Profesi petani memiliki risiko kecelakaan dan penyakit yang tinggi karena rendahnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di kalangan petani. Kondisi ini menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan dan penyakit yang dapat menurunkan kinerja petani serta merugikan mereka secara sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui bagaimana penerapan perilaku K3 pada petani di Desa Sukaraya. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa penerapan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada petani di desa tersebut masih tergolong kurang baik. Hal ini terlihat dari minimnya penggunaan alat pelindung diri (APD) di kalangan petani saat bekerja serta jam kerja yang cukup panjang yaitu berkisar antara 8 hingga 12 jam atau bahkan lebih per harinya.