p-Index From 2020 - 2025
11.179
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Dinamik Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS Arabia: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Jurnal Transformatika JAIS (Journal of Applied Intelligent System) ANDHARUPA JDE (Journal of Developing Economies) Journal of Information System Jurnal Informatika Upgris JADECS (Journal of Art, Design, Art Education and Culture Studies) Sinkron : Jurnal dan Penelitian Teknik Informatika Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Omni-Akuatika JURNAL MANAJEMEN MOTIVASI Maqasid: Jurnal Studi Hukum Islam Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN JSI (Jurnal sistem Informasi) Universitas Suryadarma Demandia : Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain, dan Periklanan Jurnal LEX SPECIALIS Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Journal of Aquaculture and Fish Health Jurnal SITECH : Sistem Informasi dan Teknologi Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) ADHKI: Journal of Islamic Family Law Jurnal Abdi Insani International Journal of Business Economics (IJBE) Asatiza: Jurnal Pendidikan Abdimasku : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian, Pendidikan dan Teknologi Soeropati: Journal of Community Service SKANIKA: Sistem Komputer dan Teknik Informatika Jurnal Teknik Informatika (JUTIF) Agroswagati : Jurnal Agronomi Jurnal Manajemen Bisnis dan Keuangan International Journal of Business, Law, and Education Journal of Soft Computing Exploration Jurnal Hukum Malahayati International Journal of Educational Review, Law And Social Sciences (IJERLAS) Proceeding International Seminar of Islamic Studies Journal of Integrated Elementary Education Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Al-Qur'an CENDEKIA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Labatila: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran VIVA THEMIS- Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora JUSTICIA SAINS: Jurnal Ilmu Hukum Analisa: Journal of Social Science and Religion IQTISHOD: Jurnal Pemikiran dan Hukum Ekonomi Syariah Jurnal MAIYAH Indonesian Journal of Religion, Spirituality, and Humanity Jurnal Informatika Polinema (JIP) Journal of Islamic Studies Indonesian Journal of Muhammadiyah Studies (ijmus) International Journal of Law and Society Abdurrauf Law and Sharia Seminar Nasional Riset dan Teknologi (SEMNAS RISTEK) Ecobankers : Journal of Economy and Banking Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam Al-Irfan: Journal Of Arabic Literature and Islamic Studies Journal of Artha Biological Engineering Artha Imperium: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Palawa Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

JOB SATISFACTION AND ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MEASUREMENT MODEL ON PERMANENT LECTURER CASE STUDY AT PRIVATE ISLAMIC UNIVERSITY IN MEDAN CITY Muslih, Muslih; Jufrizen, Jufrizen
International Journal of Educational Review, Law And Social Sciences (IJERLAS) Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.304 KB) | DOI: 10.54443/ijerlas.v1i2.57

Abstract

This study aims to find out how to measure job satisfaction and organizational citizenship behavior for permanent lecturers, a case study at a private Islamic university in Medan at a private Islamic university in Medan. While the specific objectives are 1). Identifying the level of Job Satisfaction of lecturers at the Private Islamic University in Medan City, 2). Studying the factors that affect the Job Satisfaction of lecturers at a private Islamic University in Medan City. The study population was all permanent lecturers at private Islamic universities in Medan, namely Muhammadiyah University of North Sumatra, Islamic University of North Sumatra, Muslim Nusantara University Al-Washliyah, Al-Washliyah University and Al-Azhar University. However, in this study it is only limited to Islamic universities owned by the Islamic Foundation (Islamic Organization), namely UMSU and UMN, totaling 425 permanent lecturers who have functional positions as Expert Assistant, Lector and Head Lector. The sampling technique in this study was carried out using a proportional random sample or proportional random sampling and obtained as many as 219 people. The data analysis method used in this research is the Structural Equation Model method. The results of this study indicate that Spiritual Leadership, Self Efficacy, Locus of Control affect Organizational citizenship behavior. Spiritual Leadership, Self Efficacy, Locus of Control affect Job Satisfaction. Spiritual Leadership has an effect on Job Satisfaction through Organizational citizenship behavior. Self Efficacy has an effect on Job Satisfaction through Organizational citizenship behavior. Locus of Control has an effect on Job Satisfaction through Organizational citizenship behavior
Effect of Additional Dried Tubifex sp. in Commercial Feed Against Color Intensity of Guppy (Poecilia reticulata) Nurjihan, Haniah Istiqomah; Kasprijo, Kasprijo; Muslih, Muslih; Soedibya, Petrus Hary Tjahja; Fitriadi, Ren; Esa, Yuzine
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 13 No. 2 (2024): JAFH Vol. 13 No. 2 June 2024
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v13i2.39061

Abstract

Guppy fish (Poecilia reticulata) is a type of ornamental fish that is in great demand, because of its small size and beautiful color. The color of ornamental fish will generally fade, due to a lack of carotenoids in their feed. The purpose of this study was to determine the effect of giving Tubifex sp. in commercial feed to increase the color intensity of guppy fish and the best dose of Tubifex sp. The test fish used were male guppy fish strain HB Red. This study used a completely randomized design (CRD) method with five treatments and three replications, that is commercial feed with the addition of Tubifex sp. with doses of 0% (P1), 2% (P2), 4% (P3), 6% (P4), and 8% (P5). Parameters observed were color intensity (chroma value), survival, and water quality. Addition of Tubifex sp. in commercial feed gave the effect with the highest yield on P5 at a dose of 8%, with an increase in color intensity (chroma value) of 4,21±0,25d. At P1 it gave an increase of 1,19±0,02a, P2 was 1,34±0,04a, P3 was 1,81±0,21b, and P4 was 2,88±0,18c. So, the best treatment is P5 (8%). Survival showed the results were not significantly different, that is 100%. Water quality is included in the tolerance limit of fish with the results of temperature 26,6 – 27,4°C, pH 7,4 – 7,9, and DO 6,2 – 7,7 mg/L.
Penerapan Istinbath Hukum Munawir Sjadzali Terkait Pembagian Harta Waris Di Masyarakat Rantau Perkumpulan Keluarga Minang Pekanbaru Muslih, Muslih; Putra, Firman Surya; Kamalin, Muhammad
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 4 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v4i2.241

Abstract

Pembagian harta waris adalah salah satu aspek penting dalam hukum Islam yang memerlukan perhatian khusus. Dalam hukum Islam, pembagian harta waris dilakukan berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan. Namun, dalam prakteknya, pembagian harta waris seringkali mengalami kesulitan dan konflik, terutama dalam masyarakat yang memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda.Dalam masyarakat Minang, pembagian harta waris memiliki tradisi dan adat istiadat yang khas. karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memahami bagaimana penerapan istinbath hukum Munawir Sjadzali terkait pembagian harta waris di masyarakat rantau Perkumpulan Keluarga Minang Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi empiris mengenai penerapan istinbath hukum Munawir Sjadzali terkait pembagian harta waris di masyarakat rantau Perkumpulan Keluarga Minang Pekanbaru dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dalam penerapan istinbath hukum Munawir Sjadzali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan istinbath hukum Munawir Sjadzali terkait dengan pembagian harta waris di masyarakat rantau Perkumpulan Keluarga Minang Pekanbaru dilaksanakan dengan mempertimbangkan nilai-nilai keadilan dan budaya masyarakat. Pembagian warisan dilakukan secara angka berbeda namun secara nilai sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dalam penerapan istinbath hukum Munawir Sjadzali meliputi pola pembagian harta waris 1:1, sistem pembagiannya yang lebih mudah dipahami, musyawarah untuk mufakat, dan bersikap arif dan adil.Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan istinbath hukum Munawir Sjadzali terkait pembagian harta waris di masyarakat rantau Perkumpulan Keluarga Minang Pekanbaru dilaksanakan dengan mempertimbangkan nilai-nilai keadilan dan budaya masyarakat, serta menggunakan sistem yang lebih mudah dipahami dan efektif dalam mengharmoniskan keluarga.
Implementasi Konsep Qath’i dan Dzanni dalam Jarimah Pencurian: Relevansi Hukuman Potong Tangan di Era Modern Setyawan, Rahmad; Muslih, Muslih
Abdurrauf Law and Sharia Vol. 1 No. 2 (2024): Abdurrauf Law and Sharia
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arlash.v1i2.82

Abstract

Abstract: The concepts of qath'i (definitive) and dzanni (speculative) in Islamic law continue to generate differing opinions among scholars of ushul fiqh in determining whether the texts of the Qur'an or Hadith are qath'i or dzanni. This paper aims to deconstruct the concepts of qath'i and dzanni and their implementation in the crime of theft. Methodologically, this research is a library study (library research) using a normative-textual approach. Data collection was conducted by reviewing various library sources such as the Qur'an, Hadith, laws, journals, articles, books, works of scholars, and various references related to the issue being studied. The results indicate that the concepts of qath'i and dzanni, as utilized by classical scholars of ushul fiqh, are regarded as a final and commonly accepted understanding. However, with the progression of modern times, contemporary scholars of ushul fiqh have criticized and expressed concerns over the method of relying solely on textual sources without considering their essences. Therefore, the stipulation of hand-cutting punishment for theft, as described in the Qur'an or Hadith, should not be interpreted textually as a qath'i legal provision. The implementation of hand-cutting punishment in the modern era, when associated with the values and principles of the Qur'an known as maqasid al-Shariah, becomes less relevant. This means that the hand-cutting punishment is not the ultimate goal to be applied to thieves but rather an intermediary to achieve the objective of providing a warning and deterrence to prevent theft, as the meaning of 'hand' can also be interpreted as power, opportunity to steal, etc. Thus, the punishment for the thief can be modified according to the surrounding situation and conditions, such as imprisonment, fines, or removal from their position Keywords: Qath’i; Dzanni; Crime of Theft. Abstrak: Konsep qath’i dan dzanni dalam hukum Islam masih menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama ushul fikih untuk menetapkan nash al-Qur’an dan hadis apakah bersifat qath’i atau dzanni. Tulisan ini bertujuan untuk mendekonstruksi konsep qath’i dan dzanni dan implementasinya dalam jarimah pencurian. Secara metodologi penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode pendekatan normatif-tekstual. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara mengkaji berbagai literatur kepustakaan seperti al-Qur’an, hadis, undang-undang, jurnal, artikel, buku-buku, kitab-kitab karya ulama, dan berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan isu yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep qath’i dan dzanni yang digunakan oleh ulama ushul fikih klasik dianggap sebagai suatu pemahaman umum yang final dan wajar digunakan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, ulama ushul fikih kontemporer mengajukan kritik dan menunjukkan kegelisahan terhadap metode yang hanya berpegang pada nash tanpa mempertimbangkan substansinya. Oleh karena itu ketentuan hukuman potong tangan bagi pelaku pencurian sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an atau hadis tidak harus dimaknai secara tekstual sebagai ketentuan hukum yang bersifat qath’i. Pemberlakuan hukuman potong tangan di era modern, jika dikaitkan dengan nilai dan prinsip al-Qur’an yang dikenal dengan maqasid al-Syari’ah, maka menjadi kurang relevan. Artinya, hukuman potong tangan bukanlah tujuan akhir yang harus diterapkan bagi pelaku pencurian, melainkan sebagai perantara untuk mencapai tujuan yaitu memberikan peringatan dan efek jera agar tidak melakukan tindakan pencurian, karena makna tangan bisa saja diartikan sebagai kekuasaan, kesempatan untuk mencuri, dan lain-lain. Dengan demikian, hukuman bagi pelaku pencurian dapat dirubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya, seperti dipenjarakan, denda, atau pencopotan dari jabatannya.
Karakteristik Cybercrime di Indonesia Suhaemin, Amin; Muslih, Muslih
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 2 No. 1 (2021): EduLaw:Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cybercrime muncul akibat dampak negatif dari perkembangan aplikasi internet. Motif melakukan kejahatan ini di samping untuk mendapat keuntungan juga iseng. Kejahatan ini juga muncul karena ketidakmampuan hukum termasuk aparat dalam menjangkaunya. Kejahatan ini bersifat maya dimana pelaku tidak tampak secara fisik. Begitu hebatnya kejahatan ini bahkan dapat meresahkan dunia internasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa sebenarnya tindak pidana Cybercrime, bagaimana karakteristiknya, jenis-jenis dan faktor pendorong terjadinya cybercrime. Metode dari penelitian ini adalah metode kepustakaan (Library Research), Sumber data yang penulis ambil berupa buku dan artikel-artikel ilmiah. Analisis data yang penulis gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu menganalisis semua sumber yang diperoleh terkait artikel ini, kemudin menemukan karakeristik dan faktor pendorong terjadinya kejahatan cybercrime. Hasil yang didapat dari penulisan ini adalah Cybercrime sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di internet, memiliki karakteristik yang khas dibandingkan kejahatan konvensional, karakteristik unik dari kejahatan di dunia maya tersebut anatara lain menyangkut lima hal berikut: 1) ruang lingkup, 2) sifat kejahatan, 3) pelaku kejahatan, 4) modus kejahatan, dan 5) jenis kerugian yang ditimbulkan. Sedangkan jenis-jenis kejahatan cybercrime bisa dibedakan berdasarkan; 1) modus atau jenis aktifitasnya, 2) berdasarkan motif, dan 3) berdasarkan sasaran kejahatan. Adapun faktor pendorong terjadinya cybercrime adalah: 1) Akses internet yang tidak terbatas, 2) Kelalaian penggunaan komputer, 3) Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil dan tidak diperlukan peralatan yang super modern, 4) Para pelaku merupakan orang yang pada umumya cerdas, mempuyai rasa ingin tahu besar, dan fanatik akan teknologi komputer, 5) Kurangnya perhatian masyarakat dan penegak hukum, 6) Sistem keamanan jaringan yang lemah, 7) Cybercrime dipandang sebagai produk ekonomi.
Predicate Offence Dan Derifative Crime Sebagai Suatu Splitsing Case Pada Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Dilakukan Oleh Korporasi Suhaemin, Amin; Muslih, Muslih; Firmansyah, Moch. Fahmi
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 3 No. 1 (2022): Edulaw: Islamic Criminal Law Journal
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research ini dilakukan untuk membedah hubungan antara Predicate Offence dan Derivative Crime dalam tindak pidana pencucian uang yang dilakukan korporasi. Konsep Predicate Offence mengacu pada kejahatan asal yang menjadi sumber dana yang akan dicuci, sedangkan Derivative Crime berkaitan dengan tindakan mencuci hasil dari Predicate Offence. Dalam konteks ini, fenomena Splitsing Case menjadi relevan ketika terdapat pemisahan antara Predicate Offence dan Derivative Crime. Melalui analisis yang mendalam terhadap Splitsing Case, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang pola dan mekanisme kejahatan pencucian uang yang melibatkan korporasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan analisis deskriptif. Data yang dianalisis mencakup ketentuan hukum terkait tindak pidana pencucian uang dan studi kasus yang mempertimbangkan pemisahan antara Predicate Offence dan Derivative Crime. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang memiliki peran penting dalam menangani tindak pidana pencucian uang oleh korporasi. Undang-Undang ini memberikan landasan hukum yang kuat bagi penegak hukum untuk menindak korporasi yang terlibat dalam praktik pencucian uang. Namun, dalam praktiknya, pemisahan antara Predicate Offence dan Derivative Crime seringkali menjadi tantangan, terutama dalam pembuktian unsur subyektif dan obyektif. Pemisahan antara Predicate Offence dan Derivative Crime dapat dilakukan melalui proses hukum yang disebut Splitsing Case. Pemisahan antara Predicate Offence dan Derivative Crime merupakan langkah penting dalam menangani tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh korporasi. Melalui pemahaman yang mendalam tentang konsep ini, dapat ditemukan solusi yang efektif dalam penegakan hukum terkait tindak pidana pencucian uang oleh korporasi.
Fenomena Main Hakim Sendiri dalam Kasus Pencurian: Telaah Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam Ubaidillah, Ibnu; Syah, Moch. Fahmi Firman; Muslih, Muslih; Mulyani, Nisa utri
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 7 No. 1 (2025): EduLaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulaw.v7i1.3306

Abstract

Fenomena main hakim sendiri atau vigilantisme merupakan permasalahan hukum dan sosial yang terus terjadi di masyarakat, terutama dalam kasus pencurian. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji maraknya praktik main hakim sendiri dari dua perspektif: hukum positif Indonesia berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan konsep jinayah dalam fiqh pidana Islam. Metode penelitian menggunakan pendekatan normatif-yuridis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa baik dalam hukum positif maupun hukum Islam, tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan. Penegakan hukum secara legal oleh otoritas yang sah menjadi prinsip utama untuk menjaga keadilan, keteraturan, dan perlindungan hak asasi manusia
Pidana Mati bagi Pelaku Kekerasan Seksual Anak: Tinjauan Kritis dalam Perspektif Hukum Positif dan Hudud dalam Islam Syah, Moch. Fahmi Firman; Ubaidillah, Ibnu; Muslih, Muslih; Adha, Adinda Febriana
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 7 No. 1 (2025): EduLaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulaw.v7i1.3307

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan integritas masa depan generasi. Pemerintah Indonesia merespons eskalasi kasus tersebut dengan mengadopsi pendekatan sanksi maksimal, termasuk pidana mati sebagaimana diatur dalam UU No. 17 Tahun 2016 sebagai perubahan atas UU Perlindungan Anak. Dalam hukum pidana Islam, pelaku zina terhadap anak di bawah umur yang termasuk kategori muhshan (berstatus menikah) dapat dijatuhi hukuman hudud berupa rajam atau hukuman mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara kritis penerapan pidana mati dari perspektif hukum positif dan konsep hudud dalam Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pidana mati dalam hukum positif Indonesia memiliki dasar hukum yang kuat, namun dalam implementasinya tetap memerlukan kehati-hatian dan prinsip keadilan. Sementara dalam hukum Islam, hukuman hudud harus memenuhi syarat pembuktian yang sangat ketat demi menjaga maqashid syariah. Kajian ini merekomendasikan sinergi antara pendekatan hukum positif dan nilai keadilan substansial dalam Islam untuk menjamin perlindungan anak secara optimal dan manusiawi.
Restorative Justice dalam Kasus Penganiayaan Ringan: Studi Komparatif antara KUHP dan Konsep Sulh dalam Hukum Pidana Islam Firmansyah, Moch. Fahmi; Muslih, Muslih; Ubaidillah, Ibnu
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 7 No. 1 (2025): EduLaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulaw.v7i1.3309

Abstract

Pendekatan pemidanaan dalam sistem hukum modern mengalami pergeseran dari orientasi retributif menuju pendekatan restoratif. Restorative justice atau keadilan restoratif menekankan pada pemulihan hubungan antara pelaku, korban, dan masyarakat melalui dialog, mediasi, dan pemulihan kerugian, yang dianggap lebih humanis dan relevan diterapkan dalam kasus pidana ringan, termasuk penganiayaan ringan sebagaimana diatur dalam Pasal 352 KUHP. Sementara itu, dalam hukum pidana Islam dikenal konsep Sulh, yakni penyelesaian konflik secara damai melalui pengampunan, kompensasi (diyat), dan rekonsiliasi sosial, yang bersumber dari nilai-nilai syariah dan maqashid al-syari’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan kedua pendekatan tersebut melalui metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik restorative justice maupun Sulh mengedepankan prinsip pemulihan daripada pembalasan, serta memberikan ruang bagi penyelesaian konflik yang lebih adil, cepat, dan berorientasi pada keharmonisan sosial. Integrasi nilai-nilai Sulh ke dalam sistem peradilan pidana Indonesia dapat memperkaya praktik keadilan restoratif yang kontekstual dan berbasis kearifan lokal.
Kriminalisasi Tindakan Perundungan Digital (Cyberbullying): Perspektif Hukum Pidana Nasional dan Qanun Jinayah Aceh Muslih, Muslih; Syah, Moch. Fahmi Firman; Ubaidillah, Ibnu
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 7 No. 1 (2025): EduLaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulaw.v7i1.3310

Abstract

Perundungan digital (cyberbullying) merupakan fenomena yang semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Di Indonesia, tindakan ini telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk KUHP dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Namun, di Provinsi Aceh, terdapat Qanun Jinayah yang mengatur hukum pidana berbasis syariat Islam. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara pendekatan hukum pidana nasional dan Qanun Jinayah Aceh dalam mengkriminalisasi tindakan cyberbullying. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesamaan dalam tujuan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan siber, terdapat perbedaan dalam pendekatan dan sanksi yang diberikan. Integrasi antara hukum nasional dan hukum Islam di Aceh menunjukkan upaya untuk menyesuaikan penegakan hukum dengan nilai-nilai lokal dan agama.
Co-Authors Abdullah Firdaus Abdullah, Rizal Rahman Abdussalam Abdussalam Abi Senoprabowo Abu Hapsin Adha, Adinda Febriana Adinda Kurnia Putri Aditia Arief Firmanto Afida Nadzirotul Ummah Aghnia Meilana Putri Agus Winarno, Agus Agustin, Bustanil Ilmi Ahmad Sudirman Abbas Ahmad, Nur Cholis Ahyar Ahyar Ajib Susanto Akbar Habib, Akbar Akbarizan Akbarizan Akel Fernando Akhmad Sobarna Akmal Abdul Munir ALI MUQODDAS Ali, Irfdan Muiz Ali, Rabei Raad Alvian Ideastari, Nukat Alzami, Farrikh Anas Anas, Anas Andi Marwan Andi Setiawan Angga Erlando Ani Haryati Arief Soeleman, M Arif Mahdiana, Arif Asih Rohmani, Asih Atika Amelia Putri Aulya, Aisyah Safna Aziza, Azmirda Fatma Azoya, Azoya Budi, Setyo Cahyo, Tri Nur Candra Irawan Charisma, Muhammad Ryan Christy Atika Sari Danang Krismawan, Andi Darmawan, Andre Dedi Supriadi Dewi Nugrayani Dwi Puji Prabowo Dwi Puji Prabowo, Dwi Puji Dyahruri Sanjayasari Edi Faisal Edi Sugiarto Efendi, Nurlis Ekasanti, Anandita Eko Hari Rachmawanto Elkaf Rahmawan Pramudya Emyliana Listiowati Emyliana Listiowati, Emyliana Endang Hilmi Esa, Yuzine Fahmi Amiq Fahrudin Fahrudin Faqih, Achmad Faridi Faridi Fauziah, Arum Fikri Budiman Fikrian Syauqi Santoso Fikriyya, Nabela Firmansyah, Moch. Fahmi Fitriadi, Ren Gultom, Noris Hamdun, Kamal Hamidah, Amirotun Handayanai, Cici Haqq, Muhammad Valiyyul Hasibuan, Saripuddin Hastuti, Dewi Wisudyanti Budi Hawari , Abidzar Hermanto Hermanto Hisbullah Huda Ibrahim, Mohd Hairy Ifan Rizqa Ihya Ulumuddin, Dimas Irawan Imawan, Iswanda Irwan Hidayatullah, Irwan Isnandane , Laura Firda Jaenudin , Amran Jera, Almi Jufrizen Junaidi, Teuku Junilia, Elsy Kamalin, Muhammad Karis Widyatmoko Kasprijo, Kasprijo Khairil Anwar Khamadi Khamadi Khamadi Kiky Mentari Kinanty, Septyana Retno Krismansyah, Krismanyah Krismawan, Andi Danang Kurnia, Adinda L. Budi Handoko Lalang Erawan Lesmana, Muhammad Taufik Lilik Kartika Sari Lilik Kartika Sari, Lilik Kartika Luthfan, M. Aqil Maemunah , Maemunah Mardliyah, Muna Karimatal Martinouva, Rissa Afni Maya Sari Megantara, Rama Aria Milla Ahmadia Apologia Mirasari, Titi Muchamad Ishak Muhamad Baedowi Muhammad Amin Muhammad Irfan Nasution Muhammad Kadafi Muliawan, Chandra Mulyani, Nisa utri Muthohharoh, Niswatun Nabela Fikriyya Nafsha Atika Putri Nisa', Khoirotin Noor Hasyim Norman Arie Prayogo, Norman Arie Novebri, Rizky Astri Novi Hendriyanto, Novi Nugraini, Siti Hadiati Nugrayani, Dewi Nuning Vita Hidayati Nurhindarto, Aris Nurjihan, Haniah Istiqomah Nurul Islamiyah PBL, Ashiva Jingga Perdana, Andre Pebrian Pernando, Akel Prawoto, Imam Putra, Firman Surya Putra, Rifky Raihady Danu Putri, Ananda Mutiara Putri, Atika Amelia Putri, Desta Fatma Putri, Nafsha Atika Qudsiyah, Nadhifatul Qurrotaa'yun, Nur Radiman Radiman Rafidah, Farah Raharja, Ferry Cahya Rahman Rahman Rahmawan P, Elkaf Raihan, Muhamad Ratnasari, Iis Rico Rian Alvian Rifqi, Arina Fadlilatar Rini Anggraeni Rismansa, Alya Tsabitah Riviani Riviani, Riviani Rizqy, Aditya Rochmawati, Lulur Romelah Romelah S.A.P., Rangga Sa’adillah Sanjaya, Riko Rahmadany Santoso, Fikrian Syauqi Saragih, Ivan Alghifari Sari, Fitra Amalia Sejati, Priska Trisna Septiyaningsih, Rina Sesilia Rani Samudra Setyawan, Rahmad Shofiyuddin, Ahmad Siraj, Taufik soedibya, petrus Soedibya, Petrus Hary Tjahja Soeleman, Arief Sri Marnani Suhaemin, Amin Suharnawi Suharnawi Sunarya, Fitri Rachmiati Supriyono Asfawi Surbakti, Dona Doni Syah, Moch. Fahmi Firman Syakuri, Hamdan Tohir Tohir, Tohir Tri Nur Cahyo Ubaidillah, Ibnu Ummah, Afida Nadzirotul Wibowo, Mahbub Fuad Widayanto, Imanuel Eka Widyatmoko Karis Wiyarsih, Nani Wulansari, Novia Wahyu Yahya, Reza Yasrin Musthafa Bachri Yogi Atma Satria Yundari, Yundari Zaenal Arifin Zam Ani, Ahmad Faisal