p-Index From 2020 - 2025
10.966
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Public Health Science (IJPHS) SAINS MEDIKA : JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Jurnal Ilmiah Farmasi Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik (Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy) Pharmacon MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY Acta Pharmaceutica Indonesia UNEJ e-Proceeding Journal of Islamic Pharmacy JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA The Indonesian Biomedical Journal Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Jurnal Surya Medika Jurnal Wiyata : Penelitian Sains dan Kesehatan JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Majalah Farmaseutik Jurnal Ilmiah Manuntung Pharmasipha Jurnal Farmasi Medica (Pharmacy Medical Journal) PMJ Media Ilmu Kesehatan JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) JFL : Jurnal Farmasi Lampung JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan Jurnal Farmasi Indonesia Oceana Biomedicina Journal JFIOnline JURNAL MEDIA KESEHATAN PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Journal of Pharmaceutical and Health Research Jurnal Insan Farmasi Indonesia Jurnal Farmasi dan Sains Indonesia (JFSI) Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Media Farmasi Indonesia Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Jurnal Ilmiah Kesmas-IJ (Indonesia Jaya) Riset Informasi Kesehatan Journal of Health Economic and Policy Research (JHEPR) Academic Hospital Journal Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia (JIMK-MC) Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi dan Kesehatan Indonesian Journal of Pharmacology and Therapy Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan (SJIK)
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN SISTEM PELAYANAN FARMASI SATU PINTU Partini Partini; Tri Murti Andayani; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.293

Abstract

Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 15 ayat 3 menyebutkan bahwa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien IFRS dr. Soeradji Tirtonegoro dan Apotek Kimia Farma, tingkat keterjaringan pasien, lost of profit dan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pelayanan farmasi satu pintu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang bersifat analitik, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dari kuesioner yang diperoleh dari manajemen dan staf rumah sakit sebanyak 98 orang untuk kuesioner pelaksanaan sistem farmasi satu pintu. Pasien yang menebus obat di instalasi farmasi rumah sakit sebanyak 345 orang dan Apotek Kimia Farma sebanyak 385 orang untuk kuesioner kepuasan pasien, serta data kunjungan pasien dan penjualan yang ada di rumah sakit. Analisis yang digunakan untuk pelaksanaan sistem farmasi satu pintu adalah dengan menggunakan pengujian secara parsial dengan t-test yang selanjutnya dilakukan analisis regresi sedangkan untuk kepuasan pasien menggunakan SERVQUAL/analisis gap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kepuasan pasien di instalasi farmasi masih lebih tinggi daripada di Apotek Kimia Farma. Tingkat keterjaringan pasien rawat jalan di instalasi farmasi pada bulan Januari sampai dengan Maret 2014 rata-rata sebesar 21,08%, dan lost of profit di instalasi farmasi adalah Rp. 623.255.384,- per bulan atau sekitar 26,87% dari total penjualan di rumah sakit. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan farmasi satu pintu yaitu administrasi (p=0,008) dan service delivery (p=0,028). Kata kunci: pelayanan farmasi, satu pintu, IFRS
PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SKRINING RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA YOGYAKARTA Abdul Khodir Jaelani; Sampurno Sampurno; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.230

Abstract

Skrining peresepan pasien berbasis teknologi informasi sangat dibutuhkan sekarang ini. Penggunaan teknologi dalam pelayanan resep dapat meningkatkan kinerja tenaga kefarmasian di instalasi rawat jalan dalam melakukan skrining resep pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan sistem informasi manajemen skrining resep dan membuat model desain sistem informasi manajemen skrining resep sesuai dengan kebutuhan puskesmas wilayah kota Yogyakarta. Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metode prototipe dimulai dari analisis kebutuhan dan desain sistem. Pengambilan data analisis kebutuhan sistem dilakukan secara retrospektif (data resep bulan Mei 2015) dan prospektif (wawancara dengan kerangka PIECES (performance, information, economic, control, efficiency dan service)), setelah mendapatkan analisis kebutuhan sistem selanjutnya pembuatan desain sistem dengan menggunakan diagram konteks, data flow diagram (DFD) dan entity relationship data (ERD). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah resep pasien BPJS rawat jalan dan petugas farmasi yang bertanggung jawab di instalasi farmasi rawat jalan di puskesmas wilayah kota Yogyakarta. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitasif. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan sistem, skrining klinis merupakan skrining yang paling tinggi menimbulkan error. Sedangkan hasil studi kelayakan berdasarkan kerangka PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service) dengan adanya sistem informasi skrining resep ini dapat membantu tenaga farmasi dalam melakukan skrining resep dan meningkatkan waktu proses pelayanan resep sehingga sistem ini layak untuk dikembangkan. Berdasarkan desain sistem, desain input dan desain output, desain sistem informasi manajemen skrining resep pasien rawat jalan ini memenuhi kriteria sehingga siap untuk diimplentasikan ke dalam sistem.Kata kunci: skrining resep, desain sistem, puskesmas
EFEKTIVITAS EDUKASI KELOMPOK OLEH APOTEKERTERHADAP KEPATUHAN DAN OUTCOME KLINIK PASIEN DIABETES MELITUS Intan Rahmania Eka Dini; Tri Murti Andayani; Luthfan Budi Purnomo
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.195

Abstract

Edukasi merupakan salah satu pilar pengelolaan diabetes melitus (DM) yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai  penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaan DM kepada pasien dan keluarganya. Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang turut memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan salah satunya melalui edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian edukasi secara kelompok  dilihat dari kepatuhan dan outcome klinik pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian eksperimental selama7 bulan di Poliklinik Endokrin RSUP Dr. Sardjito pada bulan Desember 2012 – Juni 2013 dengan sampel 26 pasien kelompok intervensi dan 28 pasien kelompok kontrol. Kelompok intervensi dibagi dalam 10 kelompok yang terdiri atas 2-3 pasien/kelompok yang mendapat edukasi dari apoteker. Pengukuran skor kepatuhan dilakukan dengan Morinsky Medication Adherence Scale dan outcome klinik diukur dengan perubahan nilai HbA1c sesaat sebelum edukasi dan setelah 3 bulan. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan paired t test, independent t test, dan linear regression. Edukasi apoteker secara kelompok dapat meningkatkan kepatuhan pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p<0,05) dan 0,010 (p<0,05). Selain itu, kepatuhan pasien berpengaruh terhadap perbaikan kontrol glikemik (HbA1c) dengan nilai p 0,002 (p<0,05). Kata Kunci: edukasi kelompok, kepatuhan, HbA1c
PENGARUH IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY TERHADAP LUARAN KLINIK DAN EKONOMIK PASIEN ACUTE CORONARY SYNDROME Ani Pahriyani; Tri Murti Andayani; I Dewa Putu Pramantara
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.280

Abstract

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dibidang kesehatan yang sudah mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014 mencakup semua pelayanan kesehatan yang pembiayaannya berdasarkan tarif paket Indonesia Case Based Group (INA-CBGs). Hal ini mendorong rumah sakit agar mampu mengoptimalkan pengelolaan keuangan serta kendali mutu, salah satunya dengan pembuatan clinical pathway untuk beberapa penyakit. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh implementasi clinical pathway (CP) terhadap luaran ekonomik dan klinik pada Acute Coronary Syndrome (ACS). Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional retrospektifpada pasien ACS rawat inap di RSUP Dr. Sardjito dari Januari 2013 sampai Mei 2014. Parameter luaran klinik menggunakan Length of Stay (LOS), readmission rate (RR) dan in-hospital mortality (1HM) serta untuk luaran ekonomik dihitung biaya total dari masing-masingtingkat keparahan penyakit. Data luaran klinik diperoleh dari catatan medik pasien selama dirawat sedangkan untuk biaya terapi riil diperoleh dari bagian jaminan kesehatan. Jumlah total subyek adalah 136, terdiri dari 68 pasien pada kelompok sebelum CP dan 68 pasien dari kelompok setelah CP. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan rata-rata Length of Stay (LOS) pada kedua kelompok 7,44 dengan 6,31 hari, IHM tidak berbeda pada kelompok sebelum CP 12 pasien (17,6%), dan 6 pasien (9,2%) pada kelompok setelah CP, sedangkan untuk RR tidak terdapat pasien yang kembali menjalani perawatan (0%) untuk kelompok sebelum implementasi CP dan setelah implementasi CP 1 pasien (1,7%) yang menjalani perawatan kembali (p>0,05). Median biaya dari dua kelompok (sebelum dan setelah implementasi clinical pathway) adalah Rp 50.383.652 dan Rp 12.583.503 untuk keparahan I (p<0,05), Rp 11.121.616 vs Rp 13.305.502 untuk keparahan II (p>0,05), Rp 37.064.546 dan Rp 20.169.375 untuk keparahan III (p>0,05). Oleh karena itu terdapat perbedaan luaran klinik dan ekonomik sebelum dan setelah implementasi clinical pathway pada tata laksana acute coronary syndrome (ACS). Kata kunci: acute coronary syndrome, clinical pathway, luaran klinik, luaran ekonomik
HUBUNGAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS TERHADAP BIAYA TERAPI Amalia Amalia; Tri Murti Andayani; Endang Yuniarti
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.227

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya meningkat terus. Komplikasi DM merupakan salah satu faktor yang bisa menaikkan biaya. Penelitian bertujuan mengetahui komponen biaya yang paling berpengaruh pada biaya DM, mengetahui jenis komplikasi yang menimbulkan biaya paling besar, dan mengetahui adakah perbedaan signifikan biaya rata-rata per episode perawatan antara biaya terapi DM tanpa dan dengan komplikasi. Jenis penelitian adalah analisis non eksperimental dengan rancangan cross sectional study. Data diambil dari rekam medik pasien dan bagian keuangan rumah sakit secara retrospektif. Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosis utama DM dengan/tanpa komplikasi baik rawat jalan maupun inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari sampai Juni 2014. Biaya yang dihitung adalah biaya medis langsung (perspektif rumah sakit). Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui distribusi karakteristik subjek penelitian dan alokasi biaya. Uji korelasi bivariate untuk mengetahui hubungan komponen biaya dan biaya terapi DM. Uji T dua sampel independen untuk uji perbedaan biaya rata-rata DM tanpa komplikasi dan dengan komplikasi untuk data terdistribusi normal, sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya pasien DM Rp 816.967.440,00 (55,58% rawat inap dan 44,42% rawat jalan). Komponen biaya yang paling berpengaruh adalah biaya obat, kecuali pada rawat inap DM dengan komplikasi (biaya tindakan medik). Nephropati merupakan komplikasi yang menggunakan biaya ratarata tertinggi sebesar Rp 556.940,00 ± 535.451(rawat jalan) dan retinopati sebesar Rp 9.780.350,00 ± 3.739.534 dalam satu episode rawat inap. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara biaya rata-rata DM tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, kecuali pada biaya terapi pasien rawat inap kelas III.Kata kunci: komplikasi, diabetes melitus, komponen biaya
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN GERIATRIK Gita Mayasari; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.140

Abstract

Drug Related Problems (DRPs) pada pasien geriatrik dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah diagnosis dan jumlah obat yang dikonsumsi. Meskipun sebagian besar resep yang ada di rumah sakit berasal dari rawat jalan namun hanya sedikit diketahui mengenai kejadian DRPs dibandingkan dengan rawat inap. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis DRPs yang terjadi pada pasien geriatrik rawat jalan serta untuk mengetahui faktor risiko terjadinya DRPs pada pasien geriatrik rawat jalan. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dengan desain analitik cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif pada Bulan Oktober sampai Desember 2014 di unit rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Sleman dengan jumlah sampel 200 pasien. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien geriatrik unit rawat jalan, pasien yang saat dilakukan penelitian berusia lebih dari atau sama dengan 60 tahun dan pasien yang berasal dari poli penyakit dalam dan syaraf. Untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko DRPs seperti usia pasien, jenis kelamin, faktor penyakit, dokter yang meresepkan, dan jumlah obat yang diperoleh dengan angka kejadian DRPs dianalisis dengan Chi-square. Jumlah total diagnosis adalah 383 dan total jumlah obat 898 dengan 257 kejadian DRPs yang terjadi pada 140 pasien (70%). Frekuensi DRPs tertinggi berupa interaksi obat yaitu 65 kejadian (25,29%) dengan digoksin dan furosemid sebagai penyumbang terbanyak yaitu 11 kejadian. Di antara kelima faktor risiko yang diamati, jumlah obat menjadi satu-satunya faktor risiko yang memiliki hubungan dengan kejadian DRPs (p < 0,05).
DRUG RELATED PROBLEMS PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT Maya Arfania; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.132

Abstract

Drug related problems (DRPs) merupakan bagian dari suatu medication error yang dihadapi hampir semua negara di dunia dan menyebabkan biaya pengobatan menjadi mahal. Pediatrik menempati peringkat kedua sebagai spesialis medis yang sering mengalami DRPs. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi DRPs dan mengetahui angka kejadian DRPs pada peresepan pasien pediatrik rawat jalan serta mengetahui faktor yang berhubungan dengan terjadinya DRPs pada peresepan rawat jalan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Sleman pada bulan Oktober sampai Desember 2014. Subyek penelitian ini adalah pasien pediatrik rawat jalan sebesar 198 pasien dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi adanya DRPs pada peresepan pasien pediatrik rawat jalan, kemudian menentukan faktor yang berhubungan dengan terjadinya DRPs pada pasien. Hubungan faktor usia, jenis kelamin, jumlah obat, jumlah diagnosis, dan dokter penulis resep dengan DRPs dianalisis menggunakan Chi square/ Fisher exact test sedangkan untuk melihat besarnya rasio jenis obat yang dapat menyebabkan DRPs dilakukan dengan menghitung drug risk ratio (DRR). Hasil penelitian menunjukkan DRPs terjadi pada 99 (50%) pasien pediatrik dengan total kejadian DRPs sebanyak 172 kejadian. Tipe DRPs yang mayoritas terjadi adalah interaksi obat sebesar 97 (56,40%) kejadian, dosis terlalu kecil 42 (24,42%) kejadian, kepatuhan 17 (9,88%) kejadian, obat tidak tepat 13 (7,56%) kejadian, dan ESO 3 (1,74%) kejadian. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DRPs adalah usia, jumlah obat, dan dokter penulis resep.
FAKTOR RISIKO TERJADINYA DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN PENYAKIT KRONIS Bekti Meilani Nurcahya; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.136

Abstract

Apoteker farmasi klinik memiliki peran untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi drug related problems (DRPs). Identifikasi dan penyelesaian DRPs dengan tepat dapat menjamin efektifitas, keamanan dan efisiensi penggunaan obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi DRPs dan mengetahui faktor risiko terjadinya DRPs. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, dilakukan di RSUD Kabupaten Sleman dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Oktober sampai Desember 2014. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi jenis dan angka kejadian DRPs pada peresepan pasien rawat jalan dengan penyakit kronis di kedua Rumah Sakit. Selanjutnya dianalisis faktor–faktor yang mempengaruhi kejadian DRPs meliputi usia, jenis kelamin, jumlah diagnosis, jenis diagnosis, jumlah obat, dan penulis resep. Jenis, angka kejadian DRPs dan data demografi pasien ditampilkan dengan statitistik deskriptif. Hubungan faktor risiko dengan kejadian DRPs dianalisa dengan analisa bivariat menggunakan Chi- Square test atau Fisher’s exact test. Dari 185 pasien rawat jalan, 123 pasien (66,49%) mengalami kejadian DRPs dengan total kejadian adalah 192. Jenis kejadian DRPs berturut- turut dari yang paling banyak adalah interaksi obat (36, 98 %), kepatuhan ( 29,69%), obat tidak tepat (8,33 %), dosis terlalu rendah (7,81 %), terapi obat yang tidak perlu (7,29 %), efek samping obat (6,25%), dan membutuhkan terapi obat tambahan (3,65 %). Faktor - faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian DRPs adalah polifarmasi (peresepan 5 macam obat atau lebih) , adanya komorbid (diagnosis lebih dari 1 macam), dan diagnosis gagal jantung (p < 0,05) dengan nilai odds ratio (OR) berturut – turut adalah 2,43 ; 2,79 dan 3,37 .
THE ANALYSIS OF THE ANTIBIOTIC USE TOWARDS SURGICAL SITE INFECTION ON THE PATIENTS OF GASTROINTESTINAL SURGERY AT PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL YOGYAKARTA Imaniar Noor Faridah; Tri Murti Andayani; Inayati Inayati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 2, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.65

Abstract

Surgical Site Infection / SSI is the result of the contamination of bacteria which enter the body as the surgery is in progress. High risk of Surgical Site Infection occurs in gastrointestinal surgery and is influenced by some characteristics, such as the use of antimicrobial prophylaxis. This research was aimed at identifying the use of antibiotics, identifying the percentage of the occurrence of Surgical Site Infection on the patients of gastrointestinal surgery. The research is a cross sectional research conducted prospectively at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. The research subjects were all inpatients suffering gastrointestinal surgery and using antibiotic during the period of January until March 2012, and there are 68 patients fulfill the inclusion criteria. The inclusion criteria of the research is inpatient suffering gastrointestinal surgery, surgical site is visible, and use antibiotic for preventing Surgical Site Infection. Data that were analyzed comprised the use pattern of prophylactic antibiotics both perisurgery and post-surgery, and the analysis of the occurrence of Surgical Site Infection. The result of the research indicated that prophylactic antibiotics that was given to 14 patients with the most frequently used antibiotic was ceftriaxone (7.35%); perisurgical antibiotics that was given to 16 patients with the most frequently used antibiotics was the combination of ceftriaxone and metronidazole (8.82%), post-surgical antibiotics was given to all patients intravenously or orally in which the most frequently used intravenous antibiotics was ceftriaxone (30.88%) and the most frequently used oral was the quinolones (33.33%) and the most frequently used antibiotic type was cefadroxil (25%). The Surgical Site Infection occurred to 2 patients (2.94%) in contaminated surgery, with the comorbidity of non-diabetic, and they did not use prophylactic antibiotics.Key words: gastrointestinal surgery, occurrence of surgical site infection, prophylactic antibiotics
THE ADHERENCE OF INSULIN-BASED THERAPY ON THE PATIENTS OF TYPE 2 DIABETES MELITUS IN ENDROCRINOLOGY POLYCLINIC OF DR SARDJITO HOSPITAL YOGYAKARTA Risya Mulyani; Tri Murti Andayani; I Dewa Putu Pramantara S
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 2, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.66

Abstract

Diabetes mellitus may cause significant problems on quality of life through the increasing risks of the occurrence of various complications. Lack of knowledge regarding disease and medication, disobedience of the patient to medication and dissatisfaction with the therapy also contribute to the poor blood glucose control. The aim of this study was to determine medication adherence and its association with blood glycemic control (HbA1c value). This research belongs to cross-sectional research in which sampling was conducted prospectively  by performing purposive sampling on type 2 DM patients in Endocrinology Polyclinic of DR Sardjito Hospital from November 2011 until January 2012. Assessment of therapy adherence was conducted using MMAS-8 and data of blood glucose control were collected through examination of HbA1c value. Questionnaires completed by study subjects as much as 109 respondents were analyzed using bivariate analysis the chi-square test. The result showed that there was only 41,3% patients who adhered to the therapy, while 58,7% was considered to disobey the therapy. In addition, respondents with good glycemic control (<6,5%) were only 41,3%, while the remaining 58,7% was considered poor. There was significant correlation of the therapy type on the adherence level (r =-0,449; p<0,05). Moreover, there was significant correlation of disease duration on the adherence level (r =-0,584; p<0,05). There was significant correlation of the adherence level on the HbA1c value (r =0,931; p<0,05). Keywords: Diabetes mellitus, therapy adherence and HbA1c value.
Co-Authors . Inayati A.M Wara Kusharwanti Abdul Khodir Jaelani Abdul Mahmud Yumassik Achmad Fudholi Achmad Fudholi Achmad Fudholi Achmad Fudholi admaja, wika Agung Endro Nugroho Agustini, Tiara Tri Ahmad H. Asdie Ahmad Suriyadi Muslim Ahmad, Irfan Aisyah, Noor Akuba, Jusnita Ali Ghufron Mukti Ali Gufron Mukti Amalia Amalia Amalia Amalia Amalia Amalia Ambar Yunita Nugraheni Amelia Lorensia Anak Agung Gede Sugianthara Ani Pahriyani Aniq, Laduna Anisa Zulfa Fatihah Anna Wahyuni Widayanti Anni Anni, Anni Aqnes Budiarti Ari Dwidayati Arief Nurrochmad Arini, Yovita Dwi Arissa Dwiningrum Artemisia, Rahma Astuti, Rini Budi Atsna, Zafria Avrilya Iqoranny Susilo Ayuning Siwi, Mayang Aditya Azalea, Metty Bekti Meilani Nurcahya Belinda Arbitya Dewi Candra Eka Puspitasari Candraningrat, I Dewa Agung Ayu Diva Cecep Kusmana Chairun W Chairun W Chairun Wiedyaningsih Chinthia Sari Yusriana Desy Purnamasari Dewi, Mahmud Carica dharmika wijaya sakti Dhiyan Kusumawati Didik Setiawan Dina Fatma Alia Dinaryanti, Pratiwi Dini Okyaviani Dini, Intan Rahmania Eka Diyan Ajeng Rossetyowati Diyan Ajeng Rossetyowati Djoko Wahyono Djoko Wahyono Dwiningrum, Arissa Dyah, Ria Istamining Eka Kartika Untari Eka Tri Wulandari Elsa Zhenita, Albela Endang Suparniati Endang Suparniati, Endang Endang Yuniarti Endang Yuniarti erna prasetyaningrum Etikasari, Ria Farida Munawaroh Farida, Yeni Ferdinan Jalung Ferdinan Jalung Ferdy Firmansyah Fidiawan, Arie Firda Ridhayani Fita Rahmawati Fita Rahmawati Fitri, Elny Fredie Irijanto Fredie Irijanto Fridly Manawan Gita Mayasari Gunawan Pamudji Widodo Hafizah, Ilmi Nur Halimah Hayul Halimah Hayul Handi Mukti Fahrizal Handi Mukti Fahrizal Haninditya, Beta Hari Kusnanto Hari Kusnanto Haris, Restu Nur Hasanah Herri S. Sastramihardja Hilmy Irsyadi Hanif Hutahaean, Amsaline Vingky I Dewa Putu Pramantara I Dewa Putu Pramantara I Dewa Putu Pramantara S Ibrahim Arifin Ika Alfinnisa Majida Ika Norcahyanti Ika Purwidyaningrum IKA PUSPITA SARI Ika Puspita Sari Ika Puspitasari Ika Puspitasari Ika Puspitasari Ika Trisnawati Ika Trisnawati, Ika Ikakusumawati, Novita Dhewi Imaniar Noor Faridah Imaniar Noor Faridah Inayati Inayati Inayati, Inayati Indriyati Hadi Sulistyaningrum Ingenida Hadning Intan Rahmania Eka Dini Irfanianta Arif Setyawan Irnayanti Irnayanti Irnayanti, Irnayanti Ivanka, Luna Iwan Dwiprahasto Iwan Dwiprahasto Jaelani, Abdul Khodir Jaelani, Abdul Khodir Jaelani, Abdul Qadir Jarir At Thobari Jason Merari Peranginangin Joko Sunowo Kartika Widayati Taroeno Hariadi Kusharwanti, A.M Wara Kusumawati, Dhiyan L. Endang Budiarti, L. Endang Larasati, Laksmy Anggun Lering, Maria Nona Adriani Liliany Fatonah Lingga Ikaditya Lingga Ikaditya, Lingga Listyana, Yanverty Idda Lukman Hakim Luthfan Budi Purnomo Magistasari, Dewi Makmur, Rahmat Maranatha, Daniel Maranatha, Daniel Mariana Wahyudi Mariska Sri Harlianti Mariska Sri Harlianti Marlina, Ni Ketut Martodiharjo, Suwaldi Maulidia, Shofia Siza Mawaqit Makani Maya Arfania Mayasari, Gita Megawati Parmasari Metty Azalea Milda Rianty Lakoan Milda Rianty Lakoan Mohamed Izham Mohamed Ibrahim Mohammad Robikhul Ikhsan Mpila, Deby Afriani Mufarrihah Mufarrihah Mufarrihah, Mufarrihah Mukhamad Najib Mukti, Ali Gufron Mulyani, Risya Munawaroh, Farida Murni, Siti Olega Adawiyah Muslimah Muslimah Mustofa Mustofa Nafiah Adiningrum Nanang Munif Yasin Nanang Munif Yasin Natalia Gilarsih Natalia Gilarsih Nawang Wulan Nago Pitasari Neneng Ratnasari Novena Adi Yuhara Novia Ariani Dewi Novianti, Feby Galuh Nur Rasdianah Nurcahya, Bekti Meilani Nurifahmi, Rahmaningtyas Nuring Novita Kusumawati Nurul Adzkia Ghearizky Nurul Ambianti Nurul Hikmah Nurul Latifah Nurul Qiyaam, Nurul Nurul Safitri Nuryanti, Tety Nutrisia Aquariushinta Sayuti, Nutrisia Aquariushinta Octavia, Mega Oetari Oetari Oetari Oetari Okke Putri Shera Oktaviani, Devi Okti Ratna Mafruhah Pahriyani, Ani Pamungkas, Kumbang Nirbhaya Pande Made Desy Ratnasari Parmasari, Megawati Partini Partini Partini Partini, Partini Pramana, Facetha Intan Pratiwi, Woro Rukmi Primadiamanti, Annisa Purnamasari, Vina Purnomo, Luthfan Budi Purwoko, Agus Putri Dina Mahera Laily Rahajeng, Bangunawati Rahayu, Asri Rahma, Nazulanita Rahmawati, Anindya Rahmawati, Fita Rahmawati, Fita Ramadhani, Syahrizal Rastiti, Liza Ratnasari, Pande Made Desy Renni Simorangkir Ria Etikasari Ria Istamining Dyah Rina Triasih Riskayanti Riswaka Sudjaswadi Riyanta Aribawa Rizaldy Pinzon Rizaldy T Pinzon Rizka Humardewayanti Asdie Rizky Danang Susetyo Rizky Hidayaturahmah Rokhman, Rifqi Rukminingsih, Fef Ryan Astaruddin S, I Dewa Putu Pramantara Safnurbaiti, Dwi Putri Saharuddin, Tria Saputra Sammulia, Suci Fitriani Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno, Sampurno Santi Andriani Saputra, Andy Kurniawan Saputri, Erlika Sari, Maya Dwi Wulan Sari, Rafika Mutia Sarifudin, Barbara Azalya Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Selamet, Ni Made Dwi Antika Setiyaningsih, Hermawati Setyawan, Irfanianta Arif Simanullang, Raymon Siradjuddin, Ammar Sri Haryanti Starlista, Viva Sudewi Mukaromah Khoirunnisa Suffiana, Yunita Sugiyanto - Sugiyanto Sugiyanto Sukengtyas, Dyah Atmi Tri Sulistiawaty, Endang Sunarti Sunarti Supanji, Supanji Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Suwendar Suwendar Syaiful Katadi Tety Nuryanti Titik Nuryastuti Titik Sunarni Tri Wijayanti Tria Saputra Saharuddin Tuangrat Phodha Umi Athijah Venanti, Bernadeta Setyo Vo Quang Trung widi astuti r Widiastuti Widiastuti Willi Wahyu Timur Winarni Winarni Wirawan Adikusuma Wulandari, Aprilla Ayu Yance Anas Yeni Farida Yopi Rikmasari, Yopi Yovita Dwi Arini Yusriana, Chinthia Sari Zullies Ikawati Zullies Ikawati Zullies Ikawati ZULLIES IKAWATI