Articles
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI SISWA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA MATERI KALOR KELAS X SMAN 11 BANDA ACEH
Nelly Shahromi Yanti;
Yusrizal Yusrizal;
Abdul Gani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 4, No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (129.475 KB)
Telah dilakukan penelitian tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan motivasi siswa pada materi kalor ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian dilakukan di SMAN 11 Banda Aceh. Kedua kelas yaitu kelas laki-laki dan perempuan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Metode yang digunakan adalah one-group pretest posttest design. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes uraian yaitu untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif serta angket untuk motivasi peserta didik dengan model inkuiri terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kelompok peserta didik laki-laki dan perempuan terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan model inkuiri terbimbing dan motivasi siswa pada materi kalor dengan nilai signifikansi 0,05 dan Fhitung (1,85) Ftabel (1,93). Peningkatan ketrampilan berpikir kreatif memiliki rata-rata kelas kelas sebesar 89,14 dengan N-Gain bernilai 84,43% berkategori tinggi. Rata - rata keterampilan berpikir kreatif kelas laki-laki meningkat sebesar 85 dengan N-Gain 78,82% berkategori tinggi. Teramati bahwa model inkuiri terbimbinguntuk meningaktkan berpikir kreatif lebih baik diterapkan pada kelas perempuan. Pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dengan nilai rerata motivasi belajar kelas perempuan meningkat sebesar 3,3% sedangkan nilai rerata motivasi belajar pada kelas laki-laki menurun sebesar 3% dengan masing-masing kategori tinggi.
PENGEMBANGAN MODUL METODE PROYEK UNTUK MENGETAHUI KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Irma Zarwinda;
Adlim Adlim;
Abdul Gani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (181.351 KB)
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan modul metode proyek pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit, menilai kualitas modul berdasarkan masukan para ahli, meminta tanggapan guru dan siswa terhadap modul metode proyek, dan mengetahui KPS berdasarkan gaya belajar siswa serta peranan modul metode proyek. Penelitian dilakukan di tiga sekolah kota Banda Aceh (SMAN 11, SMAN 10 Fajar Harapan, dan SMAN 5 Banda Aceh) dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian reasearch and development (R and D). Penelitian ini menggunakan desain Pre –test and Post-test Group. Modul telah dikembangkan melalui model ADDIE. Penilaian ahli untuk kualitas modul menunjukkan skor sebesar 4,21 (baik), hasil penelitian menunjukkan bahwa 90,67% guru dan 80,68% siswa memberikan respon positif terhadap modul. Uji hipotesis dilakukan pada data pretest dan posttest berdasarkan gaya belajar siswa dari tiga sekolah dengan taraf signifikan 0,05 %. Data pretest menggunakan uji Mann-Whiteney (Uji U) hasilnya ada yang berbeda dan tidak berbeda secara signifikan. Data posttest menggunakan uji t hasilnya sebagian besar tidak berbeda secara sigifikan kecuali gaya belajar kinestetik siswa SMAN 10 Fajar Harapan dan SMAN 5 Banda Aceh yang berbeda secara signifikan. Peranan modul dilihat berdasarkan perolehan nilai rata-rata postest KPS siswa ditiga sekolah yaitu sebesar 72,19 dengan kriteria “baik” dan siswa dengan gaya belajar kinestetik yang mendapat nilai rata-rata KPS tertinggi dengan menggunakan modul kimia.
Meningkatan Motivasi Dan Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Larutan Asam Basa Dengan Metoda Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Rahmawati Rahmawati;
Muhammad Hasan;
Abdul Gani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 2, No 1 (2014): APRIL 2014
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (104.515 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep siswa Dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing serta memperoleh gambaran respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini dilakukan pada tiga sekolah yaitu SMAN 1 Meulaboh, SMAN 3 Meulaboh dan SMAN 1 meureubo. Desain penelitian dilakukan dengan pretest dan posttest untuk motivasi dan penguasaan konsep pada siswa kelas XI IPA semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk motivasi dan penguasaan konsep dan angket respon siswa terhadap model pembelajarn inkuiri terbimbing. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Dari ketiga sekolah skor rata-rata dari pretest ke posttest meningkat, N-gain SMAN 1 Meulaboh 70% dengan katagori tinggi, N-gain SMAN 3 Meulaboh 69% katagori sedang, N-gain SMAN 1 Meureubo 68% katagori sedang. Dari angket respon siswa memberi tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep siswa.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN KIMIA SMA
Sabrina Hayatun Nufus;
Abdul Gani;
Suhendrayatna Suhendrayatna
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 5, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (111.359 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penilaian sikap bentuk lembar observasi dilengkapi rubrik penilaian yang berbasis kurikulum 2013. Pelaksanaan penelitian melibatkan 30 orang peserta didik kelas X-MIA-3 di SMA Negeri 3 dan 16 orang guru kimia dari delapan SMA Negeri di Kota Banda Aceh. Metode penelitian dan pengembangan menggunakan model Plomp yang ditandai dengan studi pendahuluan, tahap pengembangan meliputi fase desain, realisasi, tes, revisi dan implementasi, serta evaluasi. Hasil validasi pakar menunjukkan bahwa instrumen penilaian sudah layak untuk diuji coba penggunaannya. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai validitas dan reliabilitas instrumen penilaian sikap yang diperoleh secara berturut-turut ialah 0,55 dan 0,71. Hasil evaluasi oleh guru untuk kualitas isi, metode penulisan/kebahasaan, dan keterlaksanaan memperlihatkan bahwa instrumen penilaian sikap yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat baik dengan capaian skor akhir rata-rata diatas 3,25. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan instrumen penilaian sikap yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran kimia.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP PESERTA DIDIK SMAN 1 KRUENG BARONA JAYA
Dwi Putri Rejeki;
Muhammad Hasan;
Abdul Gani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (75.763 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan sikap peserta didik pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan penerapan model pembelajaran learning cycle 5E, serta memperoleh gambaran respon guru dan peserta didik terhadap penerapan model tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode pre-experimental design melalui one group pretest-posttest design yang dilaksanakan di SMAN 1 Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Sampel yang terpilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas XII IPA-3 yang dijadikan kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, lembar observasi untuk mengetahui sikap peserta didik, serta angket untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap model pembelajaran learning cycle 5E. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data N-gain berdistribusi normal. Nilai rata-rata N-gain hasil belajar peserta didik yang diperoleh sebesar 35,9% termasuk kedalam kategori sedang. Secara deskriptif sikap belajar peserta didik juga menunjukkan adanya peningkatan. Guru dan peserta didik juga memberikan tanggapan yang positif terhadap penerapan model pembelajaran learning cycle 5E, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model learning cycle 5E dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap peserta didik.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNINGPADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAHPESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 PEUDADA
Eva Nelli;
Abdul Gani;
Marlina Marlina
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 4, No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (175.124 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan sikap ilmiah peserta didik pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL), serta memperoleh gambaran respon peserta didik terhadap implementasi modeltersebut. Penelitian ini dilakukan denganmetode quasi eksperimendesignmelalui nonequivalent pretest-posttest control group design yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Peudada Kabupaten Bireuen. Populasi dalam penelitian ini sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian (sampel total). Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, lembar observasi untuk mengetahui sikap ilmiah peserta didik, serta angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap model pembelajaran PBL. Berdasarkan analisis nilai N-gainhasil belajar untuk kelompok eksperimen sebesar 73,34% termasuk pada kategori sedang, dan untuk kelompok kontrol diperoleh Ngain sebesar 61,11% termasuk kategori sedang. Secara deskriptif sikap ilmiah peserta didik juga menunjukkan adanya perbedaan yaitu kelompok eksperimen menunjukkan sikap ilmiah yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Peserta didik juga memberikan tanggapan yangbaik terhadap implementasi model PBL, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap ilmiah peserta didik.
PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR
Ismail Ismail;
Abdul Gani;
Syahrun Nur
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (92.523 KB)
Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan minat dan hasil belajar siswa pada materi listrik statis setelah siswa belajar melalui penerapan strategi mastery learning. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test-post-test control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas XII-IA1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII-IA4 sebagai kelas kontrol, dengan masing-masing jumlah sampel adalah 20 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 options yang telah dinyatakan valid dengan uji persyaratan instrumen. Instrumen penilaian minat belajar siswa menggunakan lembar angket untuk melihat minat belajar siswa pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil isian angket terhadap minat belajar diperoleh siswa mempunyai minat belajar yang tinggi mendapatkan hasil belajar yang tinggi dengan diterapkan strategi mastery learning. Dari hasil uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh bahwa kedua kelas terdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t dua pihak diperoleh nilai signifikan 0,404 sehingga thitung ttabel maka disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diberikan perlakuan berbeda pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 82,50 dan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 76,67. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung ttabel yaitu 3,126 2,018 pada taraf signifikansi 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar akibat pengaruh strategi pembelajaran mastery learning pada materi listrik statis di kelas XII IPA SMA N 1 Krueng Barona Jaya Aceh Besar.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INQUIRY LABS (CIL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR
Nurul Fajri Saminan;
Abdul Gani;
Rini Safitri
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 4, No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (136.564 KB)
Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dengan menggunakan model CIL pada materi suhu dan kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen research dengan desain non-equivalent control group design”.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan secara Cluster Random Sampling (sampel acak kelompok). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X-MIA1 dan X-MIA2 SMA N 6 Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015. Pengumpulan data dilakukan dengan tes keterampilan berpikir kritis dan angket sikap ilmiah. Pengolahan data dilakukan dengan uji N-Gain. Hasil penelitian diperoleh rata-rata pretest keterampilan berpikir kritis untuk kelas eksperimen dan control masih belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM). Selanjutnya, setelah penerapan model CIL persentase nilai rata-rata posttest keterampilan berpikir kritis meningkat untuk kelas eksperimen 76 dan rata-rata gain pada kelas eksperimen dikategorikan tinggi. skor pretest pada kedua kelas tidak terjadi perbedaan yang signifikan sebelum diterapkan model CIL. Sedangkan, untuk skor posttest terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas eksperimen setelah diterapkan model CIL. Kemudian untuk N-Gain diperoleh thitung ttabel (3,95 2,01) dapat dikatakan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model CIL lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran lab. Verifikasi pada materi suhu dan kalor, atau dengan kata lain model CIL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa. Hasil analisis angket sikap ilmiah menunjukkan terjadi peningkatan dengan rata-rata 72% untuk kelas eksperimen dari 7 indikator terdapat 5 indikator dikategorikan tinggi dan 2 indikator dikategorikan sedang.
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK SMP PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA
Surya Hafnidar;
Abdul Gani;
Zulkarnain Jalil
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 4, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (196.887 KB)
Penelitian penerapan pembelajaran kontekstual pada materi sifat-sifat cahaya telah dilakukan di SMP Negeri I Meulaboh, Aceh Barat menggunakan metode eksperimen semu dengan desain pretest dan posttest group. Teknik pengambilan sampel secara purposif dengan membandingkan nilai rata-rata tiap kelas pada mata pelajaran sains. Dua kelas yang memiliki nilai yang sama dipilih sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Pengumpulan data kemampuan berpikir logis (KBL) dan pemahaman peserta didik dilakukan melalui pretest dan posttest. Data KBL juga diperoleh dari lembar observasi dalam PBM sains. Uji data pretest KBL dan pemahaman kedua kelas menunjukkan bahwa salah satu data tidak berdistribusi normal, sehingga dipergunakan uji Mann-Whitney untuk menguji hipotesis penelitian. N-gain rata-rata KBL untuk kedua kelas berkategori tinggi dan uji hipotesis diperoleh z-hitungz-tabel (2,87 2,58) yang artinya pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan KBL secara lebih baik. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata KBL pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. N-gain rata-rata pemahaman untuk kedua kelas berkategori sedang dan uji hipotesis menunjukkan z-hitungz-tabel (2,922,33) yang artinya pembelajaran konstekstual meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik secara lebih baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual secara signifikan dapat meningkatkan KBL dan pemahaman peserta didik secara lebih baik pada materi sifat-sifat cahaya
Penerapan Model Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Masyarakat Distrik Sekanto
Ade Kurniawan;
Abdul Gani
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31849/dinamisia.v7i3.14043
Akuakultur merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Sebagian masyarakat di Jayapura dengan spesies yang digunakan yakni Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Disamping itu, dengan banyak nya jumlah penggunaan pakan akan berdampak kepada memburuknya kondisi lingkungan kolam perairan yang mengakibatkan banyaknya ikan nila (O. niloticus) yang mati. Masalah ini disebabkan karena pengetahuan pembudidaya di Jayapura yang tidak memahami sistem dan manajemen dalam berbudidaya. Tujuan dari kegiatan PKM ini yakni memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana manajemen Akuakultur dan masyarakat mengerti dampak dari ketidaksesuaian jumlah penggunaan pakan. Metode yang dipakai yakni dengan metode edukasi ilmiah, turun ke lapangan, dan dengan menggunakan model sistem dinamis. Hasil dari model ini yakni mendapatkan hubungan sebab akibat yang ditimbulkan dari aktivitas akuakultur dan masyarakat dapat menghasilkan nilai yang optimal dari jumlah penggunaa pakan. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan masyarakat mengerti dari dampak yang dihasilkan oleh pakan. Kata kunci: Akuakultur, Model Sistem Dinamis, Orechromis niloticus, Rasio Konversi Pakan