Anak usia dini yang mengalami keterlambatan bicara seringkali mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan, pendapat, dan keinginannya, sehingga dapat membuat mereka frustasi. Dalam hal ini, peran orang tua dan guru dalam membina perkembangan anaknya sangatlah penting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam membentuk kecakapan hidup (life skills) anak speech delay dan kendala apa yang dialami dalam perencanaan kecakapan hidup (life skills) anak speech delay di PAUD. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang berupaya memahami fenomena, adapun informan dalam penelitian ini adalah guru, peserta didik dan orang tua. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah guru dalam menghadapi anak Speech Delay hanya menggunakan metode/strategi kasih sayang. Dimana dengan memberikan kasih sayang kepada anak dapat memastikan semua anak terlayani, pemberian sikap kasih sayang diberikan melalui sikap dan pembiasaan pada perilaku, berkomunikasi, bahasa tubuh dan gestur tubuh dan kendala yang dialami oleh guru dalam mengajarkan kecakapan hidup (lif skills) pada anak speech delay diantaranya komunikasi yang terbatas, keterbatasan alat bantu, perhatian individual yang lebih, keterbatasan pengetahuan guru, faktor emosional anak.