p-Index From 2020 - 2025
7.288
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Akuakultur Indonesia ACTA VETERINARIA INDONESIANA Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Hemera Zoa Media Veteriner Forum Pasca Sarjana Jurnal Sain Veteriner Buletin Peternakan SAINS MEDIKA : JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Jurnal Veteriner Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology JURNAL ANATOMI FISIOLOGI Jurnal Ilmu Ternak Proceedings of Annual International Conference Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Majalah Kedokteran Bandung Jurnal Ilmu Ternak Veteriner JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis) INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY BERITA BIOLOGI ZOO INDONESIA Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Omni-Akuatika Animal Production : Indonesian Journal of Animal Production Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Buletin Ilmu Makanan Ternak Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Indonesian Aquaculture Journal Jurnal Riset Akuakultur Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Sciences) ARSHI Veterinary Letters Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) JFIOnline Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia Journal of Aquaculture and Fish Health Majalah Farmasetika Zoo Indonesia Jurnal Kedokteran Hewan Jurnal Veteriner dan Biomedis Current Biomedicine Journal of Fisheries & Marine Jurnal Kefarmasian Indonesia Jurnal Agripet Animal Production
Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Pemberian Kombinasi Ekstrak Kemangi dan Tauge Terhadap Profil Hematologi dan Biokimia Darah Tikus Betina Andriyanto; Hamdika Yendri; Rindy Fazni Nengsih; Leliana Widi; Mawar Subangkit; Elpita Tarigan; Yusa Irarang; Lina Noviyanti Sutardi; Wasmen Manalu; Ridi Arif; Christina Clarice Leksono
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.160-166

Abstract

Masalah fertilitas telah banyak diteliti dan banyak penanganan yang telah tersedia, namun pengobatan yang digunakan banyak berupa terapi hormon yang dapat menimbulkan efek samping buruk, sehingga menimbulkan pasar untuk alternatif pengobatan herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek sediaan simplisia kemangi dan tauge terhadap profil heamtologi dan biokimia induk tikus. Penelitian digunakan menggunakan 15 ekor tikus galur Sprague-Dawley yang dibagi rata menjadi tiga kelompok, yakni satu kelompok kontrol normal, kelompok dosis 1% dan dosis 5%. perlakuan dengan dosis berbeda. Administrasi sediaan dilakukan selama 20 hari dengan mencampurkan 5 mL sediaan dalam 100 mL air minum. Pengamatan hematologi dan biokimia darah dilakukan pada hari ke-21. Data hasil pengujian dianalisis secara statistik menggunakan uji one way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata (p>0.05) baik pada parameter hematologi maupun biokimia darah antara kelompok mencit yang diberi sediaan simplisia kemangi dan tauge dosis 1% dan 5% dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan memiliki potensi untuk menunjang kesehatan dan fertilitas tanpa risiko keamanan penggunaan karena tidak mengganggu fungsi hati maupun ginjal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi gambaran untuk penggunaan kombinasi kemangi dan tauge untuk menunjang fertilitas pada perempuan.
Efektivitas Minyak Kemiri (Aleurites moluccana L.) sebagai Penumbuh Rambut pada Tikus (Rattus norvegicus) Nabila Martha Ludi Miftahurahma; Andriyanto; Wasmen Manalu; Abdul Zahid Ilyas
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.2.65-71.

Abstract

Rambut memiliki fungsi proteksi dan fungsi estetika sebagai penunjang penampilan. Rambut rontok merupakan masalah yang banyak dijumpai dan mengakibatkan kebotakan. Kebotakan dapat dicegah dengan produk sintetis maupun herbal, namun produk sintetis dapat menimbulkan efek samping. Minyak kemiri mampu menjadi alternatif pengobatan karena terbuat dari bahan alam dan aman digunakan. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas minyak kemiri sebagai penumbuh rambut. Kelompok perlakuan terdiri atas kelompok kontrol tanpa pengolesan (A), kelompok dengan pengolesan sekali sehari (B), kelompok dengan pengolesan dua kali sehari (C), dan kelompok dengan pengolesan tiga kali sehari (D). Panjang rambut diukur dan uji iritasi dilakukan pada hari ke-6, 9, 12, dan 15 setiap hari secara topikal pada bagian punggung tikus yang telah dicukur. Hasil penelitian menujukkan bahwa minyak kemiri memiliki efektivitas sebagai penumbuh rambut. Uji efektivitas minyak kemiri sebagai penumbuh rambut secara statistik memperlihatkan pertumbuhan rambut yang lebih cepat dibandingkan kontrol pada frekuensi pengolesan tiga kali sehari dan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan pengolesan satu kali dan dua kali sehari. Uji iritasi menunjukkan tidak terdapat iritasi pada punggung tikus.
Expression of APP, CDK5, and AKT1 Gene Related to Alzheimer Disease in Brain of Long-tailed Macaques Lis Rosmanah; Uus Saepuloh; Sela Septima Mariya; Irma Herawati Suparto; Wasmen Manalu; Adi Winarto; Huda Shalahudin Darusman
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.1.145-152

Abstract

Amyloid plaques and Neurofibrillary Tangles (NFTs) are known to be key pathological features of Alzheimer disease. To gain a better understanding of this disease, studies were carried out on the Indonesian primates, the long-tailed macaques, using a spontaneous Alzheimer's disease model. Examining and identifying genetic markers involved in plaque formation and NFTs in long-tailed macaques is necessary to reveal their physiological processes. In this study, the expression of genes involved in the development of amyloid plaque (Amyloid Precursor Protein (APP)) and those that control the phosphorylation of tau protein (CDK5 and AKT1) was examined in the long-tailed macaque brain. This study showed that APP, CDK5, and AKT1 may potentially be developed as genetic markers of Alzheimer's disease. Long-tailed macaques exhibited the development of amyloid plaque in the aging brain based on the analysis of the gene expression profile of its biomarker. Furthermore, long-tailed macaques can be optimized for neurodegenerative models.
Immersion Effect of Estradiol-17β on Cannibalism of Asian Redtail Catfish (Hemibagrus nemurus) Post Larvae Benny Heltonika; Agus Oman Sudrajat; Muhammad Junior Zairin; Widanarni Widanarni; Muhammad Agus Suprayudi; Wasmen Manalu; Yani Hadiroseyani
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 15 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v15i1.38173

Abstract

Highlight Research The dose, duration of immersion, and time interval of immersion of the estradiol-17β affect the rate of cannibalism and increase the seed survival of Asian redtail catfish in low treatment in this research. Over optimum treatment increased the incidence of cannibalism at Asian redtail catfish and decrease growth performance. Treatment of estradiol-17β, give the ability of Asian redtail catfish to live on high density The treatment of estradiol-17β, has an effect on concentration plasma of body testosterone and cortisol   Abstract The cannibalistic behavior of Asian redtail catfish greatly hampers the supply of these fish seeds, invoking the need to be controlled. Estradiol is one of the hormones that has been known to reduce cannibalistic behavior on fish. This study aimed to evaluate the effect of estradiol-17β immersion on the incidence of cannibalism in the rearing of post larvae of Asian redtail catfish. Post larvae was treated with a combination of doses of estradiol hormone 0, 1, and 2 ppm and immersion time of two and four hours with immersion intervals of three and six days with a completely randomized design. Each treatment had a fish density of 10 fish L-1, with mean size individual length of 6.73 ± 0.73 mm (three days of age after hatched), with four replications. Fish were fed with tubifex up until satiation point and reared for 30 days. The results showed that the administration of the estradiol-17β through immersion with a dose of 1 ppm for two hours and interval of six days was able to reduce the level of cannibalism and increase the survivability. A further increase in dose, immersion time, and interval had the opposite effect. Estradiol-17β immersion with certain dose, duration, and interval affected the rate of cannibalism, growth rate, and survival. Estradiol-17β immersion at a dose of 1 ppm for two hours and six days interval was the best to reduce the level of cannibalism and normal mortality in post larvae of Asian redtail catfish.
Kadar Glukosa, Kolesterol dan Kadar Asam Urat Darah Puyuh pada Fase Starter, Grower, dan Layer La Jumadin; Aryani Sismin Satyaningtijas; Wasmen Manalu; Damiana Rita Ekastuti; Chairun Nisa; Mohamad Yogie Hendrawan; Yuvensius Yuvensius; Resi Milna
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.494

Abstract

Puyuh dikenal sebagai penghasil protein hewani berupa telur dan daging yang sangat baik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dasar beberapa parameter biokimiawi darah, yang meliputi kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah, dan kadar asam urat darah serta bobot badan pada puyuh fase starter (umur 18 hari), grower (umur 25 hari), dan layer (umur 330 hari). Pengambilan darah dilakukan melalui rute intravena (vena brachialis) terhadap 120 ekor burung puyuh. Setiap fase terdiri atas 10 ekor puyuh. Hasil analisis statistika menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara fase dengan kadar glukosa darah puyuh, namun nilai kadar glukosa tertinggi terdapat pada fase starter. Kadar glukosa darah semakin menurun dengan semakin bertambahnya umur dan semakin bertambahnya bobot badan. Kadar kolesterol darah pada berbagai fase pemeliharaan/umur puyuh menunjukkan hasil berbeda nyata (p<0,05), nilai kolesterol darah tertinggi diperoleh pada fase layer. Kadar asam urat menunjukkan tidak terdapat pengaruh umur pemeliharaan (p>0,05). Kadar asam urat tertinggi terdapat pada puyuh fase grower. Simpulan penelitian ini adalah kadar glukosa darah dan kadar asam urat tidak menunjukkan perbedaan pada setiap umur pemeliharaan, sedangkan pada kadar kolesterol darah memberikan pengaruh yang nyata.
Uji Kombinasi Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour) dan Jahe Putih (Zingiber officinale) terhadap Kesehatan dan Keamanan Ayam Pedaging Andriyanto Andriyanto; Aulia Andi Mustika; Wasmen Manalu; Rindy Fazni Nengsih; Hamdika Yendri Putra; Silmy Kamila Widyanti; Leliana Nugrahaning Widi; Lina Noviyanti Sutardi
Jurnal Veteriner Vol 24 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.164

Abstract

ABSTRAK Daging ayam merupakan salah satu produk asal ternak yang memiliki angka konsumsi cukup tinggi, karena mudah diperoleh, pertumbuhannya cepat, dan harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan produk asal ternak besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian simplisia kombinasi daun bangun-bangun dan jahe putih (DBJP) terhadap performa ayam pedaging, terutama dalam hal kesehatan dan keamanannya. Sebanyak 60 ekor ayam pedaging day old chick strain Cobb dibagi menjadi empat kelompok perlakuan dengan 15 ulangan. Ayam percobaan diberi DBJP secara oral dengan dosis 0 (kontrol) dan dosis perlakuan dengan rasio DBJP 1:1 (62,5, 125, 187,5) mg/100 mL air minum. Pemberian simplisia DBJP dilakukan selama 28 hari melalui air minum yang dimulai pada hari ke-8 sampai dengan hari ke-35. Variabel penelitian yang diukur terdiri atas kesehatan (eritrogram, leukogram, rasio H/L), fungsi hati (SGPT, SGOT), dan fungsi ginjal (ureum, kreatinin). Pemberian simplisia DBJP pada semua dosis tidak menyebabkan perubahan pada profil darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian simplisia DBJP dengan rasio 1:1 melalui air minum dapat meningkatkan kesehatan dan aman digunakan pada ayam pedaging.
EFFECT OF A SUPPLEMENTED DIET WITH MELATONIN ON PERFORMANCE OF JAVAEN BARB Systomus orphoides (Valenciennes, 1842) JUVENILE Radona, Deni; Sudrajat, Agus Oman; Alimuddin, Alimuddin; Manalu, Wasmen; Carman, Odang; Dewi, Raden Roro Sri Pudji Sinarni
Indonesian Aquaculture Journal Vol 18, No 2 (2023): (December, 2023)
Publisher : Agency for Marine and Fisheries Extension and Human Resources

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/iaj.18.2.2023.115-122

Abstract

Javaen barb is a native fish in Indonesian inland water with economic value and the potential to be developed as cultured fish resources and ornamental commodities. In the development of aquaculture, there are still problems, such as the low adaptability of the larvae, so that their survival is also low. This study was conducted to evaluate the effect of melatonin supplementation on the productivity of Javaen barb fish juveniles in culture containers. This study was conducted experimentally using a completely randomized design consisting of four treatments with different doses of melatonin supplementation, i.e., A) control (without melatonin supplementation), B) 0.2 mg/100 g of feed, C) 0.4 mg/100 g feed, and D) 0.6 mg/100 g feed, each treatment was repeated three times. Javaen barb juveniles were kept in an aquarium measuring 30×36×60 cm with a water level of 40 cm, consisting of 12 units. Each aquarium was stocked with 150 individuals and given an aeration system with the same air pressure intensity. Feeding was carried out ad-libitum with a frequency of three times daily for 180 days of rearing. The results showed that melatonin supplementation of as much as 0.6 mg/100 g of feed was able to increase the growth of Javaen barb fish juvenile with the highest survival rate (81.33 ± 0.54 %) and feed conversion ratio (2.61 ± 0.14). Melatonin supplementation of 0.6 mg/100 g of feed had higher total leukocyte (3.41±0.73×104 cells/mm3) and hemoglobin (5.07±0.12 g%) values and provided the best production performance in Javaen barb juveniles.
CANNIBALISM PERFORMANCE OF ASIAN REDTAIL CATFISH (Hemibagrus nemurus) FED RATION SUPPLEMENTED WITH DIFFERENT DOSES OF 17α-METHYLTESTOSTERONE Heltonika, Benny; Sudrajat, Agus Oman; Junior, Muhammad Zairin; Widanarni, Widanarni; Suprayudi, Muhammad Agus; Manalu, Wasmen; Hadiroseyani, Yani
Indonesian Aquaculture Journal Vol 18, No 1 (2023): (June, 2023)
Publisher : Center for Fisheries Research, Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resource

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/iaj.18.1.2023.27-35

Abstract

One of the obstacles in Asian redtail catfish hatchery is the high cannibalism incidence. Cannibalism is associated with aggressive behavior caused by hormonal metabolism especially of testosterone. The purpose of this study was to evaluate the effect of testosterone administration on the cannibalism incidence in the Asian redtail catfish juveniles.  The experiment was conducted by rearing fish with initial length of 4.09±0.19 cm in 16 of 20 L aquariums with a density of 2 fish L-1. The experiment was designed with a completely randomized design with 4 treatments which were different level of 17α-methyltestosterone supplementation in feed, i.e., 0 mg kg-1 feed (A) as control, 7.5 mg kg-1 feed (B), 15 mg kg-1 feed (C), and 30 mg kg-1 feed (D). Each treatment has 4 replications. Fish fed experimental diet (40% protein) 4 times a day to satiation for 30 days. The parameters observed were type and index of cannibalism, aggressive behavior, survival rate, normal mortality, growth performance, hormones concentrations (estradiol, testosterone, and cortisol), and water quality. The results showed that cannibalism type II (the fish eaten completely or missing) and cannibalism index increased with the increasing doses of testosterone administration in the feed with the highest cannibalism incidence was 40.63%. The highest survival rate was found in treatment B (73.75±2.50%) and was not significantly different from the control treatment (69.38±2.39%). No differences in testosterone concentration and in the growth performance among the treatments.  However, there was a trend of decrease in the estradiol concentration of Asian redtail catfish juveniles fed ration supplemented with the increasing doses of 17α-methyltestosterone. Based on the results obtained in this research, estradiol changed in the body's plasma, it appears that there was a role for plasma estradiol concentration in controlling cannibalism of Asian redtail catfish juveniles. It concluded that the testosterone administration affected the cannibalism incidence in the Asian redtail Catfish. 
Studi Kasus Gallbladder Mucocele disertai Ehrlichiosis pada Anjing Beagle Deni Noviana; Jihan Fadilah Rachman Nurullah; Fitria Senja Murtiningrum; Dwi Utari Rahmiati; Wasmen Manalu
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.3.250-260

Abstract

Komplikasi gallbladder mucocele dan Ehrlichiosis akibat infeksi bakteri Ehrlichia canis (E. canis) dapat menyebabkan gangguan kesehatan hingga kematian pada anjing. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik gallbladder mucocele serta Ehrlichiosis pada anjing melalui interpretasi ultrasonografi abdomen, hematologi, dan kimia darah serta studi terkait terapi yang diberikan. Seekor anjing beagle betina berumur ±15 tahun milik RSHP SKHB IPB University memiliki keluhan muntah frekuen, penurunan nafsu makan, dan lesu. Pemeriksaan fisik pada hewan menunjukkan BCS rendah dan dehidrasi. Sonogram abdomen menunjukkan adanya pembesaran gallbladder disertai adanya endapan sekitar 90 % dengan ekhogenitas hiperekoik. Pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan nilai ALT 132 U/L, total protein 8.3 g/dL, anemia (eritrosit 2.68 x 106 µL), trombositopenia (trombosit 20 x 103 µL), leukopenia (leukosit 4.8 x 103 µL), limfopenia (limfosit 0.6 x 103), dan kadar blood urea nitrogen yang tinggi (187 mg/dL). Evaluasi Rapid test kit menunjukkan anjing positif terinfeksi E. Canis. Kombinasi terapi asam ursodeoxycholic, hepatoprotektan, antibiotik, suplemen darah, dan vitamin diberikan selama 2 bulan. Evaluasi sonogram dan darah dilakukan setiap 4 minggu. Kondisi anjing sempat menunjukkan adanya perbaikan, namun akhirnya pasien mati setelah 8 minggu pengobatan.
Respons Fisiologis dan Gambaran Termografi Inframerah Kambing Sapera Induk Kondisi Bunting Pamungkas, Fitra Aji; Purwanto, Bagus Priyo; Manalu, Wasmen; Yani, Ahmad; Sianturi, Riasari Gail
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 3 (2021): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.813 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i3.16436

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons fisiologis dan gambaran hasil penginderaan termografi inframerah dalam evaluasi kemampuan adaptasi kambing sapera induk kondisi bunting. Sebanyak empat ekor kambing perah sapera induk kondisi bunting dengan kisaran bobot badan 35-40 kg digunakan dalam penelitian ini. Parameter respons fisiologis yang diamati meliputi suhu permukaan kulit, suhu rektal, suhu tubuh, denyut jantung, dan frekuensi pernapasan, sedangkan gambaran termografi inframerah (IRT) dilakukan pada beberapa bagian tubuh, yaitu area mata, hidung, kaki, badan,  ambing, vagina, dan anal. Pengamatan respons fisiologis dan termografi inframerah dilakukan mulai pukul 06.00-18.00 WIB dengan selang waktu pengukuran setiap 2 jam. Data yang terkumpul dianalisis statistik secara deskriptif menggunakan SAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons fisiologis dan hasil penginderaan IRT pada kambing sapera induk kondisi bunting menunjukkan pola ritme harian atau sirkadian di sepanjang hari pengamatan. Kambing sapera induk kondisi bunting memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai parameter respons fisiologis maupun hasil penginderaan IRT yang masih berada dalam kondisi normal.Kata kunci: parameter fisiologis, termografi, inframerah, kambing Physiological Response and Infrared Thermographic Features Sapera Dairy Goat in Pregnant ConditioABSTRACT This study aimed to determine the physiological response and the description of infrared thermography sensing results in evaluating the adaptability of sapera dairy goat in pregnant conditions. A total of four sapera dairy goats in pregnant conditions with a body weight range of 35-40 kg were used in this study. Physiological response parameters observed included skin surface temperature, rectal temperature, body temperature, heart rate, and respiratory rate, while infrared thermography (IRT) images were performed on several parts of the body, namely the eye area, nose, feet, body, udder, vagina, and anal. Observation of physiological responses and infrared thermography was carried out from 06.00-18.00 WIB with a measurement time interval every 2 hours. The collected data were analyzed statistically descriptively using SAS. The results showed that the physiological responses and results of IRT sensing in pregnant sapera dairy goats showed a daily or circadian rhythm pattern throughout the day of observation. Sapera dairy goat in pregnant conditions have a fairly good adaptability, this is indicated by the value of the physiological response parameters and IRT sensing results that are still in normal conditions.Keywords: physiological parameters, thermography, infrared, goat
Co-Authors - Hernawati . Safrida ., Chairul A Yani A.S. Satyaningtijas ABADI SUTISNA Abdul Zahid Adawiah . Ade Sunarma Ade Sunarma Adi Winanto Adi Winarto Adi Winarto Agik Suprayogi Agus Oman Sudrajat Agus Wahyana Anggara Agus Wahyana Anggara Agus Wahyana Anggara, Agus Wahyana Ahmad Subhan ahmad yani Ahmad Yani Aisjah Girindra Akhiruddin Maddu Alfred O. M. Dima Alifiana Fitrianingrum Almiahsari, Ashri Amrozi Andi Mu’nisa Andri Yanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto . Andriyanto A Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto Andriyanto, Andriyanto Andriyanto Anggraeni, Henny Endah Anita Esfandiari Anuraga Jayanegara Arief Boediono Aryani Satyaningtijas Aswani, Tuti Aulia Andi Mustik Aulia Andi Mustika Aulia Andri Mustika Aurelia, Sharon Awaludin Azam B. Zaidy B P Purwanto B. P. Purwanto Bagus Priyo Purwanto Bambang Gunadi Bambang Gunadi Bambang Gunadi Bambang Kiranadi BAMBANG KIRANADI Bambang Kiranadi Bambang Pontjo Priosoeryanto Benny Heltonika Bondan Achmadi Cece Sumantri Chairul - Chairul Chairul Chairun Nisa Chatarina Umbul Wahyuni Christina Clarice Leksono Cut Dara Dewi Damiana Rita Ekastuti Daniel Happy Putra Debby Jacqualine Jochebed Rayer Dedy D. Solihin Deni Noviana Deni Radona, Deni Desrial DEWI APRI ASTUTI Dewi Ratih Agung Priyono Dewi Ratih Agungpriyono Dewi Ratih Agungpriyono Dewi Ratih Agungpriyono Diah Nugrahani Pristihadi Diky Yuliansah Diky Yuliansah Dwi Gunadi Dwi Setyaningsih Dwi Utari Rahmiati Dyah Iswantini Edwin Ligia Sastra Ekowati Handharyani Elpita Tarigan Elpita Tarigan Elpita Tarigan Elpita Tarigan Erli Chandra Etih Sudarnika EVY AYU ARIDA Evy Ayu Arida Fachriyan H. Pasaribu Firda Agustin Firda Agustin Firda Agustin, Firda Fitra Aji Pamungkas Fitra Aji Pamungkas Fitra Aji Pamungkas Fitria Senja Murtiningrum Friska Mery Montolalu Gandasari, Ira Agustina Dewi Ganjar Maulana Nugraha Ganjar Maulana Nugraha HADI SUNARYO Hamdika Yendri Hamdika Yendri Hamdika Yendri Hamdika Yendri Hamdika Yendri Putra Hamdika Yendri Putra Hamdika Yendri Putra Hamny Sofyan Hasya, Karin katina Henni Syawal HERA MAHESHWARI Hera Maheswari, Hera Hernawati Hernawati Hesti Wahyuningsih Huda Shalahudin Darusman Hurip Pratomo Hurip Pratomo Husna, Hanifati I Ketut Mudite I Komang Gede Wiryawan Iman Hernaman Iman Supriatna Irarang, Yusa Irfan Nurhidayat, Irfan Irma Herawati Suparto Irzaman, Irzaman Isdoni Bustaman Jakaria Jakaria Jihan Fadilah Rachman Nurullah Jola J.M.R. Londok Joni Haryadi, Joni Kapelle, Imanuel B. D. Kardiyo Praptokardiyo Kasiyati Kasiati Ketut Adnyane Mudite Kharisma Mardathilah Kharisma Mardathilah Kiranadi Bambang koekoeh santoso Koeswinarning Sigit Komang G. Wiryawan Komariah Komariah Komariah Krido Brahmo Putro Kusdiantoro Mohamad Kusumorini Nastiti Kusumorini Nastiti La Eddy La Jumadin Leliana Nugrahaning Widi Leliana Nugrahaning Widi Leliana Nugrahaning Widi Leliana Nugrahaning Widi Leliana Nugrahaning Widi Leliana Widi Leliana Widi Lendrawati Lendrawati Leo Sapelani Soinbala Lies Parede Lina Noviyanti Sutardi Lis Rosmanah Livana Dethris Rawung Lucia Johana Lambey M. Zairin Junior M.Y Sumaryadi Madyastuti, Rini Maneewong, Sattabongkoch Mardathilah, Kharisma Mas Yedi Sumaryadi Masriani . Meillisa Carlen Mainassy Mia Fitriana, And Mien Th. R. Lapian Mohamad Hasil Tamzil Mohamad Yamin Mohamad Yogie Hendrawan Mohammad Miftahurrohman Mokhamad Fakhrul Ulum, Mokhamad Muhaimin Hamzah MUHAMMAD AGUS SUPRAYUDI Muhammad Darjat Darulfalah Muhammad Darjat Darulfalah Muhammad Junior Zairin Muhammad Rizki Muhammad Zairin Jr Muhammad Zairin Jr. Murniaty Simorangkir Mustika, Aulia A. Nabila Martha Ludi Miftahurahma Nahrowi Nahrowi Nastiti Kusomorini Nastiti Kusomorini Nastiti Kusumorini NASTITI KUSUMORINI NASTITI KUSUMORINI Nastiti Kusumorini Ni Made Ria Isriyanthi Nur Bambang Priyo Utomo Nur Bambang Priyo Utomo Nurhidayat - Nurhidayat, Nurhidayat Odang Carman Ong Huey, Lynette Pollung Hasiholan Siagian PONIMAN PONIMAN Pudji Achmadi Purwantiningsih Sugita Putra, Hamdika Yendri Putut I. Pudjiono R G Sianturi Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi Rahminiwati, Min Rarah Ratih Adjie Maheswari Resi Milna Revolson Mege Riasari Gail Sianturi Riasari Gail Sianturi Riasari Gail Sianturi Ridi Arif RIDWAN AFFANDI Rindy Fazni Nengsih Rindy Fazni Nengsih Rindy Fazni Nengsih Rindy Fazni Nengsih Rindy Fazni Nengsih Risna Anggraeni Ronny Rachman Noor Rosdianto, Aziiz Mardanarian Rosdianto, Aziiz Mardanarian Rosmanah, Lis Rudi Priyanto Rudi Priyanto Rudy Priyanto Rukmiasih Rukmiasih Ruqiah Ganda Putri Panjaitan Sabri Mustafa Safrida Safrida SATA YOSHIDA SRIE RAHAYU Sela Septima Mariya Sharon Aurellia Silmy Kamila Widyanti Silmy Kamila Widyanti Sitti Wajizah Sitti Wajizah Sri Catur Setyawatiningsih Sri Catur Setyawatiningsih Sri Nuryati Sri Subekti Subangkit, Mawar Suhendro, Ikhsan Sumiati Sumiati Sumiati Sumiati Sumiaty Aiba Sunarno . Sunarno s Sunarno s Supiyani, Atin Sutiastuti Wahyuwardani Sutiastuti Wahyuwardani SYAHRUN HAMDANI NASUTION Tarigan, Ronald TARUNI SRI PRAWAST MIEN KAOMINI ANY ARYANI DEDY DURYADI SOLIHIN TATI NURHAYATI Tiltje Andretha Ransaleleh TOHA SUTARDI Toto Toharmat Tri Budhi Murdiati Tri Budhi Murdiati Tuti Aswani Tutik Wresdiyati Umi Cahyaningsih Uus Saepuloh UUS SAEPULOH Wahyuni, Sri Wida Lesmanawati WIDANARNI WIDANARNI Widi, Leliana Nugrahaning wirahadikesuma, ikhwan Wirahadikesuma, Ikhwan Wirahadikesuma Wiranda G Piliang Wiranda G Piliang Wiranda G. Piliang Wiwin Winarsih Y. Hadiroseyani Yayuk Sri Rahayu Yendri, Hamdika Yetmaneli, Yetmaneli Yudha Trinoegraha Adiputra Yudha Trinoegraha Adiputra Yulia Yellita Yuliansah, Diky Yulvian Sani yuri, Nurasmi yuri Yusa Irarang Yusa Irarang Yusa Irarang Yusfiati Yusfiati Yuvensius Yuvensius Zora, Nelda Fliza Zulfa Zakiah