Bahasa merupakan masalah respon dan sebuah imitasi yang dipelajari di lingkungan daerah yang digunakan masyarakat Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian di RA Diponegoro 135 Karangsalam, Kedung Banteng, Banyumas. Subjek penelitian terdiri dari siswa 60 anak dan guru berjumlah 4 orang. Tujuan penelitian mendeskripsikan dan menganalisis arti pentingnya memahami karakteristik kemampuan menyimak anak juga tentang kemampuan menghafal anak taman kanak-kanak dalam puisi atau geguritan bahasa Jawa sehingga anak mampu menghafal geguritan dengan benar. Teknik pengumpulan data menggunakkan observasi pasif, interview, dokumen, dan teks puisi geguritan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menyimak berulang-ulang juga menirukan guru dalam mengekspresikkan geguritan yang menggunakan bahasa Jawa yang dilakukan setiap hari selama 30 menit dalam kurun waktu satu bulan.