p-Index From 2020 - 2025
18.313
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Publikasi Pendidikan JURNAL ANALISIS KEBIJAKAN KEHUTANAN Widyagogik : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Naturalis : Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sosio Konsepsia Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKN Jurnal Moral Kemasyarakatan Jurnal Pertahanan : Media Informasi tentang Kajian dan Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism dan Integrity JCES (Journal of Character Education Society) JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Etika Demokrasi Jurnal Basicedu Journal on Education Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Journal of Civic Education Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Jurnal Masyarakat dan Budaya Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia Academy of Education Journal International Journal for Educational and Vocational Studies ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Jurnal Absis : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Jurnal Civic Hukum IJECA (International Journal of Education and Curriculum Application) Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Jurnal Pengabdian UNDIKMA Jurnal Kewarganegaraan Jurnal Borneo Akcaya : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik Jurnal Pendidikan PKn Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Hasana Journal Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum Jurnal Basicedu QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia International Journal of Religion Education and Law Aurelia: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia Digulis: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

Ekologi Tradisional Dayak Tamambaloh Efriani Efriani; Jagad Aditya Dewantara; Dewi Utami; Indah Listyaningrum
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 3 (2020): November 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.3.503-514

Abstract

Penduduk lokal khususnya yang tersebar di Nusantara memiliki beragam ekologi tradisional yang memiliki nilai-nilai konservatif. Di Kalimantan Barat, pada etnis Dayak Tamambaloh, terdapat fenomena pengelolaan lingkungan alam yang menjunjung nilai-nilai kelestarian. Mengkaji lebih dalam praktek ekologi tradisional Dayak Tamambaloh, menjadi tujuan utama penelitian ini. Data terkait praktek ekologi tradisional ini dikumpulan dengan wawancara mendalam, pengamatan lapangan dan studi dokumen. Tamanggung Tamambaloh, para petani, kelompok pengambil kebijakan dan pemangku adat Tamambaloh, ditentukan menjadi sumber informasi. Tindakan dalam pemanfaatan hutan dan isinya menjadi objek pengamatan. Beberapa buku terkait dengan profil ketamanggungan Tamambaloh, menjadi sumber informasi tertulis pada penelitian ini. Dari sejumlah data yang diperoleh di lapangan, ekologi tradisional Dayak Tamambaloh dapat dibagi dalam 4 kategori, yakni 1) pembagian kawasan adat berdasarkan peruntukannya, dan berdasarkan akses sumber daya, 2) Aturan akses sumber daya alam, 3) Proses pengambilan keputusan Pemanfaatan Sumber daya Alam, 4) Pengetahuan Gentika, dan 5) Kalender Musim. Kelima ekologi tradisional ini dapat direduksi ke dalam 4 model konservasi, yakni 1)Model Environmental Norms, 2) Model Proenvironmental Behavior  dan Environmental Concern, 3)Model Community Involvemen, dan 4) Model enviromental Dicision ABSTRACTThe Indigenous people, especially those scattered in the archipelago, has a variety of traditional ecologies that have conservative values. In West Kalimantan, the Dayak Tamambaloh ethnicity, there is a phenomenon of natural environmental management that upholds the importance of sustainability. Examining deeper into the traditional ecological practice of Dayak Tamambaloh is the main objective of this research. Data related to traditional ecological practices were collected through in-depth interviews, field observations and document studies. Tamanggung Tamambaloh, peasants, policy-making groups and Tamambaloh customary stakeholders were determined to be sources of information. Actions in forest utilization and their contents are objects of observation. Several books related to the Tamambaloh profile are the source of written information on this research. From a number of data obtained in the field, the traditional ecology of Dayak Tamambaloh can be divided into four categories, namely 1) division of common areas based on their designation and based on access to resources, 2) rules of access to natural resources, 3) Decision-making processes for the Use of Natural Resources, 4) scientific knowledge, and 5) seasonal calendars. These five traditional ecologies can be reduced to 4 conservation models, namely 1) Environmental Norms Model, 2) Proenvironmental Behavior and Environmental Concern Model, 3) Community Involvement Mode, and 4) Environmental Dicision Model.
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM REHABILITASI HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN MEMPAWAH HILIR, KABUPATEN MEMPAWAH Siti Puji Lestariningsih; Tri Widiyastuti; Jagad Aditya Dewantara
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.10.1.16244

Abstract

Kecamatan Mempawah Hilir memiliki potensi hutan mangrove seluas 371,33 Ha. Sebagian hutan mangrove menjadi obyek wisata di Desa Pasir dan sebagian lagi menjadi sasaran rehabilitasi di Kelurahan Tanjung. Penebangan dan pembukaan hutan yang berlebihan serta alih fungsi mangrove menjadi areal penggunaan lain memicu hilangnya hutan mangrove. Kerusakan hutan mangrove perlu mendapatkan perhatian serius baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat. Kelestarian hutan mangrove yang tidak terjaga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan wilayah pesisir yang menimbulkan kerugian bagi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi mangrove dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Sebelumnya penelitian belum pernah dilakukan di Kecamatan Mempawah Hilir dan memiliki kontribusi memberikan contoh bagi wilayah lain dalam memulihkan lahan hutan mangrove yang rusak melalui bentuk partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu, wawancara terstruktur dengan kuesioner dan wawancara mendalam menjadi sumber data. Selain itu, analisis yang berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat diolah secara kuantitatif dengan regresi linear berganda. Tingkat partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove cukup baik dengan kelas tinggi yaitu 23,1 % pada tingkat tinggi, 55,8 % tingkat sedang, dan 21,1 % rendah. Tingginya partisipasi masyarakat terlihat dalam proses perencanaan kegiatan rehabilitasi dengan memberikan sumbangan ide pemikiran dan keaktifan dalam kegiatan penanaman mangrove. Faktor yang berbanding lurus dengan tingkat partisipasi masyarakat yaitu lama tinggal, pendidikan, keaktifan organisasi, dan persepsi masyarakat terhadap hutan mangrove. Faktor umur, jarak rumah dengan hutan mangrove, dan pendapatan berbanding terbalik dengan tingkat pastisipasi masyarakat dalam rehabilitasi mangrove.
THE SOCIALIZATION OF NATURAL DYES AND SHIBORI TEXTILE COLORING METHODS FOR EMPOWERING KAMPUNG BATIK KAMBOJA COMMUNITY Siva Devi Azahra; Jagad Aditya Dewantara; Siti Masitoh Kartikawati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.4327

Abstract

Abstrak: Semakin meningkatnya kesadaran lingkungan menyebabkan mulai beralihnya gaya hidup masyarakat untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan. Penggunaan pewarna alami yang ramah lingkungan dalam proses produksi tekstil dapat menjadi alternatif untuk menghindari penggunaan pewarna sintetis yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan pewarna alami dengan memanfaatkan tumbuhan khas serta teknik pewarnaan shibori sangat bermanfaat untuk menghasilkan produk yang memiliki ciri khas, bernilai ekonomi, dan ramah lingkungan. Kelompok masyarakat Kampung Batik Kamboja terdiri dari masyarakat dan juga pengrajin batik yang ada di Kota Pontianak sehingga merupakan akseptor potensial karena merupakan pelaku langsung industri tekstil. Tahapan kegiatan dimulai dengan meninjau kondisi eksisting kelompok masyarakat tersebut, melakukan sosialisasi, memberikan pelatihan pembuatan pewarna alami dan teknik pewarnaan shibori, dan diakhiri dengan melakukan evaluasi pengetahuan peserta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang bagi kelompok masyarakat tersebut, yaitu pemahaman mengenai bahaya penggunaan pewarna sintetis bagi kesehatan maupun lingkungan, pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan sebagai pewarna alami, dan teknik pewarnaan shibori. Kegiatan tersebut menjadi pendorong kelompok masyarakat Kampung Batik Kamboja untuk berinovasi dalam pembuatan karya seni tekstil batik dan mengembangkan jenis-jenis tumbuhan Kalimantan Barat yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pewarna alami.Abstract: Increasing of environmental awareness has led to the shifts of people's lifestyles to use environmental friendly products. The use of eco-friendly natural dyes in the textile production process might be used an alternative to avoid harmful effect to the environment and risk to human health when using synthetic dyes. Therefore, using natural dyes especially from typical plants and utilizing shibori coloring techniques are useful to produce distinctive, economic, and eco-friendly products. Kampung Batik Kamboja, a community group consists of people and batik craftsmen in Pontianak City, is a potential acceptor of the methods since they are real player in textile industry. The activities was started with the review of the current condition of the community followed by socialization, providing training on making natural dyes and shibori coloring techniques, and ending with evaluating the knowledge of participants. Based on the evaluation conducted in the end of activity, the results show an increase in knowledge and skills of the member of community, in term of the understanding of the dangers of using synthetic dyes for health and the environment. Also, they have knowledge in alternative method of coloring by using natural dyes from plant and applying shibori coloring techniques. This activity is able to empower Kampung Batik Kamboja community groups to innovate of batik textile manufacturing especially in the artworks and develop the utilization of West Kalimantan plant species as a potential natural dyes.
SOSIALIASI SUSTAINABLE PALM OIL PADA PETANI SAWIT MANDIRI Efriani Efriani; Dewi Utami; Jagad Aditya Dewantara
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.564 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2309

Abstract

Abstrak: Berdasarkan data, hingga tahun 2017, pelaku perkebunan sawit secara mandiri meningkat secara signifikan. Namun signifikansi ini belum disertai dengan pemahaman serta teknologi perkebunan secara berkelanjutan (Sustainable Palm Oil). Oleh karena itu, diperlukan pendampingan, penyuluhan dan sosialisasi tetang standar kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan perundingan minyak sawit berkelanjutan (RSPO). Oleh karena itu, pengabdian ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan Sustainable Palm Oil kepada petani sawit mandiri di Kabupaten Melawi. Sosialisasi ini dilakukan mengunakan metode focus group discussions (FGD). Materi FGD disusun mengacu pada standar ISPO dan RSPO serta untuk menggali keterlibatan masyarakat dalam mengatasi deforestasi. Temuan pada proses pengabdian ini ialah, 3 kelompok petani sawit mandiri di Desa Semadin Lekong, Desa Kebebu dan Dusun Sebaju, belum melaksanakan perkebunan sawit secara berkelanjutan, oleh karena itu sangat diperlukan pendampingan dari pemerintah maupun LSM terkait. Sosialisasi ini menjadi referensi dan informasi bagi pemerintah dan lembagai terkait untuk mengambil kebijakan dalam upaya sawit berkelanjutan.Abstract: Based on the data, until 2017, the number of oil palm plantations independently increased significantly. However, this significance has not been accompanied by an understanding and technology of sustainable Palm Oil. Therefore, it is needed accompaniment, counseling, and socialization on standards of Indonesia Sustainable Palm Oil  (ISPO) and  Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Therefore, this service is intended to socialize Sustainable Palm Oil to independent oil palm farmers in Melawi Regency. This socialization was conducted using the Focus group discussions  (FGD) method. The FGD material was compiled based on ISPO and RSPO standards and to explore community involvement in tackling deforestation. The findings in this dedication process are that three groups of independent oil palm farmers in Semadin Lekong village, Kebebu village, and Sebaju hamlet, have not implemented palm oil plantations in a sustainable manner. Therefore it is very much needed assistance from the government and related NGOs. This socialization is a reference and information for the government and related institutions to take policies in the efforts of sustainable palm oil.
UTILIZATION OF NIPAH (Nypah fruticants Wurmb) AS FOOD INGREDIENT FOR IMPROVING THE LOCAL ECONOMY OF VILLAGES’s COMMUNITY Destiana Destiana; Siti Puji Lestariningsih; Jagad Aditya Dewantara
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.4354

Abstract

Abstrak: Desa Sungai Kupah merupakan desa dengan potensi kawasan hutan mangrove seluas 133 hektar. Vegetasi yang paling banyak ditemukan dalam hutan mangrove di desa tersebut yaitu buah nipah. Namun, buah nipah belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sedangkan kandungan buah nipah potensial dikembangkan sebagai olahan pangan. Oleh karena itu, pelatihan pengolahan buah nipah menjadi permen jelly ditujukan untuk ibu rumah tangga dan anggota karang taruna Desa Sungai Kupah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan keterampilan dalam pengolahan buah nipah sebagai permen jelly sehingga membuka peluang usaha baru untuk masyarakat. Tahapan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, pembuatan permen jelly, serta diskusi dan evaluasi. Permen jelly dari buah nipah memiliki tekstur yang lebih kenyal dibandingkan permen jelly dari lidah buaya yang merupakan produk khas Kalimantan Barat. Kelebihan dari pemanfaatan buah nipah sebagai permen jelly yaitu bahan baku yang murah dan mudah didapatkan, alat dan cara pengolahan yang sederhana, menguntungkan, dan memiliki peluang pasar. Pembentukan dan pendampingan kelompok usaha olahan pangan dari buah nipah perlu dilaksanakan sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan sehingga terwujud usaha yang terarah, terstuktur, dan berkesinambungan. Peningkatan hardskill peserta berupa kemampuan pengolahan [ermen jelly mencapai 80 % sedangkan peningkatan softskill berupa menajemen waktu dan peluang mencapai 40%. Abstract: Sungai Kupah village is a village with potential mangrove forest area as 133 hectares. The most abundant vegetation in the mangrove forest of this village is nipa fruit. However, nipa fruit has not been utilized optimally by the villagers while nipa fruit content is potential to be developed for processed food.  Therefore, training of nipa fruit processing into jelly candy for housewives and youth organization members of Sungai Kupah village had been done as community service.  The aim of this activity was to increase community knowledge and skill in nipa fruit processing into jelly candy so that opens up new business opportunities for the community.  The stages in this activity included: counseling, jelly candy processing, discussing and evaluating.  Jelly candy of nipa fruit was chewier than aloe vera jelly candy which is West Kalimantan specialty product. The advantages of nipa fruit utilization for jelly candy were: raw materials were cheap and easy to obtain, simple processing tools and methods, profitable and had market opportunities.  Establishment and assistance of nipa fruit processed food business group are necessary as follow-up to training activities so that a directed, structured and sustainable business can be created. The increase of the participants hardskill in the form of jelly candy processing ability reached 80 %, while the increase of softskill in the form of time and opportunity management reached 40%.
EKSISTENSI ADAT DALAM KETERATURAN SOSIAL ETNIS DAYAK DI KAMPUNG BONSOR BINUA SAKANIS DAE Efriani Efriani; Jagad Aditya Dewantara; Meliya Fransiska; Iwan Ramadhan; Edy Agustinus
Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum Vol 6 No 1 (2021): Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.891 KB) | DOI: 10.24246/jrh.2021.v6.i1.p87-106

Abstract

Abstrak Masyarakat Dayak di Kampung Bonsor Binua Sakanis Dae, hingga kini menggunakan adat sebagai instrumen penyelesaian sengketa ataupun persoalan sosial budaya ini bertujuan untuk mengungkapkan eksistensi adat dalam keteraturan sosial masyarakat Dayak di Kampung Bonsor Binua Sakanis Dae. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografis yang dilakukan dengan wawancara secara mendalam, observasi partisipatif dan juga pendokumentasian data dan informasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi adat sebagai sistem hukum di dalam kehidupan masyarakat di Kampung Bonsor Binua Sakanis Dae tampak dalam empat fenomena (1) diakui adat sebagai sistem nilai dan hukum oleh masyarakat di Kampung Bonsor, (2) terdapatnya pola kepemimpinan tradisional yang terstruktur dalam bentuk Binua, (3) terdapatnya prosedur penyelesaian sengketa/permasalahan berupa baras banyu, buah tangah, tail, dan pati nyawa, dan (4) memiliki jangkauan yang bersifat teritorial genealogis yang berlaku berdasarkan wilayah adat.
INTERNALISASI NILAI DAN KARAKTER MELALUI BUDAYA SEKOLAH (Studi Budaya Sekolah Jumat Berkah) Nindiya Norianda; Jagad Aditya Dewantara; Sulistyarini Sulistyarini
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 5, No 1 (2021): WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.waskita.2021.005.01.4

Abstract

Internalisasi Nilai dan Karakter Melalui Budaya Sekolah. Karakter merupakan hal mendasar dalam pribadi individu yang harus dibentuk sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep budaya sekolah Jumat Berkah dan karakter yang dapat dibentuk melalui budaya sekolah  Jumat Berkah. Budaya sekolah Jumat Berkah mangandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk membentuk karakter peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru dan peserta didik di SMP Negeri 1 Matan Hilir Selatan. Teknik analisis data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sekolah Jumat Berkah terdapat nilai religius, nasionalisme, kreativitas dan gotong royong yang dapat diinternalisasikan kepada peserta didik sebagai upaya untuk membentuk dan memperbaiki karakter. Karakter yang dapat dibentuk melalui budaya sekolah Jumat Berkah adalah karakter tangguh, bersih dan sehat, disiplin, peduli lingkungan, kerja sama, tanggung jawab, kreatif dan tolong menolong.
Mengatasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dengan Model Sekolah Ramah HAM (SR-HAM) Jagad Aditya Dewantara; T Heru Nurgiansah; Fazli Rachman
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 2 (2021): April Pages 250-630
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i2.277

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis literatur yang berhubungan dengan solusi menghapus pelanggaran Hak Asasi Manusia di lingkungan sekolah melalui Sekolah Ramah HAM (SR HAM). Metode yang digunkan dalam penulisan artikel ini adalah dengan studi literatur. Sekolah Ramah HAM (Human Rights Friendly School) adalah sebuah sekolah yang mengintegrasikan nilai-nilai HAM sebagai prinsip- prinsip inti dalam organisasi dan pengelolaan sekolah, di mana nilai atau prinsip HAM menjadi pusat atau ruh dari proses pembelajaran dan pengalaman serta hadir di semua Sisi kehidupan sekolah tersebut. Pendekatan konsep SRH yang dipadukan dengan konsep pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara diharapkan mampu memberikan jawaban riil untuk menyelesaikan beragam persoalan HAM yang ada di sekolah. Secara konsep, ide tentang SRH yang Human Rights Friendly School yang dilahirkan Amnesty International dan Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara memang sangat bagus untuk mendukung upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tapi, konsep yang bagus itu akan menjadi sia-sia bila tak mampu diimplementasikan dengan tepat dan benar
Strengthening Pancasila Values During the Covid-19 Pandemic Jagad Aditya Dewantara; T Heru Nurgiansah
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 4 (2021): August Pages 1101-2382
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i4.443

Abstract

Pancasila is a guideline for Indonesians in carrying out their daily lives. Since 2020 Indonesia is in the covid-19 pandemic. The purpose of this study is to know and analyze the strengthening of Pancasila values during the Covid-19 pandemic. The method used is a qualitative descriptive approach with data collection techniques through observation, interview, documentation, and literacy. The results of the research showed that the values of Pancasila should be strengthened in the face of the Covid-19 Pandemic in Indonesia. The strengthening of Pancasila value is reflected in the application of health protocols, namely, diligently washing hands, always wearing masks, maintaining distance, avoiding crowds, and refraining from the mobility of time. If the implementation of the health protocol is implemented properly then it is in line with the values contained in pancasila
Dange:: Sinkronisasi Gereja Katolik terhadap Budaya Dayak Kayan Mendalam Efriani Efriani; Donatianus BSE. Praptantya; Jagad Aditya Dewantara
Jurnal Masyarakat dan Budaya Vol. 22 No. 2 (2020)
Publisher : LIPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jmb.v22i2.1076

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of a blend of Dayak Kayan Mendalam customs and the rites of the Catholic Church in the dange tradition. Dange is a form of fusion of the Catholic Church's sacraments with local culture on the island of Borneo. Dange experienced development together with the Catholic Dayak Kayan Mendalam people. This research was conducted with interviews and field observations about the Dange tradition in the Catholic Church in the Mendalam parish in the middle of Dayak Kayan Mendalam, West Kalimantan. The synchronization between Dayak Kayan Madalam culture and the Rite of the Catholic Church was encouraged by Father Aloysius Ding, SMM as a native of Dayak Kayan Mendalam. Synchronization is done through the translation of the rites of the Catholic Church into the Dayak Kayan Mendalam.
Co-Authors Adelia Salwa Afandi Afandi Agus Sugiarto Agus Sugiarto Agustian Agustian Agustinus, Edy Al Yuda Aldian Tomia Aldiansyah, Rifki Alexius Aan Amallia Putri Amallia Putri Aminuyati Amrazi Zakso Ana Fergina Andang Firmansyah Annesta, Dinda Annisa Tri Wulandari Antika, Yumi Antonia Ayutriana Arifiyanti, Fitria Ariya Winandar Ariyansyah, Irvan Arpannudin, Iqbal Asep Rudi Casmana Ashari Ashari Asmawati Asmawati Aurelia Yofita Ayu Andini Ayu Komalasari Ayu Wandira Azahra, Siva Devi Bambang Budi Utomo Bambang Budi Utomo Bistari Borneo, Zaky Ibrahim Zayn Cahyaningsih, Ade Cecep Darmawan Cecep Darmawan, Cecep Chorina, Malisa Christanto Syam Dahniar Th. Musa Daniel Daniel Dasim Budimansyah Dede Yas Putra Delvia Uliyanda Destiana Destiana Desvina Gita Resna Deviana Ariska Dewi Utami Diah Trismi Harjanti Diaz Restu Darmawan, Diaz Restu Dilla Tri Aprillia Dinda Dira Adetya Frisca Dwi Riyanti Dwi Riyanti Edi Iskandar Edwin Mirzachaerulsyah Edy Agustinus Efiani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Efriani Ega Nur Cahya Ega Nur Cahya Eka Safitri Emita Emita Emita, Emita Encep Syarief Nurdin, Encep Syarief Endang Maya Pratiwi Endang Purwaningsih Eri Yanti Nopi Eling Fannisa Safarini Fazli Rachman Fikri Nizar Zulkifli Firda Islamaya Farhan Firmansyah, Haris Fitria Arifiyanti Fransisca Yesianti Fransiska, Meliya Galuh Intan Gladis Herazati Hadi Wiyono Halida Halida Hasanah, Rizky Hayati Hayati Hayyu Angreni Hemri Yansa Heni Kuswati Henny Muldia Herlan Herlan Herlinda Herlinda Hermawan, Yudi Hesky Septiawan Hesti Wulandari Husni Syahrudin Idrus Affandi Iga Fiolita Sari Ilham Fajar Suhendar Imran Imran Indah Listyaningrum Indriani wuryandari Ineke Laili Ramadhini Ita Rahmadia Iwan Ramadhan Jawanti, Ardita Putri Melisa Jopani Novia Juliana Juliani, Aisya Jumarni Jumarni Jumarni Jumarni Kadarisma, Gida Khabibatul Fatkhi Kornelia Tantri Yulia Kurita Ayunina La Ode Topo Jers Lifa, Milianti Malisa Chorina Maria Fransiska Apriyani Maria Rasti Tani Maria Ulfa Maria Ulfah Maria Ulfah Mashudi Mashudi Meitriana Mezi Meliya Fransiska Mezi, Meitriana Milianti Lifa Mita Harniawati Mitha Fransiska Mohtar, Tarmila Muhamad Supriadi Muhammad Fachrurrozi Bafadal Muhammad Jailani Muhammad Mona Adha Mulyadi, Dian Muhammad Johan Johor Munandar Munandar Najib, Agus Mohammad Natalia Itut Nida Sausan Niko Juliansyah Nina Ayuni Nindiya Norianda Nining Ismiyani Nur Sutari Nuraini Asriati Nuraini Astriati Nurgiansah, T Heru Nurul Cahya Ocha Ardania Okiri Peter Ochieng Okiri Peter Ochieng Okta Putri Okti Hartati Panzi, Urai Paskaria Erni Kurniati Pawennari Hijjang Poppy Setiawati Nurisnaeny Praptantya, Donatianus BSE Purnama, Shilmy Putri Meiensi Putri Puspitasari Putri Sapitri Putri Tipa Anasi Putri Wardani Raeinady, Vhiasyah Rahyunika Azzahra Rani Rani Rantika Wulandari Raymond Kelvin Nando Raymond Kelvin Nando Reni Rupita Rezha Noviandra Rino Rino Risa Ardiyanti Rohmad Widodo Rohyadi Andika Chandra Rokiaske Rokiaske Rukaya Rukaya Rum Rosyid Rustiyarso Rustiyarso Sahrul Layali Sari, Maya Novita Seli Indriani Shalihhin Affandi Sherley Chintya Sihaloho, Nahot Tua Parlindungan Sinta putri Siti Masitoh Kartikawati Siti Puji Lestariningsih Soeharto Soeharto Sri Buwono . Sudagung, Aditya Darmawan Sulanda, Sulanda Sulistyarini, Sulistyarini Suriaman Suriaman Suriyanisa Suriyanisa Syafitri, Desy Syamsuri Syamsuri Syarifudin Tippe Syifa Nur Qolbiana Syofianti, Resti T Heru Nurgiansah T Heru Nurgiansah Tarmila Mohtar Thomy Sastra Atmaja Tri Widiyastuti Uray Lia Wahyuni Vhiasyah Raeinady Victorianus Marterik Arjon Viktorianus Marterik Arjon Vincent Obedly Wisely Viza Juliansyah Wahyudi Wahyudi Wanda Kurnia Warneri . Wibowo Heru Prasetiyo Wilhelmina Tasya Winda Sartika Sari Witarsa Witarsa Yadi Ruyadi Yansa, Hemri Yudhistira Oscar Olendo Yulia Ningsih Yuline, Yuline Yuliono, Agus Yumi Antika Yumiantika Yuniar Anggraini Yunus, Dadang Yustinus Jacob E. F Zakarias Aria Widyatama Putra Zenifer Kristianita Tarigas