Claim Missing Document
Check
Articles

Case Report: Comprehensive Management Of Patients With Lung Cancer Suspected Of Brain Metastases Accompanied By Pneumonia Mustofa, Syazili; Nursidiq, Iqbal Muhammad Rafi; Yuningrum, Hesti; Busman, Hendri; NA, Ahmad Mufid
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.16235

Abstract

Worldwide, the most frequently diagnosed cancer is lung cancer. The chief complaints of the disease are dyspnea and chest discomfort. Lung cancer causes an immunodeficiency state in the body, which can lead to infection. Lung cancer is also known to complicate cerebrovascular disease, causing an infarction or stroke. This case report aims to elucidate the etiology of lung cancer-associated infection and cerebrovascular disease and effectively detect and heal the disease. A 58-year-old man came with his family to the emergency department of Abdoel Moeloek Hospital, Lampung Province with complaints of shortness of breath that worsened, accompanied by complaints of cough and pain in the right chest. The doctor conducted a detailed examination and then the doctor diagnosed the patient with community-acquired pneumonia because of immunodeficiency from lung squamous cell carcinoma, hemiparesis dextra, dysarthria due to cerebrovascular disease, and malnutrition. The doctor administered oxygen and a nebulizer to the patient. Subsequently, he was hospitalized for symptomatic therapy and antibiotic treatment.
LAPORAN KASUS ASMA EKSASERBASI SEDANG PADA PASIEN ASMA PERSISTEN BERAT TIDAK TERKONTROL DENGAN OBESITAS DAN ANEMIA Mustofa, Syazili; Ramadhan, Muhammad Alif; Putri, Giska Tri; Carolia, Novita; Wisnugroho, Cahyo
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v10i2.38273

Abstract

Asma merupakan penyakit heterogen yang disebabkan oleh inflamasi kronis saluran pernafasan. Pada tahun 2019, prevalensi asma di Indonesia berjumlah 4,5%. Provinsi Lampung tercatat memiliki prevalensi asma sejumlah 1,6% di tahun 2018. Kasus seorang wanita, usia 42 tahun, mengeluhkan sesak nafas 30 menit Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS). Sesak nafas terakhir muncul 2 bulan yang lalu dan sesak nafas saat malam hari muncul 2 bulan yang lalu. Sesak nafas muncul ketika dipicu oleh debu, asap, dan cuaca dingin. Sesak nafas memberat ketika malam dan pagi hari. Keluhan penyerta berupa batuk tidak berdahak dan riwayat alergi terhadap debu, asap, dan cuaca dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien bernafas cepat, wheezing, dan obesitas grade II. Pada pemeriksaan penunjang, pasien mengalami anemia, eusinophilia, dan indikasi penyakit paru kronis pada gambaran rontgen thorax. Diagnosis pasien berupa asma eksaserbasi sedang persisten berat tidak terkontrol dengan obesitas dan anemia. Pasien diberikan tatalaksana farmakologi berupa nebulisasi Short Acting Beta Agonist (SABA) dan nebulisasi kortikosteroid. Setelah 3 hari rawat inap, pasien mengalami perbaikan klinis dan diperbolehkan pulang
RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT: LITERATURE REVIEW I Made Galih Fradiva Giantara; Novita Carolia; Gigih Setiawan; Syazili Mustofa
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i1.11268

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut atau yang selanjutnya disingkat menjadi ISPA merupakan salah satu penyakit yang menyumbang beban morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Pasien dengan ISPA memiliki gejala yang beragam. ISPA pada kelompok individu rentan menimbulkan dampak serius yang dapat mengancam nyawa, terutama pada keadaan dimana pertolongan medis tidak memadai atau tidak tersedia. Antibiotik merupakan salah satu tatalaksana yang sering diberikan pada penderita ISPA. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada ISPA merupakan kontributor penting terhadap kejadian resistensi antibiotik yang merupakan salah satu ancaman bagi kesehatan di seluruh dunia. Peningkatan penggunaan antibiotik pada masyarakat khususnya pada negara dengan tingkat peresepan antibiotik spektrum luas yang tinggi memiliki hubungan erat dengan munculnya infeksi yang resisten terhadap antibiotik. Artikel ini bertujuan untuk membahas kejadian resistensi antibiotik pada pasien ISPA. Artikel ini termasuk sebuah narrative literature review dari beberapa artikel dengan topik yang berkaitan. Antibiotik tidak direkomendasikan untuk sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas kecuali jika disebabkan oleh bakteri, seperti pada faringitis streptokokus atau epiglotitis. Infeksi saluran pernapasan bawah mencakup bronkitis akut, pneumonia, dan eksaserbasi penyakit paru kronis. Penggunaan antibiotik dalam penanganannya dipilih berdasarkan faktor risiko pasien dan pola resistensi lokal. Resistensi antibiotik menjadi masalah global yang memperpanjang proses penyembuhan dan meningkatkan biaya kesehatan. Studi menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak tepat dalam terapi ISPA berkontribusi terhadap resistensi, termasuk pemberian antibiotik yang tidak sesuai untuk infeksi virus. Evaluasi peresepan antibiotik diperlukan untuk mengontrol penggunaannya.
Sebuah Kasus Jarang: Sindrom Hipoventilasi Obesitas dengan Obstructive Sleep Apnea Mustofa, Syazili; Jati, Pandu Kumaya; Ayu, Putu Ristyaning; Graharti, Risti; Dorisman, Hari; Soemarwoto, Retno Ariza Soeprihatini
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.18082

Abstract

Sindrom Pickwickian Sindrom juga dikenal dengan sindrom Hipoventilasi pada Obesitas (SHO) adalah kondisi ditemukannya akumulasi dari minimal dua dari gejala yaitu: obesitas, gangguan tidur terkait pernapasan, dan hipoventilasi alveolar kronik. Penegakan diagnosis baru dapat dilakukan setelah menyingkirkan penyebab hipoventilasi lain. Kami melaporkan sebuah kasus yang kami temukan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek Provinsi Lampung, pada tanggal 20 Agustus 2023, dimana wanita 35 tahun datang dengan keluhan utama sesak napas yang semakin bertambah tambah sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak sering kambuh dalam 6 bulan terakhir dan dirasakan pada malam dan menjelang pagi hari, disertai mengi dan dipengaruhi oleh posisi tidur. Ada riwayat asma pada riwayat penyakit terdahulu pasien sejak kecil. Pasien sering mendengkur sejak 1 tahun dan sering merasa kurang tidur pada siang hari karena tidur malamnya terganggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien obesitas tingkat 2 dengan lingkar leher 37 cm dan skor Apnea Hypopnea Index (AHI) 49. Pemeriksaan penunjang menunjukkan bahwa pasien mengalami peningkatan kadar karbondioksida dalam darah. Karena memiliki tiga tanda yaitu obesitas, hipoventilasi dan OSA maka pasien didiagnosis dengan Sindrom Hipoventilasi pada Obesitas (SHO)
A Case Report: Multidrug-Resistant Tuberculosis in A 53-Year-Old Patient Mustofa, Syazili; Ananta, Yoga; Ginting, Bisart; Septiani, Linda; Busman, Hendri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.18173

Abstract

A 53-year-old man with multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) presented with clinical symptoms such as cough with yellow-white sputum for a month, shortness of breath, fever, night sweats, and weight loss. After completing six months of TB treatment in 2010, he developed MDR-TB, proven by resistance to rifampicin. Initial diagnosis by chest X-ray showed signs of pulmonary TB and right pleural effusion, while the sputum test confirmed Mycobacterium tuberculosis with moderate bacterial load. Laboratory results showed anemia, leukocytosis, and hypoalbuminemia. The patient's therapy included a combination of bedaquiline, levofloxacin, linezolid, clofazimine, cycloserine, and vitamin B6, along with additional treatments such as antibiotics, symptomatic therapy, and nutritional support. The medical team conducted regular monitoring and consultation with pulmonary, psychiatry, and nutrition specialists to ensure treatment compliance. This case highlights the challenges in managing MDR-TB, especially in patients with a history of TB. Early detection of drug resistance and prompt implementation of appropriate therapy are essential to improve treatment outcomes and prevent further spread. This report emphasizes the need for a multidisciplinary approach and close monitoring in the management of MDR-TB.
Larvacidal activity of Illicium verum ethanolic extract against Aedes aegypti Kurniawan, Betta; Saftarina, Fitria; Mustofa, Syazili; Syaka, Muthiiah Khodista
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3038

Abstract

Background: Chemical larvicides that have been used for a long time carry some risks by causing environmental risk. Besides, temephos has been documented to have the growth of resistance in various regions throughout the world among mosquito populations, consequently decreasing its effectiveness in eliminating the larval stage.  Therefore, developing alternative plant-based larvicides was considered a worthy step to reduce the risk of resistance to chemical larvicides. Illicium verum (IV), a plant-based spice, contains secondary metabolites such as flavonoids, saponins, tannins, and alkaloids acting as larvicidal agents. This study was conducted to attain Illicium verum ethanolic extract as an alternate plant-based mosquito larvicide against the dengue vector Aedes aegypti.Methods: The research design was an experimental method with a post-test-only control group design. The larvicide test in this study was divided into five groups with four repetitions and analyzed by Kruskal-Wallis test, post-hoc Mann-Whitney test, and probit analysis conducted with 95% confidence interval.Results: No significant difference was shown between concentrations of 0.25%, 0.125%, and 1% temephos, which showed a value of p0.05 on the Mann-Whitney test. The probit test showed the LC50 value was 0.476%, and the LC90 value was 2.42% at the maximum observation time. At the highest concentration, the LT50 value was 0.037 hours, and the LT90 value was 0.269 hours.Conclusion: This study reveals that natural substance of Illicium verum ethanolic extract surpassed 1% temephos as a botanical larvicide against Aedes aegypti larvae. This should be an environment-friendly solution to synthetic larvicide resistance.
Evaluasi Kinerja Algoritma Machine Learning (ML) Menggunakan Seleksi Fitur pada Klasifikasi Diabetes Wantoro, Agus; Zulkifli; Fitria Yulia, Aviv; Yana Ayu, Dwi; Mustofa, Syazili
Jurnal Informatika Polinema Vol. 11 No. 3 (2025): Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Deteksi dini dan diagnosis yang akurat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan berbasis Machine Learning (ML) telah banyak digunakan untuk meningkatkan akurasi prediksi diabetes. Salah satu dataset yang sering digunakan dalam penelitian ini adalah Pima Indians Diabetes Dataset (PIDD). Dataset ini memiliki delapan fitur dan satu kelas. Tantangan utama dalam pemodelan ML untuk prediksi adalah adanya fitur yang tidak relevan dalam dataset, yang dapat menurunkan kinerja model. Kami menggunakan pendekatan seleksi fitur teknik Informasion Gain (IG) dan Gain Ratio (GR). Hasil eksperimen seleksi fitur menggunakan IG didapatkan empat fitur yang memiliki bobot >0.05 yaitu Glucose Plassma (0.190), BMI (0.074), Age (0.072), dan Insulin (0.059). Namun hasil yang berbeda ketika menggunakan teknik GR yaitu Glucose Plassma (0.986), BMI (0.086), Age (0.078), Pregnancies (0.051). Hasil seleksi fitur dan semua fitur digunakan untuk menguji algoritma ML seperti Naive Bayes, J48, AdaBoost, Random Tree, Random Forest, dan Super Vector Machine (SVM). Hasil evaluasi kinerja algoritma ML menunjukkan algoritma SVM memiliki kinerja terbaik menggunakan semua fitur PIDD. Temuan ini berbeda dengan penelitian lain yang menggunakan seleksi fitur justru meningkatkan kinerja algoritma ML. Selain itu, kami melakukan evaluasi terhadap waktu eksekusi model. Kami menemukan bahwa algoritma Naïve Bayes dan Random Tree memiliki waktu komputasi terbaik. Temuan ini memberikan gambaran umum tentang kemampuan ML untuk memprediksi diabetes menggunakan seleksi fitur yang dihasilkan oleh teknik IG dan GR maupun tanpa seleksi fitur.
INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT PENGGUNAAN KATETER PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Ananta, Yoga; Mustofa, Syazili; Septiani, Linda; Busman, Hendri
Medula Vol 15 No 1 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i1.1436

Abstract

Urinary tract infection (UTI) is a disorder caused by microorganisms that multiply in the urinary tract, which is normally sterile from bacteria. Risk factors for UTI include age, gender, medical procedures such as catheterization, hygiene, and duration of catheter use. Catheter-related UTI is the most common type of nosocomial infection, with a prevalence of up to 80% in patients who use catheters. The main cause of UTI is gram-negative bacteria, such as Escherichia coli (48.44%) and Klebsiella pneumoniae. In women, the risk is higher because the urethra is shorter and closer to the anus. UTI is divided into lower and upper urinary tract infections, where symptoms vary from pain during urination to serious complications such as pyelonephritis and urosepsis. The pathophysiology of UTI often involves the colonization of microorganisms on the catheter or urinary tract. The risk of infection increases with the duration of catheter placement, reaching 5–10% per day. Diagnosis of UTI involves history taking, physical examination, and urine culture, although modern methods such as flow cytometry are increasingly used for efficiency. Prevention involves personal hygiene, aseptic technique during catheter insertion, and prophylactic antibiotic use in selected cases. Treatment of UTI includes empiric antibiotics such as trimethoprim-sulfamethoxazole, fluoroquinolones, or nitrofurantoin, depending on the severity and causal pathogen. Appropriate preventive and treatment approaches can reduce the incidence of UTI, improve patient quality of life, and decrease the rate of complications. Keywords: Trigger Factors, Urinary Tract Infection (UTI), Catheter
PEMANFAATAN HERBAL MEDIK INDONESIA SEBAGAI TERAPI ANTIBAKTERI TOPIKAL PADA Acne Vulgaris Mustofa, Syazili; Rahmasari, Fania Asfi; Komala, Ramadhana; Oktarlina, Rasmi Zakiah
JITEK (Jurnal Ilmiah Teknosains) Vol 10, No 2/Nov (2024): Jitek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jitek.v10i2/Nov.20880

Abstract

Acne vulgaris adalah kondisi kulit inflamasi kronis yang sering memengaruhi kualitas hidup penderita. Terapi topikal berbasis herbal sebagai alternatif pengobatan jerawat terus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada antibiotik yang dapat menyebabkan resistensi bakteri. Metode penelitian ini berupa tinjauan sistematis terhadap literatur dari Google Scholar (2015-2024) dengan kata kunci terkait "herbal," "acne vulgaris," dan "terapi topikal". Artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi meliputi studi yang mengevaluasi tanaman herbal Indonesia dengan aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat, ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, serta memiliki data uji efektivitas senyawa aktif herbal. Seleksi dilakukan dalam dua tahap: penyaringan awal dan analisis mendalam. Data yang diekstraksi mencakup jenis tanaman, senyawa aktif, bentuk sediaan, bakteri target, dan hasil uji antibakteri, yang kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menilai potensi tanaman herbal sebagai terapi topikal acne vulgaris. Hasil menunjukkan bahwa senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, dan triterpenoid dalam tanaman herbal memberikan efek terapi signifikan terhadap bakteri penyebab jerawat seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Senyawa aktif pada tanaman herbal ini juga memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, dan sebagainya yang berpotensi dapat berperan dalam proses penyembuhan jerawat. Oleh karena itu, pengembangan sediaan topikal berbahan dasar herbal dapat menjadi solusi yang lebih aman dan efektif dalam penanganan jerawat. Review pustaka ini merekomendasikan uji klinis lebih lanjut untuk mengoptimalkan formulasi dan stabilitas sediaan herbal guna memperluas adopsi masyarakat terhadap terapi jerawat berbasis herbal ini.
Hubungan Luas Lesi Foto Toraks Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Waktu Konversi Sputum Basil Tahan Asam Ramadhian, Muhammad Ricky; Nadhifa, Farin; Nareswari, Shinta; Mustofa, Syazili
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 2 (2025): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i2.18797

Abstract

Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan karena adanya infeksi pada parenkim paru oleh Mycobacterium tuberculosis (M. tb). Salah satu modalitas dalam mendiagnosis TB adalah pemeriksaan spesimen dahak menggunakan pemeriksaan basil tahan asam (BTA) serta pemeriksaan radiologi dengan foto toraks. Dalam pemeriksaan foto toraks, lesi TB paru dapat dibagi menjadi lesi minimal, lanjut sedang, dan sangat lanjut. TB dikenal sebagai penyakit dengan durasi pengobatan yang lama, terbagi menjadi fase intensif dan lanjutan. Dalam mengevaluasi pengobatan, dilakukan pemeriksaan sputum BTA di akhir setiap fase untuk menilai status konversi sputum. Luas lesi diduga berperan dalam durasi konversi sputum BTA. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara luas lesi foto toraks pasien TB paru dengan waktu konversi sputum BTA. Desain penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan data rekam medis dan laman Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB). Sebanyak 55 orang yang diteliti diambil dengan teknik total sampling. Data kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil yang diperoleh adalah bahwa 52,7% pasien TB paru memiliki luas lesi sangat lanjut dan 61,8% pasien TB paru mengalami konversi selama fase intensif. Analisis bivariat memberikan hasil P-value < 0,001. Kesimpulan penelitiaan ini adalah luas lesi foto toraks pasien TB paru berhubungan dengan waktu konversi sputum BTA di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek pada tahun 2020-2023.
Co-Authors Achmad Gozali Ade Yonata Adityo Wibowo, Adityo Adli, Farhan Kamali Agus Dwi Susanto Agus Wantoro Agustia Pratiwi agustyas tjiptaningrum Ahmad A Anindito Aisyah A Putri Ananta, Yoga andestya nanda pratama Andika Ridwan Nugraha Harahap Anggi Adelia Anggraeni Janar Wulan Annisa Adietya Pratama Antoni Antoni Asep Sukohar Aviv Fitria Yulia Ayu, Putu Ristyaning Benny Syahputra Gumay Betta Kurniawan Betta Kurniawan, Betta Budhi Antariksa Caesaria Sinta Zuya Caesarridha, Dhaifany Karissa Chicy WIdya Morfi Christi Natalia Sirait David Tongon Silaen Dheti Efrilia - Dimas Trend PB Dorisman, Hari Dwi Indria Anggraini Dwi Sarwindah Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Ekawati, Diyan Eksa, Dwi Robbiardy Elman Dani Firdaus Ersa, Rakhmigasti Citra Evi Kurniawaty Evy Kurniawaty Faisal Yunus Fauziah Hanif Fayza Syachrani Febrihartati, Isura Feby Aulia Hasanah Femmy Andrifianie Firantika Dias Puteri Fitria Saftarina Fitriyah Fitriyah Fransisca Sinaga Gerliandi, Egi Oktarian Gigih Setiawan Gilang Kukuh Megantoro Ginting, Bisart Giska Tri Putri Gusti Agung Putu Yogy Veda Ananta Hakim Alhaady Juhana Helmi Ismunandar Hendri Busman Hendri Busman Hetti Rusmini I Made Afryan SL I Made Galih Fradiva Giantara Ifan Aulia Candra Ilma Puteri Hutami Isnamurti Ciptaningrum Isura Febrihartati Jamsari Jamsari Jati, Pandu Kumaya Jhons Fatriyadi Suwandi Kevin Jeremia Purba Khoiri, Ratu Kirana Siva Kholis Abdurachim Audah Kurniawaty, Evi Linda Septiani Listiandoko, Raden Dicky Wirawan Lucky Togihon M. Rakha Gerizha Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mentariasih Maulida Mia Esta Poetri Afdal Faisal Mirza Purwitasari Muhammad Maulana Muhammad Ricky Ramadhian Muhartono NA, Ahmad Mufid Nadhifa, Farin Nadya Febriani Namdes, Fitri Cyntya Naufal Rivo Aditya Ni Sayu Putu Desya Laksmi Putri Nicholas Alfa Nickyta Yolandita Rosti Novita Carolia Novita Carolia Novita Carolia Nuriah Nuriah Nursidiq, Iqbal Muhammad Rafi Pinaka Baladika, Dimas Trend Poty, Pitha Maykania Puan Raissa Lenka Putra, Andika Chandra Putri Adilla Rahmasari, Fania Asfi Ramadhan, Muhammad Alif Ramadhana Komala Rasmi Zakiah Oktarlina Ratna Dewi PS Retno A S Soemarwoto Retno Ariza S Soemarwoto Retno Ariza S. Soemarwoto Retno Ariza Soeprihatini Soemarwoto Rheza Paleva Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Rizki Putra Sanjaya Rizki Putra Sanjaya Rr Astri Nur Azizah Utama S Rahmanisa Sani, Nanda Apri Sarasmita Nirmala Dewi Septiani, Linda Shina Megaputri Shinta Nareswari, Shinta Silvia Andriani Sinaga, Fransisca TY Soemarwoto, Retno Ariza Soemarwoto, Retno Ariza Soeprihatini Soeprihatini Soemarwoto, Retno Ariza Soraya Rahmanisa Soraya Rahmanisa Soraya Rahmanisa Sri Janahtul Hayati Sri Janahtul Hayati Suharyani Suharyani Sukarti Sukarti Suryani Agustina Daulay Susianti Susianti Sutarto Sutarto Sutyarso Suwarno, Sukarti San Syaka, Muthiiah Khodista Syiefa Renanda Surya takhfa nur asyifa Tarigan, Clara Yulianti Terza Aflika Happy Tito Tri Saputra Tito Tri Saputra Tito Tri Saputra Tiwuk Susantiningsih Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Veny Anisya W Bahagia Wawan Abdullah Setiawan Wayan Ferly Aryana Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Wisnugroho, Cahyo Yana Ayu, Dwi Yandri Yanwirasti Yuningrum, Hesti Zulia Yasminanindita Fahmi Zulkifli