Stroke non-hemoragik dapat menyebabkan kelemahan otot, terutama pada ekstremitas atas, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Salah satu pendekatan untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke adalah melalui latihan genggaman bola dengan rentang gerak (ROM), yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Studi ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dalam perawatan keperawatan keluarga, mencakup penilaian, diagnosis, intervensi, implementasi; dan evaluasi. Subjek penelitian meliputi dua keluarga dengan anggota yang mengalami stroke non-hemoragik dan menunjukkan tingkat kekuatan otot berkisar antara skala 0 hingga 3. Studi ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut di area kerja UPT Puskesmas Medan Deli. Intervensi terdiri dari pendidikan dan praktik langsung latihan genggaman bola ROM, dengan setiap sesi berlangsung 15 menit, dua kali sehari. Hasil menunjukkan peningkatan kekuatan otot pada hari kedua dan ketiga intervensi. Pasien I mengalami peningkatan kekuatan otot dari skala 2 menjadi skala 4, sementara pasien 2 menunjukkan perbaikan dari skala 1 menjadi skala 2. Analisis menunjukkan bahwa latihan genggaman bola ROM efektif dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non-hemoragik dan memperkuat peran keluarga dalam proses perawatan. Kesimpulannya, penerapan latihan genggaman bola ROM, jika dilakukan secara teratur selama tiga hari berturut-turut, dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non-hemoragik.Kesimpulannya, pelaksanaan latihan genggaman bola ROM secara teratur selama tiga hari berturut-turut dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non-hemoragik dan mendukung upaya pemulihan mandiri di rumah.