelas yang sifatnya terbuka sehingga bisa dibaca dan dilihat kapan saja oleh siswa meskipun materi dalam pembelajaran tertentu telah selesai dijelaskan. Penggunaan. Metode penelitian ini menggunakan desain Kemmis dan Mc Taggart yang memiliki 4 tahapan: (a) persiapan, (b) Pelaksanaan, (c) Observasi, dan (d) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Penerapan media pembelajaran tematik bulletin board display terlaksana dengan baik; (1) Media pembelajaran tematik bulletin board display dapat meningkatan kemampuan berbicara siswa dari siklus 1 ke siklus 2 yang terukur sebesar  64%.Abstract:  The development of thematic learning media based on bulletin board displays is expected to be able to overcome problems in schools related to the lack of attractive and effective thematic learning media in the classroom. Bulletin board is one type of display media in the form of display media or bulletin boards that can be placed anywhere in the classroom which is open so that it can be read and seen at any time by students even though the material in certain learning has finished being explained. Use. This research method uses Kemmis and Mc Taggart's design which has 4 stages: (a) preparation, (b) implementation, (c) observation, and (d) reflection. Based on the results of research that has been done, it can be concluded as follows: (1) The implementation of thematic learning media bulletin board displays is well implemented; (1) Thematic learning media bulletin board displays can increase students' speaking ability from cycle 1 to cycle 2 which is measured by 64%.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI LUAR JAM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DI SDN 07 MATARAM (Studi Kasus pada Siswa Kelas V di SDN 07 Mataram) Sintayana Muhardini
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 1, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.519 KB) | DOI: 10.31764/elementary.v1i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran di luar jam sekolah terhadap prestasi belajar anak di SDN 07 Mataram, Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan bebagai metode yaitu metode observasi, wawancara secara langsung ke lapangan. Hasill penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran waktu di luar jam sekolah berjalan efektif, (2) prestasi anak setelah mengikuti pembelajaran yang diadakan diluar jam sekolah tergolong baik dan memuaskan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan pelaksanaan pembelajaran di luar jam sekolah berjalan dengan efektif, pemanfaatan waktu luang siswa di laksanakan dengan konsep yang dan pengaturan waktu yang baik dan tidak terkesan memaksakan karena kegiatan ini dilaksanakan tidak setiap hari melainkan hanya dua hari dalam seminggu, perencanaan waktu dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat di perlukan sehingga guru di tuntut untuk bisa melakukan perencanaan waktu yang tepat  dan menerapkan metode pembelajaran yang menarik agar pelaksanaan pembelajaran di uar jam sekolah dapat berjalan dengan efektif, siswa tidak merasa jenuh dan bosan sehingga minat belajar, semangat dan prestasi belajar siwa bisa meningkat.
Pengembangan Media Pembelajaran Tematik SD Berbasis Buletin Board Display Untuk Membentuk Kemampuan Membaca Siswa Sintayana Muhardini; Yuni Mariyati; Khosiah Khosiah
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 2, No 2: JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.345 KB) | DOI: 10.31764/elementary.v2i2.1301

Abstract

Abstrak: Pengembangan media pembelajaran tematik berbasis bulletin board display diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di sekolah yang berkaitan dengan  minimnya media pembelajaran tematik yang menarik dan efektif di kelas. Bulletin board merupakan salah satu jenis media display yang berupa media pajangan atau papan buletin yang bisa ditempatkan dimana saja didalam kelas yang sifatnya terbuka sehingga bisa dibaca dan dilihat kapan saja oleh siswa meskipun materi dalam pembelajaran tertentu telah selesai dijelaskan  Pengembangan media pembelajaran tematik berbasis bulletin board display diharapkan dapat membentuk kemampuan membaca siswa. Tujuan jangka panjang dari pengembangan media pembelajaran ini adalah agar seluruh Sekolah Dasar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan di dukung media pembelajaran tematik yang menarik dan efektif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang dikemukakan oleh Borg & Gall (1983). Validasi produk dilakukan oleh ahli dan feedback dari siswa. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa lembar kuesioner kelayakan produk  dan tes kemampuan literasi siswa. Hasil ujicoba coba terbatas yang dilakukan di SDN 1 Anyar Kelas IV A dan VI B yang dikembangkan menunjukan bahwa media yang dikembangkan layak digunkan dengan presentasi kelayakan sebesar 92,5% dan 91,13 %. Dalam uji coba lapangan kemampuan literasi siswa meningkat sebesar 0,6 dengan kategori peningkatan sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) produk media  yang telah dikembangkan telah layak untuk digunakan; 2) produk pengembangan berpengaruh terhadap keamampuan membaca.Abstract:  Development of thematic learning media based on bulletin board displays is expected to be able to overcome the problems that exist in schools related to the lack of interesting and effective thematic learning media in the classroom. Bulletin board is one type of display media in the form of display media or bulletin boards that can be placed anywhere in the classroom that is open so that it can be read and viewed at any time by students even though the material in a particular learning has been explained. Development of thematic learning media based on bulletin display boards expected to shape students' reading skills. The long-term goal of developing this learning media is so that all elementary schools can carry out learning activities supported by interesting and effective thematic learning media. The development model used in this study is a procedural model that is a descriptive model proposed by Borg & Gall (1983). Product validation is done by experts and feedback from students. The instrument used in collecting data in the form of product feasibility questionnaire sheets and tests of student literacy skills. The limited trial results conducted at SDN 1 Anyar Class IV A and VI B which were developed showed that the media developed were feasible with feasibility presentations of 92.5% and 91.13%. In the field trials students' literacy abilities increased by 0.6 with a moderate increase category. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that: 1) media products that have been developed are feasible to use; 2) product development has an effect on reading ability.
PENGENALAN KEARIFAN LOKAL RATOP PADA GENERASI MELENIAL DESA REMPE SETELUK SUMBAWA BARAT Ibrahim Ibrahim; Mas’ad Mas’ad; Mintasrihardi Mintasrihardi; Junaidi AM; Agus Herianto; Sintayana Muhardini; Mahsup Mahsup; Asma Azizah; Burhanuddin Burhanuddin; M. Saleh; M. Sobry; Akhmad Syafruddin; Muhammad Salahuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7851

Abstract

ABSTRAKKearifan local semakin melemah dikalangan generasi melenial saat ini dalam kehidupan bermasyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat menjadi penting sebagai salah satu bagian dari Tridharma perguruan tinggi dalam meperkenalkan kearifal lokal ditengah masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah  untuk Pengenalan Kearifan Lokal Ratop Pada Generasi Melenial Desa Rempe Seteluk Sumbawa Barat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui pendampingan berbentuk teori dan praktek. Sasaran kegiatan yaitu para generasi melenial yang mau belajar tentang kearifal local ratop. Tempat kegiatan di Desa Rempe Kecamatan seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Hasil dari kegiatan pendampingan dalam pengenalan kearifan local ini adalah adanya motivasi dari generasi milenial untuk mau belajar tentang kearifan local terutama tentang Ratop. Kegiatan pengenalan melalui pendampingan kearifan local pada generasi milenial diberikan teori penggunaan Ratop dengan melibatkan orang tua yang sudah ahli dibidang tersebut. Keberhasilan kegiatan pengenalan kearifan local pada generasi milenial ini sebagai bentuk melestarikan budaya local di masa kini dan masa akan datang. Kata Kunci : pendampingan; kearifan local dan generasi Milenial  ABSTRACTLocal wisdom is getting weaker among the current millennial generation in social life. Community service programs are important as part of the Tridharma of higher education in introducing local wisdom in the community. The purpose of this service activity is to introduce Ratop Local Wisdom to the Millennial Generation of Rempe Seteluk Village, West Sumbawa. The method of implementing this community service activity is through mentoring in the form of theory and practice. The target of the activity is the millennial generation who wants to learn about the local wisdom of ratop. The place of activity is in Rempe Village, Seteluk District, West Sumbawa Regency. The result of this mentoring activity in the introduction of local wisdom is the motivation of the millennial generation to want to learn about local wisdom, especially about Ratop. Introduction activities through mentoring local wisdom in the millennial generation are given the theory of using Ratop by involving parents who are experts in the field. The success of the introduction of local wisdom to the millennial generation is a form of preserving local culture in the present and in the future. Keywords: mentoring; local wisdom and Millennial generation
Pengembangan Media Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SDN 38 Mataram Lisa Indriyanti; Arsyad Abd. Gani; Sintayana Muhardini
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v8i2.2931

Abstract

Pengembangan media pembelajaran merupakan suatu sarana yang mempunyai fungsi untuk membantu memahamkan siswa dalam pembelajaran, khususnya pada siswa kelas I SD. Penelitian ini bertunjuan (1) untuk mengetahui desain media pembelajaran puzzle dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SDN 38 Mataram pada Tema 7 Sub tema 1 materi  benda hidup dan benda tak hidup disekitar kita (2) Untuk mengetahui kevalidan media puzzle dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SDN 38 Mataram pada Tema 7 sub tema 1 materi benda hidup dan benda tak hidup disekitar kita. (3) Untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar siswa pada materi benda hidup dan benda tak hidup sebelum menggunakan media puzzle dan setelah menggunakan media puzzle. Metode  penelitian yang digunakan peneliti adalah model ADDIE (anlisis, desain, development, implementation, & evaluation). Pengembangan media pembelajaran ini telah menghasilkan produk media pembelajaran yang telah dinyatakan valid oleh ahli desain media, ahli materi dan praktisi pembelajaran. Hasil test pada uji coba terbatas mendapatkan rata-rata nilai pre-test  65,83 dan rata-rata nilai post test sebesar 87,58. Hasil tes pada uji lapangan mendapatkan rata-rata nilai pre-tes sebesar 64,58 dan post-test sebesar 87,58. Hasil selisih pre-test dan post-test berdasarkan perhitumg rumus gain standar diperoleh nilai sebesar 0,63 baik yang didapat pada uji coba terbatas  maupun pada uji coba lapangan  sehingga peningkatan hasl belajar siswa berada pada posisi sedang (berdasarkan tabel gain standar).The development of instructional media is a means that has a function to help students understand learning, especially in grade I SD students. This research aims (1) to determine the design of puzzle learning media in improving student learning outcomes in grade 1 SDN 38 Mataram on Theme 7 Sub theme 1 material on living objects and non-living objects around us (2) To determine the validity of puzzle media in improving student learning outcomes. grade 1 SDN 38 Mataram on Theme 7 sub theme 1 material on living things and non-living things around us. (3) This is to determine the difference in the level of student learning outcomes on living and inanimate objects before using puzzle media and after using puzzle media. The research method used by researchers is the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, & evaluation). The development of learning media has produced learning media products that have been declared valid by media design experts, material experts and learning practitioners. The test results in the limited trial obtained an average pre-test score of 65.83 and an average post-test score of 87.58. The test results on the field test get an average pre-test score of 64.58 and post-test of 87.58. The result of the difference between pre-test and post-test based on the standard gain formula, the value of 0.63 was obtained both in limited trials and in field trials so that the increase in student learning outcomes was in a moderate position (based on the standard gain table). 
Co-Authors -, Ibrahim - -, Mintasrihardi - A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdillah Abdillah Abdul Wahab Achmad Noerkhaerin Putra Agus Herianto Agus Herianto Agus Kurniawan Ahyansyah, Ahyansyah Ahyati Kurniamala Niswariyana Aini, Hizratun Ainun Jariah Akhmad H Mus Akhmad Syafruddin Akhmad Syafruddin Aliahardi Winata Amelia, Sherly Dwi Ani Sahara Anwar Efendy Arpan Islami Bilal Arpan Islami Bilal Arsyad Abd. Gani Arsyad Abdul Gani Asmahul Husnah As’ad, Muhammad Azizah, Asma Azmiatun Solehah Baiq Nurhayatun Baiq Sarlita Kartiani, Baiq Sarlita Kartiani Baiq Yuliatin Ihsani Bilal, Arpan Islami Burhanuddin Burhanuddin Candra Candra Darmurtika, Linda Ayu Deviana Mayasari Eka Fitriani Eka Fitriani Erwansyah Erwansyah Febrita Susanti Fujiaturrahmah, Sukron Fujiaturrahman, Sukron Hadi, Erwin Haeruni Haeruni Haifaturrahmah, Haifaturrahmah Hardi, Rahmat Sulhan Harry Irawan Johari Hidayati Hidayati Hidayati Hidayati Hijril Ismail, Hijril Hudri, M. I Made Suyasa, I Made Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ikhwan, Zaenul Ilham Ilham Ilham Zitri Intan Dwi Hastuti Intan Dwi Hastuti Irma Setiawan, Irma irwand irwandi Ismunandar Joni Safaat Adiansyah Junaidi A.M Junaidi Am Junaidin Junaidin Kamaladini Kamaladini Kamaluddin Kamaluddin Khaerul Anam Khaerul Anam Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah, Khosiah Linda Ayu Darmurtika Lisa Indriyanti M. Firman Ramadhan M. Saleh M. Sobry Mahsup Mahsup Mahsup, Mahsup Mardiyah Hayati Mariyati, Yuni Mariyati, Yuni Mas'ad Mas'ad Mas,ad, Mas,ad Mas’ad Mas’ad Milandari, Baiq Desi Milandari, Baiq Desi Monika Handayani, Monika Muhamad Yunus Muhammad Ali Muhammad Hudri Muhammad Khalis Ilmi Muhammad Nizaar Muhammad Salahuddin Muhammad Saleh Muhdar, Syafruddin Muslimin Muslimin Muttaqin, zedi Najamudin Najamudin Ni Made Santi Pratiwi Ni Wayan Sri Darmayanti Nurhayati, Nurhayati Nurhikmah Nurhikmah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurmiwati, Nurmiwati Nurmiwati, Nurmiwati Nurul Aeni Nurul Hidayanti Nurul Huda Pradana, I Gde Andika Yudha Putri Maya Masyitah Raden Sudarwo Rahman, Nanang Rahmaniah, Rima Rezkillah, Inang Irma Rima Rahmaniah Rizky Fitri Roby Mandalika Waluyan Rohiani, Dewi Sabaryati, Johri Sari, Diah Puspita Sari, Nursina Sehabuddin, Ahmad Sirajuddin Sirajuddin Siti Hasanah Siti Lamusiah Sri Rejeki Sudarwo Sudarwo Sudarwo, Raden Sudarwo, Raden Sukuryadi, Sukuryadi Susi Susanti Susilawati Susilawati Syafruddin Muhdar Syaharuddin Syaharuddin Syaifuddin Iskandar Syarifuddin Syarifuddin Titik Hariani Untari, Titin Vera Mandailina, Vera Vera Mendalina Waluyan, Roby Mandalika Winata, Aliahardi Yudhi Lestanata Yuni Maryati Zaenudin Zaenudin Zainuddin Zainuddin Zedi Muttaqin Zuhratul Azizah