Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP) dapat meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan studi kasus pada Dinas Pendidikan dan beberapa satuan pendidikan di wilayah tersebut, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan SIMP mampu meningkatkan efektivitas perencanaan, pelaporan, dan pengambilan keputusan berbasis data. Hasil menunjukkan bahwa integrasi sistem, peningkatan kapasitas SDM, dan penguatan infrastruktur digital merupakan faktor kunci dalam optimalisasi SIMP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang mengungkapkan kejadian yang ada dilokasi penelitian secara menyeluruh melalui pengumpulan data secara alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, dokumen resmi dari Dinas Pendidikan Kalimantan Timur, serta wawancara dengan kepala sekolah dan staf IT di beberapa sekolah negeri dan swasta di Samarinda dan Balikpapan. Pendidikan merupakan instrumen untuk memajukan dan meningkatkan kualitas SDM. Kualitas SDM merupakan modal utama untuk memajukan negara. Bentuk kebijakan pendidikan dan implementasinya untuk memajukan bangsa dan negara merupakan cerminan political will pemerintah. Untuk daerah adalah political will pemerintah daerah. Milestone 2045 merupakan ukuran di saat itu seberapa berhasil kinerja pendidikan baik secara nasional maupun lokal-daerah. Untuk hari ini, 23 tahun sebelum sampai ke 2045, masih ada waktu untuk berbuat “lebih” sehingga ukuran-ukuran keberhasilan Indonesia Maju patut disematkan pada waktunya, termasuk kepada kepala-kepala daerah. Untuk Kalimantan Timur, perlu akselerasi menuju Indonesia Maju 2045. Apa yang telah dan sedang dilakukan nasional dikurang dengan apa yang telah dan sedang dilakukan di Kalimantan Timur , itulah tantangannya. Sebagai misal, jika nasional telah melakukan 10 hal dan Kalimantan Timur baru 5 yang dilakukan, maka 10-5 = 5 (gap). Gap ini perlu diisi dengan kebijakan percepatan, dengan tools akselerasi, dan SDM pendukungnya. Tiga aktor utama di daerah untuk mendukung keberhasilan Provinsi Kalimantan Timur Menuju Indonesia Maju 2045 ialah: Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), Lembaga-lembaga Pendidikan (Paud/Dikdas/Dikmen/Dikti), dan Masyarakat. Kolaborasi, sinergi, dan konsistensi dalam regulasi dan implementasi akan memungkinkan terjadinya akselerasi.