Claim Missing Document
Check
Articles

Dampak Polusi Udara terhadap Asma Agus Dwi Susanto; Mirza Purwitasari; Budhi Antariksa; Retno A S Soemarwoto; Syazili Mustofa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1955

Abstract

Pedoman yang dikeluarkan oleh World Health Organization dibuat untuk mengurangi pengaruh buruk polusi udara.Polutan utama yang terdapat di udara yatiu PM, O3, NO2, SO2 . Polutan tersebut paling besar bersumber dari aktivitas industry dan asap kendaraan bermotor.Polusi udara mempunyai hubungan dengan eksaserbasi pada asma, peningkatan reaktivitas bronkus, bertambahnya gejala asma, peningkatan rawat inap dan kunjungan ke unit gawat darurat.Beberapa penelitian menyatakan bahwa polusi udara mempunyai peranan dalam terjadinya asma.Prevalens dan derajat beratnya asma meningkat seiring dengan peningkatan polusi udara.Pajanan polusi udara dapat dihindari dengan tetap beraktivitas dalam ruangan, menggunakan penyaring udara dalam ruangan, membatasi latihan fisis di luar ruangan yang dekat dengan sumber polusi.Kata kunci : asma, polusi udara, polutan udara
Ekspresi IL-6 dan TNF-α Pada Obesitas Tiwuk Susantiningsih; Syazili Mustofa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1956

Abstract

Pendahuluan: Obesitas memiliki karakteristik adanya peningkatan ukuran (hipertrofi) dan jumlah (hiperplasia) jaringan adiposa. Jaringan adiposa bersifat parakrin yang menghasilkan sitokin dan mediator bioaktif dalam jumlah besar seperti leptin, adiponectin, interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis factor-α (TNF-α). Obesitas merupakan suatu keadaan inflamasi kronis derajat rendah. Pendapat ini didasari oleh adanya beberapa penanda inflamasi seperti IL-6, IL-8, leptin, C Reactive Protein (CRP) dan haptoglobin yang meningkat pada individu dengan obesitas. Dalam jaringan adiposa IL-6 diekspresikan oleh sel lemak dan matriks jaringan lemak. Ekspresi dan sekresinya di jaringan lemak visceral 2-3 kali lebih banyak dibanding jaringan lemak subkutan. Ekspresi IL-6 di jaringan adiposa dan kadar IL-6 di sirkulasi berkorelasi positif dengan obesitas, gangguan toleransi glukosa dan resistensi insulin. IL-6 juga menekan insulin signaling di perifer dengan cara menurunkan ekspresi insulin receptor signaling components, dan memicu supresi cytokine signaling 3. TNF-α adalah sitokin yang pada awalnya digambarkan sebagai endotoxin-induced factor yang menyebabkan necrosis dari tumor, yang pada penelitian selanjutnya ternyata identik dengan cahexin, yang disekresi oleh macrophage in vitro. TNF-α diekspresikan di sel lemak dan sel stromavaskuler. Ekspresi TNF-α di lemak subkutan lebih besar dibanding jaringan lemak visceral. Ekspresi TNF-α di jaringan lemak meningkat pada obesitas dan berkorelasi positip dengan adipositas dan resistensi insulin. TNF-α merusak sinyalisasi insulin secara tidak langsung dan menyebabkan resitensi insulin dibeberapa jaringan. Simpulan: Terjadi peningkatan ekspresi Il-6 dan TNF-α pada keadaan obesitas.Kata kunci: Ekspresi IL-6, Ekspresi TNF-α, Obesitas.
Efek Antidislipidemia Ekstrak Kulit Pisang Kepok Lampung (Musa paradisiaca L) Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigleserida Tikus Putih Dengan Diet Tinggi Lemak Syazili Mustofa; Rr Astri Nur Azizah Utama; Fayza Syachrani; Nickyta Yolandita Rosti; Puan Raissa Lenka
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 5, No 1 (2021): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v5i1.2931

Abstract

Peningkatan kadar kolesterol total dan trigleserida plasma yang terjadi secara kronis dapat berlanjut menjadi arterosklerosis. Senyawa saponin, tanin, terpenoid, alkaloid, dan flavonoiddiketahui bermanfaat mengatasi dislipdemia dansenyawa tersebut terkandung dalam ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L). Penelitian eksperimental ini bertujuan menguji efek antidislipdemia ekstrak kulit pisang kepok(Musa paradisiaca L). Desain penelitian ini post test only control groupmenggunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan lima kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan setiap hari diberi 2 ml kuning telur bebek selama 30 hari. Kelompok perlakuan terdiri dari tikus yang hanya menerima diet tinggi lemak (K+), kelompok yang juga menerima simvastatin 0,9 ml/kgBB/hari (K-), kelompok yang juga menerima ekstrak etanol kulit pisang kepok 50 ml/kgBB/hari (P1), kelompok yang juga menerima ekstrak metanol kulit pisang kepok 50 ml/kgBB/hari (P2), dan kelompok yang juga menerima ekstrak n-heksana kulit pisang kepok 50 ml/kgBB/hari (P3). Pada hari ke-31 dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan trigleserida plasma dengan menggunakan reagen kit dan spektrofotometer. Selanjutnya dilakukan uji statistik Kruskal-Wallis dengan uji Post Hoc Mann Whitney. Hasilpenelitian menunjukan terjadi peningkatan kadar kolesterol total dan trigleserida plasma pada K+ (P=0,009). Efek antidislipdemia hanya ditemukan pada P2(P= 0,012 dan P=0,009). Ekstrak metanol kulit pisang memiliki efek yang lebih baik daripada simvastatin (P=0,028 dan P= 0,016) dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total dan trigleserida plasma. Ekstrak metanol kulit pisang kepok lampung (Musa paradisiaca L) memliki efek antidislipdemia dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Kata kunci: Diet tinggi lemak, dislipidemia, kulit buah pisang kepok, ekstrak metanol
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) Etanol 95 % terhadap Arteri Koronaria Tikus Putih (Rattus novergicus) Jantan Galur Sprague dawley yang Dipaparkan Asap Rokok Syazili Mustofa; Nicholas Alfa; Anggraeni Janar Wulan; Soraya Rahmanisa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2200

Abstract

Indonesia menenmpati peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah perokok terbesar di kawasan ASEAN. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan 2 dari 3 orang Indoneisa merupakan seorang perokok. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah stroke, yakni 12,9%. Rhizophora apiculata memiliki kandungan tanin, alkaloid, dan flavonoid yang dapat mencegah radikal bebas. Dari uraian diatas, penulis ingin menggali potensi antioksidan yang terdapat dalam bakau dengan mempelajari pengaruh pemberian ekstrak kulit bakau minyak (Rhizophora apiculata) dalam melindungi arteri koroner tikus dari paparan asap rokok. Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague dawley yang terdiri dari 5 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dan 1 cadangan. Dosis ekstrak bakau yang digunakan pada P1 adalah 28,275 mg/kgbb, P2: 56,55 mg/kgbb, P3: 113,1 mg/kgbb. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji One Way Anova dengan post hoc Bonferroni. Rerata tebal dinding arteri koronaria memiliki hasil bermakna pada semua kelompok perlakuan. Ekstrak kulit batang bakau minyak (Rhizophora apiculata) mampu melindungi arteri koronaria tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague dawley yang dipaparkan asap rokok. Dosis optimal ekstrak kulit batang bakau minyak (Rhizophora apiculata) dalam mencegah penebalan arteri koronaria tikus putih jantan yang dipaparkan asap rokok adalah 56,55 mg/kgbb. Kata kunci: antioksidan, arteri koronaria, asap rokok, bakau minyak Effect of Giving Mangrove (Rhizophora apiculata)
Efek Protektive Kardiovaskular Ekstrak Rhizophora Apiculata Berbagai Pelarut pada Tikus Yang Dipaparkan Asap Rokok Syazili Mustofa; Zulia Yasminanindita Fahmi
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 5, No 1 (2021): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v5i1.2928

Abstract

Rhizopora apiculata adalah tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku obat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek protektif ekstrak etanol, metanol, dan n-heksana kulit batang Rhizopora apiculata terhadap jantung tikus yang terpapar asap rokok berdasarkan gambaran histopatologi. Penelitian eksperimental ini menggunakan Post Test-Only Control Design terhadap 30 tikus yang dibagi 6 kelompok. Kelompok normal (N) tidak diberikan perlakuan, kelompok-kelompok lainnya dipaparkan asap rokok 24 batang/hari. Kelompok kontrol positif (K+) tidak ditambahkan apapun, kontrol negatif (K-) ditambahkan vitamin C 9 mg/KgBB/hari, perlakuan 1 (P1), 2 (P2), dan 3 (P3) berturut-turut mendapatkan dosis 56,55 mg/KgBB/hari ekstrak etanol, metanol, dan n-heksana. Setelah perlakuan selama 30 hari, histopatologi jantung tikus dinilai dengan system skoring. Rerata skor Dallas pada N, K+, K-, P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 0,25 ± 0,50; 1,15 ± 0,25; 0,50 ± 0,12; 0,45 ± 0,19; 0,60 ± 0,28; dan 0,45 ± 0,19. Uji Kruskal-Wallis bernilai p=0,047. Uji Post Hoc Mann-Whitney bernilai p>0,05 pada semua data, kecuali antara K+ dengan N, K-, P1, P2, dan P3. Efek protektif ekstrak etanol, metanol, dan n-heksana kulit batang Rhizopora apiculata sama baiknya dalam melindungi kerusakan jantung tikus yang terpapar asap rokok. Ekstrak-ekstrak tersebut sama efeknya dengan vitamin C 9 mg/KgBB/hari. Kata kunci: asap rokok, jantung, Rhizopora apiculata
Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Rhizophora Apiculata Pada Tikus Yang Dipaparkan Asap Rokok Syazili Mustofa; Veny Anisya
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 4, No 1 (2020): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v4i1.2762

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis dengan sumberdaya alam berupa hutan bakau terluas di dunia. Pemanfaatan bakau di Indonesia belum maksimal. Rhizophora apiculata, adalah tumbuhan bakau yang berpotensi dikembangkan sebagai sumber antioksidan dari alam. Sebuah studi eksperimental menggunakan desain post test only control group telah dilakukan. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus jantan galur sprague dawley yang dibagi dalam 5 kelompok secara acak yaitu K (-) tidak diberi perlakuan, K (+) dipapar asap rokok tanpa pemberian ekstrak, kelompok P1, P2, dan P3 diberi paparan asap rokok dan masing-masing kelompok menerima dosis ekstrak kulit batang Rhizophora apiculata setiap hari selama 30 hari. P1 diberikan dosis 28,275 mg / KgBW, P2 dosis 56,55 mg / kgBW, dan P3 dosis 113,10 mg / kgBW. Data diperoleh dari pengamatan histopatologi hepar di bawah mikroskop dengan perbesaran 400x pada lima bidang pandang. Peneliti menghitung kerusakan hepar dengan sebuah skoring. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa hepar tikus yang diberikan ekstrak memiliki kerusakan yang lebih ringan secara bermakna dibandingkan dengan kelompok K (+). Perbedaan rerata skoring kerusakan hepar kelompok yang mendapatkan ekstrak dengan kontrol pada uji Kruskal-Wallis menghasilkan nilai kemaknaan 0,000 yang artinya terdapat perbedaan rerata yang signifikan (p<0,05). Penelitian ini membuktikan ekstrak etanol Rhizophora apiculata memiliki efek protektif terhadap histopatologi hepar tikus putih (rattus novergicus) jantan galur sprague dawley yang dipapar asap rokok. Semakin tinggi dosis ekstrak, semakin kuat efek protektifnya. Ke depan, peneliti menyarankan dilakukan uji toksisitas pada ekstrak ini untuk mencari efek samping ekstrak ini terhadap berbagai organ.
Hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016-2017 Retno Ariza S Soemarwoto; Syazili Mustofa; Fransisca Sinaga; Hetti Rusmini; Chicy Widya Morfi; Nadya Febriani
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2294

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dapat dilihat dari nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP 1 %) dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1/ Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP). Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling sederhana untuk memantau status gizi seseorang. Penurunan IMT akan berpengaruh terhadap kerja muskulus otot pernapasan sehingga menyebabkan nilai VEP1/KVP mengalami penurunan. Tujuan untuk mengetahui hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016 - 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Populasi seluruh pasien PPOK sebanyak 349 orang. Jumlah sampel sebanyak 167 orang. Data diperoleh menggunakan data rekam medik pasien PPOK. Teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi Spearman. Prevalensi Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), sebagian besar dengan kategori IMT normal sebanyak 98 responden (58,7%). Prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), berdasarkan pemeriksaan spirometri sebagian besar dengan kategori fungsi paru sedang (50% VEP1 < 80% prediksi ) sebanyak 95 pasien (56,9%). Ada hubungan yang bermakna antara PPOK dengan IMT dengan p-value = 0.005.Kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
KARAKTERISTIK, MEKANISME AKSI, DAN EFIKASI VAKSIN DALAM VAKSINASI GLOBAL PANDEMI COVID-19 M. Rakha Gerizha; Ade Yonata; Syazili Mustofa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i2.6871

Abstract

Abstract: Characteristics, Mechanism of Action, and Efficacy of Vaccine in The Global Vaccination of The Covid-19 Pandemic. This review considers vaccines developed against SARS-CoV-2 in the period of the Covid-19 pandemic. In this search, we will discuss the mechanism of action of each vaccine as well as its efficacy and safety. Four vaccines are currently in common use in various countries: Pfizer-BioNTech (USA), Moderna (USA), Astra-Zeneca (UK), and Janssen Johnson & Johnson (USA). In addition, there are two vaccines that are only used by a few countries: Novavax (USA) and SInovax (China) for which data are not widely studied. Pfizer and Moderna's efficacy for preventing disease or severe illness was 95–87.5% and 94.5–100%, respectively. The efficacy of Astra-Zeneca and Janssen Johnson & Johnson are around 70% and 57-72%, respectively. Meanwhile, Sinovax and Novavax vaccines have efficacy of about 65-90% and 60-89.7%, respectively, for prevention against Covid-19. The vaccination strategy is based on accelerating the administration of vaccines, so that as many subjects as possible can be vaccinated quickly to achieve herd immunity. Keywords: COVID-19, effectiveness, efficacy, SARS-CoV-2, and vaccine
Peningkatan Pengetahuan Dengue Hemorargic Fever (DHF) Pada Masyarakat Kelurahan Sumur Putri Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung Evi Kurniawaty; Syazili Mustofa; Suharyani Suharyani; Soraya Rahmanisa; Nuriah Nuriah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.732 KB)

Abstract

Sebagian besar Masyarakat Kelurahan Sumur Putri memiliki tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Mengingat tingkat pendidikan yang rendah dan tingkat pengetahuan yang sangat terbatas maka mendorong kami selaku pelaksana kesehatan untuk dapat memberikan tambahan pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan tentang Dengue Hemorargic Fever (DHF) yang angka kejadian dan kematiannya meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penyuluhan ini untuk menekan angka kejadian terjadinya DHF di wilayah Kelurahan Sumur Putri Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Metode yang digunakan dengan penyuluhan melalui ceramah dan tanya jawab (diskusi). Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan pertanyaan melalui kuesioner berupa pre test dan post test untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pengetahuan dengan adanya penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh 32 orang yang terdiri dari sebagian besar ibu – ibu dan sebagian kecil bapak-bapak. Berdasarkan data hasil pengamatan pre test, diketahui bahwa sekitar 53,1% peserta kurang paham mengenai DHF dan 46,9% telah mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai DHF. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Masyarakat yang paham mengenai DHF sebanyak 32% dan yang sangat paham sebanyak 68%. Setelah mendapatkan penyuluhan, pengetahuan masyarakat kelurahan Sumur Putri tentang DHF meningkat.
Ethanol extract of Bruguiera gymnorrhiza mangrove leaves and propolis activity on macroscopic healing of cuts in vivo Evi Kurniawaty; Shina Megaputri; Syazili Mustofa; Soraya Rahmanisa; Kholis Abdurachim Audah; Silvia Andriani
Acta Biochimica Indonesiana Vol. 5 No. 1 (2022): Acta Biochimica Indonesiana
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabioina.94

Abstract

Background: Bruguiera gymnorrhiza mangrove and propolis are often used as natural wound treatments. Its constituent is believed to promote wound healing. Objective: This study aims to explore the effect of topical administration of ethanol extract of Bruguiera gymnorrhiza mangrove leaves and propolis on wound healing activity. Methods: Twenty-four Sprague Dawley rats were randomly assigned to one of four treatment groups (n=6): aqua dest, standard wound medicine, ethanol extract of Bruguiera gymnorrhiza mangrove leaves, and propolis extract. Following the incision, treatment was given once a day for 14 days or until the wound healed. The cut area was observed by measuring the cut length using a ruler. Results: Standard wound medication took 9 days to promote healing, while the negative control (aqua dest) took 11.2 days, the ethanol extract of Bruguiera gymnorrhiza mangrove leaves took 7.3 days, and the propolis extract took 7.9 days. Conclusions: Topical administration of Bruguiera gymnorrhiza mangrove leaves ethanol extract and propolis had equal effects on the healing of wounds. Both are more effective than conventional wound ointments at healing cuts.
Co-Authors Achmad Gozali Ade Yonata Adityo Wibowo, Adityo Adli, Farhan Kamali Agus Dwi Susanto Agus Wantoro Agustia Pratiwi agustyas tjiptaningrum Ahmad A Anindito Aisyah A Putri Ananta, Yoga andestya nanda pratama Andika Ridwan Nugraha Harahap Anggi Adelia Anggraeni Janar Wulan Annisa Adietya Pratama Antoni Antoni Asep Sukohar Aviv Fitria Yulia Ayu, Putu Ristyaning Benny Syahputra Gumay Betta Kurniawan Betta Kurniawan, Betta Budhi Antariksa Caesaria Sinta Zuya Caesarridha, Dhaifany Karissa Chicy WIdya Morfi Christi Natalia Sirait David Tongon Silaen Dheti Efrilia - Dimas Trend PB Dorisman, Hari Dwi Indria Anggraini Dwi Sarwindah Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Ekawati, Diyan Eksa, Dwi Robbiardy Elman Dani Firdaus Ersa, Rakhmigasti Citra Evi Kurniawaty Evy Kurniawaty Faisal Yunus Fauziah Hanif Fayza Syachrani Febrihartati, Isura Feby Aulia Hasanah Femmy Andrifianie Firantika Dias Puteri Fitria Saftarina Fitriyah Fitriyah Fransisca Sinaga Gerliandi, Egi Oktarian Gigih Setiawan Gilang Kukuh Megantoro Ginting, Bisart Giska Tri Putri Gusti Agung Putu Yogy Veda Ananta Hakim Alhaady Juhana Helmi Ismunandar Hendri Busman Hendri Busman Hetti Rusmini I Made Afryan SL I Made Galih Fradiva Giantara Ifan Aulia Candra Ilma Puteri Hutami Isnamurti Ciptaningrum Isura Febrihartati Jamsari Jamsari Jati, Pandu Kumaya Jhons Fatriyadi Suwandi Kevin Jeremia Purba Khoiri, Ratu Kirana Siva Kholis Abdurachim Audah Kurniawaty, Evi Linda Septiani Listiandoko, Raden Dicky Wirawan Lucky Togihon M. Rakha Gerizha Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mentariasih Maulida Mia Esta Poetri Afdal Faisal Mirza Purwitasari Muhammad Maulana Muhammad Ricky Ramadhian Muhartono NA, Ahmad Mufid Nadhifa, Farin Nadya Febriani Namdes, Fitri Cyntya Naufal Rivo Aditya Ni Sayu Putu Desya Laksmi Putri Nicholas Alfa Nickyta Yolandita Rosti Novita Carolia Novita Carolia Novita Carolia Nuriah Nuriah Nursidiq, Iqbal Muhammad Rafi Pinaka Baladika, Dimas Trend Poty, Pitha Maykania Puan Raissa Lenka Putra, Andika Chandra Putri Adilla Rahmasari, Fania Asfi Ramadhan, Muhammad Alif Ramadhana Komala Rasmi Zakiah Oktarlina Ratna Dewi PS Retno A S Soemarwoto Retno Ariza S Soemarwoto Retno Ariza S. Soemarwoto Retno Ariza Soeprihatini Soemarwoto Rheza Paleva Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Rizki Putra Sanjaya Rizki Putra Sanjaya Rr Astri Nur Azizah Utama S Rahmanisa Sani, Nanda Apri Sarasmita Nirmala Dewi Septiani, Linda Shina Megaputri Shinta Nareswari, Shinta Silvia Andriani Sinaga, Fransisca TY Soemarwoto, Retno Ariza Soemarwoto, Retno Ariza Soeprihatini Soeprihatini Soemarwoto, Retno Ariza Soraya Rahmanisa Soraya Rahmanisa Soraya Rahmanisa Sri Janahtul Hayati Sri Janahtul Hayati Suharyani Suharyani Sukarti Sukarti Suryani Agustina Daulay Susianti Susianti Sutarto Sutarto Sutyarso Suwarno, Sukarti San Syaka, Muthiiah Khodista Syiefa Renanda Surya takhfa nur asyifa Tarigan, Clara Yulianti Terza Aflika Happy Tito Tri Saputra Tito Tri Saputra Tito Tri Saputra Tiwuk Susantiningsih Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Veny Anisya W Bahagia Wawan Abdullah Setiawan Wayan Ferly Aryana Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Wisnugroho, Cahyo Yana Ayu, Dwi Yandri Yanwirasti Yuningrum, Hesti Zulia Yasminanindita Fahmi Zulkifli