Terapi antipsikotik yang menjadi salah satu penyebab terjadinya neuroleptic malignant syndrome (NMS) merupakan terapi utama pasien skizofrenia dan digunakan dalam terapi jangka panjang. Peningkatan kasus skizofrenia yang berhubungan dengan peningkatan penggunaan antipsikotik dan karakteristik yang berbeda pada tiap individu berisiko meningkatkan efek samping NMS hingga mortalitas. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara karakteristik pasien skizofrenia dengan efek samping neuroleptic malignant syndrome (NMS). Penelitian dilakukan di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang dan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dengan rancangan observasional analitik case control secara retrospektif melalui data rekam medis pasien rawat inap periode Januari 2018 - Agustus 2023. Populasi penelitian terdiri dari 31 subyek untuk kelompok kasus (pasien skizofrenia yang mengalami NMS) dan 62 subyek untuk kelompok kontrol (pasien skizofrenia tidak mengalami NMS). Hasil analisis bivariat secara chi square dan fisher test tidak menunjukkan nilai yang signifikan antara hubungan karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, obat lain, penyakit penyerta, jumlah antipsikotik dan dosis antipsikotik) skizofrenia dengan efek samping neuroleptic malignant syndrome (NMS). Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien skizofrenia dengan efek samping neuroleptic malignant syndrome (NMS).