Penelitian melakukan kajian terkait uji layak operasi jaringan 5G pada frekuensi 2,3 GHz dari salah satu operator seluler di Indonesia. Evaluasi performa jaringan 5G Non-Stand Alone (NSA) diimplementasikan pada dua lokasi di cluster 1 wilayah Pacitan, Jawa Timur yaitu site ZMDU_0406 dan ZMDU_0407. Metode yang digunakan meliputi perancangan skenario pengukuran, pengumpulan data, dan analisa data lapangan berdasarkan pada parameter throughput, Secondary Synchronization Reference Signal Received Power (SS-RSRP), dan Synchronization Signal-to-Noise and Interference Ratio (SS-SINR). Pengujian dilakukan menggunakan dua skenario traffic yaitu FTP Server dan UDP Server pada perangkat IDTrium—ATEL 5G CPE (SDX62) dan aplikasi iperf3. Hasil simulasi berdasarkan cakupan menunjukan bahwa 99% area memiliki kualitas sinyal yang baik yang ditunjukan dengan nilai SS-RSRP > 80 dBm dan SS-SINR >20 dB pada kedua site. Hasil pengukuran FTP Server menunjukan nilai rata-rata throughput sebesar 82 Mbps untuk site ZMDU_0406 dan 107 Mbps untuk site ZMDU_0407. Sementara itu, pengukuran UDP, site ZMDU_0406 memiliki rata-rata throughput 123 Mbps dan site ZMDU_0407 memiliki nilai rata-rata throughput 157 Mbps. Berdasarkan penelitian berikut dapat dikatakan bahwa infrastuktur 5G Non-Stand Alone yang diterapkan di wilayah Cluster 1 Pacitan memiliki performa yang baik untuk aplikasi real time.