Articles
The EFFORTS TO IMPROVE MORAL DEVELOPMENT OF 5-6 YEAR OLD CHILDREN THROUGH AUDIO VISUAL MEDIA AT TK AL-HABIB KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Ni Komang Nandhita Dharma Santy;
Muhammad Basri;
Idris Siregar
Cakrawala Pedagogik Vol 8 No 2 (2024): Cakrawala Pedagogik
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Pendidikan Syekh Manshur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51499/cp.v8i2.648
This study aims to determine the improvement of moral development of children aged 5-6 years through audio-visual media at Al-Habib Kindergarten, Serdang Bedagai Regency. The formulation of the problem in this study are: 1) How is the moral development of children aged 5-6 years before using audio-visual media at Al-Habib Kindergarten? 2) How is the learning process using audio-visual media in improving the moral development of children aged 5-6 years at Al-Habib Kindergarten? 3) How is the moral development of children aged 5-6 years after using audio-visual media at Al-Habib Kindergarten? This type of research is classroom action research (CAR) with the subjects of the study being children aged 5-6 years in class A consisting of 20 children and the object of this research is the improvement of children's moral development. Data collection techniques in this study were carried out through observation and documentation. Data analysis techniques used percentage analysis. The results of the study conducted at Al-Habib Kindergarten, Serdang Bedagai Regency showed that the moral development of children aged 5-6 years can be improved through audio-visual media. The results can be seen from the results of observations in the Pre-Cycle, the average value obtained was 34.63%, while the results of observations in Cycle I, the average value obtained was 50.71%, so that there was an increase of 16.08%, and the results of observations in Cycle II showed that children's moral development increased with an average value of 78.56%, so that from Cycle I to Cycle II, children's moral development increased by 27.85%, while from Pre-Cycle to Cycle II, it increased by 43.93%.
Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Melatih Kemandirian pada Anak Usia Dini: The Concept of Life Skills Education in Training Independence in Early Childhood
Nasratun Najiha;
Khamim Zarkasih Putro;
Muhammad Basri;
Viny Anggradini Puspitaloka
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35473/ijec.v6i2.3521
Life education in exercising independence does not absorb water, but is carried out repeatedly and consistently by means of habituation to a meaningful lifestyle in order to provide provisions for living independently, confidently, able to help oneself and be able to make wise decisions. This research is a type of library research or library research. References that can be taken from this research are primary and secondary sources. Using library research as data collection. The content analysis (content study) as a data analysis technique that can be used in this study. The results of this study explain that the concept of education that starts life plays a positive role in building children's independence, so it is developed by parents as one of the educational concepts that are learned to do things that are in accordance with the early development of children with independence as a habit. Can ensure that life is an independence that can help early childhood in controlling themselves, and form children who are skilled in all things. ABSTRAK Pendidikan kecakapan hidup dalam melatih kemandirian tidak semudah kapas menyerap air, namun dilakukan berulang kali dan konsisten dengan cara pembiasaan pola hidup yang bermakna agar memberi bekal hidup secara mandiri, percaya diri, mampu menolong diri sendiri serta dapat memutuskan sebuah keputusan yang bijak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka atau library research. Rujukan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Menggunakan riset kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya. Adapun content analysis (kajian isi) sebagai teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Konsep Pendidikan kecakapan Hidup berperan positif dalam mendidik kemandirian anak usia dini, sehingga kecakapan hidup digunakan oleh orangtua sebagai salah satu konsep Pendidikan yang membiasakan anak untuk mengerjakan hal-hal yang sederhana sesuai dengan usia tahap perkembangan anak dengan menanamkan nilai kemandirian sebagai sebuah kebiasaan. Dapat disimpulkan bahwa kecakapan hidup merupakan unsur kemandirian yang dapat membantu anak usia dini dalam mengendalikan diri sendiri, dan membentuk anak menjadi berkepribadian yang terampil dalam segala hal apapun.
Challenges in Teaching Integrated Intensive Course through Technology-Enhanced Language Learning with SAMR Model
Waode Ade Sarasmita Uke;
Nurdin Noni;
Muhammad Basri
IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Vol. 12 No. 2 (2024): IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Lite
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24256/ideas.v12i2.5380
This study examined the challenges of teaching an Integrated Intensive Course (IIC) using Technology-Enhanced Language Learning (TELL) with the SAMR model. The study utilized a qualitative case study method and employed purposive sampling to choose experienced lecturers in Technology-Enhanced Language Learning (TELL) deployment. Data was collected by observation, interviews with the lecturers, and field note. Thematic analysis was used to examine the gathered data. The study shows that challenges in teaching Integrated Intensive Course through Technology-Enhanced Language Learning included restricted availability of suitable devices, student passivity, large class sizes, insufficient training, inadequate teaching resources, and issues with heat and equipment in traditional classrooms. The findings reveal that the challenges in teaching IIC through TELL were limited access to adequate devices, lack of student initiative, large class size, lack of training, inadequate teaching materials, and heat and equipment problems in physical classrooms.
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MURID PADA MUATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS V SEKOLAH DASAR
Tabrani;
Idawati;
Muhammad Basri
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Pendidikan Dasar - Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/jpd.v13i2.28232
The purpose of the study was to determine the differences between the inquiry learning model and the problem based learning model assisted by audio visual media on the critical thinking skills of students in class V social studies subject matter. This type of research was a pretest-posttest control group design. The number of samples in this study were fifth grade students at SDN 1 Padduppa in the control class and SDN 260 Lapongkado in the experimental class. Data collection methods used are learning outcomes tests to measure students' critical thinking skills and documentation. The data analysis technique used is descriptive statistical approach and inferential analysis. Research results From this ttable value can be written as follows: ttable with a significance level of 5% = 2.0129 > tcount of = 1.379. So it can be concluded that there is no significant difference between the inquiry learning model and the problem based learning (PBL) model with the aid of audio visual media on students' critical thinking skills in class V social studies learning content
Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Hadis
Miftahul Rizki;
Ahmad Tarmizi;
Fauzana Zakiah;
Muhammad Basri;
Zulfahmi Lubis
Tarbawi Vol 9 No 2 (2024): Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37216/tarbawi.v9i2.2011
Pendidikan multikultural merupakan proses mewujudkan kesetaraan tanpa memandang perbedaan dari sudut pandang agama, ras, suku dan budaya. Hadis yang merupakan sumber hukum kedua setalah Al-quran juga memberikan konsep tentang toleransi, menghargai perbedaan dan saling menghormati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagai mana hadis memberikan konsep pendidikan multikultural untuk mewujudkan sikap toleran dan menghargai perbedaan. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan yang memusatkan data dan informasi dari kepustakaan seperti buku-bulu, arikel, majalah dan dokumen dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hadis, Allah SWT menciptakan manusia dari nenekmoyang yang sama, menghidari permusuhan, dan menghargai sesama manusia karena kekayaan tidak tereletak pada suku, budaya, agama dan ras melainkan yang paling bertaqwa kepada Allah SWT. Temuan ini menunjukkan bahwa agama Islam mendukung keharmonisan dalam kehidupan yang beragam dan menolak deskriminasi.
PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA MELALUI PENGOLAHAN KERIPIK TOMAT BAGI WARGA TANI DI DESA BONTOTANGNGA KECAMATAN ULU ERE KABUPATEN BANTAENG SULAWESI SELATAN
Mashuri, Arif;
Putro, Guntur Suryo;
Ranteta’dung, Rilfan Kasi’;
Muhammad Basri;
Muharram Muharram;
Sri Rahmadani;
Akbar, Ryan Ardika
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 6 (2024): November
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61722/japm.v2i6.4031
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bontotangnga melalui pengolahan tomat menjadi produk bernilai tambah berupa keripik tomat. Desa Bontotangnga, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan merupakan desa agraris dengan komoditas utama pertanian berupa tomat. Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bontotangnga menunjukkan bahwa pengolahan tomat menjadi keripik dapat menjadi solusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Melalui penyuluhan dan pelatihan, warga tani mampu mengembangkan keterampilan baru dalam mengolah produk pertanian menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Pelatihan dan praktek pembuatan keripik tomat diberikan kepada kelompok tani di desa. Dalam pelatihan ini, masyarakat diajarkan cara memilih tomat yang berkualitas, proses pemotongan, pengeringan, teknik penggorengan untuk menghasilkan keripik tomat yang renyah , tahan lama Keterampilan ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Dengan manajemen yang baik dan pemahaman tentang pemasaran, diharapkan produk keripik tomat dapat menjadi salah satu produk unggulan dari Desa Bontotangnga, Kecamatan Ulu Ere Kabuapaten Bantaeng
REALISASI METODE DISKUSI RASULLAH SAW TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Fadilla Aini Nasution;
Sarah Ramadhani;
Muhammad Basri
Journal of Creative Student Research Vol. 1 No. 2 (2023): April : Journal of Creative Student Research
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (650.945 KB)
|
DOI: 10.55606/jcsrpolitama.v1i2.1055
Metode Rasulullah dalam aktivitas pengajaran adalah bentuk Pertanyaan logis atau pasional metode Ini biasanya, beliau tempuh dalam rangka Menyadarkan Seseorang, tentang kebenaran Metode berdiskusi ini mengenai Pemecahan masalah Sebagai mana Pula Rasulullah berdiskus, Kepada Para Sahabatnya memberikan Pengabaran fentang perilalu melalui teladan yang baik dan Pengajaran oleh keesaan Allah.Ada banyak metode dalam pengajaran yang diterapkan Oleh guru di Salah satunya metode diskusi metode ini menekankan pada Interaksi antara sesama Peserta didik dan juga guru dalam Membahas atau mencari solusi Pembelajaran materi. Rasulullah SAW merupakan salah satu contoh dari beberapa amalan pembelajaran yang baik. Sebelum mengajar, guru harus menjelaskan kepada siswa tentang keutamaan ilmu dan pencarian ilmu, sehingga siswa merasa membutuhkan ilmu. Kemudian menggabungkan pengajaran dan pendidikan, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi menumbuhkan perilaku peserta didik menjadi manusia yang berakhlak baik. metode pembelajaran yang sesuai yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, kemudian evaluasi. Guru juga harus memperhatikan dan memuji siswa agar siswa merasa dihargai dalam meningkatkan pembelajarannya. Selain itu, guru harus mengetahui potensi dan kemampuan berpikir siswa sehingga dapat menilai tingkat belajar siswa.
EDUKASI BAHAYA BULLYING KALANGAN PELAJAR DI SMPN 3 PELALAWAN
Muhammad Basri;
Nanda Andriana;
Megi Fadli Pratama;
Rasita Dewi;
Diana Marito;
Uly Syahfitri;
Nillawati;
Rila Kurni;
R.Putri Rahmayanti;
Felix Boy
ALKHIDMAH: Jurnal Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Jurnal Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59246/alkhidmah.v1i4.511
This article discusses education about the dangers of bullying at SMPN 3 Pelalawan. The goal is to increase student awareness of the negative effects of bullying. Activities involve students and use interactive lecture methods. The main focus includes understanding the concepts, signs, and handling of bullying. The results showed an increase in students' understanding of the concept of bullying to 85%, and the ability to recognize signs from 60% to 80%. 75% of students are also able to mention steps to prevent and deal with bullying. This success creates a safer and more inclusive school environment. The article recommends approaches such as open and in-depth discussion to overcome resistance. In the Future suggests focusing on in-person interactions, such as group discussions and simulated bullying. Engaging teachers, parents and measuring long-term impact is important for sustainable behavior change. With a more adaptive approach, it is hoped that this activity will remain effective in overcoming bullying in the future
Permainan Balok untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Anak Usia 4-5 Tahun
nur hasanah;
Muhammad Basri
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 6 No. 1 (2023): January-April 2023
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/aulad.v6i1.461
Keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan kerjasama sejak dini merupakan tolak ukur keberhasilan kerjasama anak pada tahap berikutnya. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak usia 4-5 tahun menggunakan media permainan balok yang dilakukan secara berkelompok. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah sepuluh orang anak usia 4-5 tahun di kelas Ar-Rahman. Setelah dilakukannya permainan balok dengan menggunakan langkah-langkah yang lebih efektif, pencapaian anak dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 terdapat peningkatan kerjasama yang diperoleh anak. Kriteria “BB” saat pra siklus yaitu 30% dan kriteria “BSB” belum tercapai. Kriteria “BB” saat siklus pertama mencapai 12,50% dan “BSB” 15%. Kriteria “BB” saat siklus ke 2 terdapat 0% dan “BSB” mencapai 85%. Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya kerjasama anak usia 4-5 tahun di RA Al-Fajar dengan menggunakan permainan balok.
Implementasi Terapi Slow Stroke Back Massage (SSBM) untuk Meningkatkan Kualitas Tidur pada Klien Post Op Sectio Caesarea
Mardiana Mardiana;
Irawati Irawati;
Muhammad Basri
Jurnal Anestesi Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59680/anestesi.v3i1.1785
According to WHO (2015), health research results increase births with Sectio Caesarea in all countries around 50-150 per 1,000 births in the world. Post-operative conditions can cause physical discomfort in patients, such as nausea, vomiting and pain. The pain felt by an individual is a stimulus that affects sleep quality. One of the non-pharmacological therapies to overcome postpartum Sectio Caesarea maternal sleep pattern disorders is Slow Stroke Back Massage therapy. This therapy is an effective therapy for treating sleep pattern disorders and can increase comfort with sensory integrity techniques that affect the autonomic nervous system.Objective: To provide nursing care to clients who experience problems with sleep patterns due to post op caesarean section by providing slow stroke back massage therapy at the Hapsah Hospital, Bone Regency.Method: This research is qualitative research using the case study method. The data collection techniques are through interviews, questionnaire methods, measurement and observation.Results: After providing nursing care to clients who experienced sleep pattern disturbances due to post op caesarean section with the provision of slow stroke back massage therapy intervention from the three respondents, there was one respondent who stated that the problem of sleep pattern disturbances had not been resolved. This is due to several factors, namely complaints of pain, fussy babies, changes in sleep patterns in the final trimester of pregnancy and the provision of therapy on the second day of implementation not in accordance with the SOP with a time of 8 minutes.Conclusion: After providing nursing care for 3 days, it can be concluded that the slow stroke back massage therapy nursing action is effective for clients who experience sleep disturbances due to post op caesarean section.