Claim Missing Document
Check
Articles

Formulasi Mikroemulsi Ekstrak Bawang Hutan dan Uji Aktivitas Antioksidan Sulastri, Evi; Oktaviani, Cristadeolia; Yusriadi, Yusriadi
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 2, No 2 (2015): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBawang hutan mengandung senyawa metabolit sekunder golongan naftokuinon (elecanacin, eleutherin, elutherol, eleutherinon) yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Beberapa penelitian telah melaporkan tentang aktivitas antioksidan ekstrak yang diformulasi dalam bentuk sediaan tablet dan krim. Penelitian ini bertujuan mengembangkan formula dalam bentuk  mikroemulsi sebagai penghantaran yang efektif untuk mempertahankan aktivitas antioksidan ekstrak bawang hutan.  Mikroemulsi dibuat dengan menggunakan virgin coconut oil (VCO) sebagai fasa minyak, Tween 80 sebagai surfaktan dan gliserin sebagai kosurfaktan. Uji stabilitas fisik yang dilakukan terhadap sediaan meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, sentrifugasi dan ukuran globul. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in-vitro menggunakan metode peredaman DPPH dan menggunakan asam askorbat sebagai kontrol positif. Data hasil pengukuran dianalisis secara statistik menggunakan metode t-student. Hasil penelitian menunjukkan mikroemulsi dengan tampilan visual yang jernih dan ukuran globul < 5 μm. Meskipun sediaan mengalami perubahan pH dan viskositas tapi tidak terjadi pemisahan fase pada penyimpanan selama 28 hari. Hasil uji aktivitas antioksidan mikroemulsi ekstrak secara berturut-turut pada penyimpanan suhu 33°C dan 40°C: pada hari ke-1 menunjukkan nilai IC50 sebesar 101,167 μg/mL dan 89,956 μg/mL  sedangkan hari ke-35 sebesar 127,254 μg/mL dan 101,996 μg/mL. Berdasarkan hasil tersebut, aktivitas antioksidan ekstrak bawang hutan masuk dalam kategori kuat sampai sedang. Kata kunci  : Mikroemulsi, ekstrak bawang hutan (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.), mutu fisik, antioksidan.  A B S T R A C TBawang hutan have contain secondary metabolite naftokuinon class (elecanacin, eleutherin, elutherol, eleutherinon) which known have antioxidant activities. Some of research reported antioxidant activity of extract which formulated in tablet and cream dosage form. The aim of this study was to developed effectively delivery system of bawang hutan in microemulsion  for maintenance its antioxidant activity. A microemulsion was prepared using an oil phase of  Virgin Coconut Oil (VCO), a surfactant of tween 80 and a  cosurfactant of gliserin. Evaluation of physical stability the microemulsions included analysis of organoleptic, viscosity, centrifugation and globul size. The antioxidant activities was evaluated by in vitro experiments using scavenging asssay of 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radicals and using ascorbic acid as positif control. The evaluation result were statistically analyzed using the t-student. The results indicated that a clear microemulsion and the globul size was < 5 μm. Even though, the pH and viscosity were not stable but there are not separated phase after centrifugation on 28 day storage. The antioxidant activity of microemulsion at 33°C dan 40°C storage respectively showed that IC50 values on day 1 is 101.167 μg/mL and 89.956 μg/mL, on day 35 is 127.254 μg/mL and 101.996 μg/mL. According to the result, antioxidant activity of bawang hutan extract is categorized into the powerful to moderate antioxidants. Keywords        :   Microemulsion, Eleutherine bulbosa extract (bawang hutan), Physical stability, Antioxidant.
UJI EFEK ANTIPIRETIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA BURM.F. NEES.) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS) Ibrahim, Nurhalifah; Yusriadi, Yusriadi; Ihwan, Ihwan
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Number 3 (December 2014)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.084 KB)

Abstract

This research is about antipyretic effect of combination ethanol extract of sambiloto (Andrographis paniculata Burm.f. Nees.) herbsand ethanol extract of  belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) leaves in white male rats (Rattus norvegicus)which induced by 5 % pepton, in order to know the effect of combination and to determine the most effective dose as an antipyretic. Extract was prepared by maceration method using 70% ethanol. White rats were grouped into 7 difference treatment. Each rat was induced by using 5% peptone in dose of 250 mg/200 g Body Wight (BW). The first group was given Na CMC as a negative control. The second group was given paracetamol as a positive control. Groups of 3rd, 4th, 5th, 6th and 7th were given a combination of ethanol extract sambiloto (A. paniculata Burm.f. Nees.) herbs and ethanol extract belimbing wuluh (A. bilimbi L.) leaves in doses of (200 + 0) mg/200 g BW,  (150 + 50) mg/200 g BW, (100 + 100) mg/200 g BW, (50 + 150) mg/200 g BW, and  (0 + 200) mg/200 g BW, respectively. Temperature measurements of antipyretic were done for 3 hours in 30 minutes interval. Temperature data were statistically analysed using ANOVA (Analisys Of Variance) one way Anova method. The result of research was showed that combinationextract could reduce thefever. The most effective combination as an antipyretic was ethanol extract of sambiloto (A. paniculata Burm.f. Nees.) Herbs 150 mg and ethanol extract of belimbing wuluh (A. bilimbi L.) leaves 50 mg (150 + 50) mg/200 g BW. The dose has antipyretic effects that was not significant different to the positive control group(paracetamol treatment).
FORMULASI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Hasanah, Uswatun; Yusriadi, Yusriadi; Khumaidi, Akhmad
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Number 1 (March 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.644 KB)

Abstract

Senyawa antioksidan dapat mengurangi efek buruk radikal bebas terhadap kulit. Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa antioksidan dengan potensi aktivitas yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan gel antioksidan dengan menggunakan karbomer sebagai basis gel dan ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi untuk F0, F1, F2 dan F3 adalah 0%, 1%, 2% dan 3%, yang kemudian dievaluasi dan diuji aktivitas antioksidannya. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penentuan IC50 menggunakan reaksi DPPH (Difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kelor adalah 89,305 ppm dan vitamin C sebagai senyawa pembanding adalah 8,374 ppm. Evaluasi sediaan gel meliputi pengamatan homogenitas, organoleptis (warna, aroma dan konsistensi), viskositas dan pH selama 28 hari. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kelor dalam sediaan gel dihari pertama adalah 129,245 ppm (F1), 116,875 ppm (F2) dan 97,484 ppm (F3), sedangkan dihari ke-28 adalah 178,236 ppm (F1), 148,589 ppm (F2) dan 143,333 ppm (F3). Hasil uji sifat fisik sediaan gel menunjukkan bahwa semua sediaan gel homogen dan tidak mengalami perubahan warna dan aroma, sedangkan konsistensi dari hasil uji viskositas mengalami perubahan signifikan setelah 28 hari dan hasil uji pH semua sediaan selain F3 juga mengalami perubahan signifikan setelah 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor dapat diformulasi dalam sedian gel antioksidan dengan konsentrasi terbaik adalah 3%
AKTIVITAS EKSTRAK DAUN RUMPUT BERMUDA (Cynodon dactylon L. Pers) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oyctolagus cuniculus) Ramadhani, Nurlaila; Yusriadi; Khaerati, Khildah
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i2.846

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun rumput bermuda (Cynodon dactylon L. Pers) terhadap penyembuhan luka bakar serta mengetahui konsentrasi yang efektif terhadap penyembuhan luka bakar. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus) yang dibagi dalam 5 kelompok uji. Setiap kelinci dibuat luka bakar di bagian punggung dengan diameter 2 cm, kelompok uji I diberi gel Bioplasenton (kontrol positif), kelompok II diberi basis Na CMC (kontrol negatif), kelompok uji III, IV, dan V diberi sediaan ekstrak daun rumput bermuda dengan konsentrasi masing-masing 1%, 3%, dan 5%. Pengukuran luka bakar menggunakan alat jangka sorong dilakukan setiap hari selama 21 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One way Anova dan dilanjutkan uji Post hoc Duncan. Hasil statistik menunjukkan bahwa ekstrak daun rumput bermuda memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka bakar pada kelinci. Konsentrasi yang efektif adalah konsentrasi 5%.
AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PEPOLO (Bischofia javanica BLUME) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Zainuddin, Suhaeni; Yusriadi; Khumaidi, Akhmad
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i2.848

Abstract

Tumbuhan daun pepolo (Bischofia javanica Blume) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pepolo terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Pengujian aktivitas ekstrak etanol daun pepolo menggunakan 5 ekor kelinci yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (basis gel tanpa ekstrak), ekstrak etanol daun pepolo dalam basis gel dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan kontrol positif (gel Bioplacenton). Pengukuran diameter luka dilakukan pada hari ke- 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, dan 21. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Metode One Way Anova. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ekstrak daun pepolo pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar. Penyembuhan luka bakar yang efektif yaitu konsentrasi 15%, yang memberikan penyembuhan sebesar 92,34%.
APOTEK PENDIDIKAN TADULAKO: IMPLEMENTASI PHARMACEUTICAL CARE SECARA PROFESSIONAL PADA LINGKUP FARMASI KOMUNITAS Alwiyah Mukaddas; Muhammad Sulaiman Zubair; Yusriadi Yusriadi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 4 (2018): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i4.11984

Abstract

AbstrakApotek merupakan tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apotek menjadi unit layanan kesehatan (fungsi sosial) dan unit bisnis (profit oriented). Apotek memiliki fungsi pendidikan yaitu sarana pembelajaran bagi calon tenaga teknis kefarmasian dan calon apoteker sebagai tempat praktik lapangan yang ideal menjadi nilai lebih dari Apotek Pendidikan. Selain itu, dapat menjadi tempat melakukan penelitian farmasi komunitas. Pendirian Apotek Pendidikan Tadulako (Apotek PenTa) dengan tagline LET’S TAKE A GOOD CARE OF OUR HEALTH (Caring, Serving, Learning, Educating, Being Healthy) sangat penting karena bertujuan menjadi apotek pioner yang melaksanakan implementasi peraturan pemerintah secara komprehensif dan berkesinambungan. Apotek PenTa menerapkan Branch Image Entrepreneurship yang menjalankan asuhan kefarmasian (pharmaceutical care) secara profesional dengan semboyan “no pharmacist no service”. Seiring dengan itu, terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan layanan kefarmasian yang ideal, komunikasi yang efektif serta membina hubungan melalui monitoring pengobatan akan meningkatkan customer satisfied dan customer loyality sehingga omzet apotek dapat meningkat dan profit juga akan meningkat setiap tahun.Kata kunci: apotek pendidikan, asuhan kefarmasian, farmasisAbstractPharmacy is a place where pharmacy practices are carried out. Pharmacy becomes a health service unit (social function) and business unit (profit oriented). The pharmacy has an educational function that is a learning facility for prospective pharmacy technical candidates and prospective pharmacistsas an ideal field practice place to be more value than the Education Pharmacy (Apotek Pendidikan). In addition, it can be a place to conduct community pharmacy research. The establishment of the Tadulako Education Pharmacy (Apotek PenTa) with the LET 'S TAKE A GOOD CARE OF OUR HEALTH(Caring, Serving, Learning, Educating, Being Healthy) tagline is very important because it aims to be a pioneer pharmacy that implements comprehensive and sustainable government regulation. PenTa Pharmacy implements Branch Image Entrepreneurship that carries out pharmaceutical care professionally with the slogan "no pharmacist no service". Along with this, the fulfillment of thecommunity's need for ideal pharmaceutical services, effective communication and fostering relationships through monitoring treatment will increase customer satisfaction and customer loyalty so that the turnover of pharmacies can increase and profits will also increase every year.Keywords: apotek pendidikan, pharmaceutical care, pharmacist
Pemanfaatan Likopen Tomat (Lycopersicum esculentum MILL) Dalam Sediaan Soft Candy Sebagai Suplemen Antioksidan Yonelian Yuyun; Seprililianti Seprililianti; Yusriadi Yusriadi
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5744

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Likopen merupakan salah satu kandungan kimia terbanyak dalam tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen sebanyak 3-5 mg. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembentuk gel soft candy gelatin (F1), pektin (F2) dan kombinasi gelatin pektin (F3) terhadap karakteristik soft candy dan mengetahui aktivitas antioksidan likopen tomat soft candy. Analisis yang dilakukan meliputi organoleptik, kadar likopen, aktivitas antioksidan dan pengujian sifat kimia meliputi: pH, kadar air, dan kadar abu. Pengujian organoleptik F1 menghasilkan warna merah bata, F2 orange kemerahan dan F3 orange muda. Tiap formula menghasilkan aroma dan rasa jeruk dengan tekstur kenyal. Kadar likopen dalam tiap formula secara berturut-turut untuk F1, F2, dan F3 0,0059%; 0,0035% dan 0,0042%. Hasil statistik one way ANOVA pada karakteristik soft candy menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada pengujian pH dan pengujian kadar abu tetapi tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pengujian kadar air. Formulasi soft candy ekstrak likopen tomat memiliki aktivitas antioksidan dengan persen peredaman pada tiap formula secara berturut untuk F1, F2 dan F3 sebesar 83,089%; 82,635% dan 87,945%. Ketiga nilai aktivitas tersebut termasuk dalam kategori antioksidan yang tinggi. Kata Kunci: Likopen tomat, soft candy, DPPH
Formulasi Mikroemulsi Ekstrak Bawang Hutan dan Uji Aktivitas Antioksidan Evi Sulastri; Cristadeolia Oktaviani; Yusriadi Yusriadi
Jurnal Pharmascience Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5817

Abstract

ABSTRAKBawang hutan mengandung senyawa metabolit sekunder golongan naftokuinon (elecanacin, eleutherin, elutherol, eleutherinon) yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Beberapa penelitian telah melaporkan tentang aktivitas antioksidan ekstrak yang diformulasi dalam bentuk sediaan tablet dan krim. Penelitian ini bertujuan mengembangkan formula dalam bentuk  mikroemulsi sebagai penghantaran yang efektif untuk mempertahankan aktivitas antioksidan ekstrak bawang hutan.  Mikroemulsi dibuat dengan menggunakan virgin coconut oil (VCO) sebagai fasa minyak, Tween 80 sebagai surfaktan dan gliserin sebagai kosurfaktan. Uji stabilitas fisik yang dilakukan terhadap sediaan meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, sentrifugasi dan ukuran globul. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in-vitro menggunakan metode peredaman DPPH dan menggunakan asam askorbat sebagai kontrol positif. Data hasil pengukuran dianalisis secara statistik menggunakan metode t-student. Hasil penelitian menunjukkan mikroemulsi dengan tampilan visual yang jernih dan ukuran globul < 5 μm. Meskipun sediaan mengalami perubahan pH dan viskositas tapi tidak terjadi pemisahan fase pada penyimpanan selama 28 hari. Hasil uji aktivitas antioksidan mikroemulsi ekstrak secara berturut-turut pada penyimpanan suhu 33°C dan 40°C: pada hari ke-1 menunjukkan nilai IC50 sebesar 101,167 μg/mL dan 89,956 μg/mL  sedangkan hari ke-35 sebesar 127,254 μg/mL dan 101,996 μg/mL. Berdasarkan hasil tersebut, aktivitas antioksidan ekstrak bawang hutan masuk dalam kategori kuat sampai sedang. Kata kunci  : Mikroemulsi, ekstrak bawang hutan (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.), mutu fisik, antioksidan.  A B S T R A C TBawang hutan have contain secondary metabolite naftokuinon class (elecanacin, eleutherin, elutherol, eleutherinon) which known have antioxidant activities. Some of research reported antioxidant activity of extract which formulated in tablet and cream dosage form. The aim of this study was to developed effectively delivery system of bawang hutan in microemulsion  for maintenance its antioxidant activity. A microemulsion was prepared using an oil phase of  Virgin Coconut Oil (VCO), a surfactant of tween 80 and a  cosurfactant of gliserin. Evaluation of physical stability the microemulsions included analysis of organoleptic, viscosity, centrifugation and globul size. The antioxidant activities was evaluated by in vitro experiments using scavenging asssay of 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radicals and using ascorbic acid as positif control. The evaluation result were statistically analyzed using the t-student. The results indicated that a clear microemulsion and the globul size was < 5 μm. Even though, the pH and viscosity were not stable but there are not separated phase after centrifugation on 28 day storage. The antioxidant activity of microemulsion at 33°C dan 40°C storage respectively showed that IC50 values on day 1 is 101.167 μg/mL and 89.956 μg/mL, on day 35 is 127.254 μg/mL and 101.996 μg/mL. According to the result, antioxidant activity of bawang hutan extract is categorized into the powerful to moderate antioxidants. Keywords   :    Microemulsion, Eleutherine bulbosa extract (bawang hutan), Physical stability, Antioxidant.
Pengaruh Pati Pragelatinasi Beras Hitam Sebagai Bahan Pembentuk Gel Tehadap Mutu Fisik Sediaan Masker Gel Peel Off Evi Sulastri; Yusriadi Yusriadi; Dinda Rahmiyati
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5741

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pati pragelatin beras hitam sebagai pembentuk gel terhadap kestabilan sediaan masker gel peel off dan menguji aktivitas antioksidannya. Formula dibuat dalam beberapa variasi konsentrasi yaitu F0 (kontrol negatif), F1 (3% pati pragelatin), F2 (4% pati pragelatin), F3 (5% pati pragelatin), F4 (6% pati pragelatin) dan F5 (tanpa pembentuk gel). Kemudian dilakukan evaluasi karakteristik mutu fisik dan stabilitas selama 28 hari serta dilakukan uji aktivitas antioksidan. Data hasil evaluasi dianalisis menggunakan metode analisis paired-samples T test. Evaluasi sediaan masker gel peel off selama penyimpanan menunjukkan secara organoleptik masker gel peel off berwarna ungu dan berbau khas dengan kekentalan menurun setelah penyimpanan sedangkan pada pengujian lain seperti pH, viskositas, daya sebar maupun waktu mengering menghasilkan perbedaan yang signifikan selama penyimpanan pada semua formula. Pengujian antioksidan sediaan masker gel menunjukkan aktivitas antioksidan dari sediaan tergolong kelompok intensitas sangat kuat (
Uji Aktivitas Antibakteri Formula Pasta Gigi Ekstrak Batang Karui (Harrisonia Perforata Merr.) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans Wardatul Nurjannah; Yusriadi Yusriadi; Arsa Wahyu Nugrahani
Biocelebes Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : Biology Department, Mathematics and natural science, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.511 KB)

Abstract

Karui (Harrisonia perforata Merr.) is one of the many species that live in tropical regions such as Central Sulawesi (Palu) and has antibacterial activity. This research aims to find the variation effect of karui stem extract (Harrisonia perforata Merr.) in toothpaste towards stability of physical quality and antibacterial activity bacteria Streptococcus mutans. The concentrations of karui stem extract 1%, 2%, and 3% in toothpaste tested for antibacterial activity using pitting method which further tested for statistical analysis "One Way Anova" using SPSS 16.0 software. The results of the evaluation of toothpaste Karui stem extract F1 (1%), F2 (2%), and F3 (3%) showed that the test of the organoleptic and homogenity has no significant difference during the storage time (28 days) but the test at pH, viscosity, and the scatter has significant difference. The Formula of karui stem ekstract with 3 concentrations F1 (1%), F2 (2%), and F3 (3%) forming an average diameter of antibacterial inhibitory 6.65 mm; 7.14 mm; and 9.85 mm. The results of statistical analyzed from toothpaste test diameter inhibitory zone showed an unsignificant difference. Keywords: toothpaste, extract, karui (Harrisonia perforata Merr.), Streptococcus mutans
Co-Authors A. Khairinisa, Miski A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adam, Aisyah Azhar Ade Fazliana Mantika Agus Syahrani Agustinus Widodo Akhmad Khumaidi Alowisya Futwembun Alwiyah Mukaddas Alwiyah Mukaddas Amal, Citra Amalia amelia rumi, amelia Amri, Faizal Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anderbeck, Karl Andi Alfianto Andi Mustika Andi Nuddin Andi Ratihsekarningrum Siradje Apriyana Soputra Aqdar Fitrah, Muhammad Ardiansah, Ardiansah Ari Prabowo Arminas, Arminas Armini Syamsidi Asfar, Dedy Ari Asriana Sultan Asty Ivon Samaliwu Azzahra, Najwa Salsabilla Birdayanthi, Birdayanthi Cristadeolia Oktaviani Cristadeolia Oktaviani, Cristadeolia David Pakaya Desa, Susilo Sudarman Deviana, Alda Didi Darmadi, Didi Dilla Aldilla Dinda Rahmiyati Dwi Lestari Handayani Dytha Okvhyanitha Evi Sulastri Febry Astuti Abu Fia Lestari, Mega Fina Ulviani Finta Amalinda Friskilla Friskilla Gugun Gunawan Hasniar Hasniar Hasriyanti, Nunik Heni Pujiastuti Hidayat, Novit Idrus, Irnawaty Ika Olivia Borman Ikmal, Ikmal Imron Muttaqin, Imron Ince Agus Nurcholis Ingrid Faustine Ismail, Nur Afia Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Janes Krisly Jessica Jessica Joko Tri Haryanto Joni Tandi, Joni Juniawati Khaerunnisa, Munira Khildah Khaerati Klerensia Defneir Titing Lestari*, Mega Fia Lestari, Mega Fia lubis, kartika sari M Sulaiman Zubair M Yusuf Miftahul Jannah Moh. Rifki Muhamad Rinaldhi Tandah Muhammad Faisal Muhammad Rinaldhi Tandah Muhammad Sulaiman Zubair Munawar Munawar Muthi’ah H Z Mutiani, Santi Nandiska Maladjili Natasya, Putri Nela Sharon Norawati, Suarni Nordin, Zaimuariffudin Shukri Novianti Batti Novita Christiana Ponganan Nur Amri, Azhari Nur Fuady, Muhammad Ikram Nur Hamzah Nurhalifah Ibrahim Nurlaila Ramadhani Nuur Aanisah Paddiyatu, Nurhikmah Padhlun A Jerni Papriani, Nada Pertiwi Pebrianti Pebrianti Pohan, Yuli Arnida Pramita Putri Pramita Putri Purwanti, Rani Ramadhani, Nurlaila Ririen Hardani Ritha Pratiwi Rochaeti , Nur Ruslan, Ismail Sahabuddin Latif, Sahabuddin Saipul Maulana Seprililianti Seprililianti Serli, Serli Shin, Chong Shukri bin Nordin, Zaimuarifuddin Siti Nurhafsah Sri Sulistiana Suhaeni Zainuddin Suherman, Suherman Syahsudarmi, Siti Syarifuddin, Nuryani Syariful Anam Tamba, Nesli Towolioe, Sherly Tri Novrianti Djanggola Tricia Andini Tuah, Dilah Tuah, Dilah bin Utami, Hermin Hardyanti Wardatul Nurjannah Yantama, Akmal Andri Yonelian Yuyun Yuliet Yuliet Yusri, Andi Zainuddin, Suhaeni