The declining moral quality of students in Indonesia today requires educational institutions to immediately implement character education. Islamic educational institutions, such as Islamic boarding schools and madrasas under the auspices of pesantren, are believed to be able to answer this challenge. This study aims to describe the model of fostering discipline in worship, knowing the supporting and inhibiting factors, and suggesting solutions to overcome obstacles in fostering discipline in worship in students at MTs Roudlotul Khuffadz Sorong Regency. This type of research is qualitative research with a case study model. The methods used are observation, interview, and documentation, with instruments including observation guidelines, interview guidelines, and documentation lists. The data analysis procedures followed three processes: data reduction, data display, and conclusion drawing. Data were then tested for validity using triangulation. The results showed that: 1) The model of fostering the discipline of worship in students at MTs Roudlotul Khuffadz Sorong Regency involves the use of exemplary models (uswah), education (al-tarbiyah), habituation (al-ta'dib), and punishment (garamah). 2) Supporting factors consist of the boarding school learning system, a religious environment, adequate facilities and infrastructure, and attendance of congregational prayers. Meanwhile, inhibiting factors include the shortage of educators (HR) and the lack of student awareness of the importance of worship.(Menurunnya kualitas moral siswa di Indonesia saat ini menuntut institusi pendidikan untuk segera mengimplementasikan pendidikan karakter. Institusi pendidikan Islam, seperti pondok pesantren dan madrasah yang berada di bawah naungan pondok pesantren, diyakini dapat menjawab tantangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembinaan kedisiplinan dalam beribadah, mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat, serta mengemukakan solusi untuk mengatasi hambatan dalam pembinaan kedisiplinan beribadah pada siswa di MTs Roudlotul Khuffadz Kabupaten Sorong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan model studi kasus. Metode yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan instrumen meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, dan list dokumentasi. Prosedur analisis data ialah data dikumpulkan, direduksi, disajikan, lalu ditarik kesimpulan. Data diuji keabsahannya menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Model pembinaan kedisiplinan beribadah pada siswa di MTs Roudlotul Khuffadz Kabupaten Sorong melibatkan penggunaan model keteladanan (uswah), pendidikan (al-tarbiyah), pembiasaan (al-ta’dib), dan hukuman (garamah). 2) Faktor pendukung terdiri dari sistem pembelajaran pondok pesantren, lingkungan yang religius, sarana dan prasarana yang memadai, serta kehadiran salat berjamaah. Sementara itu, faktor penghambat meliputi kekurangan tenaga pendidik (SDM) dan kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya ibadah yang disebabkan oleh karakter bawaan dari rumah. 3) Untuk mengatasi hambatan tersebut, disarankan untuk menambah tenaga pendidik serta meningkatkan sosialisasi dengan orang tua atau wali siswa.)