Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan pakan probiotik untuk meningkatkan ketahanan pangan Ternak kambing Subandi; Ermanita Permatasari; Baharudin; Ihsan Mustofa; Suci Amalia
Wisanggeni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Juni (2025) Wisanggeni : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/wisanggeni.v5i1.1970

Abstract

East Lampung has more than 80% of business units in the micro, small and medium industry sector, including livestock businesses. East Lampung produces 173,576 goats per year spread across twenty-four sub-districts. The monitored community activities aim to utilize an organized community. The community has assets to realize economic independence through a goat livestock program that makes probiotic feed from clean water, yakult, tempeh yeast, brown sugar and old coconut water. Monitoring uses the ABCD (asset-based community development) method, so that it can develop assets owned by the community so that they can be economically independent and improve community welfare. The results achieved are strengthening the capacity of goat farmers' skills in making probiotic feed and producing community economic welfare and sustainable food security.
Penerapan Diversi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana di Kabupaten Bima Berdasarkan UU Sistem Peradilan Pidana Anak Baharudin
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.974

Abstract

Diversi sebagai pendekatan keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012. Namun, implementasi diversi di daerah, termasuk Kabupaten Bima, masih menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penerapan diversi terhadap anak pelaku tindak pidana di Kabupaten Bima serta mengidentifikasi hambatan dan potensi lokal yang dapat mendukung keberhasilannya. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis-sosiologis dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan aparat penegak hukum, petugas BAPAS, pelaku, korban, serta tokoh masyarakat. Data dianalisis secara kualitatif dengan menekankan pada dinamika sosial dan hukum dalam pelaksanaan diversi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun aparat penegak hukum memahami ketentuan hukum terkait diversi, praktiknya belum maksimal karena rendahnya partisipasi korban, minimnya fasilitas pendukung, serta belum terinternalisasinya prinsip keadilan restoratif dalam budaya hukum lokal. Beberapa kasus berhasil diselesaikan melalui diversi dengan hasil positif, namun sebagian besar kasus masih dilimpahkan ke pengadilan karena kegagalan membangun kesepakatan damai. Selain itu, nilai-nilai lokal seperti muna ro’u (musyawarah damai) memiliki potensi besar untuk mendukung diversi, namun belum diintegrasikan secara sistemik dalam mekanisme peradilan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi antara norma hukum, budaya lokal, dan pemberdayaan masyarakat dalam memperkuat sistem diversi yang lebih manusiawi dan kontekstual.
IMPLEMENTASI METODE YANBU’A UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MAHASANTRI MA’HAD AL-JAMI’AH UIN RADEN INTAN LAMPUNG Etika Afdila; Umi Hijriyah; Baharudin; Uswatun Hasanah
Jurnal Studi Pesantren Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Studi Pesantren
Publisher : Pascasarjana Universitas Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/studipesantren.v5i1.1666

Abstract

The re-implementation of the rector's decision for KIP Kuliah scholarship students to live in Ma'had al-Jami'ah has provided the latest findings that not all scholarship students are good at reading the Qur'an, this is one of the real evidences that there are still many UIN Raden Intan Lampung students who still cannot read the Qur'an, and has caused changes in the process of implementing the yanbu'a method at Ma'had al-Jami'ah UIN Raden Intan Lampung. This study aims to determine how the implementation of the yanbu'a method at Ma'had al-Jami'ah UIN Raden Intan Lampung in improving the ability to read the Qur'an of students, especially KIP Kuliah scholarship students who are required to live in Ma'had al-Jami'ah. This study uses a descriptive qualitative method with a type of field research, and data collection techniques are observation, interviews and documentation. The findings of this study are that the yanbu'a method is able to provide significant changes in improving the ability to read the Qur'an of students who do not come from Islamic boarding schools and whose initial Qur'an reading scores are quite low. Based on the results of interviews with students and also the mu’alim/ah who teach halaqoh, there are supporting and inhibiting factors in learning the Qur’an using the yanbu’a method. The curriculum at Ma’had al-Jami’ah includes various academic and extracurricular activities that aim to develop students’ skills both academically and morally. The application of the yanbu’a method at Ma’had al-Jami’ah has achieved its goal of improving students’ ability to read the Qur’an.
Studi Komparasi Sensor Kelembapan Tanah Menggunakan ESP32 Bavitra; Leo Anaris Sakti; Dimas Saputra; Zaki Ihwan; Baharudin; Muhammad Abiyyu Alharits
JURAL RISET RUMPUN ILMU TEKNIK Vol. 4 No. 1 (2025): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurritek.v4i1.5292

Abstract

Soil moisture is a crucial factor in agriculture that affects plant growth and crop productivity. In modern agricultural systems, accurate soil moisture monitoring is essential for optimizing water usage and enhancing the efficiency of automatic irrigation systems. This study aims to develop an Internet of Things (IoT)-based soil moisture monitoring system and evaluate the performance of three types of soil moisture sensors: Soil Moisture FC-28, Capacitive Soil Moisture Sensor, and Soil Moisture Hygrometer Module Sensor. The evaluation compares the accuracy and effectiveness of each sensor in measuring soil moisture. The research methodology involves measuring soil moisture in ten different soil samples using the three sensors simultaneously. The system is based on the ESP32 microcontroller, where data from the sensors are processed and displayed on an LCD Liquid Crystal I2C 20x4. Data analysis is conducted using the one-way ANOVA statistical method to determine whether there are significant differences among the measurement results of the three sensors.The results indicate that each sensor exhibits different measurement characteristics based on its working principle. The Soil Moisture FC-28 sensor, which operates on resistance, shows high sensitivity to changes in soil moisture but is susceptible to corrosion. The Capacitive Soil Moisture Sensor is more durable as it does not have direct contact with the soil, yet it requires more precise calibration. Meanwhile, the Soil Moisture Hygrometer Module Sensor provides more stable results under various environmental conditions. The one-way ANOVA analysis reveals no significant differences in the measurement results among the three sensors.
Melek Media di Era Digital Waode Hanafiah; Rahmatia; Nining Syafitri; Baharudin Adu; Sanaria Maneba; Dian Lestari; Baharudin; Sardiana; Amiruddin, Esa Penilta; Saifullah
Kamba Mpu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 3, Nomor 1, Juni 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kambampu.v3i1.1791

Abstract

Di era digital ini, segala informasi yang berada di kehidupan kita telah menjadi suatu hal yang dapat diakses di mana dan kapan saja sehingga menimbulkan banjir informasi dan maraknya berita palsu. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan literasi media digital siswa SMKN 4 Buton dalam menghadapi tantangan era informasi. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi melalui presentasi power point interaktif, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk mendiskusikan strategi mengakses, menganalisis, dan menciptakan konten media secara bertanggung jawab. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang pentingnya verifikasi informasi dan keterampilan berpikir kritis, serta antusiasme tinggi dalam sesi diskusi. Kesimpulannya, melek media digital adalah keterampilan hidup esensial yang perlu terus dikembangkan melalui pendidikan dan kolaborasi multipihak. Kegiatan ini menjadi langkah awal membekali siswa dengan kemampuan literasi media yang relevan di era digital.
KONFLIK KOMUNAL ANTAR WARGA DESA RENDA DAN DESA NGALI (STUDI DI KEC. BELO KAB. BIMA) Baharudin; Aidin; Wahyuddin
JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan yakni: (1) Untuk mengidentifikasi Faktor Penyebab terjadinya Konflik Komunal antar Desa Renda dan Desa Ngali di Kec Belo, Kab. Bima. (2) Untuk mengetahui Pola Resolusi Konflik Komunal antar Desa Renda dan Desa Ngali di Kec. Belo, Kab. Bima. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif metode studi kasus. Wawancara serta dokumentasi yakni dua metode utama penghimpunan data yang diterapkan pada penelitian ini. Setelah itu, data melalui proses analisis yang mencakup tiga tahap yakni melakukan reduksi data, melakukan penyajian data, serta melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjabarkan terkait (1) Faktor Penyebab Konflik Komunal di Kec. Belo, Kab. Bima terdiri dari; a) Perubahan Sosial , b) Perbedaan Kepentingan, dan c) Perbedaan Antar individu,; (2) Pola Resolusi Konflik Komunal di Kec. Belo, Kab. Bima menemukan ; (1) Kompromi, (2) Mediasi.
IMPLEMENTASI PENGATURAN PASAL 378 KUHP TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN PENERIMAAN KWITA Aisyah Putri, Febrianita; Baharudin; Dwi Ramasari, Risti
Case Law : Journal of Law Vol. 6 No. 2 (2025): Case Law : Journal of Law
Publisher : Program Studi Hukum Program Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/caselaw.v6i2.5212

Abstract

Tindak pidana penipuan merupakan perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan perbuatannya sesuaidengan sanksi pidana pada Pasal 378 KUHP. Dimana seseorang dikatakan melakukan penipuandengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum maka orang tersebut haruslahmempertanggungjawabkan perbuatannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian inimelalui pendekatan yuridis normatif dan empiris dengan menggunakan data sekunder dan primer.Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana penipuan dalammenerima lembar kwitansi utang piutang, serta dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkaratersebut berdasarkan Putusan Nomor: 68/Pid.B/2024/PN.Tjk. Hasil dari penelitian ini menunjukkanbahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Penipuan”sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama penuntut umum.Pertanggungjawaban Pidana yangtelah ditetapkan Berdasarkan Putusan Nomor: 68/Pid.B/2024/PN.Tjk atas perbuatannya yaitu terdakwatelah dinyatakan secara sah dan meyakinkan bersalah oleh Majelis Hakim melanggar ketentuan padaPasal Pasal 378 KUHP dengan divonis pidana penjara selama 1 (satu) tahun 8 (Delapan) bulan.Dikarenakan terdakwa mampu untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya maka terdakwamemiliki kemampuan untuk menjalankan putusan tersebut sesuai dengan yang telah di tetapkan. DasarPertimbangan hakaim dalam menjatuhkan Putusan dalam kasus tindak pidana Penipuan dalam PutusanNomor : 68/Pid.B/2024/PN.Tjk, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa hukuman yang dijatuhkanmerupakan keputusan yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan terdakwa, hakim menjatuhkanhukuman juga mempertimbangkan bahwa Terdakwa masih berusia muda yang mana kesempatannyauntuk berubah masi sangat panjang juga diharapkan dapat memperbaiki prilakunya dikemudian hari.Kesalahan yang terdakwa lakukan merugikan orang lain sehingga terdakwa haruslahmempertanggungjawabkan resiko atas perbuatannya.
PENERAPAN SANKSI PIDANA MEMBAWA PERGI WANITA DI BAWAH UMUR TANPA IZIN ORANG TUA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus Putusan Nomor 23/Pid. Sus-Anak/2024/PN Tjk) Riyadi, Imam; Baharudin; Aprinisa
Case Law : Journal of Law Vol. 6 No. 2 (2025): Case Law : Journal of Law
Publisher : Program Studi Hukum Program Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/caselaw.v6i2.5213

Abstract

Perlindungan anak merupakan isu krusial yang terus menjadi tantangan di Indonesia. Meskipun telahada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian diperbaruidengan Undang-Undang No. 17 tahun 2016, kasus-kasus kekerasan terhadap anak masih kerap terjadi.Perkembangan teknologi, khususnya internet dan media sosial, telah menciptakan dimensi baru dalamupaya melindungi anak-anak dari berbagai bentuk ancaman Metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini melalui pendekatan yuridis normatif dan empiris dengan menggunakan data sekunderdan primer. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penyebab tindak pidanamembawa pergi wanita di bawah umur tanpa izin orang tua serta pertimbangan hakim dalampenjatuhan pidana terhadap terdakwa anak dalam kasus membawa pergi wanita di bawah umur tanpaizin orang tua berdasarkan (putusan Nomor 23/Pid.Sus-Anak/2024/PN Tjk) Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa Tindak pidana membawa pergi wanita di bawah umur tanpa izin orang tuamerupakan hasil dari berbagai faktor, seperti kurangnya perhatian dan pengawasan dari keluargapelaku dan korban, lingkungan sosial yang permisif, serta pengaruh negatif teknologi yang tidakterkontrol, Serta dalam pertimbangannya hakim menjatuhkan hukuman 7 bulan penjara kepadaterdakwa berdasarkan Pasal 332 KUHP, dengan penempatan di lembaga pembinaan khusus anak.Keputusan ini mencerminkan pendekatan yang seimbang antara penegakan hukum dan rehabilitasi,yang bertujuan untuk memberikan keadilan sekaligus membantu terdakwa memperbaiki dirinya.
Implementation Of The Provision Of Tenth Decade Remission Based On Presidential Decree No. 174 of 1999 Concerning Remission (Case Study: Law Enforcement and Justice at Gunung Sugih Prison) Zainuri Zulkarnaen; Baharudin; Tami Rusli; Zainudin Hasan
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 4 No. 03 (2025): June - August, International Journal of Education, Vocational and Social Scien
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v4i03.2205

Abstract

The implementation of the ten-year remission at Gunung Sugih Penitentiary (Lapas) is based on Presidential Decree Number 174 of 1999 concerning Remission. The main focus of this research is on the suitability of the implementation of remission with the principles of justice, particularly the principle of equality before the law . This research aims to identify factors that hinder the implementation of the ten-year remission and evaluate the extent to which the granting process reflects the principles of justice and legal certainty. The researcher used a normative and empirical juridical approach with a descriptive analytical method. The normative juridical approach aims to examine the legal provisions governing remission, while the empirical approach is used to collect data through observation and field studies at Gunung Sugih Penitentiary. The results of this research indicate that the implementation of the ten-year remission has followed procedures in accordance with statutory regulations. Inmates who meet the administrative and substantive requirements are entitled to remission as a form of appreciation for participation in the development program. This process aims to support social rehabilitation and reduce prison sentences. However, implementation in the field still faces obstacles such as limited human resources, a suboptimal inmate data system, and external pressures that affect the objectivity of remission grants. Researchers recommend that prisons improve the quality of human resources, strengthen inmate information and data management systems, and conduct regular evaluations of remission implementation. Continuous outreach to the community is necessary to ensure that remissions are understood as part of the correctional system, not as a disregard for legal justice.
Tren Pemanfaatan Mobile Learning Berbasis Android dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dyah Fathimah, Ayu; Baharudin; Farida, Farida
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i3.749

Abstract

Mobile learning telah menjadi inovasi penting dalam pendidikan modern, khususnya dalam meningkatkan aksesibilitas dan interaktivitas pembelajaran. Penelitian " Mobile Learning Dalam Pembelajaran: Tinjauan Sistematis Untuk Pengembangan Pembelajaran Digital Pendidikan Agama Islam" bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tren, manfaat, dan tantangan dalam penerapan teknologi Mobile Learning di pendidikan pada saat ini. Metode pada karya ilmiah ini menggunakan Systematic Literature Review dengan teknik olah data analisis bibliometrik, diperoleh data inklusi sebanyak 36 artikel dari 167 artikel yang terindeks Scopus, Sinta 1, dan Sinta 2 dalam rentang waktu 2021 hingga 2025. Kemudian divisualisasikan menggunakan VOSviwers 1.6.20. Analisis tersebut mengungkapkan peningkatan tajam dalam publikasi selama tahun 2021, yang dikaitkan tranformasi Mobile learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Namun, analisis tersebut juga menyoroti kesenjangan yang signifikan dalam mengintegrasikan pendidikan islam dengan pembelajaran Mobile learning. Mayoritas publikasi berasal dari Indonesia, Turkie dan Malaysia, dan ada pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang mendominasi dan berhubungan dengan metodologi. Hasilnya menunjukkan meskipun peluang dan popularitas tren penelitian yang condong ke arah ponsel dalam pendidikan meski masih ada beberapa kendala yaitu dari segi sinyal dan pengkondisian suasana kelas. Namun analisis tersebut juga menyoroti kesenjangan yang signifikan dalam mengintegrasikan Pendidikan Agama Islam dengan Mobile Learning. Efek dari temuan penelitian ini bertujuan untuk memberi para peneliti kesempatan untuk memperdalam penelitian mereka tentang topik "Mobile learning dalam pendidikan" untuk mencapai prospek potensial untuk penelitian lebih lanjut