Pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek teoritis, tetapi juga pada tanggung jawab pendidik terhadap moral dan karakter peserta didik. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan manajemen dan strategi pendidikan yang terencana dengan baik. Program pendidikan inklusi telah diterapkan untuk melayani kebutuhan semua anak, bukan hanya yang memiliki kebutuhan khusus. Setiap anak memiliki karakteristik, keunikan, dan keberagaman yang melekat, dan pendidikan inklusi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data, antara lain yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data yang peneliti lakukan sesuai dengan teori Miles, Huberman dan Saldana yaitu menganalisis data dengan menggunakan tiga langkah yakni kondensasi data, menyajikan data, dan menarik simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian 1) Sistem manajemen pendidikan inklusi di SDLB Desa Demung diterapkan melalui struktur organisasi yang terintegrasi, di mana kepala sekolah memimpin tim yang terdiri dari guru kelas, guru pendamping, dan tim khusus yang mencakup psikolog dan konselor. Perencanaan dilakukan dengan menyusun kurikulum adaptif dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang fleksibel, memastikan bahwa metode pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. 2) Manajemen pendidikan inklusi di SDLB Demung berkontribusi pada pembentukan karakter dan moral peserta didik melalui lingkungan belajar yang mendorong kolaborasi, empati, dan saling menghargai. Dengan menggabungkan siswa berkebutuhan khusus dan siswa reguler dalam aktivitas pembelajaran, anak-anak diajarkan untuk memahami perbedaan dan pentingnya toleransi.