Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN JENIS DENGAN ANALISIS GEN 16SRRNA DAN UJI DAYA REDUKSI BAKTERI RESISTEN MERKURI YANG DIISOLASI DARI FESES PASIEN DENGAN TAMBALAN AMALGAM MERKURI DI PUSKESMAS BAHU MANADO Umar, Fatimawali
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 1 (2015): JANUARI - APRIL 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.831 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i1.91

Abstract

Paparan merkuri secara kontinyu dalam saluran pencernaan, dapat menyebabkan kresistensi bakteri terhadap merkuri. Bakteri resisten merkuri bermanfaat pada proses detoksifikasi merkuri anorganik dengan mereduksinya menjadi logam merkuri yang tidak toksik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gen 16SrRNA dan menguji daya reduksinya terhadap merkuri HgCl2 dari bakteri resisten merkuri anorganik Isolat F2.1 dan F2.2 yang diisolasi dari feses pasien dengan tambalan amalgam gigi di Puskesmas Bahu Manado.  Analisis Gen 16SrRNA menggunakan metode Polymerase chain reaction (PCR) dan kadar merkuri dianalisis dengan menggunakan metode Cold-Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CV-AAS). Hasil BLAST urutan nukleotida gen 16SrRNA menunjukkan bahwa kedua isolat bakteri tersebut mempunyai kemiripan 100% terhadap gen 16SrRNA bakteri Escherichia coli yang terdapat pada GenBank. Hasil analisis daya reduksi merkuri diperoleh bahwa dalam waktu 1, 12, dan 24 jam dapat menurunkan kadar merkuri dalam media berturut-turut untuk isolat F2.1: 82,2%, 87,1% dan 99,2% dan untuk isolat F2.2: 79,5%, 89,2% dan 99,3%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri isolat F2.1 dan F2.2 yang diisolasi dari feses ialah bakteri Escherichia coli dan dapat mereduksikan HgCl2 hampir 100% dalam waktu 24 jam sehingga bakteri tersebut dapat digunakan pada penelitian selanjutnya untuk proses detoksifikasi merkuri organik.Continuous exposure to mercury in the digestive tract, can cause mercury-resistance bacteria. Mercury resistance bacteria are useful in detoxifying processes of inorganic mercury to the reduct form of non toxic metallic mercury.This study aims to analyze 16SrRNA gene and test for mercury reduction ability of inorganic mercury resistant bacteria isolates F2.1 and F2.2, isolated from feces of patients with tooth amalgam at Puskesmas Bahu in Manado. 16SrRNA gene analysis was done using polymerase chain reaction (PCR) and mercury levels were analyzed by using the method of Cold - Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CV - AAS). BLAST results of nucleotide sequence of 16SrRNA gene showed that both the bacterial isolates had 100% similarity to the 16SrRNA gene of Escherichia coli bacteria found in GenBank. The results of the analysis showed that the  reduction ability of mercury in 1 , 12 , and 24 hours can reduce levels of mercury in a row for a media F2.1 isolates: 82.2%, 87.1% and 99.2% and for isolates F2.2: 79.5%, 89.2% and 99.3%. The results showed that the bacterial isolates F2.1 and F2.2 isolated from fecal is Escherichia coli bacteria and may reduce the HgCl2 almost 100% within 24 hours so that the bacteria can be used in future studies to inorganic mercury detoxification process.
Standarisasi Parameter Spesifik dan Non-Spesifik Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata K. Schum) sebagai Obat Antibakteri Fatimawali, .; Kepel, Billy J.; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 8, No 1 (2020): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v8i1.28131

Abstract

Abstract: Red galangal rhizome (Alpinia purpurata K. Schum) has antibacterial activity categorized as very strong, therefore, it needs to be standardized. This study was aimed to standardize the ethanol extract of red galangal rhizomes obtained from plantations in North Minahasa region. Standardized extract had two parameters namely specific parameters and non-specific parameters. Determination of specific parameters includes extract identity, organoleptic test, levels of compounds that dissolve in water and that are soluble in ethanol, content test of alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. Meanwhile, non-specific parameters include drying losses, microbial contamination, total ash content, acid insoluble ash content, as well as Cd and Pb metal contamination. The results showed that red galangal rhizome extract had dark red-brown color, specific odor of galangal, slightly bitter taste, water soluble was 12.55%, and ethanol soluble was 8.25%. Its fitochemical contents were alkaloids, saponins, tannins, and flavonoids. Moreover, drying shrinkage of 19.17%, microbial contamination of 2.1 x 102 CFU /g, ash content of 0.36%, acid insoluble ash content of 0.36%, and Cd and Pb 0.062 and 0.091 ppm. In conclusion, based on standardization testing including specific and non-specific parameters, red galangal extract can meet the standardization of raw material quality.Keywords: Alpinia purpurata K. Schum, rhizome, standardization Abstrak: Lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori yang sangat kuat dan karenanya perlu distandarisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menstandarisasi ekstrak etanol rimpang lengkuas merah yang diperoleh dari perkebunan di wilayah Minahasa Utara. Ekstrak standar dengan dua parameter yaitu parameter spesifik dan parameter non-spesifik. Penentuan parameter spesifik meliputi: identitas ekstrak, uji organoleptik, kadar senyawa yang larut dalam air dan yang larut dalam etanol, kadar uji alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Parameter non-spesifik meliputi: susut pengeringan, kontaminasi mikroba, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kontaminasi logam Cd dan Pb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang lengkuas merah berwarna merah-coklat pekat, bau khas lengkuas, rasa agak pahit, larut dalam air 12,55%, dan larut dalam etanol 8,25%. Senyawa fitokimia yang terkandung ialah alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Susut pengeringan 19,17%, kontaminasi mikroba 2,1 x 102 CFU/g, kadar abu 0,36%, kadar abu tidak larut asam 0,36%, Cd dan Pb 0,062 dan 0,091 ppm. Simpulan penelitian ini ialah berdasarkan pengujian standardisasi termasuk parameter spesifik dan non-spesifik, ekstrak lengkuas merah memenuhi standar kualitas bahan baku.Kata kunci: Alpinia purpurata K. Schum, rimpang lengkuas merah, standarisasi
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK HEKSANA RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) TERHADAP BAKTERI Klebsiella pneumoniae ISOLAT URIN PADA INFEKSI SALURAN KEMIH Alamri, Firdaus; Fatimawali, Fatimawali; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27409

Abstract

ABSTRACT Galangal rhizome traditionally used to treat diseases. Red galangal rhizome contains flavonoid compounds, which are thought to be able to inhibit the growth of bacteria. Urinary tract infections are infections that occur due to the proliferation of microorganisms in the urinary tract. This study aims to determine the antibacterial activity of non-polar extracts of red galangal (Alpinia purpurata K.Schum) against the growth of Klebsiella pneumoniae bacterial urine isolates in urinary tract infections. Extraction was carried out by maceration method using n-hexane solvent. The antibacterial activity was testing using the paper disc diffusion method (Kirby and Bauer diffusion). The results showed that the inhibitory activity of extracts with concentrations of 80%, 40%, 20%, and 10% of the average diameter of the clear zone were 11.03 mm, 8.75 mm, 7.1 mm and 6.03 mm. Shows that the inhibition at 80% concentration is strong, while at 40% concentration, 20% is moderate and at 10% concentration is moderate. Based on this study it can be concluded that the non-polar extract of red galangal can inhibit the bacteria Klebsiella pneumoniae urine isolate in urinary tract infections. Keywords: Red Galangal Rhizome, Antibacterial, Inhibition  ABSTRAK Rimpang lengkuas secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit. Rimpang Lengkuas merah mengandung senyawa golongan flavonoid yang diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Infeksi saluran kencing merupakan infeksi yang terjadi akibat berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak non-polar rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum) terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae isolat urin pada infeksi saluran kemih. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksan. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan cakram kertas (difusi Kirby dan Bauer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat ekstrak dengan konsentrasi 80%, 40%, 20%, dan 10% rata-rata diameter  zona beningnya 11,03 mm, 8,75 mm, 7,1 mm, dan 6,03 mm. Menunjukkan bahwa daya hambat pada konsentrasi 80% termasuk kuat, sedangkan pada  konsentrasi  40%,20% termasuk sedang dan pada konsentrasi 10% termasuk  sedang. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak non-polar lengkuas merah dapat menghambat bakteri Klebsiella pneumoniae isolat urin pada infeksi saluran kemih. Kata Kunci: Rimpang Lengkuas Merah, Antibakteri, Daya Hambat
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (ALPINIA PURPURATA K.SCHUM) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI KLEBSIELLA PNEUMONIAE ISOLAT SPUTUM PADA PENDERITA PNEUMONIA RESISTEN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON Abubakar, Poetry M.S.; Fatimawali, Fatimawali; Yamlean, Paulina V.Y.
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): Pharmacon
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.22611

Abstract

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K.Schum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Klebsiella pneumoniae ISOLAT SPUTUM PADA PENDERITA PNEUMONIA RESISTEN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSONPoetry Melinda S Abubakar1), Fatimawali1), Paulina V. Y. YamLean1)1)Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115ABSTRACTRed galangal rhizome is a plant that has various properties including antifungal and antibacterial. Red galangal rhizomes contain a class of flavonoids, phenols and terpenoids, which can be, used as basic ingredients of modern medicines. Flavonoids and phenols are also known to inhibit microbes. Flavonoids can inhibit microbes that have been resistant to antibiotics. This study aims to determine the antibacterial activity of red galangal rhizome extract (Alpinia purpurata K.Schum) and test its inhibitory effect on the growth of Klebsiella pneumoniae bacteria in sputum isolates in patients with pneumonia resistant ceftriaxone antibiotics. Red galangal rhizome plant was extracted by maceration method using 96% ethanol. Antibacterial inhibitory tests were carried out using the disc and well method. The results showed that the red galangal extract of rhizome had a inhibitory effect on the bacterium Klebsiella pneumoniae. On the disc method for concentrations of 100%, 75%, 50%, 25% and 12.5% the diameter of the inhibition zone is 9.6 mm, 8.68 mm, 8.5 mm, 8.5 mm and 7.6 mm. The inhibition ability of bacterial growth on the disc method is categorized as moderate because it has an average inhibition zone diameter of 5-10 mm. Whereas in the well method for concentrations of 100%, 75%, 50%, 25% and 12.5% the diameter of the inhibition zone was 25.8 mm, 20 mm, 15.6 mm, 12.7 mm and 9.7 mm, respectively. The inhibition ability of bacterial growth in the well method for 100% concentration is categorized as very strong because it has an average inhibition zone diameter of >20 mm, for concentrations of 75%, 50% and 25% it is categorized as strong because it has an average inhibition zone of 10- 20 mm and for a concentration of 12.5% it is categorized as moderate because it has an average inhibition zone diameter of 5-10 mm.Keywords: Red galangal rhizome, Alpinia purpurata K.Schum, Klebsiella pneumoniaABSTRAKRimpang Lengkuas merah merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai antijamur dan antibakteri. Rimpang Lengkuas merah mengandung golongan senyawa flavonoid, fenol dan terpenoid yang dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan moderen. Senyawa flavonoid dan fenol juga diketahui dapat menghambat mikroba. Flavonoid dapat menghambat mikroba yang telah resisten terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak rimpang Lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum) dan menguji daya hambatnya terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae isolat sputum pada penderita pneumonia resisten antibiotik seftriakson. Tanaman rimpang Lengkuas merah di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji daya hambat antibakteri dilakukan dengan metode cakram dan sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang Lengkuas merah memiliki daya hambat terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada metode cakram untuk konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25% dan 12,5% diameter zona hambatnya ialah 9,6 mm, 8,68 mm, 8,5 mm, 8,5 mm dan 7,6 mm. Kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri pada metode cakram di kategorikan sedang karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 5-10 mm. Sedangkan pada metode sumuran untuk konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25% dan 12,5% diameter zona hambatnya ialah 25,8 mm, 20 mm, 15,6 mm, 12,7 mm dan 9,7 mm. Kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri pada metode sumuran untuk konsentrasi 100% di kategorikan sangat kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata >20 mm, untuk konsentrasi 75%, 50% dan 25% di kategorikan kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 10-20 mm dan untuk konsentrasi 12,5% di kategorikan sedang karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 5-10 mm.Kata Kunci:Rimpang Lengkuas merah, Alpinia purpurata K.Schum, Klebsiella pneumonia
Uji Anti Bakteri Ekstrak Daun Tanaman Kaki Kuda (Centella asiatica L. Urban) sebagai Tumbuhan Obat Anti Tuberkulosis Rimporok, Aprilia; Budiarso, Fona; Fatimawali, .
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.27003

Abstract

Abstract: Tuberculosis is still a serious problem in various countries. Prolonged tuberculosis treatment using several anti-tuberculosis drugs may cause side effects, one of which is multi drug resistance (MDR). Nowadays, people prefer to use herbal plants due to the low price and fewer side effects. One of the herbal plants is tiger herb (Centella asiatica L. Urban). This study was aimed to determine the inhibitory and bactericidal activity of the extract of tiger herb leaves on Mycobacterium tuberculosis H37Rv by using the 7H9 Midlebrook media for the minimum inhibitory concentration (MIC) and Lowenstein Jensen (LJ) media for the minimum bactericidal concentration (MBC). The concentration of tiger herb leaf extract were 12.5%, 25%, 50%, 75%, and 100%. The results showed the MICs were at concentrations of 25%, 75%, and 100%. Meanwhile, the MBC was not found at all concentrations used (25%, 75%, and 100%). In conclusion, Centella asiatica L. Urban leaf ectract can inhibit but can not kill Mycobacterium tuberculosis bacteria.Keywords: Mycobacterium tuberculosis, tiger herb plant, Centella asiatica L. Urban Abstrak: Tuberkulosis masih menjadi permasalahan di berbagai negara. Pengobatan tuberkulosis yang lama dan menggunakan beberapa obat anti tuberkulosis memungkinkan timbulnya efek samping, salah satunya yaitu multi drug resistant (MDR). Saat ini masyarakat lebih memilih menggunakan tanaman berkhasiat karena harga yang murah dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Salah satu tanaman yang berkhasiat ialah Tanaman Kaki Kuda (Centella asiatica L. Urban). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas daya hambat dan daya bunuh ekstrak daun kaki kuda (Centella asiatica L. Urban) terhadap pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis H37Rv dengan menggunakan media Midlebrook 7H9 untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan media Lowenstein Jensen (LJ) untuk menentukan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM), menggunakan konsentrasi ekstrak daun tanaman kaki kuda: 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan KHM pada konsentrasi 25%, 75%, dan 100% namun pada KBM masih terdapat pertumbuhan bakteri di semua konsentrasi yang digunakan yaitu konsentrasi 25%, 75%, dan 100%. Simpulan penelitian ini ialah ekstrak daun tanaman kaki kuda (Centella asiatica L. Urban) dapat menghambat tetapi tidak dapat membunuh bakteri Mycobacterium tuberculosisKata kunci: Mycobacterium tuberculosis, tanaman kaki kuda, Centella asiatica L. Urban
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI NANOPARTIKEL EKSTRAK LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd) TERHADAP BAKTERI Klebsiella pneumoniae Kumowal, Selphina; Fatimawali, Fatimawali; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29354

Abstract

ABSTRACTWhite galangal rhizome (Alpinia galanga (L.) Willd's) scientifically proven has properties as antibacterial, antifungal, anticancer, antitumor, antioxidant and cytotoxic. In nano size, the contact surface area of the particle becomes larger which can increase the amount of active substance which is isolated more so that the antibacterial activity is stronger. This study aims to determine whether the white galangal extract nanoparticles have antibacterial activity against the bacteria Klebsiella pneumoniae and measure the inhibitory ability of white galangal extract nanoparticles against bacterial growth and compared with white galangal ethanol extract. White galangal was extracted using maceration method with ethanol solvent and nanoparticle formulation made of white galangal extract by ionic gelation method. The antibacterial activity test was carried out using agar diffusion method and observations were made 1x24 hours incubation period, with inhibition zones measured using a millimeter ruler. The results showed that the white galangal extract nanoparticles had antibacterial activity to inhibit the bacteria Klebsiella pneumoniae, with the results of inhibition zone measurements of 22.5 mm. Keywords : Antibacterial, Extraction, Klebsiella pneumoniae, Nanoparticles, White galangal. ABSTRAKRimpang lengkuas putih (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki khasiat yang sudah dibuktikan secara ilmiah sebagai antibakteri, antijamur, antikanker, antitumor, antioksidan dan sitotoksik. Dalam ukuran nano, luas kontak permukaan partikel menjadi lebih besar yang dapat meningkatkan jumlah zat aktif yang terisolasi lebih banyak sehingga aktivitas antibakteri semakin kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nanopartikel ekstrak lengkuas putih memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae serta mengukur kemampuan daya hambat nanopartikel ekstrak lengkuas putih terhadap pertumbuhan bakteri dan dibandingkan dengan ekstrak etanol lengkuas putih. Lengkuas putih diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol dan dibuat formulasi nanopartikel ekstrak lengkuas putih dengan metode gelasi ionik. Untuk pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dan pengamatan dilakukan 1x24 jam masa inkubasi, dengan zona hambat diukur menggunakan penggaris millimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel ekstrak lengkuas putih memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat bakteri Klebsiella pneumoniae, dengan hasil pengukuran zona hambat sebesar 22,5 mm. Kata Kunci : Lengkuas putih, Nanopartikel, Antibakteri, Ekstraksi, Klebsiella pneumoniae.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K.Schum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Klebsiella pneumoniae ISOLAT SPUTUM PADA PENDERITA PNEUMONIA RESISTEN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON Abubakar, Poetry Melinda; Fatimawali, Fatimawali; Yamlean, Paulina
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29228

Abstract

ABSTRACT Red galangal rhizome is a plant that has various properties including antifungal and antibacterial. Red galangal rhizomes contain a class of flavonoids, phenols and terpenoids, which can be, used as basic ingredients of modern medicines. Flavonoids and phenols are also known to inhibit microbes. Flavonoids can inhibit microbes that have been resistant to antibiotics. This study aims to determine the antibacterial activity of red galangal rhizome extract (Alpinia purpurata K.Schum) and test its inhibitory effect on the growth of Klebsiella pneumoniae bacteria in sputum isolates in patients with pneumonia resistant ceftriaxone antibiotics. Red galangal rhizome plant was extracted by maceration method using 96% ethanol. Antibacterial inhibitory tests were carried out using the disc and well method. The results showed that the red galangal extract of rhizome had a inhibitory effect on the bacterium Klebsiella pneumoniae. On the disc method for concentrations of 100%, 75%, 50%, 25% and 12.5% the diameter of the inhibition zone is 9.6 mm, 8.68 mm, 8.5 mm, 8.5 mm and 7.6 mm. The inhibition ability of bacterial growth on the disc method is categorized as moderate because it has an average inhibition zone diameter of 5-10 mm. Whereas in the well method for concentrations of 100%, 75%, 50%, 25% and 12.5% the diameter of the inhibition zone was 25.8 mm, 20 mm, 15.6 mm, 12.7 mm and 9.7 mm, respectively. The inhibition ability of bacterial growth in the well method for 100% concentration is categorized as very strong because it has an average inhibition zone diameter of >20 mm, for concentrations of 75%, 50% and 25% it is categorized as strong because it has an average inhibition zone of 10- 20 mm and for a concentration of 12.5% it is categorized as moderate because it has an average inhibition zone diameter of 5-10 mm. Keywords: Red galangal rhizome, Alpinia purpurata K.Schum, Klebsiella pneumonia  ABSTRAK Rimpang Lengkuas merah merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai antijamur dan antibakteri. Rimpang Lengkuas merah mengandung golongan senyawa flavonoid, fenol dan terpenoid yang dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan moderen. Senyawa flavonoid dan fenol juga diketahui dapat menghambat mikroba. Flavonoid dapat menghambat mikroba yang telah resisten terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak rimpang Lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum) dan menguji daya hambatnya terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae isolat sputum pada penderita pneumonia resisten antibiotik seftriakson. Tanaman rimpang Lengkuas merah di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji daya hambat antibakteri dilakukan dengan metode cakram dan sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang Lengkuas merah memiliki daya hambat terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada metode cakram untuk konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25% dan 12,5% diameter zona hambatnya ialah 9,6 mm, 8,68 mm, 8,5 mm, 8,5 mm dan 7,6 mm. Kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri pada metode cakram di kategorikan sedang karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 5-10 mm. Sedangkan pada metode sumuran untuk konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25% dan 12,5% diameter zona hambatnya ialah 25,8 mm, 20 mm, 15,6 mm, 12,7 mm dan 9,7 mm. Kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri pada metode sumuran untuk konsentrasi 100% di kategorikan sangat kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata >20 mm, untuk konsentrasi 75%, 50% dan 25% di kategorikan kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 10-20 mm dan untuk konsentrasi 12,5% di kategorikan sedang karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 5-10 mm. Kata Kunci:Rimpang Lengkuas merah,  Alpinia purpurata K.Schum, Klebsiella pneumonia
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP BAKTERI Klebsiella pneumonlae Melkianus, Brando; Fatimawali, Fatimawali; Sudewi, Sri
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29241

Abstract

ABSTRACT Research has been carried out on the Antibacterial Activity Test of Mangosteen (Garcinia mangostana L.) Fruit Bark Extract against Klebsiella pneumoniae bacteria. This study aims to determine the antibacterial activity of mangosteen peel extract using the diffusion method with positive control of Ciprofloxacin and negative control of aquades and the test solution used by mangosteen peel extract. The result showed differences in extract concentrations of 25% (6.66 mm) categorized as medium, extract concentractions of 50% (8.83 mm) categorized as medium, extract concentractions of 75% (9.16 mm) categorized as medium, and extract concentractions of 100% (10.16 mm) categorized as strong in influencing the inhibition of the growth of Klebsiella pneumoniae bacteria. The result of this study also showed that mangosteen peel extract (Garcinia mangostana L.), has a broad-spectrum bioactive compound which means it can inhibit the growth of Gram negative bacteria. Keywords : Garcinia mangostana L, Klebsiella pneumoniae, Ciprofloxacin  ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Klebsiella Pneumoniae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis menggunakan metode difusi agar dengan kontrol positif Ciprofloxacin dan kontrol negatif aquades serta larutan uji yang digunakan ekstrak kulit buah manggis. Hasil penelitian menunjukkan Perbedaan konsentrasi ekstrak 25% (6,66 mm) termasuk sedang, konsentrasi ekstrak 50% (8,83 mm) termasuk sedang, konsentrasi ekstrak 75% (9,16 mm) termasuk sedang, dan konsentrasi ekstrak 100% (10,16 mm) termasuk kuat dalam mempengaruhi penghambatan pertumbuhan bakteri Klebsiella Pneumoniae. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.), memiliki senyawa bioaktif dengan spektrum luas artinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif. Kata kunci : My Garcinia Mangostana L,  Klebsiella Pneunoniae, Ciprofloxacin
UJI ANTIBAKTERI DARI BAKTERI ASAM LAKTAT HASIL FERMENTASI SELADA ROMAIN (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Sumual, Acika; Fatimawali, Fatimawali; Tallei, Trina E.
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29296

Abstract

ABSTRACTLactic Acid Bacteria (LAB) are a group of Gram-positive bacteria that produce lactic acid as the major metabolic end product. They are cocci or rods, nonsporulating and are anaerobic or facultative anaerobes bacteria. Most LABs are probiotics that are known to have good benefits to health, such as inhibiting some pathogens. This study was aimed to examine the potential probiotics properties of LAB isolates from Romaine lettuce fermentation which is included  antibacterial activity of isolates. The isolates are spread on MRS agar  supplemented with 1% of CaCO3 and then purified by using streak method to obtain pure isolates. The results showed that there are 4 isolates from Romaine lettuce fermentation which have the potential to inhibits some pathogens.Key words: Lactic acid bacteria, fermentation, Romain lettuce, potential probiotic ABSTRAKBakteri Asam Laktat (BAL) merupakan sekelompok bakteri Gram positif yang menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir metabolisme. Berbentuk kokus atau batang, tidak memiliki spora dan bersifat anaerob atau fakultatif anaerob. Sebagian besar BAL merupakan probiotik yang diketahui memiliki manfaat baik bagi kesehatan, seperti memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan isolat BAL dari hasil fermentasi selada Romain sebagai probiotik potensial yang mencakup aktivitas antibakteri isolat. Isolat bakteri ditumbuhkan pada media MRS agar  yang ditambahkan 1% CaCO3 kemudian dimurnikan menggunakan metode gores (streak) sehingga diperoleh isolat murni yang kemudian diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke empat isolat yang diperoleh dari hasil fermentasi selada romain yang berpotensi memiliki aktivitas penghambatan bakteri patogenKata kunci: Bakteri asam laktat, fermentasi, selada Romain, probiotik potensial
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) TERHADAP BAKTERI Klebsiella pneumonia ISOLAT URIN PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH Puasa, Novanda S.; Fatimawali, Fatimawali; Wiyono, Weny
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29379

Abstract

ABSTRACTRed galangal rhizome is a plant that has various properties including as an antibacterial and antifungal. Red galangal rhizome in addition to containing essential oils also contains flavonoid, phenol and terpenoid compounds. Red galangal is also used as a basic ingredient of modern medicine. The content of flavonoid compounds which are thought to inhibit the growth of bacteria. This study aims to determine the antibacterial activity of red galangal rhizome extract (Alpinia purpurata K.Schum) against the growth of Klebsiella pneumoniae bacteria of urine isolates in urinary tract infections patients. Red galangal rhizome plants were extracted by maceration method using 96% ethanol solvent. Antibacterial activity test was carried out using the disc and wells method. The results showed that the red galangal rhizome extract has antibacterial activity against the bacteria Klebsiella pneumoniae. In the disc method for concentrations of 80%, 60%, 40%, 20% and 10% the average diameter of the clear zone is 13 mm, 12.3 mm, 10.6 mm, 10.5 mm and 9.8 mm. The ability of antibacterial activity is included in the strong category because it has an inhibition of 10-20 mm. In the method of wells the average diameter of the clear zone is 15.6 mm, 14.6 mm, 13.6 mm, 13 mm and 11.3 mm. The ability of antibacterial activity in the well method of concentrations of 80%, 60%, 40%, 20% and 10% is included in the strong category because the average diameter of inhibition is 10-20 mm.Keywords: Alpinia purpurata K. Schum, Klebsiella pneumoniae, Red Galangal Rhizome ABSTRAKRimpang Lengkuas merah merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai antibakteri dan antijamur. Rimpang Lengkuas merah selain mengandung minyak atsiri juga mengandung golongan senyawa flavonoid, fenol dan terpenoid. Lengkuas Merah juga digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan moderen. Kandungan senyawa flavonoid yang diduga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang telah resisten antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak rimpang Lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum) terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae isolat urin pada penderita infeksi saluran kemih. Tanaman rimpang Lengkuas merah di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode cakram dan sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang Lengkuas merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada metode cakram untuk konsentrasi 80%, 60%, 40%, 20% dan 10% rata-rata diameter zona beningnya 13 mm, 12,3 mm, 10,6 mm, 10,5 mm dan 9,8 mm. Kemampuan aktivitas antibakteri termasuk dalam kategori kuat karena memiliki daya hambat 10 – 20 mm. Pada metode sumuran rata-rata diameter zona beningnya ialah 15,6 mm, 14,6 mm, 13,6 mm, 13 mm dan 11,3 mm.  Kemampuan aktivitas antibakteri pada metode sumuran konsentrasi 80%, 60%, 40%, 20% dan 10% termasuk dalam kategori kuat karena rata-rata diameter daya hambatnya 10 – 20 mm.Kata kunci : Rimpang Lengkuas merah, Alpinia purpurata K.Schum, Klebsiella pneumoniae
Co-Authors Aaltje E. Manampiring Aaltje E. Manampiring Aaltje E. Manampiring Aaltje Ellen Manampiring Aaltje Manampiring Aaltje Manampiring Aaltje Manampiring Aaltje Manampiring Abas, Abdul Hawil Abdul Jalil Abubakar, Poetry M.S. Abubakar, Poetry Melinda Achmad, Mardhita Nilamsari Adeanne Wullur Adikila, Gregorius Giani Adithya Yudistira Adrian Umboh Ahmad Haekal Alamri, Firdaus Alexander S. L. Bolang Andini Andrew Pangemanan, Andrew Angelina Stevany Regina Masengi Angelique Baya, Gloria Prisca Susana Angelique C. M. Tanan Anggelia Nelisa Kapantow Anita Linda Yohana Pratasik Anita Mamuaya Anita Rahel Meilina Paendong Anjely Jessica Makatempuge Annisa Hamka Antasionasti, Irma Apolonia Amelintje Gusmão Awoah Asriyana S Kaseng Astrid Noviera Iksan Axl L. Windah Ayu Fauzia Malinda B H. R. Kairupan Baharuddin, Fatmawaty Bahter, Julia V.F. Barasarathi , Jayanthi Basalamah, Rizqah BEIVY JONATHAN KOLONDAM Bernadus, Zefanya Bernadus, Zefanya G Billy J Kepel Billy J Kepel Billy J. Kepel Billy J. Kepel Billy Johnson Kepe Billy Kepel Billy Kepel Billy Kepel Bodhi , Widdhi Budiarso, Fona Hermina Dwiana Budiarso, Fone D.H. Budiarso, Hermina Butue, Leobernard Catur Riany Celik, Ismail Changiz Mohiyeddini Cheisy Anastasya Gratia Lengkong Chintya G. Derek Christi Diana Mambo Damaris Damaris Datu, Olvie S. Datu, Olvie Syenni Debbie Retnoningrum Debora Tandi DEBY AFRIANI MPILA Defny S. Wewengkang, Defny S. Deliyana Lanti Desye Nurmalita Tanan Devianitta Sarapi Dian Pratiwi Dina V. Rombot Dinda V. Lomotu Dolongtelide, Jeclin Inebel Donald Andreas Chandra Dos D. L. E. Br Siagian Edward Nangoy Eka Mulya Muthalib Ekawati Tallei, Trina Ellen Manampiring, Aaltje Elly Suoth Endang Triastuti Engka, Joice Nancy Ermawati Ermawati Eva M. Mantjoro Farhan A. Bidullah Fatima Fatima Fatmawaty Badaruddin Febrisa Salsabila Feti Fatimah Feybe Ireine Kumayas Fona Budiarso Frans S. M. Mintardjo Frederika Filly Toad Frenly Wehantouw Frisky S. Badi, Frisky S. Friyan Criscanus Manopo Gabriela Clementine Ranti Gani Jumaat Gani, Maria A Gani, Maria A. Gayatri Citraningtyas Gazali Gazali Gemi Nastiti Gerungan, Yizreel Y. GONI, BRIGITA CHRISTANIA AURORA Grenshannya Anasthasya Pua Greta J. P. Wahongan Gueen L. G. Naray Gustaaf A. E. Ratag Hamdiyah Hamzah Hamidah Sri Supriati Hanna Elga Sulu Hariyanto, Yuanita Amalia Hasan, Puput Herawati Hasan, Puput Herawati Said Hasanuddin, Israyati R. Hebber, Tri Heedy M Tjitrosantoso Henki Rotinsulu, Henki Hermina Budiarso, Fona Dwiana Herny E.I. Simbala Hosea Jaya Edy I Dewa Ayu Accyuta Kirana I Dewa Ayu Prabawati I Putu Andika Arianta Inda V. M. Rawung, Inda V. M. Intan Baiduri Inti Rizcy Sari Sugeha Irawan Yusuf Irawan Yusuf Irma Antasionasti Irma Antasionasti Irma Antasionasti Irma Febrianti Wahongan Irma Tristanti Iswanto Toling Jainer P Siampa Jainer Pasca Siampa Jayanto, Imam Jeane Mongi Jimmy Posangi Jimmy Posangi Jimmy Posangi Jimmy Posangi Jimmy Posangi John Socrates Kekenusa John Socrates Kekenusa Johnson Kepel, Billy Josepin P Konda Julianri Lebang Julianri Sari Lebang Julianri Sari Lebang Junita M. Pertiwi Junita Maja Pertiwi Jurike Kaunang Kairupan, Tara S. Kalalo, Marko Jeremia Kalalo, Tekla Kamaruddin Kamaruddin Kambey, Debora F. Kapondo, Gwendolyn L. Karamoy, Eunike M. Kawengian, Shirley ES. Keintjem, Brigieta Kepel, Billy Kepel, Billy Johnson Kepel, Regina E.M. Kezia Pangemanan Kissi Parengkuan Konda, Josepin P Kuliahana, Ana Kumowal, Selphina Lady zha-zha Luntungan Lampus, Christania Landy A. Ch Lolaen LAPIAN, ALDA JULISTY GABRIELA Lasut, Misella R. C. Lasut, Misella Regina Laurencia Diva Bernadette Artantyo Lengkong, Cheisy Anastasya Gratia Leonardo Delvin Gosal Lidya Togelang Lidya Valda Mamoto Lisa Kepel M. Fadhel Nurmidin Ma'ruf, Nurul Qalbiyyah Makatambah, Venila Malino, Angeline Priscillia Mambo, Christi Diana Manampiring, Aaltje Ellen Mansur, Nurfauziah Mantjoro, Eva M. Maria Immaculata Tangkau Marina Mamarimbing Marko Jeremia Kalalo Marko Jeremia Kalalo Maulydia, Nur B. Max R.J. Runtuwene Meilani Jayanti Melkianus, Brando Miranti Aike Wemay Mohtar, Khumairah Monalisa Karinda Morgen Ekaputra Pangaila Muh. Rifaldi Latarang Muharli Qadri Kanon Mutiara Cantika Mutiara Ramadani Mutmainah Mutmainah Nainggolan, Ivana C. Natasya Ester Rebeca Tamahiwu Natsir, Rosdiana Ni Wayan Dianti Niode, Nurdjannah Jane Nova Hellen Kapantow Novelina Irianti Damanik Nurdjannah J. Niode Nurfitriani Nurfitriani, Nurfitriani Nurhamidin, Anastasia P.R. Oksfriani Jufri Sumampouw Olivia C. Mulalinda Olivia G. Mokolensang, Olivia G. Olvie Datu Olvie Syenni Datu Olvie Syenni Datu Olvie Syennie Datu Omega Agral Owu, Nadya M. PANI, PUTRI MARGARETHA GLAUDY Pantow, Natalia M. Patrick Muljono Patrick Muljono, Patrick Paukiran, Degol Paulina Yamlean Paulina yamlean Paulina Yamlean Pehino, Albrita Pendong, Christa Hana Angle Poluakan, Ricko Johanes Prasetio, Nathanael F. Prayoga, Deshanda Kurniawan Puasa, Novanda S. Purwanto, Diana Shintawati Putri, Ida A. R. Putri, Prisna Aswarita Rahmad Dian Rambi, Christani I J Ratte, Titah Amelia Ratu, Belinda D. P. M. Ratulangi, Andrew Johanes Refa Riski Aulia Rengur, Zul Aini Rifky Aditya Rahadian Rifqi Adithya Rika Wulandari Rimporok, Aprilia Rinaldi Idroes RINI Rio Windy Sondakh Ristanti Pratiwi Rizya Marchilia Mamahit Rotinsulu, Sarah Rotty, Linda WA. RUMALUTUR, CHRISTHALIA IEWANDA Rumangu, Chrisa P. Rumondor, Erladys M. Rundengan, Gerald Sahi, Makbul Renaldi Saragih, Nathin Loria , Sarah Mariana Pattuju Saranita V. G. Polii sari sakinah Sherly Dawile Shintia, Arini Siampa, Jainer P Siampa, Jainer Pasca Siboantua Broolin Simanjuntak Siringo-Ringo, Aurian Fricilia Siti Suhartini Sitti Romlah Sri Sudewi Sri Sudewi, Sri Sriwaningsih S Nahe Stevana F.A. Paat Sumakul, Gilbert Samuel Sumual, Acika Surya, Welong S. Syifa Katili Talla, Tamrin Tallei, Trina Ekawati Tania, Adinda Dwi Tendean, Lydia Estelina Naomi Terence Kanzil Titah Amelia Ratte Tjandra A. Rumagit Tjandra, Regina F. Trina E Tallei Trina E Tallei Trina E. Tallei, Trina E. TRINA EKAWATI TALLEI Trina Ekawati Tallei Trina Ekawati Tallei Trina Tallei Trina Tallei Trina Tallei Turalaki, Grace Lendawati Amelia Vanessa J. T. Seran, Vanessa J. T. Vibrila Berliana Djanas Watania, Marcela Wawo, Arsianita Ester Welong S. Surya Welong S. Surya Welong S. Surya Weny I Wiyono Weny Wiyono Wewengkang, Defny Widdhi Bodhi Widdhi Bodhi Widdhi Bodhi Widdhi Bodhi widdhi Bodhi Widdhi Bodhi Widhi Bodhi Widya Hana Putri Gerung Wijaya, Puspita Windy Sumarauw Wulan P. J. Kaunang Wulan Palilingan, Wulan Wulan Tuerah Wungouw, Herlina Ineke Surjane Wungouw, Herlina IS. Yohanes Adithya Koirewoa Yulia Maria Jarut Yulianty Sanggelorang Yuyun Andriani Agus Zahra Zahra Zainal Abidin Zulfikri Zulfikri, Zulfikri