Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengembangkan Massive Open Online Courses (MOOCs) yang berfokus pada peningkatan keterampulan negosiasi dan pemasaran digital bagi pelaku UMKM di Lombok. Latar belakang penelitian ini adalah keterbatasan akses pelatihan formal yang menyebabkan pelaku usaha lokal kesulitan bersaing di era transformasi digital. Penelitian menggunakan pendekatan research and development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Untuk menggali kesenjangan kompetensi dilakukan kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui wawancara dengan praktisi, dosen, dan pelaku UMKM di Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian yang signifikan antara kebutuhan keterampilan negosiasi dan pemasaran digital dengan pelatihan yang tersedia. Pembelajaran pada MOOCs ini dikembangkan dengan model model self-paced learning berbasis Learning Management System (LMS) dengan delapan materi, video animasi interaktif, serta materi diskusi dan soal evaluasi formatif. Untuk memastikan kelayakan dilakukan pengujian oleh ahli media, bahasa, dan materi yang menunjukkan kualitas baik hingga sangat baik (rata-rata >80%), sehingga dinyatakan layak untuk digunakan.The purpose of this study was to design and develop Massive Open Online Courses (MOOCs) focused on improving negotiation and digital marketing skills for MSMEs in Lombok. The background of this research is limited access to formal training, which makes it difficult for local businesses to compete in the era of digital transformation. The study employed a research and development (R&D) approach, utilizing the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) model. To explore competency gaps, a needs analysis was conducted through interviews with practitioners, lecturers, and MSMEs in Lombok. The results revealed a significant disparity between the demand for negotiation and digital marketing skills and the available training. The learning in this MOOC was developed using a self-paced learning model based on a Learning Management System (LMS) with eight materials, interactive animated videos, discussion materials, and formative evaluation questions. To ensure feasibility, testing was conducted by media, language, and material experts, which demonstrated good to excellent quality (average >80%), thus being declared suitable for use.