Media digital diketahui memengaruhi perkembangan emosional remaja, namun masih kurangnya pemahaman mendalam mengenai mekanisme perbandingan sosial yang spesifik dan implikasinya terhadap peningkatan kecemasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keseimbangan kesehatan mental remaja di era digital dengan menyoroti tantangan psikologis akibat penggunaan media sosial serta strategi penanganannya. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif melalui kuesioner daring terhadap remaja berusia 15–21 tahun. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menggunakan media sosial 1–3 jam per hari dan mengalami kecemasan karena perbandingan sosial serta ketakutan terhadap komentar negatif. Temuan ini mendukung teori Kecemasan Sosial Leary dan Kowalski (1995) yang menyatakan bahwa kecemasan muncul dari kekhawatiran terhadap penilaian orang lain. Meski demikian, remaja menunjukkan kesadaran menjaga kesehatan mental melalui pembatasan waktu layar dan aktivitas positif. Penelitian ini menegaskan pentingnya literasi digital dan dukungan sosial dalam menjaga keseimbangan mental remaja.