Peningkatan kebutuhan akan energi listrik menuntut sistem distribusi yang andal, selektif, dan aman dari gangguan. Salah satu komponen penting dalam sistem proteksi adalah Over Current Relay (OCR), yang berfungsi untuk mendeteksi dan memutus aliran arus lebih akibat gangguan hubung singkat. Pada Gardu Induk Lanna 150 kV, koordinasi OCR antara kubikel incoming dan outgoing 20 kV belum menunjukkan kinerja yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua rumusan masalah: bagaimana koordinasi proteksi OCR saat terjadi gangguan hubung singkat, dan bagaimana menentukan nilai resetting yang tepat agar sistem proteksi bekerja secara selektif. Penelitian ini menggunakan metode perhitungan arus gangguan 3 fasa, penentuan setting OCR menggunakan karakteristik kurva Standard Inverse, dan simulasi fault insertion dengan software ETAP 19.0.1. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kondisi existing, seluruh nilai Δt berada di atas standar minimum selektivitas (0,2 detik), dengan nilai terkecil 0,605 detik. Meskipun sudah memenuhi syarat selektivitas, nilai Δt pada kondisi existing dianggap kurang optimal karena menunjukkan variasi yang tidak seragam dan waktu kerja cadangan yang relatif lambat pada beberapa titik (melebihi 1 detik), sehingga mengurangi efisiensi proteksi. Setelah dilakukan resetting, diperoleh nilai Δt antara 0,709 hingga 0,829 detik, dengan pola waktu kerja yang lebih seimbang antar titik gangguan. Hal ini membuktikan bahwa resetting setting OCR dapat meningkatkan selektivitas, efisiensi waktu, dan keandalan sistem proteksi sesuai dengan standar IEEE 242-1986 dan IEC 60255.