Articles
Peran Kepala Sekolah dalam Supervisi dan Evaluasi Pendidikan
Jureyke Ireine Pitoy;
Henny Nikolin Tambingon;
Joulanda A. M. Rawis;
Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7070
Kepala sekolah memerlukan kompetensi administrasi manajemen, kepemimpinan, dan supervisi pendidikan, karena peran mereka sehari-hari dalam mengelola dan memimpin sekolah. Kepala sekolah sebagai supervisor memiliki beban peran dan tanggungjawab memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar mengajar di kelas atau di sekolah. Tanggungjawab ini dikenal sebagai tanggungjawab supervisi. Sebagai unsur pimpinan dalam sistem organisasi persekolahan, kepala sekolah berhadapan langsung guru sebagai unsur pelaksana proses belajar-mengajar. Kemampuan berperan sebagai supervisor yang melakukan supervisi pengajaran harus dimiliki setiap kepala sekolah. Hal ini perlu diprioritaskan mengingat dengan adanya supervisi pengajaran, guru dapat merasakan kehadiran kepala sekolah sebagai supervisor merupakan mitra yang membantu meningkatkan kemampuan profesionalnya. Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan penyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas sebagai supervisor, hendaknya dilaksanakan dengan demokratis. Disamping supervise pendidikan, maka evaluasi pendidikan sangat penting dan harus dilakukan sebaik mungkin agar hasil evaluasi yang diperoleh dapat menjadi acuan pendidikan yang lebih baik. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pelaksanaan evaluasi pendidikan yang baik.
Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif Guru Penggerak
Preisdy Vanthra Clara Mangolo;
Henny Nikolin Tambingon;
Joulanda A. M. Rawis;
Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7228
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan kurikulum Merdeka Belajar yang diikuti dengan peluncuran Program Guru Penggerak. Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru penggerak tidak diragukan lagi lebih berpengetahuan daripada guru umum. Guru penggerak harus menjadi katalisator perubahan pendidikan di daerah. Ini adalah ide bagus untuk calon guru. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan program ini, salah satunya adalah guru. Metode penelitian ini adalah studi pustaka, dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian sastra berkaitan dengan teori, wawasan, dan artikel penelitian lainnya yang berasal dari bahan referensi dan digunakan sebagai landasan untuk pekerjaan penelitian. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dalam artikel ini: 1) Pengawasan dari kepala sekolah sangat penting untuk meningkatkan kinerja guru penggerak dalam kebebasan belajar; 2) Pelaksanaan supervisi pendidikan berimplikasi pada peningkatan kinerja guru penggerak; dan 3) Pelaksanaan evaluasi pendidikan sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan guru penggerak. 4) Pelaksanaan evaluasi pendidikan berimplikasi pada tercapainya tujuan guru penggerak dalam kebebasan belajar.
Peranan Guru Dalam Administrasi Layanan Pada Suatu Pendidikan
Yousania V.W Ratu Simbiak;
Henny Nikolin Tambingon;
Joulanda A. M. Rawis;
Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8274
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru dalam administrasi layanan pada suatu pendidikan, dimana pada satuan layanan Pendidikan, guru bukan hanya berperan sebagai pengajar namun guru juga membutuhkan guru yang professional dan handal dalam manajemen adminidtrasi pada satuan pedidikan agar satuan pendidikan dapat berjalan dengan professional dan bermutu. Metode penelitian ini adalah studi literatur dengan cara mengumpulkan bahan-bahan materi baik yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait dengan peran guru dalam administrasi layanan pada suatu pendidikan. Hasil penelitian ini menujukan bahwa guru memiliki peranan dalam administrasi layanan pendidikan dimana satu pendidikan memiliki beberapa administrasi layanan pendidikan yaitu, administrasi kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, Administrasi Pengelolaan institusi dan infrastruktur pendidikan, dan Administrasi sekolah dan hubungan sosial. Pada administrasi guru punya peran agar suatu administrasi layanan pendidikan dapat berjalan dengan baik sehingga pedidikan dan teratur sesuai dengan standard yang ada.
Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di Perguruan Tinggi pada Masa Pandemi Covid-19
Frankie Jantje Hendrikus Taroreh;
Henny Nikolin Tambingon;
Joulanda A.M. Rawis;
Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10061
Supervisi Pendidikan khususnya supervise kelas sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang nantinya akan membawa pengaruh pada kualitas hasil belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan supervisi pendidikan di masa pandemi covid-19, indikator penting mana yang perlu disupervisi, dan bagaimana cara supervisor melaksanakan kegiatan supervisi kelas secara efektif. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data kualitatif berupa mekanisme pelaksanaan supervisi kelas. Data dianalisis menggunakan Model Miles dan Huberman dimana aktivitas dalam analisis data adalah data reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menyatakan bahwa mekanisme pelaksanaan supervisi kelas di masa pandemi covid-19 yang dilaksanakan telah menggunakan Instrumen supervisi kelas yang terstandarisasi, yang menjunjung tinggi objektivitas, transparansi dan akuntabilitas. Indikator penting yang akan disupervisi dicantumkan dalam instrumen supervisi kelas yang dipergunakan. Supervisor menggunakan pendekatan humanistic kepada dosen yang disupervisi.
Factors of Leadership and Organizational Behavior on the Accreditation of Schools in Tomohon City
Maria R. Walukow;
Joulanda A.M Rawis;
Henny N. Tambingon;
Joseph Kambey
International Journal of Educational Research and Social Sciences (IJERSC) Vol. 4 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : CV. Inara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51601/ijersc.v4i2.634
Schools are declared accredited or not accredited based on the results of verification, clarification and validation, which are now summarized in the variables of the school accreditation instrument concerning the quality of graduates, the learning process, teacher performance and school management. This study describes school accreditation as a policy of education in Indonesia by examining leadership factors and organizational behavior towards current problems faced by the world of education, specifically high schools in Tomohon City. This paper is the result of a descriptive study using qualitative methods. The techniques used in the forms of literature study, observation, and interviews. Observations and interviews were carried out by researchers directly to high school level schools in Tomohon City. Based on the research results, all high schools in the city of Tomohon are accredited with the mechanism due to school leadership factors and the coordination of the Education Office Development Supervisors. On the other hand, schools that have expired accreditation status are caused by the lack of attention from school leaders and organizational behavior that is not functional.
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V
Jeanne Mangangantung;
Fitra Pantudai;
Joulanda A.M. Rawis
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/edukatif.v5i2.4962
Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk mempraktikkan keterampilan abad ke-21 saat mereka bekerja dalam kelompok dan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan temannya untuk mencapai tujuan akhir. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran project based learning pada siswa kelas V SD Katolik Salib Suci Kinilow. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam model spiral dari Kermmis dan MC. Subjek penelitian 9 siswa di kelas V SD Katolik Salib Suci Kinilow. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi pengamatan kreativitas dan dokumentasi hasil belajar. Teknik analisis data diperoleh melalui lembar observasi untuk mengukur kreativitas siswa dan persentase hasil belajar yaitu dengan menggunakan tes. Hasil penelitian dilaksanakan dalam II siklus. Hasil penelitian siklus I menunjukan bahwa kreativitas siswa mencapai 50,7% dan hasil belajarnya 72,6%. Dan hasil penelitian siklus II menunjukan kreativitas siswa 89,4% dan hasil belajar 90,1%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat simpulkan bahwa model pembelajaran project based learning sangat mendorong siswa untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, keterampilan komunikasi serta keterampilan kolaborasi dalam hal ini adalah keterampilan yang dibutuhkan dalam abad 21.
Assessment Pembelajaran Berbasis Proyek pada Siswa Kelas IV SD
Femi Pobela;
Joulanda A. M. Rawis;
Juliana Margareta Sumilat
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/edukatif.v5i2.4985
Pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu model pembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa, namun diperlukan keterampilan guru mengelola proses dan melakukan assessment pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Assessment Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas IV SD Inpres perumnas Uluindano. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian siswa dan guru kelas IV, Kepala sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan assessment pembelajaran berbasis proyek dilakukan guru dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pengumpulan data, analisis data, penyajian data, hinga peloporan. Proses perencanaan dilakukan dengan menyiapkan instrument penilian. Proses pengumpulan data dilakukan pada saat pembelajaran berbasis proyek. Sedangkan analisis data dilakuan bersamaan dengan fase 6 penerapan model pembelajaran berbasis proyek yaitu evaluasi pengalaman. Sementara penyajian data dan pelaporan dalam bentuk penilaian pada daftar nilai guru. Dari hasil tugas proyek semua siswa aktif di kelompok dan dapat menyelesaikan tugas proyek perubahan bentuk energi kimia ke energi listik dari bahan dasar kentang. Assessment pembelajaran berbasis proyek mempengaruhi hasil belajar siswa dalam ranah pengetahuan, ketrampilan serta sikap siswa dalam pembelajaran serta dapat menjadi alat ukur pencapaian suatu pembelajaran dan memantau proses pembelajaran siswa.
Peran Guru Penggerak Dalam Kualitas Merdeka Belajar
Deisye Supit;
Danny A Masinambow;
Joulanda Altje Meiske Rawis;
Jeffry Sonny J Lengkong;
Victory Nicodemus Joufree Rotty
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v9i2.4805
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru penggerak dalam kualitas belajr. Guru harus mampu membangun hubungan yang efektif dengan siswa di masyarakat sekitar sekolah, memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk meningkatkan kualitas pengajaran, dan melakukan refleksi dan evaluasi terus menerus untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. Guru harus berkembang menjadi seorang pemimpin dengan keterampilan dan karakter yang diperlukan untuk menerapkan perubahan positif dalam sistem pendidikan baik di lembaganya maupun di sekolah lain. Ketika seorang siswa memulai program studi mereka, mentor mereka berfungsi sebagai motivasi. Setiap pendidik harus menjadi panutan berilmu yang mengerti bagaimana meningkatkan kualitas karakter dan perilaku siswa. Menghasilkan populasi manusia yang cerdas dan mampu berpikir kritis untuk memajukan kepentingan umat. guru menginspirasi siswa untuk belajar dengan cara yang menarik dan menyenangkan sehingga mereka termotivasi untuk mencapai potensi penuh mereka? Seorang guru dapat mendorong penggunaan teknologi yang tersedia dalam pengajaran dengan merefleksikan dan melakukan perbaikan terus-menerus dengan cara yang mendorong siswa untuk belajar sambil meningkatkan standar akademik dalam lingkungan pribadi. Pembelajar mandiri harus menunjukkan pemikiran kritis, kreativitas, kemampuan multitasking, kemampuan bekerja sama, dan kesadaran mandiri
PENGARUH KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP KEAKTIFAN BEROGANISASI DALAM PELAYANAN KOMISI PEMUDA GMIM BAIT EL TUUTU DI TONDANO
Alfiani K. Sondakh;
Joulanda A. M. Rawis;
Gloridei L. Kapahang
PSIKOPEDIA Vol. 3 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kohesivitas kelompok merupakan dimensi fundamental dari struktur kelompok dan secara meyakinkan berpengaruh pada perilaku kelompok. Pada umumnya kohesivitas kelompok meningkatkan produktivitas dan kinerja kelompok, konformitas terhadap norma kelompok, memperbaiki semangat dan kepuasan kerja, mempermudah komunikasi dalam kelompok, mengurangi permusuhan dalam kelompok, meningkatkan rasa aman dan harga diri. Sedangkan keaktifan berorganisasi adalah segala bentuk atau segala sesuatu yang dapat dilakukan dan terdapat kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Kohesivitas Kelompok dapat mempengaruhi keaktifan beroganisasi. Penelititan ini menggunakan metode kuantitaif untuk mengetahuipengaruh kohesivitas kelompok terhadap keaktifan berorganisasi dalam pelayanan komisi Pemuda Gmim Bait-el Tuutu di Tondano. Sampel penelitian menggunakan sampel sebesar 25% dari 220 populasi sehingga mendapatkan hasil 55 orang. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan alat bantu program computer SPSS 26 for windows. Hasil perhitungan menggunakan rumus regresi liner sederhana dengan hasil 0. 609 yang artinya gaya kohesivitas kelompok memiliki pengaruh terhadap keaktifan berorganisi sebesar 60.9%.
REVOLUSI MENTAL 4.0: TRANSFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MENUJU KESEJAHTERAAN ORGANISASIONAL DALAM LINGKUP DUNIA PENDIDIKAN
Joulanda Altje Meiske Rawis;
Jenny Nancy Kaligis
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25845
Penelitian ini menggali dampak implementasi Revolusi Mental 4.0 dalam konteks pendidikan, dengan fokus pada transformasi manajemen sumber daya manusia (SDM) dan dampaknya terhadap kesejahteraan organisasional. Revolusi Mental 4.0 menciptakan paradigma baru dalam pengelolaan SDM dengan memanfaatkan teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan elemen-elemen inovatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan SDM yang unggul, inovatif, dan kreatif dalam organisasi dan sektor pendidikan. Riset ini juga bertujuan ingin memperkuat solusi dalam menjawab masalah-masalah dalam dunia pendidikan 4.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian literatur review. Untuk mendukung penelitian ini, sumber data sekunder digunakan, yaitu artikel jurnal dan buku review. Semua sumber data ini sesuai dengan tujuan atau kerelevanan penelitian. Hasil penelitian ini membuat konsep perencanaan berupa solusi-solusi dalam menghadapi transformasi manajemen sumber daya manusia dalam lingkup organisasi pendidikan yaitu dengan sebuah perencanaan kinerja yang terstruktur dengan berintegrasi dengan sumber daya manusia di era pembelajaran metaverse sehingga bisa mencapai tujuan.