p-Index From 2020 - 2025
11.446
P-Index
This Author published in this journals
All Journal DIKSI Litera ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences BULETIN OSEANOGRAFI MARINA Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Jurnal Ilmu Lingkungan Journal of Oceanography Journal of Marine Research BAPALA Jurnal Kelautan Tropis Chi`e: Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Jurnal SOLMA JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) ETNOLINGUAL Jurnal Medik Veteriner Journal of Education Action Research Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK International Journal for Educational and Vocational Studies Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian ARBITRER: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Journal of Applied Science, Engineering, Technology, and Education INFOKUM Discovery : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sustainable: Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Indonesian Journal of Adult and Community Education (IJACE) BASA Journal of Language & Literature Jurnal Minfo Polgan (JMP) Jurnal Abdimas Le Mujtamak Jurnal Sains dan Aplikasi Keilmuan Teknik Industri Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia International Journal of Research and Community Empowerment Jurnal Tekstil: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Tekstil dan Manajemen lndustri SWADIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Lontara Journal Of Health Science And Technology Jurnal Ilmu Ekonomi, Pendidikan dan Teknik (IDENTIK)
Claim Missing Document
Check
Articles

Ascidians Outbreak: A Threat For Coral Reefs in Panjang Island, Jepara Dwi Haryanti; Diah Permata Wijayanti; Bambang Yulianto; Mada Triandala Sibero; Lutfillah Arief Ghinaa Shabrina
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 3 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i3.13140

Abstract

Eutrophication and sedimentation have become a major threat to coral reefs in nearby areas with anthropogenic activities. These threats are often accompanied by shifting ecosystems from coral-rich to fast-growing algae-dominated water, and high prevalence of coral disease. In Panjang Island, Jepara, we observed the outbreak of photosynthetic ascidians along with a high sedimentation at the eastern part of the island. The ascidians were seen overgrowing most substrates including corals, macroalgae, dead-coral-algae, and rubbles in April to May 2019. In July and August 2019, observation and data collection using quadrant transect were conducted to monitor the outbreak. The result showed that ascidians were still present in the area, despite becoming pale and smaller. This report shows that the outbreak of these photosynthetic ascidians was not persistent, however, the effect on coral reef health should not be overlooked.
Pengaruh Musim dan Pasang Surut Terhadap Konsentrasi Mikroplastik di Perairan Delta Sungai Wulan, Kabupaten Demak Sri Yulina Wulandari; Ocky Karna Radjasa; Bambang Yulianto; Bayu Munandar
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i2.46329

Abstract

Sungai merupakan jalur penting masuknya mikroplastik ke perairan laut. Mikroplastik baik primer atau sekunder merupakan polutan partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm (ukuran partikel mirip dengan partikel suspensi atau plankton). Termasuk sampah plastik, mikroplastik berpotensi menyebabkan terganggunya rantai makanan pada biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi mikroplastik di kolom air pada musim hujan dan kemarau saat kondisi pasang dan surut di perairan Delta Wulan, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Total sebanyak 32 sampel air laut diambil dengan menggunakan plankton net dari 8 stasiun pengamatan yang ditentukan secara purposive. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi musim dan pasang surut. Analisa kandungan mikroplastik dalam sampel air laut dilakukan dengan menggunakan metode yang direkomendasikan oleh NOAA. Prosedur analisa meliputi penyaringan sampel air, penambahan reagen (Fe (II) 0,05M, H2O2 30%, NaCl), pemanasan, pemisahan berdasarkan densitas dan analisa gravimeri, Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi mikroplastik lebih tinggi pada musim kemarau dibanding musim hujan, dengan nilai rerata berturut-turut sebesar 2,608 mg/L dan 2,247 mg/L. Dari analisa regresi ANOVA menunjukkan ada perbedaan konsentrasi berdasarkan musim (p-value sebesar 0,007), namun tidak ada perbedaan berdasarkan kondisi pasang dan surut (p-value sebesar 0,840).   Rivers are an important pathway for the entry of microplastics into marine waters. Microplastics, both primary and secondary, are pollutants of plastic particles that are less than 5 mm in size (particle size is similar to sediment suspense or plankton). Including plastic waste, microplastics have the potential to disrupt the food chain in marine biota. This study aims to determine the concentration of microplastics in the water column during the rainy and dry seasons during high and low tide conditions in the waters of the Wulan Delta, Wedung District, Demak Regency. The method used is descriptive quantitative. A total of 32 seawater samples were taken using a plankton net from 8 observation stations which were determined purposively. Sampling was carried out by considering seasonal and tidal conditions. Analysis of microplastic content in seawater samples was carried out using the procedure recommended by NOAA. The analytical procedure includes filtering of water samples, addition of reagent (Fe (II) 0.05M, 30% H2O2, NaCl), heating, density separation and gravimetric analysis. The results showed that the concentration of microplastics was higher in the dry season than in the rainy season, with an average value of 2,608 mg/L and 2,247 mg/L, respectively. From the ANOVA regression analysis showed that there was a difference in concentration based on seasons (p-value of 0.007), but there was no difference based on tidal and tidal conditions (p-value of 0.840).
Hubungan Kemelimpahan Chlorella sp Dengan Kualitas Lingkungan Perairan Pada Skala Semi Masal di BBBPBAP Jepara Siska Aprilliyanti; Tri Retnaningsih Soeprobowati; Bambang Yulianto
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.42 KB) | DOI: 10.14710/jil.14.2.77-81

Abstract

ABSTRAKChlorella   sp merupakan salah satu mikroalga yang sering dibudidayakan untuk berbagai keperluan seperti obat-obatan, kosmetik, atau untuk alternatif  biodiesel Chlorella    sp  merupakan suatu agen bioremediasi yang baik, selain dapat hidup pada lingkungan yang tercemar juga dapat memakai logam berat sebagai logam esensial untuk metabolisme. Banyaknya manfaat yang akan dapat diambil apabila dapat mengembangkan Chlorella    sp pada skala masal. Dengan kemanfaatannya dari Chlorella    sp maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan Chlorella    sp sebagai objeknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemelimpahan Chlorella    sp dengan kualitas lingkungan perairan di Kabupaten Jepara. Chlorella      sp ini dikultivasi di luar ruangan dengan sumber cahaya berasal dari sinar matahari secara langsung, pengudaraan untuk pencampuran media menggunakan blower yang dialirkan melalui selang dan kran aerasi untuk mencampur media. Aerasi dalam penelitian ini digunakan dengan tujuan agar sel Chlorella   sp dapat memperoleh nutrisi dalam media kultivasi secara merata karena adanya sirkulasi air dalam wadah kultur (Amini, 2006). Dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) = 0,995. Hal ini memberikan gambaran bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel bebas yakni kelima parameter kualitas air (nitrat, fosfat, temperature, pH dan salinitas) dengan variabel terikat yakni kemelimpahan Chlorella   sp . Selanjutnya diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:Y =  -5323.54 -16.80 nitrat -60.78 fosfat   + 111.09 temperatur  + ; 997.26 pH -191.92 salinitas. Dari persamaan regresi tersebut memperlihatkan bahwa parameter kualitas air yang memiliki hubungan searah (berbanding lurus) adalah temperature  dan pH. Sedangkan parameter kualitas air yang memiliki hubungan berbanding terbalik yaitu; nitrat,fosfat dan salinitas. Hubungan kemelimpahan Chlorella   sp dengan kualitas lingkungan perairan skala semi masal kuat, hasil analisis regresi didapat nilai Adjusted R2 0,995, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel nitrat ,fosfat,temperature, pH dan salinitas terhadap kemelimpahan Chlorella   adalah sebesar 99,5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai koefisien / pengaruh tertinggi terdapat pada parameter pH yaitu (997,49).Kata kunci: Chlorella  sp, kualitas lingkungan, semi masal, Jepara ABSTRACTChlorella sp is one of the microalgae are often cultivated for various purposes such as pharmaceuticals, cosmetics, or for alternative biodiesel Chlorella sp an agent of bioremediation good, but can live in a polluted environment can also wear a heavy metal as the metal essential for metabolism. The many benefits that will be taken if it can develop Chlorella sp on a mass scale. With the emergence of Chlorella sp author conducted research using Chlorella sp as its object. The purpose of this study was to determine the relationship between the abundance of Chlorella sp with the quality of the water environment in the district of Jepara.Chlorella sp is cultivated outdoors with a light source coming from direct sunlight, aeration for mixing media using a blower that flowed through the hose and faucet aeration to mix media. Aeration used in this study with the aim of Chlorella sp cells can obtain nutrients evenly in cultivation media for their water circulation in the culture vessel (Amini, 2006). From the analysis of data obtained by the coefficient of determination (R2) = 0.995. This illustrates that there is a very strong relationship between the independent variables namely the five parameters of water quality (nitrates, phosphates, temperature, pH and salinity) with the dependent variable abundance of Chlorella sp. Furthermore, multiple linear regression equation as follows: Y = -5323.54 -16.80 -60.78 nitrate phosphate + 111.09 + temperature; 997.26 -191.92 pH salinity. From the regression equation shows that the water quality parameters that have a unidirectional relationship (proportional) is temperature and pH. While water quality parameters which have an inverse relationship, namely; nitrate, phosphate and salinity. Chlorella sp abundance relationships with water environmental quality semi massive scale strong, the results of the regression analysis obtained Adjusted R2 value of 0.995, meaning that the percentage contribution of variables influence nitrates, phosphates, temperature, pH and salinity of the abundance of Chlorella is 99.5% and the rest is influenced by factors other. The coefficient of impact / highest in pH parameters ie (997.49).Keywords:  Chlorella sp, environmental quality, semi-massive, JeparaCara sitasi: Apriliyanti, S., Soeprobowati, T. R., Yulianto, B. (2016). Hubungan Kemelimpahan Chlorella sp dengan Kualitas Lingkungan Perairan pada Skala Semi Masal di BBBPBAP Jepara. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(2),77-81, doi:10.14710/jil.14.2.77-81
Kajian Kondisi dan Nilai Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang di Pantai Wediombo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Heriawan Maulana; Sutrisno Anggoro; Bambang Yulianto
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.028 KB) | DOI: 10.14710/jil.14.2.82-87

Abstract

ABSTRAKPerairan Wediombo Kabupaten Gunung Kidul yang telah ditetapkan sebagai Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Daerah pada tahun 2013. Pemanfaatan wilayah Pantai Wediombo oleh masyarakat sebagai lokasi pendaratan ikan dan pariwisata mengakibatkan peningkatan tekanan terhadap ekosistem perairan khususnya terumbu karang. Sebagai common property, kerusakan ekosistem terumbu karang tidak dirasakan sebagai kerugian ekonomi sehingga eksploitasi dari manfaat ekosistem terumbu karang menjadi tidak terkendali. Pengelolaan Pantai Wediombo menjadi tantangan bagi stakeholder untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan jasa lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu komponen upaya pengelolaannya yaitu dengan melakukan pemantauan kondisi terumbu karang di Pantai Wediombo. Valuasi ekonomi ekosistem termbu karang merupakan instrumen untuk menilai produk dan jasa yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang yang diwakili oleh persen tutupan terumbu karang dan nilai manfaat ekosistem terumbu karang yang diwakili oleh produk perikanan yang dihasilkan dari ekosistem terumbu karang di Pantai Wediombo. Metode yang digunakan adalah metode survei. Metode pengumpulan data kondisi terumbu karang mengacu pada metode Line Intercept Transect (LIT). sedangkan nilai ekonomi manfaat ekosistem terumbu karang dihitung menggunakan metode Effect on Productivity. Pada penelitian diperoleh hasil prosentase tutupan terumbu karang di Pantai Wediombo sebesar 25,29% dengan status kondisi rusak sedang. nilai ekonomi aktual ekosistem terumbu karang di Pantai Wediombo sebesar Rp. 634.553.504,-, sedangkan nilai manfaat sekarang dari ekosistem terumbu karang di Pantai Wediombo sebesar Rp. 20.304.872,-.Kata kunci: Ekosistem Terumbu Karang, Valuasi Ekonomi, Pantai Wediombo ABSTRACTBodies Wediombo Gunung Kidul regency which has been designated as a Local Backup Water Conservation Area in 2013. Utilization Wediombo Turkish territory by the public as a fish landing site and tourism resulted in increased pressure on aquatic ecosystems, especially coral reefs. As common property, damage to coral reefs is not perceived as economic losses so that the exploitation of the benefits of coral reef ecosystems had become unmanageable. Wediombo Coastal management is a challenge for stakeholders to be able to optimize the use of environmental services for the welfare of society. One component management efforts is by monitoring the condition of coral reefs in Wediombo Beach. Economic valuation of coral ecosystems termbu is an instrument to assess the products and services produced by a coral reef ecosystems. The purpose of this study was to determine the condition of coral reef ecosystems are represented by percent cover of coral reefs and coral reef ecosystems benefit value represented by the fishery products produced from coral reef ecosystems Wediombo Beach. The method used is a survey method. Methods of data collection coral reef condition refers to a method Line Intercept Transect (LIT). while the economic value of coral reef ecosystem benefits are calculated using methods Effect on Productivity. In the research results the percentage of coral reef cover in Turkish Wediombo of 25.29% with a damaged condition status. the true economic value of coral reef ecosystems Wediombo Coast of Rp. 634 553 504, -, while the value of current benefits of coral reef ecosystems Wediombo Coast of Rp. 20,304,872, -.Keywords:  Coral Reef Ecosystems, Economic Valuation, Turkish WediomboCara sitasi: Maulana, H., Anggoro, S., Yulianto, B. (2016). Kajian Kondisi dan Nilai Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang di Pantai Wediombo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(2),82-87, doi:10.14710/jil.14.2.82-87
Makroalga Yang Berasosiasi dengan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Awur dan Bandengan, Jepara, Jawa Tengah Dimpos Jonathan Sianipar; Bambang Yulianto; Ita Riniatsih
Journal of Marine Research Vol 11, No 2 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i2.33821

Abstract

Makroalga merupakan salah satu organisme laut yang memiliki peranan penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem laut dangkal dan merupakan tumbuhan yang dapat hidup beraosiasi dengan ekosistem lamun. Tujuan pengamatan dilakukan untuk mengetahui jenis makroalgae, kandungan nitrat dan fosfat pada air serta hubungannya terhadap tutupan makroalga di padang lamun Teluk Awur dan Pantai Bandengan, Jepara. Data persentase tutupan makroalaga dan lamun diambil menggunakan metode transek kuadran (0,5 x 0,5 m). Analisis kandungan nitrat menggunakan metode yaitu SNI 06-6989.31-2005 dan fosfat IK-BP2-MU-A-08. Hasil penelitian menunjukkan tutupan makroalagae di Pantai Bandengan yaitu 8,47% tergolong pada kategori sedikit, dibandingkan dengan Teluk Awur yaitu 42,87% tergolong kategori melimpah. Kandungan nitrat dan fosfat rata-rata pada air di Teluk Awur adalah 3,26 ppm dan 0,39 ppm, sedangkan kandungan nitrat dan fosfat pada air di Pantai Bandengan adalah 3,69 ppm dan 0,37 ppm. Analisis regresi korelasi menunjukan kandungan nitrat dan fosfat pada air terhadap persentase tutupan makroalga di Teluk Awur menunjukan kuat positif sedangkan fosfat tidak linear, sedangkan di Pantai Bandengan memiliki hubungan positif sedang untuk nitrat dan positif rendah untuk fosfat.Macroalgae are plants that can live in association with seagrass ecosystems.. This research was conducted on 8-9 November 2020 which aims to determine the types of macroalgae, nitrate and phosphate content in water and their relationship to macroalgae cover in the seagrass beds of Teluk Awur and Bandengan Beach, Jepara. Data on the percentage of macroalage cover in seagrass beds refers to the line transeck quadratic method from LIPI. The method used to analyze the nitrate content is SNI 06-6989.31-2005 and phosphate IK-BP2-MU-A-08. Data analysis using Pearson-correlation analysis method. The results showed that the macroalgae cover in Prawean Beach was 8.47% classified in the low category, compared to Teluk Awur, which was 42.87% classified in the abundant category. The average nitrate and phosphate content in the water in Teluk Awur is 3.26 and 0.39 ppm, while the nitrate and phosphate content in the water at Bandengan Beach is 3.69 and 0.37 ppm. Regression analysis showed that the nitrate and phosphate content in the water to the percentage of macroalgae cover in Teluk Awur showed a strong positive while phosphate was moderately negative, while in Bandengan Beach there was a moderate positive relationship for nitrate and low positive for phosphate. 
Potensi Fitoremediasi Mangrove Rhizophora mucronata Terhadap Logam Berat Tembaga di Kawasan Mangrove Park, Pekalongan Refinda Juliant Mentari; Nirwani Soenardjo; Bambang Yulianto
Journal of Marine Research Vol 11, No 2 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i2.33246

Abstract

Pekalongan merupakan kota dengan kegiatan industri tekstil yang cukup besar, terutama industri batik. Banyaknya kegiatan industri menghasilkan limbah yang cukup besar sehingga dapat mencemari lingkungan, salah satunya adalah cemran logam berat. Tembaga (Cu) adalah logam berat yang umumnya digunakan sebagai pewarna mordant dalam pewarnaan tekstil. Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk proses dekontaminasi polutan atau masalah pencemaran lingkungan. Mangrove Rhizophora sp. sering diteliti sebagai tumbuhan yang dapat mengakumulasi logam berat, sehingga dapat digunakan sebagai fitoremediator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Rhizophora mucronata sebagai fotoremediator logam berat Cu. Analisis kandungan logam berat dari sampel air, sedimen, daun, akar, dan serasah mangrove dilakukan dengan metode AAS (Atomic Absorption Spectophotometry). Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan Cu dalam sampel air, sedimen, daun, akar dan serasah mangrove. Berdasarkan perhitungan Faktor Biokonsentrasi dan Fator Translokasi, mangrove R. mucronata merupakan tubuhan excluder yang mempunyai mekanisme rhizofiltrasi.   Pekalongan has quite large industrial activities, for example is the textile industry. Industrial activities produce large amounts of waste that can pollute the environment, for example heavy metals.  Copper (Cu) is commonly used as dye mordant in textile dyeing. Phytoremediation is the use of plants for the process of decontamination of pollutants. Mangrove Rhizophora sp. is often studied as a plant that can accumulate heavy metals, so it can be used as a phytoremediator. This research was conducted to determine the potential of R. mucronata as a phytoremediation agent for heavy metals (Cu). Samples of water, sediment, leaves, roots, and mangrove litter were analyzed for heavy metals content using the AAS (Atomic Absorption Spectophotometry) method. The results showed that water, sediment, leaves, roots, and mangrove litter contained heavy metals Cu. Based on the calculation of bioconcentration factor and translocation factor, R. mucronata is an excluder plant that has rhizofiltration mechanism. 
Strategi Peningkatan Kualitas Air Sungai: Studi Kasus Sungai Sani Evta Rina Mailisa; Budi Warsito; Bambang Yulianto
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33658/jl.v17i2.268

Abstract

ENGLISHApart from supporting irrigation systems, The Sani River has become a source of raw water for a water treatment company called PDAM Tirta Bening to provide clean water to the community. The purpose of this study was to investigate the water quality of the Sani River and formulate priority strategies for improving water quality according to the conditions of the Sani River. This research uses the descriptive-analytic method. Data were obtained from the document of Pati Regency Environmental Service, interviews, field observations, and questionnaires. To determine water quality, this study compared the test result with the water quality standards. Meanwhile, Analytic Hierarchy Process (AHP) became a tool to formulate strategic priorities. The result was TSS in the downstream, BOD, COD, and total phosphate from upstream to downstream, fecal coliform in the middle and downstream, and total coliform in the downstream conditions have exceeded water quality standard. The concentration of Dissolved Oxygen from upstream to downstream was <4 mg/L so it did not comply with the standard. The alternative strategies to improve included increasing community participation, increasing collaboration among stakeholders, supervision and law enforcement, environmental quality monitoring, and river normalization. INDONESIASungai Sani berfungsi dalam irigasi dan sumber air baku untuk PDAM Tirta Bening. Sungai ini termasuk sungai prioritas yang digunakan dalam perhitungan Indeks Kualitas Air Kabupaten Pati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air Sungai Sani dan merumuskan prioritas  strategi peningkatan kualitas air yang sesuai dengan kondisi Sungai Sani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Data dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen hasil uji Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, hasil wawancara, observasi lapangan, dan pengisian kuesioner. Metode analisis data untuk mengetahui kualitas air adalah dengan membandingkan data hasil uji dengan baku mutu air. Dalam merumuskan prioritas strategi, menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasilnya adalah TSS di bagian hilir,  BOD, COD, dan total fosfat dari hulu sampai ke hilir, fecal coliform di bagian tengah dan hilir, serta total coliform di bagian hilir kondisinya telah melebihi baku mutu air kelas II. Untuk DO, dari hulu sampai  hilir konsentrasinya <4 mg/L  sehingga tidak mencapai baku mutu air kelas II. Hasil analisis alternatif strategi peningkatan kualitas air Sungai Sani sesuai urutan adalah peningkatan peran serta masyarakat, peningkatan kerja sama antar stakeholder, pengawasan dan penegakan hukum, pemantauan kualitas lingkungan, dan normalisasi sungai.
Mikroplastik pada Tentakel dan Pencernaan Cumi – Cumi dari TPI Tambak Lorok Dewi Basthika Makrima; Jusup Suprijanto; Bambang Yulianto
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35081

Abstract

TPI Tambak Lorok adalah salah satu TPI yang ada di Semarang.  Beberapa biota laut didaratkan di TPI tersebut salah satunya cumi–cumi. Penelitian cumi–cumi masih jarang dilakukan, seperti penelitian mengenai mikroplastik pada cumi – cumi, dikarenakan cumi–cumi merupakan salah satu biota konsumsi maka perlu diketahui apakah mikroplastik sudah masuk kedalam cumi – cumi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah, bentuk, warna dan ukuran mikroplastik pada tentakel dan pencernaan cumi- cumi dari TPI Tambak Lorok. Penelitian dilakukan bulan Juli–November 2020 di Semarang. Pengambilan sampel dilakukan di TPI Tambak Lorok.  Cumi – cumi yang didapatkan diukur menggunakan jangka sorong. Selanjutnya sampel dibedah menggunakan gunting dipisahkan tentakel dan pencernaannya. Pelarutan bahan organik menggunakan KOH 10% selama 24 jam. Pemisahan partikel mikroplastik menggunakan ZnCl2 selama 24 jam. Pemisahan partikel akan membentuk 2 lapisan yaitu cairan bening dan endapan. Cairan bening diambil 10 ml untuk dilakukan penyaringan menggunakan vacum pump. Hasil vacum pump dikeringkan dilanjutkan pengamatan visual menggunakan mikroskop untuk dihitung jumlah, diamati bentuk, warna dan ukuran mikroplastik. Mikroplastik ditemukan lebih banyak pada pencernaan 343 partikel dan pada tentakel 212 partikel. Bentuk mikroplastik yang ditemukan adalah fiber, film, fragmen dan pelet. Mikroplastik ditemukan 6 warna yaitu hitam, putih, merah, oranye, kuning, biru. Ukuran mikroplastik ditemukan 0,54–100,75 µm. TPI Tambak Lorok  is one of the TPI in Semarang. Some marine biota landed at the TPI, one of which was squid. Research on squid is still rarely done, such as research on microplastics in squid, because squid is one of the consumption biota, it is necessary to know whether microplastics have entered the squid. The purpose of this research is  to determine the total, shape, color and size of microplastics in the tentacles and digestion of squid from TPI Tambak Lorok. The research was conducted in July 2020 – November 2020 in Semarang. Sampling was carried out at TPI Tambak Lorok. The squid obtained were measured using a caliper. Next step, the sample was dissected using scissors to separate the tentacles and digestive tract. Dissolution of organic ingredients using 10% KOH for 24 hours. Separation of microplastic particles using ZnCl2 for 24 hours. Separation of particles will form 2 layers, namely clear liquid and precipitate. 10 ml of clear liquid was taken to be filtered using a vacuum pump. The results of the vacuum pump were dried followed by visual observations using a microscope to count the total, observe the shape, color and size of microplastics. Microplastics were found more in the squid digestion of 343 particles and in the squid tentacles of 212 particles. The shape of microplastics found were fiber, film, fragments and pellets. Microplastics were found in 6 colors that is black, white, red, orange
Korelasi Konsentrasi Mikroplastik dengan Material Padatan Tersuspensi (MPT) di Perairan Delta Sungai Bodri, Kendal, Jawa Tengah Sri Yulina Wulandari; Bambang Yulianto; Ocky Karna Radjasa; Dwi Haryo Ismunarti; Sri Sedjati
Jurnal Kelautan Tropis Vol 25, No 3 (2022): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v25i3.16121

Abstract

The Bodri river flow in Kendal Regency is a transportation route for sedimentary materials, waste disposal or garbage resulting from human activities on land to sea waters. One type of waste that is often found is plastic packaging. Until now, the use of plastic products is still high in society. In the environment, plastic waste (including that used for packaging) is difficult to decompose or degrade, but only fragmented into smaller sizes called microplastics. Microplastics (particle size < 5 mm) are widely distributed throughout aquatic ecosystems. Microplastics are one of the pollutants that can affect the food cycle for organisms in coastal and marine areas. This study was aimed to determine the relationship between the concentration of microplastics and suspended solids (MPT) at high tide and low tide. A total of 16 water samples were taken from eight (8) purposively determined stations. Sampling was carried out in July 2019 (dry season) during high and low tides. The research method used was descriptive quantitative. The concentration of microplastics was determined by the method recommended by NOAA, while the determination of the concentration of MPT was carried out by the gravimetric method. The results showed that the average concentration of microplastics at high tide was 2.207 mg/L compared to 2.615 mg/L at low tide. The average MPT concentration at high tide is 193 mg/L lower than at low tide, which was 419 mg/L. It could be said that the high mean concentration of microplastic and MPT at low tide indicated that more microplastic and MPT sourced from the mainland. By the statistical test using the Pearson correlation method, the relationship between microplastics and MPT was in the weak category. MPT affected the presence of microplastics only by 3.19% (with a coefficient of determination of 0.0319 and a p-value of 0.508). The presence of microplastics was not only caused by the presence of MPT, but was mostly thought to be influenced by other factors. Aliran sungai Bodri di Kabupaten Kendal menjadi jalur transportasi bahan sedimen, buangan limbah atau sampah hasil dari aktivitas manusia di daratan menuju ke perairan laut. Salah satu jenis buangan sampah yang banyak dijumpai adalah plastik kemasan. Sampai sekarang, penggunaan produk plastik masih tinggi di masyarakat. Di lingkungan, sampah plastik (termasuk yang digunakan sebagai kemasan) sulit terurai, tetapi hanya terfragmentasi menjadi ukuran yang lebih kecil yang disebut mikroplastik. Mikroplastik (ukuran partikel < 5 mm) tersebar luas di seluruh ekosistem perairan. Mikroplastik menjadi salah polutan yang dapat mempengaruhi siklus makanan bagi organisme di wilayah pesisir dan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi mikroplastik dengan material padatan tersuspensi (MPT) pada saat pasang dan surut. Sebanyak 16 sampel air diambil dari 8 stasiun yang ditentukan secara purposif. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli 2019 (musim kemarau) saat pasang dan surut. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Konsentrasi mikroplastik ditentukan dengan metode yang direkomendasikan oleh NOAA, sedangkan penentuan konsentrasi MPT dilakukan dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rerata konsentrasi mikroplastik saat pasang lebih rendah yaitu sebesar 2,207 mg/L dibandingkan saat surut yaitu sebesar 2,615 mg/L. Rerata konsentrasi MPT saat pasang lebih rendah yaitu sebesar 193 mg/L dibandingkan saat surut yaitu sebesar 419 mg/L. Dapat dikatakan bahwa tingginya nilai rerata konsentrasi mikroplastik dan MPT pada saat surut mengindikasikan kalau mikroplastik dan MPT lebih banyak berasal dari daratan. Dari uji statistik dengan metode korelasi Pearson, hubungan antara mikroplastik dengan MPT termasuk kategori lemah. MPT mempengaruhi keberadaan mikroplastik hanya sebesar 3,19% (dengan koefisien determinasi sebesar 0,0319 dan p-value 0,508). Keberadaan mikroplastik tidak hanya disebabkan oleh adanya MPT, tetapi sebagian besar diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Logam Berat Timbal (Pb) Pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara Granosa) di Muara Sungai Loji dan Perairan Pantai Sekitarnya, Kota Pekalongan Rahma Nur Kharisma; Bambang Yulianto; Ria Azizah Tri Nuraini
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i2.36375

Abstract

: Kota Pekalongan merupakan sentra industri batik yang besar di Indonesia. Kegiatan industri batik di Pekalongan menjadi salah satu penghasil limbah cair sisa pewarna batik yang mengandung logam berat yang mencemari lingkungan perairan sungai-sungai. Penelitian kandungan logam Pb pada aliran dan muara Sungai Loji dan Perairan Pantai Pekalongan dilakukan pada Februari-Maret 2022. Sampel air, sedimen, dan kerang darah (Anadara granosa) dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) di Laboratorium Departemen Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang. Lokasi penelitian dibagi menjadi 5 stasiun yang mewakili daerah terdampak limbah pewarna batik, yaitu pada aliran sungai, Tempat Pelelangan Ikan, muara sungai, perairan laut dangkal, dan perairan laut dalam. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb) pada air berkisar antara 0,06-0,70 mg/l, pada sedimen berkisar antara 23,23-157,07 mg/kg, dan dalam jaringan lunak kerang darah berkisar antara 25,65-46,25 mg/kg. Faktor biokonsentrasi logam berat Pb pada kerang darah terhadap air berkisar antara 41,51-366,43. Batas aman konsumsi kerang darah yang dipanen dari Perairan Pantai Pekalongan berkisar antara 0,032-0,058 kg/minggu. Disimpulkan bahwa logam berat Pb pada air, sedimen, dan kerang darah (Anadara granosa) pada Muara Sungai Loji dan Perairan Sekitarnya, Kota Pekalongan termasuk dalam kategori telah tercemar karena telah melebihi batas baku mutu yang telah ditetapkan.  Pekalongan City is a large batik industry center in Indonesia. The batik industry activity in Pekalongan is one of the producers of liquid waste from batik dye residue, which contains heavy metals that pollute the aquatic environment. The study of Pb metal content in the flow and estuary of the Loji River and Pekalongan Coastal Waters was carried out in February-March 2022. Water, sediment, and samples of Anadara granosa were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) at the Laboratory of the Department of Environmental Engineering, Diponegoro University, Semarang. The research location is divided into five stations representing areas affected by batik dye waste: river flows, Fish Auction Places, river estuaries, shallow sea waters, and deepsea waters. The results showed that the heavy metal content of lead (Pb) in the water ranged from 0.06-0.70 ppm; in the sediment, it ranged from 23.23-157.07 ppm; and in the soft tissue of blood mussels, it ranged from 25.65-46.25 ppm. The bioconcentration factor of heavy metal Pb in blood clams to water ranged from 41.514-366.428. The safe limit for consumption of blood clams in Pekalongan waters ranges from 0.032-0.058 kg/week. It is concluded that the heavy metal Pb in water, sediment, and blood mussels (Anadara granosa) at the Loji River Estuary and the surrounding waters, Pekalongan City is in the polluted category because it has exceeded the quality standard limit that has been set.
Co-Authors ., Yuniseffrendi A'nillah, Khusnun A.A. Ketut Agung Cahyawan W AA Sudharmawan, AA Abdul Kholiq Adi Santoso Adi Santoso Agoes Soegianto Agung Wibowo, Yermia Nugroho Agus Sabdono Alam Setiawan Alghazeer, Rabia Ali Djunaedi Ali Ridlo Ambariyanto , Amtoni Caesario Nainggolan Anak Agung Gede Sugianthara Anas Ahmadi Anggoro, Muhammad Faisal Anggraeni, Yonita Shelly Apresia, Fadil Ardiani S., Yosephina Ardiyanti, Warsita Noer Aribowo, Irham Arif Budi Wibowo Arintika Widhayanti, Arintika Aris Ismanto Arum Rosita Dewi Asmarani, Ratih Asnita Fraselina Samosir Asteria, Prima Vidya Azhar, Nuril Azizan, Yoga Rifqi Bambang Harianto Bayu Munandar Bayu Romadhona Binar Kurnia Prahani Budi Warsito Carreca, Irhamna Nirbhaya Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Damanik, Sonny Rieldo Darim, Abu Darmawi, Ahmad Darni Denrishaq Budi Wicaksono Deska Dwi Iriana Dewi Basthika Makrima Dewi, Melati Sukma Dharma, Fajar Pitarsi Dhian Sweetania Dhimas Firmansyaf Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Didik Nurhadi Dimpos Jonathan Sianipar Dwi Haryanti Dwi Haryo Ismunarti Dwinanto, Bambang Eksa Novritasari Elih Sudiapermana, Elih Endang Supriyantini Ervia Yudiati Evta Rina Mailisa Fajar Arianto Fauziah Shahul Hamid Fauziyah, Gina Fawaz Muhammad Sidiqi FINNA RAHMA HIJRIA Fitriah, Putri Imarotul Gunawan Widi Santosa Hafidz Feriano Harmanto Harmanto Harmanto HASAN SUBEKTI Hasibuan, Zhulian Hikmah Hasna Khairunnisa Hendra Kurniawan Heriawan Maulana Hidayat, David Hidayat, David Hidayat Hilda Hilaliyah I Gede Widhiantara I Made Gde Sudyadnyana Sandhika Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ilham Fadli, Rusli Irfandi, Achmad Iriana, Deska Dwi Ita Riniatsih Jafron Wasiq Hidayat Jusup Suprijanto Jusup Suprijanto Kahar Kahar, Kahar Kamsatun, Kamsatun Karjadi, Mochamad Ken Suwartimah Kurniawati Kurniawati Kusuma Wati, Aisyah Kusumadiani, Tazkia Aulia Layli Hidayah Lutfillah Arief Ghinaa Shabrina Mada Triandala Sibero Mahmudi, Rahmad Ali Maryuli Dyah Cahyani Maryuli Dyah Cahyani Michael Teguh Adiputra Siahaan Mimin Karmini Mintowati, Maria Mintowati, Mintowati Mirnawati, Silvia Septi MUAZIZAH, RISALATUL MUHAMMAD ABDUL GHOFUR Muhammad Amin Muhammad Assegaf Baalwi Murniatie, Itznaniyah Umie Mursidah, Ichsani Nadiyah, Milania Nasihah, Siti Addinul Nico Prasetyo Nugrahanto Nila Antika Sari, Zenius Nirwani Soenardjo nita puspita sari Nita Puspita Sari Noor Komari Pratiwi, Noor Komari Ocky Karna Radjasa Payus, Carolyn Melissa Prastyo Abi Widyananto Pratiwi, Ningsih Ika Puji Anto Puji Sularsih Puji Wiratmo Putra Panuntun Putu Angga Wiradana Rachman, Achmad Fajar Raden Ario Rahma Nur Kharisma RAHMAWATI, FIRDHA Rahmawati, Tati Ramadhan, Rizal Rizky Refinda Juliant Mentari Rendy Prihatnanto Renni Anggraini Reza Hafiz Pranajaya Ria Azizah Tri Nuraini Ridwan Setiawan Rieziq Aldi Suryo Rikke Kurniawati Rini Pramesti Rizal, Moh Ahsan Shohifur Rizqy, Aimatun Nisfia ROCHMATUL MAFULA, SITI Rozi Hamdani Rusman, Fahmi Fawzy Sakti Imam Muchlissin Samiyah, Samiyah Samosir, Asnita Fraselina Sanjaya, Remi Savitri, Agusniar Dian Septiana, Hespi Septiani, Yosephina Ardiani Setiowati, Vivirian Setyowati, Lis Shahara, Kaffila Karunia Shodiq, Syamsul Shofa Farihah Sibero, Mada Triandala Siska Aprilliyanti Siti Maizul Habibah Sonny Rieldo Damanik Sri Redjeki Sri Sedjati Sri Yulina Wulandari Subagiyo Subagiyo Subagiyo Subagiyo Sudarno Sudarno Sudikan, Setya Yuwana Sueb Sugiyarto Sugiyarto Suhartono Suherman, Suherman Sukardani, Puspita Sukardani, Puspita Sari Sulistyo, Anggita Al Haris Sunaryo Sunaryo Sunaryo Sunaryo Supratno, Haris Suryo, Rieziq Aldi Suryono Suryono Sutrisno Anggoro Sutrisno Anggoro SUYATNO Syamsul Sodiq Tati Ruhmawati Tengsoe Tjahjono, Tengsoe Thael Pratama, Agri Tri Retnaningsih Soeprobowati Triono Agung Trisusana, Anis Ulfa, Rinda Maria WAHYU SUKARTININGSIH Wasilatul Murtafiah Widawati, Etty Yohanes, Budinuryanta Yundari, Yundari Yuwana, Setya Zhulian Hikmah Hasibuan